22-12-2011

23 Des

Bingung mau tulis judul apa, jadi tulis tanggal saja. Kok bingung sih? Kan sudah jelas-jelas tanggal itu adalah Hari Ibu?

Well, aku penganut Mothers Day di bulan Mei, seperti orang Jepang dan orang-orang lain di Amerika, Inggris, merayakan mothers day. Yaitu minggu ke dua bulan Mei. Padahal sih menurutku, kalau mau merayakan Mothers Day mending merayakan pada saat ibu kita ultah saja sudah cukup. Lagipula kebiasaan manusia, heboh di hari H nya, sesudah itu dilupakan begitu saja. Mending seperti aku yang selalu ingat ibu karena jauh di mata :(. Tanggal 22 Desember menurutku lebih baik dinyatakan sebagai Hari Perempuan Indonesia, selaras dengan sejarahnya Kongres Perempuan Indonesia I (Yogyakarta 22-25 Des 1928). Dan Ibu adalah Perempuan, bukan?

Tanggal 22 Desember itu adalah hari selesainya TK Kai untuk tahun ini. Biasanya aku menitipkan dia di TK (perpanjangan) setiap hari Kamis dan Jumat, tapi tanggal 22 itu tidak ada perpanjangan kelas. Dia hanya 1 jam saja berada di TK nya untuk upacara, dan sesudah itu pulang.  Karena Gen tidak bisa ambil libur lagi, jadi aku putuskan untuk membawa Kai ke kampus. Aku sudah minta ijin pada mahasiswaku, dan memang hari kamis itu juga merupakan kuliah terakhir di tahun 2011 sebelum masuk libur musim dingin (sampai tgl 9 Januari). Selain itu aku tidak perlu banyak menerangkan karena memang programnya menerjemahkan sebuah bacaan.

Jadi aku jemput Kai di TK, pulang ke rumah dan mengganti baju seragamnya. Dia langsung menyiapkan 4 buah buku Ultraman dan Rangernya dan memasukkan ke dalam ranselnya. Aku tawarkan membawa pensil warna dan kertas, dia tidak mau. Tadinya aku juga sempat berpikir  membawa komputer untuk memutarkan DVD film + headset, tapi karena kelihatannya dia begitu bersemangat dengan bukunya, aku membatalkan membawa laptop. Cukup berat soalnya.

Dia memaksa memanggul ranselnya sendiri, padahal aku tahu itu berat. Tapi mumpung dia semangat deh. Aku sendiri bawa barang seminim mungkin, supaya jika harus membawa ransel Kai pun aku masih bisa berlenggang :D.  Kami naik kereta lokal, memang lebih makan waktu tapi bisa duduk dan sedikit orang. Begitu sampai stasiun Takadanobaba, kami mau naik bus, tapi Kai mengeluh lapar. Memang waktu makan siang sih. Tapi kalau mampir makan dulu pasti terlambat, jadi aku memenuhi permintaan dia untuk membeli “Happy Set” nya Mac D. Yang mengharukan waktu dia pesan bagian dia, dia langsung bilang, “Mama, untuk Riku yang ini….” Dia ingat kakaknya…. Lalu aku katakan, “Ya nanti ya, sesudah mama selesai mengajar, sebelum pulang kita beli buat Riku”.

Nah, waktu mau naik bus ke kampus itu yang aku kaget! Loh kok begitu banyak orang yang antri? Kebanyakan bukan mahasiswa lagi. Kakek nenek! Memang bus ini bus umum, bukan bus kampus. Dan aku juga tahu bahwa ada cukup banyak lansia yang belajar lagi di universitas W, tapi yang pasti tidak sebanyak ini! Lagipula bus berdatangan terus…. heran benar deh. Tapi karena bersama Kai, aku menunggu sampai kami bisa dapat tempat duduk. Sebetulnya kalau mau jalan kaki bisa sih, sekitar 30 menit. Sampai kampus cuma 4 halte. Tapi kalau mau buru-buru lebih baik naik bus deh. Pas di halte ke 3 aku melihat sumber penuhnya bus-bus ke arah kampus ini, karena hampir semua kakek nenek, ibu-ibu itu turun di halte ke 3 itu. Dan aku melihat antrian manusia begitu panjang. Memang di situ ada semacam jinja, bernama Ana Hachimangu. Tak bisa tidak, aku langsung menanyakan pada nenek-nenek yang duduk di belakangku dan sedang antri turun bus (bayangkan turun aja antri hihihi). “Ada apa sih?”

