Menunggu Giliran

30 Des

Kemarin malam, aku membuka percakapan grup di BBM. Biasanya aku jarang ikut nimbrung mengobrol di grup, karena terlalu sibuk dengan macam-macam. Biasanya aku hanya “melirik” tulisan teman-teman, tapi kemarin malam aku tercenung membaca pemberitahuan bahwa seorang teman waktu SMP meninggal. Masih muda 🙁 menurut ukuran orang Jepang. Dan kenyataan ini membuatku (lebih) sadar, kapan saja kita bisa dipanggil Tuhan kembali. Kita sedang menunggu giliran.

alm. Handoko (koko), aku dan alm. Harry. Dulu aku paling tidak suka difoto jadi selalu bersembunyi 😀 Sehingga cukup sulit mencari foto-fotoku waktu SMP.

Foto di atas adalah foto waktu aku SMP. Aku membantu ke dua teman pria ini untuk mengatur lampu panggung. Gara-gara ini aku suka elektronik dan mempunyai keinginan untuk melanjutkan ke Fakultas Elektro, tapi akhirnya aku lebih memilih Sastra Jepang. Aku diapit Harry dan Handoko (Koko). Keduanya sudah almarhum sekarang. Harry juga meninggal karena sakit tahun 2011, dan Handoko meninggal kemarin malam, 29 Desember 2013. Dia akan dimakamkan besok di hari  penutup tahun 2013. Selamat jalan sahabat yang dulu sering kupanggil “Bayi Sehat” karena mukamu yang polos tapi berbadan besar. Nanti, kelak, entah kapan, kita reuni bersama di alam sana ya. Semoga Tuhan memberikan kedamaian dan ketenangan hati bagi keluarga yang ditinggalkan. Rest in Peace.

NB: ternyata hutang tulisan masih banyak yang belum tertulis, tapi pasti dan harus kutulis karena untuk pencatatanku juga. Menunggu giliran (dipublish) nih. Semoga bulan Januari bisa menulis lebih rajin lagi.

7 Replies to “Menunggu Giliran

  1. Turut berbela sungkawa mbak Imelda, semoga Tuhan menentukan waktu yang terbaik untuk kita kembali dan memberikan waktu yang panjang untuk kita berkumpul dengan orang-orang yang kita cintai.

  2. setiap ada kawan seusia kita yg meninggal, selalu menyadarkan kita ttg giliran yang bisa saja tiba tanpa tahu waktunya. ahhh … semoga saja kita dipanjangkan umur dalam keadaan sehat ya mbak

  3. Ikut berduka Imel…semoga Handoko dan Harry telah bahagia di surga nya.

    Memang setiap kali kita kehilangan teman, atau saudara, yang sebelumnya terlihat sehat-sehat saja….Kita semua memang menunggu giliran, entah kapan, yang penting selama kita di dunia berbuat baik, agar tak menyesal nanti.

  4. Baca tulisan ini jadi teringat teman saya yang meninggal karena kecelakaan beberapa bulan yang lalu. Masih sangat muda, 22 tahun, masih berjuang dg skripsinya. Tapi Tuhan punya rencana terbaik ..

Tinggalkan Balasan ke nQ Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *