Terus terang sebelum saya ke Jepang, saya tidak begitu tahu nama-nama pelukis terkenal dunia. Paling-paling di Jakarta saya sempat tahu pelukis lokal Affandi, atau Basuki Abdullah (sering lihat di gereja juga), tentu saja tahu seniman yang berhubungan dengan gereja yaitu Michael Angelo, atau si Van Gogh dan Rembrant (kebetulan ke museumnya waktu di Belanda). But selebihnya saya kurang paham. Katro banget deh.
Nah saya mulai berkenalan dengan seniman lainnya itu sebetulnya gara-gara diajak date. (Ngajak date kok ke pameran lukisan ya? ). Berhubung dia bilang, “Mel, aku punya tiket ke pameran dua lembar, mau ikut ngga? ” Jadi deh saya pergi ke Ueno Hakubutsukan (Ueno Museum of Arts) dan begitu masuk saya melihat lukisan Yesus di Kayu Salib yang begitu besar …. yang terus terang sampai saat ini saya tidak tahu karya siapa… hehehe.
Sebagai orang yang awam lukisan, saya lebih menikmati lukisan yang kelihatan real atau … romantic seperti Monet. Sehingga saya sering dikatakan sebagai penganut Impressionis (inshouha 印象派) . Padahal apa saja jenis pembagian aliran lukisan yang ada…saya tidak mengerti (ayo belajar mel, besok keluar ujian hihihi). Dan satu hal yang saya sempat dimarahi yaitu waktu saya berkata, “iiiih lukisannya bagus banget…seperti foto!” Dan saya diomelin panjang lebar, bahwa pelukis tidak akan suka jika lukisannya dibilang seperti foto bla bla bla bla… Yahhh, abis saya kan ngga tau mau komentar apa… masak cuman mangut-mangut aja?
OK sekian proloog untuk posting ini. Saya sebetulnya mau menulis tentang seorang Jepang yang sekarang bermukin di Amerika, dan kemarin tanggal 20 menjadi tanggalnya dia yaitu Hiro Yamagata. Pada suatu ketika, waktu saya jalan-jalan di mall, melihat sebuah lukisan yang memang menari. warna-warni dan modern. Saya baca pelukisnya Hiro Yamagata.
Hiro Yamagata (born 山形 博導 Hiromichi Yamagata, May 30 1948, in Maibara city, in Shiga prefecture, Japan) is a painter/ artist, based in Los Angeles, California. He has been considered as one of the most famous silkscreen artists because of his use of vivid colors in his pieces. However, he has been known as a contemporary artist using laser and hologram technology recently. He is recognized as a pioneer of contemporary laser art.
Hasil karyanya memang unik dan bisa membuat hati riang dengan melihat warna-warna yang dipakai seperti pelangi.
Saya juga melihat dia suka menggambar balon udara, sehingga karyanya bener-bener seperti penggambaran sebuah festival. Kalau saya pribadi mungkin lebih suka karyanya yang bernuansa biru ini. Sebuah danau di Jepang, BIWAKO.
Wah, saya juga katro nih…
Nggak ngerti mana yang impresionis, mana yang realisme, mana yang kubisme, mana yang postmodernisme.
Yang penting, kalau mirip aslinya dan masih bisa dinikmati saya senang.
Tapi kalau bentuknya sudah aneh2, wah nggak mudeng aku…
Hery Azwans last blog post..Dokter Ngantuk
Bener tuh Bang…Kalau udah abstrak biasanya saya bilang,”Gue juga bisa kalo gini hehhehe”
Masalahnya saya bukan Affandi atau Picasso sih.
***EM***
yang danau bagus, bahkan kesiur angin bisa digambar 😀
Rupanya uncle penikmat lukisan juga ya?
***EM***
Waktu saya masih bersekolah SMA, lukisan Hiro Yamagata pas populer.
Sehingga kalau mengakui bahwa suka lukisannya, kiranya kelihatan keren.
Ada banyak cowok yang begitu.
Pasti untuk memancing perhatian cewe-cewe deh.
Maklum anak hijau.
Hehehe rupanya pernah dipancing pake lukisan Hiro Yamagata ya…
***EM***
Saya suka lukisan, tetapi asli ngak tau sama sekali dengan dunia seni ini. Seperti kak Imelda gitu, yang kelihatan seperti photo atau object aslinya itu yang bagus.. 😉 thanks
YUp lalau kamu bilang seperti foto ngga?
