Arti Mimpi

8 Nov

Tadi Kemarin sore saya chatting dengan Yoga. Dia bercerita bahwa dia hanya sempat tidur 30 menit, dan terbangun karena MIMPI!. Dan isi mimpinya adalah dikejar orang gila. Terlontar dari jemarinya…. “apa ya artinya? ” Kemudian saya ingat…. cari saja arti mimpi di www.primbon.com …. wah gila juga, aku masih ingat situs itu. Yang aku ketahui entah dari mana. Namun meskipun setelah dicari di situ tidak ada arti mimpi dikerja orang gila, tapi katanya kalau  mimpi dikejar orang bertanda akan dapat rezeki… semoga saja ya Yoga.

Dulu waktu kecil saya sering terbangun karena mimpi. Ada beberapa pola mimpi saya. Yang paling sering adalah mimpi berenang di kolam renang yang dalaaaaam sekali. Bayangkan skyscraper yang menjulang di kota-kota besar dunia, dan gedung itu …gedung setinggi itu adalah kolam renang yang dalam. Saya harus berenang menyeberangi kolam gedung itu sambil menyadari kedalamannya… dan memang dalam kenyataan saya tidak bisa ngambang di kolam renang, sehingga kalau berenang harus dari ujung ke ujung. Jadi dalam mimpi pun saya merasa capek untuk mengarungi satu kolam renang, tanpa boleh berhenti di tengah karena berarti saya akan mati!

Nemo 33 is a recreational diving center in Brussels, Belgium that is home to the world’s deepest swimming pool. The pool itself consists of a submerged structure with flat platforms at various depth levels.
The pool has two large flat-bottomed areas at depth levels of 5m (16 ft) and 10m (32 ft), and a large circular pit descending to a depth of 33m (108 ft). It is filled with 2,500,000 litres of non-chlorinated, highly filtered spring water maintained at 30°C (86°F) and contains several simulated underwater caves at the 10m depth level.
There are numerous underwater windows that allow outside visitors to look into the pools at various depths. The complex was designed by Belgian diving expert John Beernaerts as a multi-purpose diving instruction, recreational, and film production facility, and opened in 2004.

Entah apa arti mimpi itu, tapi lumayan sering saya melihat mimpi itu di waktu kecil, yang mungkin tanpa sadar melekat terus dalam sudut pikiran saya sehingga saya takut air. Terutama air tanpa ujung seperti laut. Jadi saya tidak akan bisa enjoy naik perahu/kapal, bukan karena mabok laut tapi karena takut kedalamannya. (Sudah pasti saya tidak bisa menyelam) Padahal kedua anak saya zodiaknya adalah ikan dan kepiting, binatang laut. Jauh sekali dari kambing gunung!

Tapi meskipun saya benci air/laut, saya selalu bermimpi mempunyai rumah yang berada di atas kolam renang. Jika saya melihat buku arsitektur, atau kadang juga bermimpi… saya ingin mempunyai rumah dikelilingi kolam renang yang tersambung ke semua kamar…jadi kita bisa keluar kamar menuju ke halaman melalui air! (tentu saja pencuri bisa saja masuk ke kamar juga melalui air…hehhee). Atau mempunyai rumah yang menghadap ke danau. Daripada laut saya lebih suka danau yang mistis.

(persis aku menulis posting ini jam 4 pagi, tiba-tiba Riku bangun dan keluar kamar…

“Mama …aku terbangun…”

“Ada apa? Mau pipis?”

“Terbangun karena mimpi”

“Mimpi apa sayang?”

“Ngga tahu…aku ngelindur jadi lupa”…. sambil tersenyum aku antar dia ke kamar lagi.

“Aku mimpi tentang Deguchi (Jalan keluar)” ………… Mungkin karena hari ini dia bisa membaca tulisan いりぐち(iriguchi- jalan masuk) dan  でぐち(deguchi-jalan keluar) ……

Selain mimpi tentang kolam renang, saya sering terbangun jika bermimpi tentang “sesuatu yang menakutkan” i.e setan. Merasa dikejar-kejar. Dan terbangun dalam keadaan capai dan …merinding. Menurut apa yang saya dengar, jangan langsung tidur kembali dan balikkan bantal. Terkadang saya juga mengalami mimpi bersambung (aneh ya…)

Dan satu lagi mimpi saya yang sering saya lihat adalah bermimpi sedang makan coklat. Dalam mimpi, saya berkata pada diri sendiri…”cepat habiskan coklatnya sebelum kamu terbangun dan coklat itu tidak ada” hihihi. lucu kan?

