Panik

17 Mei

Duuuh rasanya kangeeeen sekali untuk menulis. Bayangin posting terakhir tanggal 11, sedangkan sekarang sudah tanggal 17! Aduuuuhhhh…… Tapi apa daya waktunya memang tidak ada. Karena bagi kalian yang tinggal di Indonesia hari ini libur kan? Tapi karena di sini tidak libur,  aku tetap harus bekerja dong deh sih!  Dan sebetulnya ada banyak hal yang ingin kutulis saat ini, termasuk ulang tahun Mama tanggal 12 Mei kemarin. Tapi ya gitu deh, kalau mau menulis tentang mama, masih tersendat oleh turunnya air mata sehingga perlu waktu yang cukup banyak. Jadi tulisan instant ini pendek saja, hanya ingin menuliskan “kepanikan” ku yang baru-baru saja terjadi.

Sesudah pulang mengajar minggu lalu, aku cepat-cepat pulang ke rumah dengan maksud menaruh belanjaan dulu sebelum menjemput Kai di TK nya jam 5 sore. Sudah beberapa bulan ini, aku tidak memakai tas ransel, karena ternyata punggungku sering sakit gara-gara ransel itu. Jadi aku sekarang memakai tas jinjing a.l.a dosen (lah emang dosen kok hahaha) untuk memasukkan buku dsb dsb. Tas wanita itu berwarna hitam dengan dua kantong di bagian dalam. Nah, di depan pintu apartemenku, aku hendak mengambil kunci rumah, yang biasanya aku masukkan ke kantong bagian dalam itu. Tapi…… TIDAK ADA! Duhhh aku panik sekali saat itu, aku jatuhkan di mana kunci itu? Apa mungkin jatuh dari tas yang kutaruh di keranjang sepeda? Atau aku lupa masukkan ke dalam tas, lalu taruh di kantong celana panjang, dan jatuh waktu aku mengayuh sepeda? Macam-macam pikiranku saat itu.

Tenang melll…. tenang. Aku taruh belanjaan dan tas di lantai, lalu aku mulai mengeluarkan semua isi tas. Satu per satu, siapa tahu terselip di sela buku dan kertas. Tapi… tidak ada. Hmm, aku sih bisa menjemput Kai dulu, lalu menunggu Riku pulang, karena Riku punya kuncinya sendiri. Tapi masa sih tidak ada?

Nah saat itu aku teringat, dulu pernah kejadian dengan tas wanita yang lain, kunciku juga hilang. Dan ternyata kantong bagian dalam tas itu berlubang, sehingga kuncinya jatuh ke dasar tas, di antara lapisan kain dan kulit luar. Dan kunci itu bisa ditemukan jika aku rogoh lewat lubang yang ada sampai ke dasar tas. Mungkin kejadian itu terulang kembali? Jadi deh, aku mulai mencari lubang di kantong bagian dalam tas, dan ternyata KETEMU lubangnya, kecil sehingga aku cuma bisa memasukkan dia jari saja. Jadilah aku merogoh-rogoh bagian  dasar tas, dan …… taraaaa… ADA kuncinya. Ketemu. Huh… rasanya lega tapi capeeeek sekali deh.

Itu panik pertama, nah panik kedua terjadi pada hari Senin, pukul 1 siang. Jadi ceritanya aku ada pekerjaan terjemahan 2 halaman saja, yang kuperkirakan bisa selesai dalam 2-3 jam. Tapi karena permintaan terjemahan itu datangnya hari Jumat, maka aku janjikan akan selesai jam 12 siang hari Senin. Tapi Sabtu dan Minggu aku sibuk urusan gereja, dan Senin paginya aku bahkan sempat tidur siang dengan santainya selama 2 jam dari jam 10 sampai jam 12. Begitu bangun, aku pergi belanja deh, sebelum menjemput Kai jam 2 siang. Tahu-tahu waktu aku sedang belanja (jam 1) ada telepon masuk yang aku tidak dengar. Jadi waktu aku lihat di missed callnya, aku lihat si penelepon adalah orang yang minta terjemahan itu. Dan aku baru sadar… LOH AKU ADA KERJAAN ITU!  “$%%(&()&)’

Mampus deh hehehe. Langsung aku telepon temanku itu, dan minta waktu 2jam saja untuk mengerjakan. Untung saja dia memang sudah membuat waktu luang yang cukup banyak untuk memperbaiki lay-out dsb, jadi meskipun aku terlambat 2 jam tidak menjadi soal, dan dia akan tunggu. Jadi deh aku ngebut menyelesaikan tugas itu, dan memang hanya butuh 1,5 jam saja. Langsung aku kirim email mohon maaf dan hasil terjemahannya. Duuuh, jangan sampai deh kejadian gitu lagi. Panik bener. Untung cuma sedikit, coba kalau banyak kan aku harus tunda penyerahan lebih lama lagi, dan itu berarti mencoreng kredibilitas kerjaku kan? Kalau kata orang Jepang, “Kepalaku menjadi putih! atama masshironinatta. 頭真っ白になった”, maksudnya blank isi kepalanya karena panik. 😀

Jadi kurang dalam seminggu aku mengalami “kepala putih” sudah dua kali… Apakah itu bukti aku sudah menjadi tua a.k.a menua (ya emang kenyataan juga sih hihihi) ? rouka genshou 老化現象?

Semoga teman-teman tidak mengalami panik-panik sepertiku ini ya…. Menyebalkan sekali loh kondisi ini 😀

Aku tutup posting hari ini dengan mengucapkan selamat libur panjang buat yang besok libur atau meliburkan diri :D, dan semoga aku bisa menemukan celah-celah waktu untuk menulis apa yang tertunda selama ini. (Mohon maaf aku juga belum bisa BW maksimal… Nanti dirapel yaaaaa)