Manggung Pertama

3 Des

Kalau minggu lalu Riku pertama kali bermain drama, maka hari ini Kai pertama kali manggung di TK! Judul acaranya adalah : Otanoshimi-kai お楽しみ会, ya semacam pentas seni yang diharapkan dapat menyenangkan yang menonton. Kegiatan ini selalu diadakan setiap bulan Desember setiap tahun. Penontonnya tentu saja ayah-ibu-kakak-adik + kakek-nenek. Untung tidak ada yang bawa satu kampung ke TKnya Kai hehehe.

Kelas Kai, Tulip dibagi menjadi 4 kelompok yang membawakan tarian yang berbeda. Kai sendiri masuk kelompok yang terdiri dari 10 orang dan tampil terakhir yang membawakan tarian : Ninja Taiso 1-2-3. Karena menggambarkan gerak-gerik Ninja, mereka memakai kostum ninja-ninjaan. Untuk membantu guru TK nya memakaikan kostum tarian, setiap kelompok diminta bantuan seorang ibu. Karena kelompok  Kai kebanyakan mempunyai bayi, jadi aku menawarkan diri untuk membantu.

Acaranya sendiri mulai jam 10 pagi, sedangkan aku dan Kai harus berada di kelasnya untuk ganti kostum pada pukul 8:50. Padahal hari ini hujan lebat dan dingin. Tidak bisa naik sepeda ke TK. Jadi aku minta tolong papa Gen untuk mengantarkan kami naik mobil dan diturunkan di depan TK. Papa Gen dan Riku akan datang tepat pukul 10. Kelas Tulip mendapatkan giliran pertama, tapi kami harus menonton acara keseluruhan sampai pukul 12.

Kai dengan baju ninjanya

Begitu sampai di kelas, kelas sudah penuh dengan  anak-anak dan  orang tua. Agak sulit untuk bergerak di dalam kelas, tapi rupanya gurunya ingin membiarkan orang tua melihat anak-anaknya berganti baju kostum. Paling tidak bisa membuat foto sebelum manggung. Bener deh namanya orang tua yang punya anak di TK itu, apalagi anak pertama, heboh dengan mengambil foto dan video. Perasaan dulu waktu Riku kami tidak gitu-gitu banget deh hihihi.

Nah, setelah berganti dengan kostum, orang tua dipersilakan ke aula tempat menonton tari-tarian. Sedangkan aku masih tinggal untuk memasangkan atribut-atribut lain, dan mengantar mereka ke belakang panggung. Bukan itu saja, aku harus membuka rompi 6 anak laki-laki karena akan dipakai oleh kelas selanjutnya. Lalu mengantar 10 anak ini ke kelas untuk ganti baju lagi dengan baju seragam. Hmmm lumayan sibuk, karena itu aku sendiri hampir tidak bisa menonton tarian Kai secara lengkap. Tapi aku pernah melihat waktu latihan, jadi urusan memotret aku serahkan pada Gen dan Riku saja.

Kai paling kanan

Senang juga bisa melihat anak-anak di belakang panggung. Sama sekali tidak terlihat muka-muka yang tegang. Mereka bahkan ikut bernyanyi waktu terdengar lagu tarian teman yang giliran sebelum mereka. Muka tegang tidak ada, apalagi yang nangis. Aku juga bangga pada Kai karena dia yang waktu latihan sempat nangis karena tidak mau berpisah dengan aku, tapi hari ini dia benar-benar menari sebisanya. Persiapan guru-guru TK ini memang hebat. Semua sudah dipersiapkan dengan seksama. Semua atribut diberi nama pemakai, sehingga tahu atribut siapa yang kurang. Dan mereka juga menggunakan kostum milik TK seminim mungkin sehingga orang tua sama sekali tidak perlu mengeluarkan uang untuk kostum manggung. Selain itu ada kardus berisi atribut cadangan jika terjadi “kecelakaan” seperti robek atau putus. Semua kemungkinan sudah dipikirkan. Hebat ah….

Oh ya perlu diketahui anak-anak semua NO MAKE UP!, tidak seperti di Indonesia banyak acara manggung anak-anak yang diberi make up sampai medok oleh orang tuanya. Drama waktu Riku pun selain kumis yang diperlukan, anak-anak yang manggung sama sekali no make up. Yang penting kan cerita/gerak dan gaya mereka BUKAN hiasannya. Dan ini aku setuju sekali.

Dengan acara manggung ini, selain belajar berani untuk tampil di depan umum sejak dini (Kai -4 th) , mereka juga belajar untuk menjaga keharmonisan gerakan dengan temannya, bertanggung jawab pada tugasnya, serta belajar tepat waktu. Sssstt meskipun tidak manggung, mamanya juga ikut belajar bersama anak-anak loh 😀

NB: Kalau teman-teman perhatikan, foto yang aku tampilkan di blog ini, jika memuat foto muka anak-anak Jepang, pasti aku blurkan wajahnya. Ini menyangkut hak privasi yang tidak boleh sembarangan memuat foto tanpa ijin orang yang bersangkutan. Jadi memang disengaja.