Tukang Sayur Modern

20 Nov

Kemarin aku pasang link di FB ku sebuah lagu dari Matsuzaki Shigeru yang berjudul “Ai no Memori” (Kenangan Cinta). Dan menambahkan info bahwa tgl 19 November itu adalah hari ulang tahun penyanyi ‘jadul’ tersebut, yang kubilang seperti Pance nya Jepang. Aku juga baru tahu soal penyanyi itu, apalagi bahwa kemarin itu hari ulang tahunnya. Aku tahunya dari email tukang sayurku 😀

Dan kemudian sahabatku ini menulis komentar, “Wah keren, tukang sayur punya email”. Hmmm menurutku, supir bajaj dan tukang becak di Indonesia malah lebih keren, punya HP dan bisa sms-an :D. Di Jepang memang hampir setiap orang punya HP dan HP di Jepang sampai dengan tahun lalu tidak bisa sms, tapi bisa kirim email. Setiap HP di Jepang bisa internet-an, asal membayar paket internetnya. Tapi kupikir si Tukang Sayurku ini tidka mengirim emailnya dari HP tapi dari PCnya 😀

Sebetulnya kalau dikatakan Tukang Sayur, orang Indonesia akan beranggapan seperti bapak-bapak yang dorong gerobak berisi sayuran dari rumah ke rumah. Meskipun di Jepang ada juga tukang sayur yang membawa sayur dengan mobil pickup (sedikit), yang kumaksud dengan Tukang Sayur di sini adalah si pemilik toko sayur dekat stasiun di rumahku. Nama tokonya Tokoro Seika, dan merupakan toko sayur termurah di daerah kami. Memang kadang mutu sayurnya jauh dibawah standar, tapi yang penting murah 😀 Mungkin bisa disamakan dengan toko grosir sayuran. Dulu aku tidak begitu suka belanja di situ karena sayurnya kelihatan tidak segar, dan buahnya kecut-kecut. Kemudian aku pergi ke toko sayur murah, saingannya tidak jauh dari situ. Eeeeehhh ternyata lama kelamaan toko sayur saingan ini mutunya anjlok dan akhirnya tutup! Jadilah aku belanja agak jauh, menyeberang rel ke toko sayur murah lainnya.

Tapi si Tokoro Seika ini kemudian memperbaiki mutu sayurannya, dan dia memebuat gebrakan baru. Yaitu menarik pelanggan dengan membuat harga khusus anggota. Caranya, dengan langganan email yang setiap pagi sekitar pukul 9:30 (toko sendiri buka jam 10:00) . Dia sediakan QR code, atau kalau HP nya tidak bisa baca QR Code, dia memberikan alamat emailnya untuk pendaftaran anggota. Setiap pagi itu dia akan mengirimkan email kepada anggota, berisi harga-harga khusus berbagai jenis sayuran hari tersebut. Jadi misalnya Tomat 3 biji 200 yen, Jamur Eringi 80 yen, telur 150 yen… Jadi waktu kami membaca emailnya, kami malah bisa tahu sayuran apa yang bisa kami beli hari itu, atau bahkan menu masakan dengan sayuran tertentu. Kalau tomat sedang murah, kami bisa membuat menu masakan dengan memakai tomat, dsb dsb. Kurasa kreatif sekali cara ini. Juga kami bisa membandingkan harga dengan toko lain tentunya.

Nah, sebagai tanda bahwa kami anggota, setiap hari dia akan menentukan Aikotoba 合言葉, sandi hari itu. Kebanyakan adalah nama bunga atau bebatuan yang merupakan bunga/bebatuan ulang tahun hari itu. Berkat pilihan bunga harian itu pula aku sempat mencari website birthday flower, dan selalu mengecek bunga apa hari itu. Kalau aku punya fotonya, aku pasang dan beri nama, termasuk nama latinnya. Untuk bebatuan aku tidak begitu perhatian. Kadang dia juga memberikan hari peringatan atau nama atlit yang baru menang, atau ya itu artis kesukaannya yang sedang berulang tahun.