EM
Ngedate nonton lukisan ni yeee …
hehehe …
But seriously …
Walaupun anak guru gambar …
namun aku gak begitu ngerti lukisan …
i.e …
Kolaborasi mata dan hati saya kurang begitu tajam “sensingnya” dibanding …
Kolaborasi telinga dan hati saya …
(hhhmm dalem juga nih komen gua …)
iya mas…sedalam lautan. Saya juga sama deh kayaknya lebih kuat pendengaran.
Lebih suka “suara apalagi suara hati” daripada “wajah/penampilan” … cihuyyy.
lebih suka radio drpd TV (mending jadi bintang radio aja drpd bintang pelem)
lebih suka musik daripada lukisan
tuh bukti kan….
EM
Wah, saya juga suka Monet. Pelukis aliran impresionisme lainnya yang saya juga suka adalah Renoir. Saya punya banyak buku-buku tentang para pelukis dan hasil karyanya, mulai dari Rembrand, Monet, Renoir, Van Gogh, Dega, dll. Banyak juga katalog lelang lukisan di Indonesia. Dari katalog itu kita bisa tahu mana-mana lukisan yang tinggi harga pasarannya, mana yang biasa-biasa, mana yang murah.
Oh ya, saya pernah belajar melukis, tapi baru sampai teknik dasar banget, terus macet …. Mudah-mudahan suatu saat bisa dilanjutin lagi.
Iya mbak Tuti…indah ya Monet…saya suka warna birunya. Renoir juga saya suka, Rembrant lebih ke coklat. Apa mbak pernah dengan Currier and Yves, saya suka sekali kartu natal yang digambar Currier and Yves itu… indah… Rasanya ingin terbang ke sana. Wahhh nanti kasih lihat karyanya mbak ya.
EM
Aku ga terlalu tau soal lukisan dan pelukisnya, cuman dulu Papi pernah beli satu buku kumpulan lukisan- -lukisan Basuki Abdullah dan akhirnya selama buka tiap lembarnya, aku berdecak kagum! Hebat sekali!
Oh ya..
Sama Sis.
Aku suka lukisan yang sebelah kanan itu…
Jelas sama dong…asunaros girls kan emang sama…kecuali ke-narsis-annya hihihi
EM
Saya juga tak terlalu paham lukisan, tapi saya suka tuh lihat lukisannya Hiro Yamagata, terasa riang dan menyenangkan. Entahlah, mungkin saya suka yang indah, riang, sebagaimana saya memilih film yang ingin saya tonton. Jika gambarannya pucat, gelap, kok rasanya ikutan sesak nafas.
Bener bu…saya juga tidak suka kalau disuruh menangis waktu menonton …kan kita maunya dihibur yah.
Hanya saya sekarang tidka bisa menonton di bioskop karena phobia runag gelap dan tertutup. Ntah kapan bisa smebuh nya bu.
EM
Saya suka lukisan, senang saja, nikmati, tanpa teori. Pokoknya kalau natap ada sesuatu ke ulu rasa, senang. Gitu aja.
Benar pak…. yang penting kan meresap ke hati. entah aliran apa, siapa yang gambar… itu tidak penting.
EM
Mbak, thanks tulisan ini berguna bagiku. Teknik yang ditampilkan Hiro Yamagata sungguh kelas master, melukis dengan menggunakan teknik cat air diatas sutra… susah itu. 🙂
Kapan-kapan ada lagi ya tulisan tentang seni lukis… *mode ngarepin on*
Seni Lukis ya… ada beberapa artis yang aku suka. aku terbatas sebagai penikmat saja ya.
Nanti aku tulis deh.
Any other request? hehehhe
EM
benar…!!menikmati lukisan bukan dari hasil karya seorang pelukis besar. kalau anda bisa hanyut menatap sebuah lukisan pemandangan murahan…rasakan,nikmati bahwa anda sedang ada berdiri di dalamnya…disitulah jiwa seni anda akan muncul.mulailah anda melukis.andapun bisa….
hmmm suatu waktu mungkin saya akan mencoba melukis. Karena saya tidak benci melukis dan lukisan.
semoga saja bisa dinikmati
EM
Walaupun hasil karya Yamagata menarik, opinionku lukisan Monet dan Picasso tiada bandingnya – mungkin kerana saya seorang yang amat tradisional.