Bulan Juni sudah 14 hari lewat, rasanya baru kemarin aku menyatakan bahwa Tokyo sudah mulai musim hujan. TAPI ternyata itu hanya berlaku dua hari di akhir Mei. Sedangkan masuk bulan Juni hujan baru turun sejak hari Selasa lalu, yang merupakan imbas dari badai nomor 3 dari Filipin yang membelok ke Lautan Pasifik. Akibatnya Rabu dan Kamis hujannya awet 😀 Hari Jumat ini pagi harinya turun hujan tapi sekitar pukul 11-an sudah berhenti, dan membuat udara menjadi lembab. Dan besok menurut prakiraan cuaca, “Payung tak akan lepas dari tangan!”. Nah, bersiap deh.
Bukan mau mengeluh akan kehadiran musim hujan, tapi dengan turun hujan semua perjalanan harus diperhitungkan waktunya tidak akan tepat. Butuh waktu extra. Yang tadinya aku bisa antar Kai ke TK naik sepeda, ini harus berjalan kaki. Meskipun Kai tidak pernah mengeluh tidak mau jalan (dia suka jalan!) tapi tentu jarak yang bisa ditempuh 10 menit orang dewasa, menjadi 15 atau bahkan 20 menit bagi anak-anak yang kakinya masih kecil. Daaaannnn, minggu ini penuh acara di sekolah!
Hari Senin lalu, Riku libur karena sekolahnya berulang tahun 🙂 Seperti pernah kutulis di sini, perusahaan atau sekolah Jepang meliburkan karyawan atau muridnya waktu ulang tahun pendirian organisasinya. Padahal Senin seminggu sebelumnya dia juga libur karena setelah undokai. Otomatis aku menemani dia menikmati hari liburnya, yaitu dengan menunggu dia main di game center dengan uangnya sendiri. Yah aku cuma mentraktir dia makan siang yang super murah, sebuah set sushi seharga 500 yen! Aku senang ke situ, karena tidak ada tempat lain yang menjual set sushi seharga 500 yen dengan volume yang cukup besar dan enak! Transportasi ke sananya gratis karena naik sepeda 😀 Hari kencan yang murah 😀
Selasa, aku meliburkan Kai karena dia batuk cukup parah. Dan aku harus beres-beres rumah dan mempersiapkan makan malam plus bento untuk anak-anak lebih cepat dari biasa. Aku mengganti hari mengajar yang tadinya Senin malam menjadi Selasa malam. Dan hujan cukup lebat waktu kami berangkat pukul 4:45 dari rumah. Anak-anak seperti biasa aku titipkan pada Mas penjaga sekolah, dan mereka makan malam di kamarnya.
Rabu masih hujan padahal aku harus pergi ke sekolahnya Riku dalam rangka Open School yang merupakan kegiatan periodik mereka. Saat itu orang tua murid bisa melihat kegiatan pembelajaran dalam kelas. Dan memang benar semakin tinggi kelasnya, semakin sedikit orang tua yang datang. Biasanya orang tua itu bekerja atau menyempatkan melihat satu jam pelajaran saja. Setelah 5 tahun, aku juga merasa “capek” melihat kegiatan ini karena ya sebetulnya asalkan tidak bermasalah, pasti juga kondisi kelas ya biasa-biasa saja. Aku melihat waktu Riku kelas 3 memang kondisi kelasnya amat mengkhawatirkan, dan ternyata memang kegiatan pembelajaran tidak berlangsung seperti yang diharapkan. Banyak sekali anak yang tidak konsentrasi dalam pelajaran, ribut sehingga mengganggu anak-anak lain. Guru walikelasnya tidak bisa menghandle anak-anak yang nakal ini. Berdasarkan laporan dan permintaan orang tua kemudian gurunya diganti waktu kenaikan kelas 4 (Seorang guru biasanya pegang kelas ganjil dan genap. Jadi kelas 1-2, 3-4, 5-6 walikelasnya sama). Di kelas 5 ini, aku rasa tidak ada masalah berarti, tapi mungkin karena Riku sudah ikut bimbel di luar. Soal bimbel akan aku bahas terpisah ya.
