Dikerjain

8 Apr

Aku menuliskan posting ini pukul 1 pagi tanggal 8 April. Tidak sempat menulis untuk tanggal 7 tapi anggap saja ini posting untuk tanggal 7 yah (nawar hehehe). Memang aku sedang “dikerjain” nih sampai menulisnya dini hari begini. Pasalnya pukul 11:32 tadi ada gempa susulan lagi di Miyagi.

Kami (aku, Riku dan Kai) sedang tidur waktu itu. Kemudian HPku berbunyi dering yang menjadi momok orang satu negara Jepang, yaitu peringatan dini gempa. BMG Jepang mempunyai sistem “membaca” gelombang P, yaitu gelombang awal gempa. Di Radio dan TV pemerintah (NHK) diberitahukan dan beberapa provider ponsel juga ikut dalam sistem ini. Peringatan ini max sampai 1 menit, cukup untuk mencari tempat berlindung. Sistem ini setahuku juga dipasang di shinkansen, lift dan tempat yang dianggap berbahaya. Aku memakai provider AU, temanku ada yang pakai docomo. AU dan docomo terbukti memberitahukan peringatan tsb sejak Gempa besar Tohoku tgl 11 Maret itu. Tapi byk orang Indonesia yang memakai provider softbank, karena hanya softbank yg punya iphone. Dan mereka tidak tahu ada layanan gratis ini, sehingga ngga mudeng juga kalau aku cerita soal peringatan dini gempa ini.

Sambil berdebar aku menunggu gempa datang sambil memeluk Riku dan Kai. Aku tahu dari manual persiapan gempa, bahwa jika kita sedang tidur, lindungi saja kepala dengan bantal/selimut. Justru jangan bergerak keluar kamar. Riku sempat terbangun “Ada apa ma?”… tapi dia kemudian tidur lagi. Memang gempa kali ini tidak sebesar yang kami rasakan tgl 11 Maret lalu. Sambil berdoa dalam hati semoga Gen yang mungkin sedang menyetir pulang, tidak terkena imbas gempa.

Karena ingin tahu pusat gempa di mana, maka aku keluar kamar dan menyalakan NHK. Ternyata di Miyagi lagi dan sampai 7SR (Tokyo “cuma” 4SR). Aku buka laptopku dan melanjutkan … kerja (FB dan twitteran dulu sih hehehe).

Ya, aku seharian ini memang sedang dikerjain. Bukan oleh gempa loh, aku tidak mengatakan gempa ngerjain aku, tapi memang sebetulnya sudah sejak seminggu ini aku direpotin oleh pernak-pernik menyiapkan bungsuku masuk TK. Dan upacara penerimaan murid baru TK nya hari ini tgl 8 April jam 10 pagi. Pasti pada bilang, “alah TK aja kok pake persiapan seabrek-abrek?”

Imelda dikerjain untuk persiapan TK nya Kai

Benar deh, lebih susah nyiapin anak masuk TK daripada masuk SD. Karena hampir semua TK di sini swasta, jadi mereka berseragam. Jadi semua seragamnya harus diberi nama. Selain itu semua alat tulis dan perlengkapan belajar juga harus diberi nama, diberi karet pengikat yang diberi nama. Untuk satu set crayon dan spidol juga satu per satu harus diberi nama. beuh… benar-benar ngerjain ibunya kan?

Setiap batang spidol dan crayon juga harus diberi nama

Tapi yang paling aku rasa ngerjain itu yang berhubungan dengan jahit menjahit. Semua handuk kecil harus diberi tali penggantung, nama. Demikian pula untuk alas makan, kantong bento, kantong gelas plastik, kantong pakaian ganti, tas kain sebesar buku gambar. Tapi kebanyakan yang ini sudah ada yang jual, jadi bisa beli dan tinggal kasih nama. Satu yang tidak bisa dibeli adalah kantong untuk gunting. Aku ingat dulu waktu Riku aku masukkan dalam kantong plastik begitu saja, eh ditegur gurunya musti masukkan ke dalam kantong dari kain. Jadi aku terpaksa jahit dong pakai tangan dengan sks (sistem kerja se-jam) hehehe. Kantong gunting Riku itu ntah nyelip kemana, sehingga aku terpaksa membuat baru lagi untuk Kai 🙁

Kai udah ngga tahan mau pakai barang-barangnya, dan setiap dia mau pegang dimarahi mama hihihi

Untung deh mama Imelda masih bisa menjahit untuk darurat, sehingga bisa selesai tepat pada waktunya. Lagipula aku sudah pengalaman waktu Riku jadi tidak perlu bingung-bingung lagi. Untung juga semua bahan ada di rumah. Kadang Gen saja heran kok aku punya aja magic tape (itu tuh yang kresek-kresek yang biasa untuk sepatu), punya name tape (kain putih berlem, yang nempel di kain jika dipanaskan pakai seterika), ada tali-talian yang lebih besar dari tali  sepatu dan paling sedikit ada dua warna: merah dan biru, ada karet celana untuk dibuat ikat kardus alat tulis. Dulu aku memang hobi ngumpulin pernak-pernik kalau-kalau diperlukan, dan ternyata cukup membantu kalau punya. Tidak perlu khusus cari dan beli.

Nah sekarang sudah hampir jam 2 pagi, semua sudah siap termasuk lengan kemeja Kai yang harus dipendekin. Aku masih ada satu pekerjaan terjemahan yang harus diselesaikan untuk pagi ini, so …. aku publish saja posting hari ini ya. (Mumpung di Indonesia masih tanggal 7 hahaha)