kata ini merupakan terjemahan dari bahasa Jepang Otoko no Roman. Aku pertama kali mendengar kata ini waktu Gen memohon persetujuan aku dan kemudian memamerkan satu set/ seri buku TIM, karangan Edward Ardizzone (penulis asal Inggris yang lahir di Vietnam tahun 1900 dan meninggal tahun 1979). Karena wajah Gen memelas sekali waktu itu, jadi aku mengiyakan. Meskipun agak manyun karena ternyata untuk melengkapi satu set seri TIM ini aku harus mengeluarkan uang kira-kira 15.000 yen! Satu seri ini terdiri dari 11 buku @1365yen. Dan kebetulan memang penerbit Fukuinkan Shoten menerbitkan kembali bulan Agustus tahun 2007 sebagai cetakan ke 11. Buku ini pertama kali diterbitkan tahun 1963 (oleh Oxford University Press dan dalam bahasa Jepang oleh Fukuinkan Shoten tahun 2001) … wow… sebuah karya besar yang terbit jauh sebelum Gen lahir.
Lalu apa sih hebatnya Picture Book ini? Buku ini menceritakan petualangan anak laki-laki bernama Tim berlayar naik kapal laut. Dimulai dengan judul pertama Little Tim and The Brave Sea Captain, Tim and Lucy Go to Sea, Time to the Rescue, Tim and Charlotte, Tim in Danger, Tim All Alone, Tim Friends Towser, Tim and Ginger, Tim to the Lighthouse, Tim Last Voyage dan Ships’s Cook Ginger. Aku sendiri belum baca, dan hanya mencuri dengar waktu Gen mendongengkan pada Riku sebelum tidur, sampai buku ke dua. (Dan menurut Gen dia sudah membacakan seluruh seri TIM ini pada Riku).
Roman Pria….. menurut penjelasan dari situs hatena jepang, Roman Pria ini adalah suatu dunia angan-angan, tindakan, pemikiran dan あこがれ akogare idaman dari anak laki-laki pada umumnya (bukan mengidamkan perempuan loh), mulai dari narsisme sampai ideologi yang menjadi syarat macho atau bisa dikatakan definisi untuk menjadi “cowo keren”. Sehingga tokoh-tokoh dunia seperti Napoleon, Raja Alexander, Adolf Hitler yang berkuasa pun disebut sebagai roman Pria.
Dan menurut Gen, memiliki buku Tim ini juga merupakan perwujudan Roman Pria… entah apakah ini hanya Gen saja, tapi kalau melihat definisi Roman Pria berarti banyak yang meng”idola”kan Tim ini. Dan waktu aku mencari-cari di website istilah ini, banyak gambar yang menunjukkan “idaman” nya pria Jepang, misalnya pemantik api Zippo, miniature mobil-mobilan (daripada boneka aku mending ngumpulin mobil-mobilan deh), jam tangan tag heuer (ih aku juga mau tag heuer!), dan lain-lain. Hmmm aku jadi ingin tahu pria-pria Indonesia apa ya “roman” nya (bukan romance atau asmara loh hehehe). Kalau Zippo, aku rasa hanya bagi mereka yang merokok, dan aku jarang mendengar ada teman laki-laki yang hobbynya mengumpulkan mobil-mobilan miniatur. Mungkin (baru mungkin loh) cerutu? atau sepatu gunung? jaket kulit? kalau buku mungkin Kho Ping Ho? atau Bung Karno untuk tokohnya? Dan menurutku tentu saja barang-barang atau pemikiran/idaman pria berbeda menurut generasinya.
Nah yang lucunya, meskipun dalam bahasa Jepang ada kata “Roman Pria/ Otoko no Roman”, tapi tidak ada kata “Roman Wanita atau Onna no roman”. Padahal semestinya wanita juga mempunyai “idaman” yang mempunyai persamaan secara umum yang menunjukkan “keperempuanannya” ya? Misalnya jaman aku dulu, kami punya idaman Lady Diana, dengan rambut gaya Lady Di itu, atau si Farah Fawcett deh. Kalau untuk barang, aku memang tidak tahu, karena aku merasa aku tidak suka barang “wanita” seperti Barbie, atau yang womanish womanish pinkish gitu deh (duh bahasa apa lagi tuh womanish hihihi).
So, apa atau siapa roman kamu?