Dari bermacam mimpi yang saya ingat artinya hanya jika bermimpi ikan atau menangkap ikan berarti rejeki. Dan jika bermimpi ular itu tidak baik artinya…. (memang ular itu setan sih ya)

Jadi apa mimpimu semalam? Adakah yang bermimpi tentang aku (huh ge er amat sih….)

Foto  the deepest pool in the world saya ambil dari multiply teman

~~~~~~~~~~~~~~~

Pagi ini waktu bangun…Gen baca postingan ini dan dia cerita ttg mimpinya tadi malam. Dia bekerja di sebuah Universitas swasta di Jepang (bukan dosen), dan dalam mimpinya dia memotong rambut seorang dosen yang penuh uban. Dan hasilnya muka si profesor itu malah jadi “cute”. Oh NO! … Mungkin secara tidak sadar dia melihat rambut si profesor sudah waktunya untuk dipotong ya…. (si profesor adalah teman “ngebul” di sudut kampus)

Pagi ini juga kaget waktu lihat alexa rankingku sudah naik lagi menjadi 395,312… wow…. Terima kasih kepada semuanya yang sudah akses ke webblog saya ini.

Bermula dari air

10 Okt

Global Warning for Global Warming, istilah yang trend sekarang ini, dan sudah sepantasnya kita sebagai anggota planet bumi ini ikut memikirkan apa yang dapat kita lakukan demi masa depan anak cucu kita kelak. Waktu membaca tulisan Nepho tentang Global warming, saya juga jadi berpikir apa sih yang Jepang sudah lakukan untuk penghematan energi? Rasanya masih banyak yang “BOROS”, tapi memang ada usaha-usaha untuk lebih memikirkan lingkungan hidup kita.

Sebetulnya tidak usah terlalu ekstrim juga, sedikit demi sedikit kalau kita berusaha menghemat pemakaian sumber energi yang ada, juga sudah bagus. Dulu waktu saya ikut kursus bahasa Jepang di Japan Foundation, Matsushima sensei pernah menanyakan, ” Kalau sikat gigi, Anda buka keran terus?”… Hmmm itu saya tidak sadar bagaimana biasanya saya sikat gigi. Dan karena mendengar pertanyaan itu saya baru menyadari bahwa saya selalu membuka keran sambil sikat gigi, dan setelah selesai, pakai tangan untuk berkumur. (ketrampilan pake tangan untuk menampung air pernah dikagumi Kimiyo ya heheheh). Betapa banyak air yang terbuang selama kita gosok gigi….dan itu tidak disadari. Berkat sensei itu, saya berusaha menampung air berkumur dalam gelas sebelum sikat gigi. Penghematan air….

tuas WC besar kecil
tuas WC besar kecil

Pemakaian WC tradisionil di Indonesia, yang dengan menyiramkan air memakai gayung setelah selesai sangat ramah lingkungan” (environmental friendly) menurut saya. Saya membaca bahwa satu kali kita ‘flush’ WC dengan tuas [besar 大] berarti kita membuang 16-17 liter air….. Wah banyak sekali. Padahal memang di Jepang hampir semua WC mempunyai dua tuas, [kecil 小] dan [besar 大] jadis ebenarnya kita bisa memilih ingin memakai volume air seberapa banyak. Untuk yang ‘kecil’ bisa menarik ke belakang, sedangkan yang ‘besar’ menarik ke depan….. byuuuurrrr… Meskipun pada kenyataannya masih sedikit yang membedakan pemakaian besar/kecil ini. Memang mendengar air yang mengalir jika kita menarik ke depan ini juga rasanya “aman” karena pasti semuanya tersapu bersih…. tapi berarti kita membuang 16-17 liter sekali flush.

Pernah ada suatu acara di TV jepang yang menanyakan apa  yang paling banyak memakai air :

1. bak mandi untuk berendam (seperti foto Riku dan Kai di posting bawah)

2. WC

3. Cuci Piring

4. Mesin Cuci Pakaian

Dan ternyata jawabannya adalah WC itu. Sempat saya berpikir Bak mandi yang berkapasitas 200 liter itu, tapi memang orang Jepang hanya masuk berendam 1 kali sehari. Sedangkan WC, berkali-kali sehari dikalikan berapa orang….. wahhh memang jumlah yang banyak. Saya tidak perhatikan WC di Indonesia apakah sudah ada pembedaan besar/kecil seperti di sini, tapi seperti yang saya katakan di awal tulisan ini, WC tradisional yang jongkok dengan flush gayung itu memang yang paling hemat (selain mungkin buang air di kali ya…. tapi tidak hygienis)

