Kalau berkembang dalam arti menjadi lebih besar sih biasa. Apalagi anak-anak! Temanku di Indonesia ada yang kebingungan mencarikan sepatu untuk anaknya yang berukuran 27. Lebih gede dari kaki aku yang 25,5 (max orang Jepang biasanya 24,5 = 38 di Indonesia). Kalau di luar negeri yang eropa-amerika mungkin ukuran segitu masih “normal”, tapi di Asia memang “luar biasa”.
Tapi maksud aku menulis kali ini sebetulanya lebih pada keheranan pada penamaan tumbuhan/binatang di Indonesia. Kembang Sepatu! Kenapa sih diberi nama Kembang Sepatu? Wong bentuknya tidak seperti sepatu. Masih bisa dimengerti jika ada bunga yang diberi nama bunga lonceng karena mirip lonceng, tapi kembang sepatu? Kita tanya om Wiki ya:
Kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) adalah tanaman semak suku Malvaceae yang berasal dari Asia Timur dan banyak ditanam sebagai tanaman hias di daerah tropis dan subtropis. Bunga besar, berwarna merah dan tidak berbau. Bunga dari berbagai kultivar dan hibrida bisa berupa bunga tunggal (daun mahkota selapis) atau bunga ganda (daun mahkota berlapis) yang berwarna putih hingga kuning, oranye hingga merah tua atau merah jambu. Di Sumatera dan Malaysia, kembang sepatu disebut bunga raya. Bunga ini ditetapkan sebagai bunga nasional Malaysia pada tanggal 28 Juli 1960. Orang Jawa menyebutnya kembang worawari.
Untung bukan warawiri ya…sulit membayangkan keadaan tergopoh-gopoh dengan bunga ini.
Katanya memang bunga ini setinggi 2-5 meter. Mungkin karena kondisi inilah kata bahasa Inggris dari Kembang Sepatu adalah Hibiscus. Seperti jokenya papa pada Gen waktu berjalan-jalan sekitar rumah dan menemukan Kembang Sepatu ini.
Kata papa, ” Gen, you know why this plants called HIBISCUS?”
“I dont know….why?”
“Because its High, if it is Low, then it should be LOWBISCUS”
samui…. ojisan no gyagu (lelucon yang tidak lucu)! Tapi memang bisa dimengerti. Padahal nama family nya adalah Malvaceae. Dan…aku merasa terhibur bisa melihat bunga serupa Kembang Sepatu ini di dekat rumahku. Sekitar bulan Juni-Agustus, bunga Tachiaoi タチアオイ, bermekaran sepanjang jalan. Memang kalau dilihat nama latinnya serupa dengan Kembang Sepatu, Althaea Rosa dari family Malvaceae. Kabarnya bunga yang di Jepang ini berasal dari Turki, mengalahkan pengertian sebelumnya bahwa bunga ini berasal dari Cina.
Karena di Jepang terdapat 4 musim, senang juga rasanya memasuki musim panas, karena banyak “bau Indonesia” yang mulai terlihat di mana-mana. Tapi puanasnya rek…lembab sekali! Baru 30 derajat udah kepanasan. Bagaimana nanti kalau Agustus bisa mencapai 40 derajat? Matilah aku… (eh tapi ngga mati deh…soalnya aku melarikan diri ke Indonesia hahaha)