Ngendonesia

30 Mar

Memang aku lagi mau ngedumel nih…. Aku beri nama ngendosia itu sebenarnya untuk mengacu pada teman orang Jepang yang sudah belajar bahasa dan budaya Indonesia dan menyerapnya dalam kehidupannya. Banyak loh orang Jepang yang jauh lebih tahu dan ahli tentang budaya Indonesia secara ilmiah, dan secara kebiasaan. Cukup banyak kulihat murid bahasa Indonesiaku yang sudah menyerap kebudayaan Indonesia dengan sempurna, sampai masalah jam karetnya 😀 Tak jarang aku harus menunggu kehadiran murid-murid meskipun jam kursus seharusnya sudah dimulai. Kalau memang dari kantor aku bisa mengerti, tapi yang mahasiswa dan ibu rumah tangga? Alasannya apa?Belum lagi kalau terlambat datang pada jam yang sudah dijanjikan 😀 Benar-benar sudah ngedonesia kan?

Kemarin dulu malam, aku tidur jam 10 menemani anak-anak. Tapi terbangun jam 12 dan melihat Gen belum pulang. Cukup kahwatir karena akhir-akhir ini dia kurang tidur. Jadi aku mulai membaca novel bahasa Inggris. Gen pulang pukul 2, dan tanpa makan malam langsung tidur. Yang payahnya, aku tidak bisa tidur karena novelku belum selesai 😀 Itulah kebiasaanku yang sulit dihindari, tidak bisa memutus membaca sesuatu  di tengah-tengah. Sedapat mungkin aku ingin menyelesaikannya. Jadi deh aku baca terus sampai selesai. Waktu melihat jam, sudah jam 4! Wah …padahal aku harus bangun jam 6 karena Gen harus pergi ke kantor jam 7. Aku tentu harus membangunkan dia.

OK, beres bangunkan dia, dan dia bisa berangkat dari rumah sebelum pukul 7:30 pagi. Lalu aku menyiapkan sarapan untuk Riku yang tetap bangun pukul 6 pagi setiap hari… Dan terasa sih klinyengan rada pusing karena kurang tidur. Jadi waktu aku sudah menyiapkan sarapan Riku, aku bilang, “Mama bobo lagi ya….” dan masuk ke tempat tidur. Baru akan tertidur, tiba-tiba telepon  berbunyi kencang… biasanya kalau siang hari aku biarkan answering machine menjawab dulu, baru ambil. Tapi karena pagi, aku takut kalau ada berita mendadak. Jadi cepat lari keluar dan ambil telepon. Ternyata dari teman lama orang Jepang yang pandai berbahasa Indonesia, yang bicara basa-basi dan menanyakan apakah aku bisa ikut survey dari temannya. Lalu kujawab tidak mau dan tidak bisa juga karena sudah penuh jadwal. Duh aku sebal sekali pagi itu, kenapa sih tidak menghubungi via email saja? Apalagi melihat jam dinding belum jam 8 pagi 🙁 Aduuuh untuk sesuatu yang tidak mendadak sepertinya tidak ada deh orang Jepang yang menelepon orang sebelum jam 8 pagi! Atau ok deh kalau hari sekolah, mungkin ada pemberitahuan mendadak. Tapi kalau hari sekolah aku juga pasti tidak akan tidur lagi jam 8 pagi. Paling cepat tuh jam 9 loh! Ini masih libur musim semi! Bad timing… dan langsung aku ngedumel….”Dasar Ngendonesia!”. Prejudice memang karena berarti aku men-cap bahwa orang Indonesia sering tidak memikirkan waktu-waktu yang tepat untuk ngerumpi 😀

Perlu waktu untuk meredam kekesalanku supaya aku bisa tidur lagi, yang akhirnya bisa tidur dari jam 9 sampai jam setengah 11. Satu setengah jam, tapi cukuplah. Apalagi waktu aku bangun, pas aku melihat Kai baru selesai membuat teh sendiri, tanpa dibantu kakaknya dengan sempurna, dan makan pagi sendiri! Anak-anakku mulai mandiri. Dia juga sudah bisa jaga rumah sendiri selama 3 jam, tanpa merasa takut. TAPI… kok ada sedikit rasa sedih merasa bahwa sebentar lagi mereka mulai menjauh dari pelukanku ya?

Selamat menikmati akhir pekan, dan selamat tidur sampai siang 😀 (Aku sih sudah bangun dari jam 6 pagi tadi dan mendapatkan langit mendung!