Satu lagi yang saya mau tuliskan di sini, masih tentang pemakaian WC, terutama oleh wanita di Jepang. Mungkin banyak yang menganggap saya jorse tapi ini saya kaitkan dengan penghematan air. OK, begini… di tempat umum di Jepang, saya sering mendengar orang yang berada di bilik WC itu flush 2-3 kali. Langsung saya berpikir “kenapa sih? apa karena tidak bersih?”. Tapi ternyata saudara-saudara, ini hanya untuk menutupi rasa malu. Yup…. rasa malu kalau kedengaran “plung” nya itu. Jadi orang Jepang sering flush selama “proses” dan terakhir waktu selesai. Bayangkan saja 3 x 16-17 liter satu kali masuk WC umum loh….

yang oranye tombol emergency, bawah OTOHIME
yang oranye tombol emergency, bawah OTOHIME

Karena itu sebuah perusahaan sanitasi terkenal pada tahun 1985 mengembangkan suatu alat yang mengeluarkan bunyi air, dan dinamakan “Otohime 音姫”, jadi selama berada dalam bilik itu, bisa menekan tombol alat ini untuk menutupi “suara-suara” dan menghemat pemakaian air flush. Cukup sekali flush yang terakhir. Jadi jika ada di anatar teman-teman yang nanti akan ke Jepang dan melihat alat ini sudah tahu kegunaan alat ini. Suatu device …usaha untuk menghemat air yang saya rasa bagus sekali jika memikirkan kebiasaan wanita Jepang. Padahal saya pikir orang ke WC kan sudah tahu untuk apa…kenapa sih pake malu-malu. Dan saya tidak tahu apakah alat OTOHIME ini ada di WC laki-laki atau tidak, karena saya belum pernah masuk ke WC laki-laki (kalo saya masuk heboh kali ya heheheh).

Ada lagi penghematan air yang dilakukan oleh sebuah keluarga di Jepang yang mempunyai anak 5 orang. Biasanya memang jumlah anak di Jepang rata-rata 1-2 orang, tapi keluarga ini punya 5 anak…. Wah pengeluaran yang besar, bagaimana cukup gaji bapaknya untuk ber7. Dari acara TV itu saya lihat usaha-usaha yang mereka lakukan, yang mungkin sulit sekali untuk bisa saya praktekkan di keluarga saya. Usaha mereka misalnya:

– 5 anak bergiliran buang air kecil, tanpa flush…baru yang terakhir boleh flush (waaah kalau belum mau buang air kecil gimana coba?)

– Setiap anak hanya punya 2 pasang baju, satu yang dipakai, satu yang dijemur. Jadi tidak perlu lemari pakaian ( waaaahhh sulit deh)

– Kalau mau masuk ofuro (bak mandi) setiap anak bawa pet botol kosong 2 liter untuk pergi ke taman, dan mengambil air dari taman di bawa pulang. Bak mandi diisi setengah lalu 5x 2 liter pet botol dimasukkan sehingga tinggi air di bak bisa mencapai pundak…. (waaah ini sih mah memakai air umum… dianggap mencuri ngga ya?)

Akhirnya melihat acara TV tersebut membuat saya sadar….. jangan buat anak banyak-banyak di Jepang… susyah…. Cukup dua saja maximum hehehe… meskipun pemerintah memberikan tunjangan 10.000 yen untuk anak ke tiga dan selebihnya. Apa arti 10.000 yen untuk hidup di Tokyo??????

Saya sendiri berusaha menghemat air bak yang 200 liter itu dengan memakainya untuk mencuci pakaian. Karena sebetulnya air di bak itu masih bersih. Orang Jepang harus membersihkan badan dengan sabun dulu sebelum masuk berendam di bak. (baca Kei-chan dari Pemandian Fukunoyu)Sehingga air itu masih bisa dipakai untuk yang lain, misalnya mencuci pakaian, mencuci mobil, menyiram tanaman dll. (hmmm pergi ke pemandian umum (sento) juga merupakan salah satu usaha hemat air ya…. )

Banyak yang bisa kita lakukan sendiri untuk penghematan sumber air. Bagaimana dengan teman-teman, apakah secara sadar (environmental awareness)ikut mengadakan penghematan air ? Untuk listrik nanti di posting lainnya ya….