Hari Minggu (11 Desember) kemarin, aku bertemu adikku yang tinggal di kota tetangga karena mau menitip koper kosong untuk diisi 😀 (ngga deng, cuma mau kasih pinjam koperku hehehe). Ya dia akan mudik untuk Natalan nanti ke Jakarta. Sudah menjadi kesepakatan kami berdua, untuk gantian pulang menengok orang tua. Kalau aku bisanya waktu libur musim panas, yaitu bulan Juli/Agustus, dia akan pulang waktu Natal dan…. Golden Week yang kebetulan berdekatan dengan ulang tahun Mama di bulan Mei. Jadi paling sedikit orang tua kami bisa bertemu dengan anak-anaknya yang di Jepang 3 kali setahun. Meskipun ruginya kami jarang sekali bisa pulang bersamaan, kecuali ada acara khusus seperti waktu itu ulang tahun pernikahan mama papa yang ke 40.
Kami janji bertemu di stasiun ShinYurigaoka, dan makan siang bersama di sebuah restoran Jepang bernama Yumean 夢庵 yang termasuk semacam family restaurant. Waktu kami masuk ke restoran itu, kami diwajibkan melepas sepatu dan menaruhnya ke dalam loker sepatu khusus tamu. Loker itu terbuat dari kayu, berupa laci-laci dengan kunci dari kayu juga. Di bagian bawah kotaknya lebih tinggi dari yang lain, khusus untuk menaruh sepatu lars panjang (boots). Pada musim dingin begini, banyak wanita memakai boots tinggi, sehingga hampir semua laci boots itu penuh. Untung saja aku tidak pakai boots tinggi, sehingga bisa dimasukkan ke laci biasa. Tapi kupikir loker ini tidak ramah untuk orang asing, karena nomornya pakai hiragana 😀
Kebanyakan restoran yang mempunyai ruang tatami atau meja dengan horigotatsu (kursi rendah dengan kaki seperti dimasukkan dalam bak tanpa air tentu) . Beda tatami dengan horigotatsu, jika tatami = lesehan kita harus melipat kaki dan duduk di lantai, tentu dengan resikoperut berlipat, sedangkan horigotatsu itu hampir sama dengan duduk di kursi biasa, tapi kakinya masuk ke dalam tanah. Kami mendapat tempat duduk di horigotatsu. Kemudian kami memilih makanan dari menu yang tersedia. Biasanya musim dingin, menu yang populer adalah kerang Kaki (oyster), dan nabe atau rebusan yang dimakan panas-panas. Aku suka makan kerang Kaki tapi karena aku pernah keracunan, aku hanya makan yang digoreng saja. Tidak berani lagi makan yang mentah. Keracunan kerang itu beresiko kematian!
Setelah makan, kami berenam pergi ke departemen store yang menyatu pada stasiun tersebut. Tadinya sih aku hanya menemani adikku yang mau berbelanja. Tapi akhirnya aku juga ikut belanja deh. Apalagi waktu dia masuk ke toko khusus jual snacks. Wah, jadi tergoda deh membeli untuk Riku dan Kai (dan mama Imelda hahaha). Toko khusus ini memang jauh lebih murah dari tempat lain, sehingga mengundang orang untuk borong. Yang lucu di sini banyak permen/jajanan jadul. Jadi sekaligus bernostalgia deh. Tapi di antara jajanan jadul itu ada yang baru satu kali aku coba namanya morokko fruits yoghuru モロッコ・フルーツ・ヨーグル.
Terus terang aku itu jarang pergi ke mall, jadi kesempatan juga sekalian dengan adikku jalan-jalan cuci mata. Kenapa aku jarang ke mall? Ya, karena aku lebih sering belanja online. Bisa pilih barang tanpa harus keluar ongkos, bahkan sering kali di online harga barang jauuuh lebih murah. Negatifnya: jarang jalan kaki dan bawa barang berat. Ringan di dompet, berat di badan hahaha.
Setelah itu kami pulang ke rumah adikku dan menikmati kopi toraja. Saat itu adikku memberikan hadiah natal untuk Riku dan Kai. Semestinya sih ditaruh di bawah pohon Natal, tapi…anak-anak mana bisa tahan dan sabar menunggu hari. Langsung deh dibuka saat itu juga. Dan tentu saja Riku senang sekali dengan hadiahnya, karena itu salah satu wishlistnya : Lego Pirates of Caribbean Isla de Muerta (Island of Death). Sedangkan Kai dapat yang On Stranger Tides. Terima kasih ya tante Titin! Dan selamat merayakan hari Natal dan Tahun Baru bersama Opa dan Oma. Peluk cium kami untuk semua di Jakarta.
Sebagai bonus foto, adalah foto gerhana bulan total yang terjadi Sabtu tanggal 10 Desember 2011 sekitar pukul 10-11:30 malam. Cuma berhasil memotret beberapa, karena posisi memotret yang sulit (persis di atas kepala) dan udara yang dingiiiiin sekali!