gambar diambil wikipedia

Kata nenek itu, “Ya hari ini adalah Touji 冬至  hari permulaan winter, hari yang malamnya terpanjang selama winter. Pada hari ini orang dari seluruh Jepang datang ke jinja ini untuk berdoa” bla bla bla tidak jelas. Dan setelah pulang aku mendapat informasi seperti ini:

Orang Jepang (yang percaya) akan datang ke jinja (kuil Shinto) Ana Hachimangu 穴八幡宮 untuk mendapatkan “jimat” Ichiyouraifuku 一陽来復 yang berarti : Setelah musim dingin akan datang musim semi, berarti tahun yang baru akan datang. Segala kesusahan akan berhenti dan akan datang keberuntungan. Jadi kebanyakan yang datang ke sini ingin berdoa supaya bisa untung dalam perdagangan. Mereka akan membeli jimat yang akan dipasang di rumahnya di tempat yang tinggi. Jimatnya sendiri berupa kertas yang bertuliskan kanji Ichiyouraifuku itu. 

Ana Hachimangu ini memang terletak dekat universitas Waseda, merupakan jinja sejak tahun 1062 tapi waktu pemboman AS tahun 1945, jinja ini terbakar. Tahun 1989 dibangun kembali sehingga menjadi seperti sekarang. Dan yang menyenangkan waktu membaca bahwa jinja ini bertetangga dengan kuil Buddha dan gereja kristen … tentu saja dengan harmonis.

Aku dan Kai turun di halte terakhir dan sempat berfoto di depan salah satu gedung bersejarah universitas W, kami lalu pergi ke kelas tempatku mengajar di lantai 7. Tapi sebelumnya aku mampir ke WC wanita yang ada di lantai 8 (lucu deh gedung ini, wc wanita di lantai genap dan wc pria di lantai ganjil) . Masih ada waktu 10 menit sebelum kuliah dimulai, jadi Kai makan burgernya, sambil bermain. Sepuluh menit berlalu, Kai memegang janjinya untuk tidak ramai-ramai, apalagi mengeluarkan suara keras (anak ini suaranya kencang banget sejak lahir! padahal prematur loh). Jadi kuliah bisa dimulai dong waktu jam menunjukkan pukul 1:00 siang.

Baru berlalu  5 menit, tiba-tiba Kai berbisik … “Mama… unchi…. (p*p*p) ”
Waduuuh…. payah deh. Aku tahu anak ini memang tidak pernah bisa tahan. Di mana saja bisa p*p*p tidak seperti kakaknya yang harus di rumah.
Gaman dekiru? (Bisa tahan)”
Dekinai (Tidak bisa)” sambil berbisik memelas….. ingin ketawa juga tapi sebel juga. Karena berarti aku harus ke lantai 8 atau 6 untuk membantu dia p*p*p kan…. Jadilah aku memberikan tugas mencari arti beberapa kata di kamus kepada mahasiswa-mahasiswa sambil aku menemani Kai.

Setelah kembali ke kelas,  satu setengah jam berlalu dengan lancar, tanpa gangguan dari Kai. Dia benar-benar bermain sendiri di bawah tempat dudukku, di atas karpet, jadi tidak terlihat oleh mahasiswa. Aku merasa Kai hebat bisa diam terus, meskipun aku perlu konsentrasi dua kali lipat selama memberikan kuliah. Ada satu kejadian lucu, yaitu waktu aku memberikan contoh, sambil menuliskan A B C D E di white board. Kai melihat huruf itu dan bernyanyi lagu ABC hahahaha. Semua mahasiswa tertawa, dan aku cepat-cepat menyuruh dia diam 😀 ssstttt.

Setelah kuliah selesai, tentu saja kami mampir Mac D dulu untuk membeli bagian Riku sesuai permintaan Kai. Dan waktu kami sampai di rumah sekitar pukul 4:30, pas Riku juga pulang. Jadi kami bertemu di depan pintu lift, dan….. Kai lari ke Riku dan memeluknya. Ahhhh meskipun mereka selalu berkelahi ternyata mereka juga saling merindukan. Aku terharu melihat mereka……

Seorang mahasiswaku bertanya pada Kai:
“Kai tahu mama itu guru?”
“Tahu… Imeruda Sensei!” 😀

 

