(Posting kedua untuk hari ini)
Kenangan dan Kenang-kenangan…. Beda ya artinya? Sama-sama kata benda tapi kenangan ada di dalam otak, sedangkan kenang-kenangan yang berupa barang…. hmmm kalaulah semudah itu menjelaskan pada orang asing, karena dalam KBBI daring tidak semua kenang-kenangan adalah barang.
ke·nang-ke·nang·an n 1 sesuatu yg menjadi kenangan (tetap dl ingatan): peristiwa itu merupakan ~ yg tidak akan terlupakan selama hidupku; 2 sesuatu yg diberikan sbg tanda mata; cendera mata: cincin itu kuberikan sbg ~ untukmu; 3 sesuatu yg dimaksudkan agar dikenangkan; cita-cita: apakah ~ mu setelah kembali dr Eropa?
(Dan memang sering aku mengatakan maaf ini bahasa Indonesia banyak reigai 例外 kekecualian, waktu mengajar bahasa Indonesia)
Yang aku ingin share-kan di sini adalah sebuah foto yang terdapat dalam surat kabar Asahi Shimbun ini :
Ini adalah foto barang-barang yang ditemukan di bawah reruntuhan puing-puing atau terhanyut di lokasi gempa dan tsunami pada waktu Gempa Tohoku 11 Maret yang lalu. Sukarelawan yang menemukan, membersihkan, mencucinya bila perlu dan mengumpulkannya menurut jenis-jenis barangnya.
Ada foto-foto pernikahan, foto-foto anak-anak (cucu-cucu), bola, piala bahkan ada genderang taiko. Semua yang bisa menjadi kenang-kenangan dalam kehidupan manusia selama dia hidup, dikumpulkan di sini. Mungkin benda-benda ini jika bisa berbicara, akan bercerita banyak. Benda-benda ini juga senang jika bisa ditemukan oleh tuannya. Tapi mungkin banyak pula dari benda-benda yang sudah dikumpulkan ini tidak akan bertemu lagi dengan tuannya, atau saudara tuannya….karena satu keluarga sudah meninggal terbawa tsunami. Mereka akan menjadi saksi bisu kedahsyatan gempa yang terjadi.
Begitu melihat foto ini, aku dan Gen merasa sedih. Kami berdua memang sulit membuang barang terutama yang mempunyai kenangan tertentu. Kami dan aku rasa pembaca TE tentu bisa menghubungkan foto ini dengan kejadian gempa dan kehidupan seorang manusia. Tapi yang paling aku salut dari foto ini adalah betapa orang Jepang menghargai barang-barang seperti ini, barang yang menyimpan kenangan.
Nyawa tentu saja mereka hargai, buktinya mereka tidak menghentikan pencarian orang hilang sampai satu bulan setelah gempa itu berlalu, meskipun sudah bisa dipastikan tidak akan ada orang yang bisa hidup bertahan selama 1 bulan. Tapi jenazah pun akan dibawa pulang.
Tapi mengumpulkan barang kenangan orang lain, dan membersihkannya dengan harapan bisa menjadi “harta” yang tertinggal bagi korban yang masih hidup atau keluarganya….
Tanpa barang kenang-kenangan memang kenangan itu sendiri akan terukir dalam kepala kita, selama kita sehat dan masih mampu mengingat. Tapi dengan adanya barang kenang-kenangan tentu saja kenangan itu akan menjadi lebih real… nyata.
Orang Jepang dan kenangan/kenang-kenangan … sangat erat dan mistis hubungannya.