8 Besar dari Nerima 2016

31 Des

Melanjutkan kebiasaanku menuliskan 8 hal terbesar yang terjadi dalam keluargaku selama tahun yang akan berlalu, tahun 2016.

  1. Mulai dari Kai dulu ya…. Kai menerima komuni pertama pada tgl 3 April 2016. Dengan demikian dia sudah bisa ikut maju ke depan bersama kami waktu penerimaan komuni pada setiap misa. Kai dalam tahun ini pertama kali pergi summer camp tanpa diriku, hanya berdua saja dengan papanya ke daerah selatan Jepang, Miyazaki untuk menangkap kupu-kupu bersama seorang kameraman terkenal Jepang Imamori Mitsuhiko. Beliau terkenal dengan konsep Satoyama, yang menemukan habitat asli Jepang terutama melalui serangga/kupu-kupu. Sejak saat itu dia hafal nama jenis kupu-kupu dan berminat terhadap buku mengenai kupu-kupu terutama hasil karya Imamori sensei.
  2. Riku di kelas 2 SMP menunjukkan ketekunan belajar yang lebih bertanggung jawab. Selain tetap melakukan latihan badminton (aku salut dia masih bisa teruskan dengan rajin) dengan mnegikuti beberapa pertandingan, juga belajar ekstra di bimbel. Tahun depan dia naik kelas 3 dan harus mengikuti ujian masuk SMA, yang dinamakan jukensei 受験生. Tahun yang berat untuknya (dan untuk diriku juga) . Semoga dia bisa mendapatkan SMA yang diinginkan pada bulan April 2018.
  3. Gen dipromosikan jabatan yang lebih tinggi tapi stress pekerjaan lebih berat (gaji sih tidak naik 😀 ) . Untung saja kami masih bisa mencuri waktu untuk liburan bersama. Kami berempat sempat berlibur 2 malam bulan Agustus di Nagano, di rumah mantan muridku, Ichijima san. Sudah lama memang, Ichijima san mengajakku untuk mengunjunginya, tapi baru bisa terlaksana musim panas, sepulangnya aku dari Jakarta dan Kai/Gen dari Miyazaki. Tiba-tiba saja kami pikir ingin pergi menginap di pegunungan dan aku langsung menguhubungi Ichijima san. Langsung di OK-kan! Jalan-jalan berempat satu keluarga kemudian baru bisa dilakukan lagi setelah masuk bulan Desember, yaitu ke Hakone untuk mengunjungi Museum Little Prince. Memang kami sudah pernah pergi ke sana, tapi ingin kembali ke sana karena Riku mulai membaca bukunya! Selain ke Museum Little Prince, kami juga pergi ke Museum Kristal di Hakone. “Garasu no mori hakubutsukan”.
  4. Yang terbesar dari diriku sendiri, adalah menerima tanggung jawab besar sebagai wakil ketua KMKI (Keluarga Masyarakat Kristen Indonesia). Dulu sekali aku memang pernah menjadi sekretaris bertahun-tahun. Tapi sejak menikah dan punya anak, aku cuti. Baru tahun ini aku bersedia untuk aktif kembali dan kegiatan dimulai dengan acara seminar “Kiprah warga Indonesia di Jepang” yang menampilkan Rustono Tempeh dan Pdt Efra. Lalu acara Natal Bersama yang diselenggarakan tanggal 17 Desember 2016 (belum kutulis laporannya ya hehehe), dan mendatangkan penyanyi rohani Nikita. Kegiatan KMKI ini otomatis menyita waktuku terutama pada bulan Desember dan untuk itu aku bersyukur bahwa kedua anakku bisa mengerti kalau mamanya kadang tidak bisa menyiapkan makan malam buatan sendiri (terpaksa beli jadi) atau bahkan sama sekali tidak ada waktu membeli. Kalau begitu, Riku yang membeli atau menyediakan makanan untuk adiknya. Kadang kulihat Kai meninggalkan panci bekas memasak nasi goreng ala dia. Setelah acara selesai, Kai memelukku dan kami tidur bersebelahan 😀 Kangen dia pada mamanya 😀
  5. Di keluarga besar Coutrier, menyambut anggota baru yaitu Tante Hermina (Tina) sebagai istri baru papa (opa). Senang sekali papa sudah menemukan teman hidup dan bisa mengurangi kesepiannya selama ini dengan kegiatan bersama tante Tina di gereja dan kegiatan lainnya.  Acara pernikahan dilakukan tgl 30 April dan kami juga bisa bertemu anak tante yang tinggal di USA pada liburan musim panas. Ya, kami tahun ini pulang kampung 2 kali dengan jangka waktu tinggal yang tidak lebih dari 10 hari. Untuk tahun depan mungkin sulit bagi kami untuk mudik ke Jakarta karena Riku menghadapi ujian, tapi semoga aku bisa “curi” waktu ya.