23 Replies to “22-12-2011

  1. Apakah RIku suka inget adiknya ketika membelikan makanan? Sebab Nafis apabila kalau sedang beli makanan suka mengingatkan untuk beli buat kakaknya juga tuh sebaliknya Nedia ga pernah inget sama adiknya??….Mungkin anak pertama itu lebih egois kali yah??……

    Riku suka inget adiknya kok mas. Ya mereka tahu kalau beli sesuatu pasti untuk berdua 🙂 hehehe

  2. Wah Imeruda Sensei didampingi asisten (calon) Kai sensei nih. senang sekali menyaksikan ulah duo jagoan Riku dan Kai ya mbak, kerukunan itu akan melekat hingga mereka dewasa nanti. Salam

  3. Bagaimanapun …
    Kai dan Riku adalah kakak beradik …
    dan hanya ada mereka berdua …
    sehingga walaupun suka berantem .. tetapi tetap saja mereka akan saling merindukan …

    dan …

    Saya tersenyum membaca kalimat terakhir …

    Imeruda Sensei …

    Salam saya Imeruda …

  4. Setuju sekali Bu…
    Mestinya hari ibu untuk masing2 kita nggak harus sama…
    Paling pas emang saat ibu kita ultah.
    Dengan begitu, tiap hari adalah Hari Ibu, karena tiap hari pasti ada ibu yg ultah…

  5. Kok aku terharu ya karena Kai begitu perhatian dan sayang ama Riku.
    Walaupun kalau kumpul suka berantem, tapi rasa sayang itu lebih kuat.
    Aku dulu juga begitu, suka berantem dg adikku satu-2nya (yang kebetulan cewek juga).
    Tapi kalau dia gak ada kok rasanya kehilangan ya?

  6. senyum-senyum baca postingan ini. kai memang nggemesiiiin… hehehe.

    mbak, aku rasanya juga lebih setuju kalau tgl 22 desember itu disebut hari perempuan. 😉 nggak semua perempuan jadi ibu, kan? 😀

  7. Ternyata seperti pendapat saya juga, Bu Guru. Memang harusnya Hari Perempuan, tuh. 😀

    Haha. Jadi keinget dulu pernah ada guru saya yang ngajak anaknya juga ke dalam kelas. Diam, sih. Duduk di kursi guru sementara ibunya menerangkan pelajaran sambil hilir mudik keliling ruangan. Tapi ketika ibunya mulai menulis di papan tulis, dia ikutan ambil kapur dan ngegambar di papan tulis. Gambar bunga. Haha. Lucu banget.

  8. Mbak, Kai ganteng banget yah dan tampak imut. Pasti jadi sesuatu banget untiknya kelak bila sering2 diajak ngajar seperti ini 🙂

  9. Wah.. lega juga ya rasanya kalau dalam keadaan kepepet bisa membawa anak ke tempat kerja. Apalagi anaknya juga bisa bersikap baik dan tak terlalu mengganggu aktifitas kita ya Mbak.

    Salam kenal Mbak Imelda. Semoga selalu sukses dengan karirnya di negeri Sakura ya Mbak…

  10. Hahaha…membayangkan Kai dengan segala tingkahnya…dan saya juga membayangkan bagaimana Imel mesti berkonsentrasi dua kali lipat, agar bisa mengajar….saya senyum-senyum sendiri.

    Kai sayang Riku….menyenangkan, melihat kedua kakka beradik yang saling menyayangi.

  11. Nechan… Selamat merayakan Natal ya.. Semoga damai di hati kita, senantiasa terjaga dan lestari.. 🙂

    Anak-anak memang begitu ya Nechan, kalau bertemu ada saja yang diributkan atau direbutkan. Tapi kalau sudah berpisah, saling menanyakan dan merindukan.. Dunia anak selalu indah untuk diikuti..

  12. Hihihi.. Kai sama kayak vania, bisa p*p*p dimana2, hehehe…

    Terharu deh.. Anak2 itu meskipun selalu rebutan mainan, tp selalu ingat sama saudara2nya ya mbak.. Pelajaran buat qta org dewasa berarti.. :ehe..

    Vania jg kalau beli apa2 minta beliin dua.. Atau tiga.. Inget sepupu2nya.. 😀

    Happy belated mother’s day Imeruda Sensei..
    Semoga Kai nanti jg sensei juga ya.. 😀

    Tapi perbuatan anak itu adalah hasil pengajaran atau teladan kita loh. Jadi kalau Vania begitu pasti hasil ajaran Thia juga kan?
    Selamat hari ibu juga Thia.
    EM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *