Gara-gara seorang teman facebook menuliskan tentang kegagahan kapal Nippon Maru, aku jadi teringat bahwa kami pernah masuk ke dalam kapal tersebut yang kebetulan sedang berlabuh di Minato Mirai Yokohama sebagai bagian dari Museum Maritim. Tulisan ini disunting dari tulisan tahun 2006 di blogku yang lama.
Kunjungan kami waktu itu sebetulnya hanya karena Gen pernah bertemu dengan mantan kapten kapal tersebut. Dan setelah mencari informasi, diketahui bahwa kapal yang dijadikan kapal pelatih itu sedang berlabuh di Yokohama. Kami menginap di rumah mertua di Yokohama agar lebih cepat menuju Stasiun Minato Mirai. Sejak ada Minato Mirai line ini, memang akses ke MM21 ini menjadi lebih mudah….dan cepat. Dulu kami harus jalan jauh dari Sakuragicho.
Dan untuk melihat semua layar Nippon Maru terkembang sangatlah jarang. Kebetulan hari ini karena ada volunteer yang mau membuka/menutup layar, maka kami bisa melihat “pertunjukan” semua layar terkembang. Selain itu ada pertunjukan ansamble juga dari sekolah2 negeri di yokohama. Kami sampai di situ kira-kira 11:40 sehingga kami masih harus menunggu jika mau masuk ke dalam kapal. Katanya sih buka jam 12. Sementara itu kami melihat ada antrian anak-anak yang minta dibuatkan topi dari balon bertentuk macam2. Jadi aku dan Riku berbaris …mumpung gratis (bokis yah :D)
Setelah selesai mendapat topi balon itu, aku baru sadar bahwa itu sebetulnya semacam tanda masuk untuk kelas art wire yang akan di mulai jam 1. hihihi… Gen sih bilang gpp ntar toh kita ngga ada jam segitu. Akhirnya kami menunggu antrian untuk masuk ke kapal, setelah membeli karcis. Tapi lucunya si Riku tiba-tiba bilang mau ke wc sehingga kita lari2 cari wc. Anakku udah gede hihihi.
Begitu pintu masuk dibuka, kami langsung masuk ke kapal dan melihat bagian-bagian kapal. Pertama tentu saja di dek kemudi. kemudian mengikuti rute yang sudah ditentukan. Konon kapal ini adalah kapal terlama yang dipakai berlayar di dunia.
Dari ruang kemudi, ke buritan kapal, melihat berbagai macam alat dan tali tambang yang begitu besar…. Kata Gen ada kelas untuk membuat simpul. Jadi ingat dulu aku di pramuka jagonya buat simpul tali, sampai punya tanda kecakapan simpul. Syaratnya waktu itu bisa membuat tankard utk mengangkut orang sakit, dll. Selain itu simpul diperlukan dalam mendirikan tenda. Dulu di hitung juga berapa lama kami bisa mendirikan tenda, dan biasanya aku yang diserahkan tugas membuat simpul dan sebagainya, termasuk membuat pagar dari tambang. Kalo dipikir2 hebat juga yah aku….(uhuy).
Setelah foto jangkar dan tali temali, kita mulai masuk ke bagian dalam kapal. Yang mengagumkan memang adalah kuningan (brass) yang terdapat di bagian kapal, mengkilap semua. Katanya para kadet kerjanya memang memoles kuningan supaya mengkilap begitu, tentu saja selain mengepel kapal, sampai kayunya pika-pika (mengkilap)
Kami juga bisa masuk ke kamar para kadet, 1 kamar untuk 8 orang, dengan tempat tidur bertingkatnya. Dan bisa juga mencoba tiduran di bed bagian bawah. Riku langsung buka sepatu dan naik tiduran di situ. Cuma kalau melihat ukurannya …mama Imelda pasti ngga bisa masuk situ… atau bisa masuk ntar ngga bisa keluar. How I hate to see that small space. Yang pasti aku ngga bisa jadi pelaut deh. I hate sea. Maklum kambing gunung sih 😀
selain kamar kadet kita juga bisa lihat kamar lainnya, seperti kamar mesin, dapur dan kamar operasi. Dalam pelayaran kalau terpaksa harus mengadakan operasi maka dilakukan di sini, dalam keadaan ombak yang bagaimana pun. Dipamerkan juga foto waktu operasi usus buntu. hiiii meja operasinya juga kecil gitu….. amit-amit deh. Gen juga memotret lorong yang sempit. duhhhh aku benci deh tempat yang sempit-sempit. Waktu naik turun tangga, karena ada Riku aku perhatian pada Riku. Kalau tidak ada Riku aku pasti takut sekali naik turun tangga. Sebelum ada Riku, Gen perhatikan aku kalau mau naik/turun tangga. sekarang? cuman perhatikan Riku aja hiks …. 🙁 😀
Setelah itu kami bisa melihat kamar Kapten. Sasuga kamar kapten, lux…lain dong sama kamar kadet. Ada ruang tamu, ruang tidur, dan kamar mandi lengkap dengan bath tub….
Di sebelah kamar kapten, ada kamar petinggi kapal lainnya, kemudian ruang sidang. Dalam ruang sidang ini ada stainglass yang menggambarkan kapal Nippon Maru dan bintang scorpion.
Akhirnya sampai pada bagian akhir journey di kapal ini. Ruang terakhir adalah ruang komunikasi. Setelah turun dari kapal ini, kami menonton pertunjukan ansamble musik dari SMP Hodogaya dengan lagu yang riang sekali. Karena sudah jam 1:00, perut lapar. dan biasanya kalau lapar kita pasti berantem deh. Aku ngga sabaran kalo laper sih. Sambil cari makanan kami buat badge dari kaleng dengan foto Riku mengenakan topi pelaut (tentu saja bayar)
Karena di sekitar museum maritim itu tidak ada restoran, dan kalau ke china town masih jauh, akhirnya kita masuk ke Landmark Tower, dan makan tonkatsu di restoran Wako. Riku makan banyak…tidak biasanya dia makan sebanyak itu…hebat. Kelaparan dan capek pasti. Pulangnya berfoto dulu sama beruang di depan Hard Rock Cafe Yokohama.
Keterangan dalam bahasa Inggris tentang kapal NipponMaru ini bisa dibaca di sini.