  6. Di keluarga Gen, kami harus menerima kenyataan bahwa ibunya harus menjalani perawatan khusus karena mulai terlihat gejala dimentia. Karena itu dua kali seminggu, dijemput untuk rehabilitasi. Karena itu pula, aku mengusahakan untuk mampir ke rumah mertua setiap Jumat, setelah mengajar di dekat Yokohama untuk makan malam bersama. Paling sedikit bisa ngobrol. Siapa saja, entah Gen dan Kai, atau Gen saja, setiap ada waktu kosong pasti pergi ke rumah mertua…. Ini juga yang membuat waktu luang kami tidak bisa lagi kami gunakan untuk mengumpulkan cap kastil. Memang yang paling baik adalah jika kami bisa tinggal bersama, namun untuk itu perlu persiapan dari semua pihak yang cukup makan waktu.
  7. Untuk hobi, keluarga kami memang tipe “pembaca” jadi tidak heran kalau rumah kami berantakan dengan buku (alasan hehehe). Kai pertama kali bisa menyelesaikan buku novel sebanyak 3 buku, yang untuk ukuran umur dia cukup sulit. Selain itu dia mulai membaca serial TinTin karena aku yang kenalkan 😀 Riku? Mulai bulan April sampai hari ini menyelesaikan  12.000 halaman 35 buku novel. Papa Gen tidak pernah menghitung jumlah buku, tapi yang pasti dia menonton 2 film Indonesia “Filosofi Kopi” dan ”Laut Bercermin” mengalahkan aku 😀 (Aku memang tidak suka menonton sih). Setiap mau nonton film, pasti aku pass, tidak mau ikut sehingga Gen pergi dengan anak-anak saja. KECUALI film Kimi no Na (Your Name), ini kami pergi bersama. Film anime yang bagus menurutku. Untuk hobiku yang satu lagi, yaitu memotret, tahun ini aku bisa puas pergi memotret bunga sakura pada musim semi dan maple pada musim gugur. Untuk hobi masak, aku masih sesekali membuat black forest, rendang atau kemarin membuatkan ayam woku untuk adikku Titin. O ya, aku juga sudah berhasil membuat kue mocca tart sesuai resep mama. Sudah lama ingin mencoba buat butter creamnya, tapi baru kemarin berhasil meluangkan waktu.
  8. Dalam pekerjaanku, tanggung jawabku masih sama seperti tahun lalu. Tahun depan juga masih sama, tapi dengan satu tanggung jawab tambahan lagi di PTA. Kalau tahun lalu sudah menjadi seksi publikasi, tahun depan aku akan menjadi SEKRETARIS PTA sekolah SMP nya Riku! Duh! Ini terpaksa, karena aku kena lotre dan di antara tugas-tugas yang ada, yang masih sesuai dengan kemampuanku (komputer) aku menerima menjadi sekretaris saja hehehe. Nah loh deh dong! Kebayang deh tahun depan tambah sibuk 😀 Tapi cuma satu harapanku dengan melaksanakan tugas ini, yaitu bisa duduk di depan pada acara wisuda Riku di SMP (hanya petugas inti yang duduk di deretan depan) hehehe.

Tahun 2017, semakin sibuk, anak-anak semakin dewasa, sayanya sendiri semakin tua, semakin lambat bergerak. Tapi kupikir, badan dan pikiran manusia itu butuh stimulus, butuh energi dari dalam dan luar, tapi juga butuh dukungan, butuh pengakuan. Semoga aku masih bisa menjalankan tugas-tugasku sebagai ibu, sebagai istri, sebagai anak, sebagai umat, sebagai dosen, sebagai anggota masyarakat dan sebagai blogger 😀

Tulisan pertama dalam bulan Desember yang juga merupakan tulisan terakhir! Semoga tahun depan besok sudah bisa memulai menulis lagi dengan aktif 😀

Selamat menutup tahun 2016 dan selamat menyambut tahun baru 2017, tahun AYAM!

Tulisan serupa dari tahun-tahun yang lalu:

8 Besar dari Nerima

8 Besar dari Nerima (edisi 2011)

8 Besar dari Nerima (2012)

8 Besar dari Nerima (2013)

8 Besar dari Nerima 2014

 

 8 Besar dari Nerima : 2015

4 Replies to “8 Besar dari Nerima 2016

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *