Aku baru tahu ada hari penerjemah Internasional ketika membaca status temanku, Charity. Sasuga penerjemah tersumpah Bahasa Jepang- Indonesia! Tapi Imelda tidak bisa berhenti sampai di: “Oooo ada toh hari penerjemah? ” Tentu aku jadi ingin tahu kenapa tanggal 30 September ditetapkan sebagai hari penerjemah internasional.
Berkat googling kudapati bahwa : International Translation Day is celebrated every year on 30 September on the feast of St. Jerome, the Bible translator who is considered the patron saint of translators. The celebrations have been promoted by FIT (the International Federation of Translators) ever since it was set up in 1953. (wikipedia)
Lalu kucari dalam bahasa Jepang, apakah penerjemah Jepang ikut merayakan hari peringatan penerjemah internasional itu, dan ternyata tidak! Memang sepertinya gaungnya lebih pada penerjemahan dari dan ke bahasa Inggris.
Tapi yang pasti dari yang pernah kudapat selama kuliah dan hidup di Jepang selama 22 tahun ini, Jepang bisa maju juga karena peran penerjemah! Meiji awal banyak diterbitkan buku terjemahan dan bisa disebutkan Futabatei Shimei sebagai pelopornya. Dia menerjemahkan buku “Aibiki” dari bahasa Rusia karangan Ivan Turgenev Ивáн Серге́евич Турге́нев、ke dalam bahasa Jepang. Selain itu ada nama Mori Oogai yang seorang dokter yang banyak menerjemahkan buku-buku bahasa Jerman. Sampai-sampai disebutkan bahwa kesustraan jaman Meiji merupakan kesusastraan terjemahan!
Dari sebuah sumber diketahui bahwa sampai dengan tahun ke 15 Meiji (1882), ada 1500 buku terjemahan hampir 15% dari buku yang diterbitkan di Jepang. Sebuah jumlah yang menurutku cukup besar untuk kondisi pada jaman itu. Dan buku-buku terjemahan itu sedikit banyak membantu modernisasi Jepang.
Sekarang memang kemampuan bahasa Inggris sudah menjadi syarat untuk setiap orang di dunia. Untuk mengglobal katanya. Tapi masih ada bidang-bidang yang masih sulit dimengerti masyarakat awam sehingga peran penerjemah masih (sangat) dibutuhkan. Itu untuk bahasa Inggris, padahal dunia itu luas. Untuk mengetahui kebudayaan dan kemajuan negara-negara lain, tentu masih diperlukan orang-orang yang menguasai bahasa negara-negara tersebut.
Salah satu profesiku memang penerjemah, tapi itu kalau ada permintaan dalam bentuk pekerjaan. Di luar pekerjaan, sering aku menemukan artikel atau tulisan yang bagus, yang ingin sekali kuterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Tapi sering kali tidak ada waktu untuk mengerjakannya, atau tidak ada kata-katanya yang tepat untuk menggambarkan maksud tulisan aslinya. Di blog ini, ada beberapa terjemahan picture book, cerita anak, syair lagu dan puisi. Akhir-akhir ini aku juga menulis sedikit pemikiran tentang Jepang berdasarkan artikel bahasa Jepang yang tidak bisa aku terjemahkan semua (karena kurang waktu) di sini. Semoga ke depannya aku masih ada waktu untuk menerjemahkan tulisan-tulisan menarik lagi di sini ya.
Sebagai penutup aku ingin mengucapkan selamat bekerja untuk teman-teman penerjemah, termasuk sempai Charity, my dimple sister Sanchan, dan narablog Krismariana.
Picture book di jepang itu lucu-lucu deh, ceritanya pun bagus-bagus banget. Walaupun di sini sekarang banyak buku anak yang bagus, tapi sayang kebanyakan masih dalam bahasa inggris. Padahal anak balita kan masih perlu untuk memantapkan bahasa ibu-nya dulu.
Semoga ada penerbit indonesia yang mau menerbitkan terjemahan picture book jepang ke dalam bahasa indonesia ya…
Jepang itu menekankan pembelajaran bahasa Jepang begitu kuat, sehingga jarang sekali aku melihat Buku Bergambar itu dalam bahasa aslinya, pasti sudah diterjemahkan deh
terima kasih atas kunjungannya ya
Selamat Hari Penerjemah Internasional, Mbak Imel…aku juga baru tahu ada hari ini dari status Mbak Charity kemarin 🙂 harapanku semoga pekerjaan Penerjemah ini makin dihargai…proud to be an interpreter 🙂
baru tau juga ada hari penerjemah. 😀
tapi kayaknya everyday is holiday ya mbak. ada aja yagn dirayakan. haha.
kemaren, sept 29 ternyata hari kopi… 😀
Aku selalu salut dengan profesi penerjemah. Selamat buat para penerjemah, karena kontribusinya jelas sangat dibutuhkan banyak orang.
Pingback: Bangga jadi Penerjemah :-) | pinkuonna
Aku kemarin omong-omong dengan Oni. Dia bilang, penerjemah itu “berbahaya”. Karena penerjemah itu menerjemahkan teks dari bahasa asing ke (biasanya) bahasa ibunya. Itu berarti dia membantu orang-orang di sekitarnya memahami suatu teks/buku (atau apa pun bentuknya). Jadi, ya bisa dibilang ikut membuat melek orang lain kan. Betapa membanggakan jadi penerjemah. 🙂