Kesepian

31 Mei

Siapa saja pernah merasa kesepian.  Tapi Keluarga Indonesia biasanya keluarga besar, sehingga mungkin jarang merasakan kesepian. Rasa itu akan terasa jika keluar dari keluarga itu, atau tidak bisa bertemu dengan kekasih hati. Lihat saja dalam bahasa Indonesia kata kesepian itu bukan kata dasar seperti sedih, gembira, senang, takut dll. Kesepian “hanya” merupakan kata jadian dari awalan ke- dan akhiran -an. Kata dasar sepi (><ramai) adalah kata yang menggambarkan keadaan, bukan hati seseorang. Jadi, hipotesa saya, orang Indonesia jarang merasa kesepian sehingga tidak ada kata dasarnya.

OK, kalau dilanjutkan, kenapa saya menulis judul kesepian? Karena kesepian adalah masalah yang amat sangat banyak dijumpai di Jepang, dan kronis. Karena kesepian itulah banyak orang bunuh diri. Coba saja lihat tulisan saya di multiply tentang berapa banyak orang Jepang bunuh diri setahunnya. Dan sebetulnya, kapan sih, mereka merasa “kesepian” itu. Ada sebuah survei yang menanyakan kapan Anda merasakan kesepian. Dan jawaban yang paling banyak adalah “Waktu tidur dalam keadaan sakit dan sendiri”. Nah, kalau ini saya rasa, semua manusia baik orang Jepang maupun orang Indonesia pasti sama.

Selanjutnya orang Jepang merasa kesepian pada waktu-waktu seperti ini:
2. Waktu tidak ada rencana apa-apa di hari libur
3. Melewatkan waktu sendiri waktu ulang tahun dan hari Natal.
4. Waktu mengetahui email address dan nomor telepon seseorang teman sudah berubah tanpa pemberitahuan. (wahhh ini memang sebel yah, saya juga pasti merasa teman ini tidak menyukai saya lagi)
5. Tidak ada teman yang bisa diajak bepergian bersama.
6. Tidak ada teman untuk curhat
7. Waktu pulang kampung setelah beberapa lama, dan mendapatkan pemandangannya sudah berubah. (banyak perubahan)
8. Waktu pulang ke rumah dan mendapatkan kamar dalam keadaan gelap.
9. Tanpa ada pemberitahuan mengetahui bahwa ada teman yang sudah menikah, atau acara reuni sudah lewat.
10. Kartu tahun baru hanya merupakan DM (Direct Mail) saja. (junk mail) — wah ini sih keterlaluan.
11. Waktu telepon teman, tapi tidak ada.
12. Waktu periksa email, semua mail yang masuk SPAM saja. (iya pernah, pernah ngerasain, sedih nih kalau isinya Spam semua)
13. Waktu pergi ke restoran sendirian, dan sekelilingnya semua berpasangan.
14. Waktu kita sendiri ingin mengikuti acara kumpul-kumpul pesta pernikahan (acara kedua) teman tetapi teman yang lain segera pulang. (biasanya di Jepang acara pernikahan ada dua kali, yang kedua hanya teman-teman dekat saja)
15. Tidak ada teman yang bisa diajak untuk minum-minum.
16. Waktu sekolah almamater lenyap (sekolahnya tutup)
17. Waktu kita telepon teman tetapi tidak ada, seharusnya bisa tahu bahwa ada telepon dari kita (lihat ada missed call). Tetapi si teman tidak menelepon kita kembali.
18. waktu melihat incoming call di HP tanggalnya lebih dari seminggu yang lalu.
19. Tanpa diketahui ada teman yang sudah melahirkan anak.
20. Waktu pulang ke rumah mendapatkan lemari es nya kosong, tidak ada isinya.

Memang ranking ini bisa berbeda menurut jenis kelaminnya Misalnya “WAktu pulang mendapatkan kamarnya gelap” untuk laki-laki menempati ranking ke 4, sedangkan bagi wanita ranking ke 13. Jadi laki-laki mengharapkan ada seseorang yang menunggunya.

Mungkin untuk para blogger musti ditambah “Waktu membuka blognya dan tidak ada komentar” atau “komentar terakhir lebih dari satu minggu yang lalu padahal tiap hari update”….hehehe…
Tapi yang paling gawat adalah merasakan kesepian di tengah keramaian ya….Semoga jangan deh.

16 Replies to “Kesepian

  1. masalah serius di negara maju mungkin ini, bunuh diri. disana workaholic itu kali ya…bner2 sibuk, hubungan sosial jadi makin berkurang, nah pas lagi butuh orang dan ga’ ada yg di tempat langsung ngrasa useless, gitu kali ya..

    betul sekali. dan satu lagi…..sebetulnya orang Jepang itu pemalu, sulit untuk mulai pertemanan. sulit untuk merasa akrab dengan orang, dan sulit untuk menceritakan masalah pribadi kepada orang. laki-lakinya juga tidak romantis….maka banyak gadis Jepang lebih senang berteman dengan orang asing…banyak yang ke bali….

  2. Saya pernah ikut makan malam sama orang jepang di resto setelah seminar, lalu mereka minum-minum. Begitu sudah mulai agak teler, wah ngomongnya jadi banyak segala macem diomongin dan ditanyain.