Setiap aku belanja ke tokonya, meskipun dia sudah tahu aku anggota (mungkin satu-satunya gaijin, orang asing yang suka belanja di situ), aku selalu mengucapkan kata sandi hari itu. Dan dia selalu berterima kasih karena aku selalu perhatikan kata sandinya, padahal katanya kalau lupa bisa saja sebutkan “Anggota”. Dan aku suka memujinya karena memilih kata sandi yang bagus dan aneh, dan menjadi pelajaran untukku. Kemarin aku bilang, “Terima kasih ya sudah kasih tahu nama Matsuzaki Shigeru itu, karena ternyata saya pernah lihat orang itu dan tahu lagunya. Saya googling dan coba dengar lagunya”
“Wah, kamu sampai googling? Terima kasih ya. Ya saya suka dia. Hebat ya jaman sekarang, mau tahu info langsung googling saat itu juga bisa tahu informasinya. Kalau dulu kan mesti cari di perpustakaan dan butuh waktu. Canggih ya jaman sekarang”.
Dan aku rasa tukang sayurku ini juga canggih, karena bisa memberikan info padaku ini hehehe.

Sssttt cara dia memberikan harga anggota sepertinya bisa ditiru ya? Bagaimana menurutmu?

 

13 Replies to “Tukang Sayur Modern

  1. Keren mba… Inovatf sekali. Saya jadi terinspirasi hehehe mungkin nanti klo jakarta gratis wifi dan para ibu dah ngerti cek email hehehe….bisa dicoba sih dengan sms tapiii…tar deh dipikir mateng lagi hahahah kayak yang iya aja ya aku ini.

  2. salah satu supermarket jepang disini juga memberlakukan harga anggota. tapi gak pake kata sandi gitu mbak, cukup bawa kartu nya untuk dapet harga anggota untuk barang2 tertentu.

    tapi karena kita gak sering kesana, kita kesana cuma kalo beli beras doang, jadi kita gak bikin anggota. karena kalo gak punya kartu anggota, kita bisa bayar untuk anggota harian. jadi kalo emang total saving nya pake harga anggota lebih gede dari harga anggota harian ya kita bayar anggota hariannya. hahaha

  3. Betul2 .. setuju .. kreatif dengan tujuan memberikan kemudahan dan nilai tambah menjadi daya tarik yang lain bagi konsumen …
    Patut memberi apresiasi lebih pada orang2 seperti itu 🙂
    Trims ….

  4. kereeen yaaa… kalo di indo mungkin bisa di terapin di kota besar such as jkt aja d mom… kalo kota kecil apalagi desa kaya tempat ku tinggal kayanya 1 : 100000000 orang yang akan pilih ke situ karena meskipun uda di email pun di berikan apapun tetap memilih ke tempat yang dia uda biasa beli meskipun toko sebelah uda ada inovasi yang lebih bagus :)) loyal nya kebangetan yaa :))

  5. tukang sayurnya kreatif banget! dengan begitu sebetulnya dia membangun relasi dengan pembelinya ya. aku sebetulnya suka kalau di toko tempat kita belanja, kita bisa menjalin relasi. paling tidak, mendapat sapaan yang personal atau karyawan di toko tsb kalau ditanya jawabannya enak. nggak asal memberi salam atau mengucapkan terima kasih karena ada aturan.

    di rumahku di madiun, kami punya tukang sayur langganan. gimana nggak langganan, wong dia jualannya di depan rumahku. hehehe…

  6. Waah.. jadi gak ada sms di Jepang sampai tahun lalu mbak.? aku pemgen deh merasakan orang berkirim pesan dengan email aja. soalnya kalau sms kan pulsanya beda dengan paket internet. syukurnya sekarang sudah booming whats app jadi mengurangi pengeliaran pulsa sms juga seh 😀

    kalau soal tukang sayurnya emang modern banget! jadi pengen menerapkan cara perdagangannua dengam metode yg sama tapi berjualan yg berbeda deh jadinya.. 😀

    satu lagi deh komentarnya.. hihihi. kalau tukang sayur di dekat rumah aku cara pendekatan pelanggannya beda. dia buat arisan harian gt. ntar dapetnya barang di toko dengan harga diskon. mantep dah 😀

  7. Hebat mbak Mr. Tokoro Seika, menggalang kesetiaan pelanggan melalui peningkatan mutu produk dan layanan, indahnya bila bisa diadopsi oleh pelaku bisnis di sini. salam

  8. Kalo ada yang seperti itu mau deh langganan juga Mba Em. Sekarang kalo belanja sayur saya tinggal sms malem dan paginya dikirim. Hehehe. Sayurnya pun oke. Jadi semakin malaslah kami. 😛

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *