Mungkin tidak banyak orang Indonesia yang mengenal lagu ini, kecuali mereka yang menyukai musik klasik atau orkestra. Dan ini juga merupakan tanggung jawab pengelola pendidikan dan hiburan negara tercinta kita. Aku pernah membaca twit seseorang bahwa dibanding negara China dan Jepang, Indonesia jauuuuuh sekali ketinggalan pengetahuannya tentang musik-musik klasik.
Aku sendiri bukan pecandu musik klasik, hanya sekedar kenal, lain dengan Gen yang tertular papanya menyukai klasik. Cuma kalau bapak mertuaku suka Mozart, Gen sukanya Ravel. Papaku suka Tchaikovsky, dan aku kecipratan sedikit dan menyukai Vivaldi terutama Four Seasons-nya. Kenal nama-nama ini tidak? 😀
Kok Imelda tiba-tiba menulis soal musik klasik? Ya, karena masih dalam suasana Tahun Baru di Jepang, ada satu lagu klasik yang PASTI dinyanyikan pada acara tahun baru. Yaitu sebuah lagu ciptaan Beethoven yang berjudul Symphony No 9 atau Ode to Joy (bahasa asli Jermannya : An die Freude). Sebuah lagu gubahan Beethoven yang diciptakan waktu beliau sudah dalam keadaan tuli. Symphony No. 9 in D minor ini sepanjang 75 menit dan merupakan karya terakhir Beethoven yang selesai digubah tahun 1824. Simfoni ini memakai konser musik ditambah paduan suara dari 4 solo (sopran, alto,tenor, bass) dan paduan suara.
Oh friends, not these tones!
Rather, let us raise our voices in more pleasing
And more joyful sounds!Joy! (Joy!)Joy! (Joy!)
Joy, beautiful spark of the gods*
Daughter from Elysium,
We enter, drunk with fire,
Into your sanctuary, heavenly (daughter)!
Your magic reunites
What custom strictly divided.
All men become brothers,
Where your gentle wing rests.
Whoever has had the great fortune
To be a friend’s friend,
Whoever has won a devoted wife,
Join in our jubilation!
Indeed, whoever can call even one soul,
His own on this earth!
And whoever was never able to, must creep
Tearfully away from this band!
Joy all creatures drink
At the breasts of nature;
All good, all bad
Follow her trail of roses.
Kisses she gave us, and wine,
A friend, proved in death;
Pleasure was given to the worm,
And the cherub stands before God. Before God!
Glad, as His suns fly
Through the Heaven’s glorious design,
Run, brothers, your path,
Joyful, as a hero to victory.
Be embraced, millions!
This kiss for the whole world!
Brothers, above the starry canopy
Must a loving Father dwell.
Do you bow down, millions?
Do you sense the Creator, world?
Seek Him beyond the starry canopy!
Beyond the stars must He dwell.
(Finale repeats the words):
Be embraced, you millions!
This kiss for the whole world!
Brothers, beyond the star-canopy
Must a loving Father dwell.
Be embraced,This kiss for the whole world!
Joy, beautiful spark of the gods,
Daughter of Elysium,
Joy, beautiful spark of the gods
Spark of the gods!
Sebuah karya yang megah dan memakai puisi ciptaan Friedrich Schiller berjudul: An die Freude (1785), dan memang isinya penuh dengan kegembiraan. Dari lirik lagunya kita bisa ketahui bahwa “semua orang bersaudara”, serta “harus memuja Tuhan”.
Lagu ini diperkenalkan kepada masyarakat Jepang oleh para serdadu Jerman yang ditahan di kamp tahanan perang BANDO (Naruto, Tokushima….semoga Tt ada waktu untuk mengintip tempat ini…kalau masih ada) pada tahun 1917-1920 atau selama Perang Dunia I. Ada sekitar 3900 serdadu Jerman yang ditahan di situ. Pada tahun 1925, NHK Symphony Orchestra memainkan dan mempopulerkan lagu ini dan kekaisaran Jepang kemudian memakai lagu ini selama Perang Dunia II untuk membangkitkan nasionalisme Jepang. Setelah perang usai, lagu ini dipakai untuk menyemangati pembangunan fisik dan ekonomi juga mulai dimainkan oleh berbagai kelompok musik dan paduan suara dalam perayaan tahun baru. Sejak tahun 1960-an penyebarannya makin meluas sampai sekarang. Bahkan sejak tahun 2003, bukan hanya no 9 saja yang dimainkan, tapi lengkap semuanya (bisa bayangkan berapa lamanya pertunjukan itu).
Jika mau tahu lagunya seperti apa, silakan menonton clip video dari Youtube ini, sebuah pertunjukan lagu Symphony No 9 atau Koukyoukyoku dai kyuban 交響曲第9番 (こうきょうきょくだい9ばん) yang dibawakan oleh 10.000 orang di Osaka-castle Hall pada tahun 2009. (Bapak mertuaku juga pernah ikut dalam paduan suara Yokohama menyanyikan lagu ini, tapi aku lupa tahun berapa).
Jangan lupa matikan dulu lagu yang di side bar ya…..