Kamis kemarin, hujan gerimis kadang-kadang deras, tapi awet 😀 Aku harus mengajar di universitas sehingga pagi-pagi mengantar Kai lagi jalan kaki ke TK, baru ke universitas. Tapi untungnya Universitas W cukup dekat dari rumah. Satu jam cukup. Lain halnya dengan hari Jumat. Tadi pagi aku extra pagi berangkatnya, karena kalau hari tidak hujan aku butuh 1,5 jam….jadi kalau hujan perkiraanku 2 jam 😀 Dan untung saja, karena hujan kereta juga banyak yang terlambat. Apalagi bus. Jangan dikira angkutan di Tokyo tepat waktu terus ya 😀 kalau ada kejadian “bunuh diri” di rel (dan lumayan banyak), atau kalau ada hujan/badai/gempa ya pasti terlambat. Karena itu warga Tokyo akan berangkat lebih awal dari hari lainnya.
Jadi? Aku bisa istirahat dong besok ya? Kan weekend 😀 Sayangnya tidak, karena besok giliran TK nya Kai yang mengadakan Open School. Kalau tidak hujan, kami akan mengadakan undokai kecil-kecilan. Pertandingan olahraga yang melibatkan anak dan ortu. Tapi kalau hujan, kami akan membuat prakarya bersama di dalam kelas. Yang pasti besok sampai pukul 11:30 aku harus menemani Kai di TK. Dan berarti Kai akan libur hari Senin (that means… aku harus menemani Kai di rumah hehehehe).
Sebetulnya harusnya aku bisa istirahat asalkan Gen tidak bekerja. Sayangnya karena dia bekerja di universitas, dia yang harus mengadakan Open School di kampusnya pada hari Sabtu dan Minggu 😀 … Dan ya, minggu yang sibuk dan (akan) ditemani hujan terus.
Maaf kalau posting kali ini seperti mengeluh, tapi aku ingin menulis padahal untuk menulis tema lain (yang sudah ada di draft) perlu otak yang santai, jadi maafkan ya….
Have a nice weekend!
(Fotonya belakangan, soalnya aku mesti jemput Riku dulu ya :D)
hujan terus2an juga di sana ya
di sini juga…, dan kabarnya tahun ini akan jadi tahun yg basah..
makanya perlu waspada DBD karena masih banyak juga yg kena…
Biasanya bulan Juni sudah ngga ada hujan sekarang di Banjarmasin juga hampir setiap hari hujan biasanya hari terasa panaaaaas sekali lalu tiba-tiba hujan,aku selalu berdoa apalagi kalau aku harus mengawas UKK moga tidak hujan karena aku harus pergi pagi pagi sekali, naik motor pakai jas hujan, naik mobil pasti macetnya luar biasa ditengah hujan, kalo naik motor bisa nyelip sana sini….hi…hi
Belum lagi kalau hujan berangin paling takuuuut kalau ada baliho atau pohon yang tumbang, mending berteduh saja.
EM
Akhir-akhir ini …
DI sekitar tempat tinggal saya …
Kalau sore modelnya hujan disertai angin kuenceng banget …
mmm …. kenceng untuk standart Indonesia sih ….
Sehingga banyak pohon tumbang … atap asbes beterbangan … spanduk … baliho dan billboard satu dua ada yang rubuh dan putus
(ternyata sama dengan kondisi ditempat Ina a.k.a Misfah)
Salam saya EM
Semangaaaaat mommy!!! Dan jaga kesehatan…. Ibu2 itu selalu superwoman!!!
Di jkt juga ujan nya ga jelas 🙁 aku tidak suka hujan 🙁 krn aku suka jalan hahahhaah
Apa ya yang memicu kok kejadian bunuh diri di rel bisa banyak,Mbak? Ya.. bisa kebayang sih bagaimana hal spt itu mempengaruhi ketepatan waktu kereta.
Ah, menurut aku sih tulisan diatas nggak mengeluhlah. Dan kalaupun mengeluh, sebenarnya nggak apa-apa juga kan? Karena menulis tentang keseharian, sedikit tidaknya kita pasti juga menceritakan emosi kita. Aku pikir, terkadang aku juga suka mengeluh..he he..
Jam kerja Mr. Gen di Univ sangat penuh ya mbak baik dari jam kerja per hari maupun hari kerja per minggunya.
Loh mbak, mengeluh juga bagian dari therapi koq.
Selamat berakhir pekan bersama keluarga ya mbak.
Hujan memang menyebalkan.
Meski pake jas hujan tetap aja basah.
Di sini lagi winter, hujan nyaris tiap hari.
ternyata di jepang juga hujan terus ya…. di jakarta sudah harusnya kemarau ternayta masih hujan juga…. enak sih adem.. cuma flu dan batuk ga hilang hilang…