    Lucunya besok paginya temen tadi nanya hal-hal yg tadi malam sudah ditanyain ke saya … Waduh semalem saya ngomong apa ya ? he he he …

    Hehehe, memang kalau sudah mabok, bisa cerita macam-macam ya Pak. Bahkan sampai curhat, menangis dan tertawa terbahak-bahak. Asal jangan buka baju saja deh hehehe karena ada beberapa orang yang kalau mabok merasa gembira, buka baju dan menari-nari.(Tapi mungkin masih mending buka baju daripada munmun …). Kalau saya mabok = tidur (untung jarang mabok karena minum sedikit saja hehehe)

  3. Wah masalah ini betul2 serius di Jepang ya?
    Mungkin salah satu faktor besar yang membuat saya mau tinggal di Indonesia, yaitu masalah ini, kalau di Indonesia saya jarang merasa kesepian.
    Sekarang saya baru sadar bahwa Ibu2 yang baru punya bayi juga mengalami kesepian. Ibu2 harus urus anak dalam kondisi SEPI, tidak ada suami(kerena sibuk kerja), tidak ada keluarga(banyak yang jauh dengan keluarga sendiri), tidak bisa ketemu sama teman karena sibuk urus anak dan tidak bisa kerja juga. Makanya banyak yang jadi IKUJI NOIROSE deh. Uhh takut yaa.
    Tapi bisa nggak ya, orang Jepang berubah supaya kebanyakan orang tidak usah merasa kesepian ?

    bisa saja, yaitu dengan membuat teman sebanyak-banyaknya. Ada teman saya bilang, kalau mulai berteman, cari teman yang lebih muda 10 tahun. Karena jika kamu tua, teman-teman kamu bisa jadi sudah mati duluan. Sedangkan kalau teman muda, selalin dia masih ada, dia juga membawa/membuat kita menjadi muda. Saya pikir pemikiran itu benar.

  4. skrg lagi kesepian krn list di ym kosong.. gak ada tmn chat 🙁

    walah mbak ita YM juga toh….sayang saya malas online di YM skr. nanti add ya. id saya emi_myst

  5. Punya suami/istri, anak, keluarga dan teman merupakan anugerah yang harus kita syukuri. Tanpa mereka, hidup akan lebih kesepian lagi. Blog yang tidak dikomentari juga merupakan kesepian yang menyakitkan hati. Ah….Biasa aja lageee…

    Bener, tanpa mereka apalah artinya kita? Blog ngga dikomentari? Kasih judul yang nyerempet aja pasti dimaki-maki hahahha

  6. dulu pernah merasa sangat kesepian karena ini:
    Hari libur, di rumah sendirian, mau nelepon nggak ada pulsa *telp rumah lagi ga kompromi pula.. hehe*, mau pergi dari rumah lagi hujan super deras, dan ditambah pula, komputer ngadat dan DVD lagi gebleg.. ow.. indahnya hidupku.. 🙂

    saat gitu baca novel romance dong hihihi

  7. Pingback: when I come home to… « the blings of my life

  8. Terasa banget kesepian pas sakit di rumah sendirian, tapi aku nggak suka ngasih tahu orang kalau sedang sakit.
    Dulu sering banget ngerasa sepi di tengah orang banyak. Haiyah jadi curhat colongan lagi.

    Gpp atuh curhat kecolongan. Itulah gunanya teman entah real atau maya….
    Memang kalau sakit sendirian itu paling sepi rasanya
    EM

  9. saya sekarang tinggal di jepang…bener kata mbak imelda…di Indonesia jarang banget kesepian…terkadang merasa kesepian juga…tapi dengan jalan2 dan melihat orang2 berinteraksi rasa kesepian itu berkurang…sedangkan dijepang setiap orang selalu sibuk dengan 1 kegiatan saja…orang jepang itu tidak memiliki hobby…semuanya jadi pekerjaan..
    Saya berangkat kesini tuk kuliah…saya pikir akan sangat menyenangkan klo kuliah disini…secara riset emang sangat menyenangkan…tapi secara hati saya merasa sangat kesepian…hiks T_T

  10. Menapakkan kakiku di jepang..
    sejak SMP saya emang sudah sangat suka dengan kultur negara ini. mulai dari musik, manga, anime,pernak-pernik semuanya saya koleksi..(bukan. sy bukan kolektor ^_!!)
    kesepian saya terasa ketika tidak mampu mendapatkan film dorama yang sy nantikan.
    film dorama. saya menahan keinginanku u/ menapakkan kaki di negeri sakura itu dengan menonton film jepang.

    Sekarang, 10thn berlalu. saya bekerja di sebuah perusahaan swasta Economic & Moneter. (tiap hari statistik, padahal background sy design & art 0,o!!hik). dan tentu saja di umur hampir 24th ini, saya masih di Indonesia yg kucinta ini dengan kesedihan yang masih tetap sama, menapakkan kaki di negeri sakura itu.

  11. Makanya aku sekarang ini merasa penting punya sahabat lagi, ladies still need friends jadi kalo aku kesepian aku suka BBM-an ama group teman lamaku, bercanda sama teman kantor, atau kalau ada kesempatan reuni dgn teman SMP, SMA, kuliah, kalau semua ngga ada aku kabur ke rumah mama, disana juga ada adikku, ngobrol2 ngga penting sama mereka, beda rasanya ngobrol sama mereka waktu kecil dulu, sekarang segala topik bisa didiskusikan bisa dijadikan bercandaan :), kalau orang pada ramai aku hanya menimpali, kalo orang pd sepi aku yang bikin kerusuhan 🙂 kesepian itu manusiawi menurutku, aku juga sering merasakannya, apalagi sekarang jaman internet aku jarang merasa sepi lagi 🙂

  12. wah wah.. gitu ya mba kecenderungan negara maju..
    baru tau aku hehehehe
    workaholic dan berbagai fasilitas yang canggih yang membantu menyediakan segala kebutuhan bisa membawa ke kehidupan yang individualis sepertinya ya
    sayang ya kalo trus dampaknya jadi seperti itu

  13. Pingback: Eid Mubarak 1433H dan kesendirian | Toumei Ningen – Personal Blog

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *