Pamer Daerah

28 Okt

Setiap hari Kamis malam pukul 9 malam, Riku pasti menunggu acara TV chanel 4 (Nihon Terebi) . Acaranya berjudul Himitsuno Kenmin show 秘密のケンミンSHOW kalau diterjemahkan menjadi “Pameran Rahasia (Warga) Daerah“.  Aku sendiri heran kok Riku bisa-bisanya gandrung pada acara TV ini, sehingga aku memang mengijinkan dia tidur lebih lambat dari biasanya. Kalau biasanya jam 9 sudah tidur, tapi khusus Kamis malam diundur 1 jam, karena acara ini mulai jam 9 malam.

Dan aku kaget juga waktu mengetahui acara ini ternyata sudah ada sejak bulan Oktober tahun 2007. Sudah 3 tahun! Hebat juga.

Jadi dalam acara itu dikumpulkan beberapa artis/aktor/ talents atau seleb deh yang mewakili daerah atau propinsi di Jepang (tepatnya dikatakan prefektur, tapi untuk warga Indonesia lebih mengerti jika dikatakan propinsi) . Nah, masing-masing peserta itu sebagai duta satu daerah, akan memberitahukan sesuatu rahasia dari daerahnya yang tidak diketahui umum. Umumnya soal budaya dan … kuliner. Jadi tahu kan kenapa Riku suka acara ini? Karena kulinernya…. dia selalu ingin tahu macam-macam rasa. Sedangkan adiknya, tidak begitu berminat.

Misalnya ada satu daerah (aku lupa daerah mana) yang mengatakan bahwa di daerahnya ada kebiasaan makan nasi dengan air es! Memang biasanya di Jepang ada yang dinamakan ochazuke, nasi yang diberi kaldu dari teh hijau. Makanan amat sederhana dan simple. Dan itu rasanya seperti nasi dengan sup, karena ochanya (tehnya) panas. Langsung deh Riku coba makan nasi dengan air es, dan hasilnya: tidak suka! Tapi waktu lihat acara di TV itu seakan enak sekali. Atau lewat acara itu aku mengetahui bahwa keluarga-keluarga di Nagoya, setiap akhir pekan akan pergi satu keluarga besar, kakek-nenek, ayah-ibu, cucu-cucu untuk BREAKFAST di restoran bersama! Dan terkadang siangnya pun akan datang ke restoran yang sama karena menunya berbeda :D. Ya, lain ladang lain belalangnya ya 😀

Kemarin itu ada cerita tentang Okinawa. Memang di Okinawa banyak makanan mengandung babi, dan pengaruh Amerika kental sekali di sana (karena ada pangkalan militer) jadi kalau belanja di Okinawa, banyak terdapat SPAM yang merupakan daging babi kalengan (seperti corned tapi dari babi, atau di Indonesia yang terkenal bermerek Ma Ling) atau makanan kaleng yang lain seperti beef stew. Selain itu, kami juga baru tahu bahwa di Okinawa itu jam tidurnya termasuk nomor 2 yang paling larut di Jepang yaitu rata-rata tidur pukul 11:44 malam. Hal itu juga bisa diketahui dari banyaknya restoran atau toko yang buka 24 jam, dan kalau pergi ke sana jam 2 , masih banyak orang yang makan di resto itu. Ilustrasi yang diberikan ketika diadakan pesta, orang Jepang yang baru datang di daerah okinawa itu mohon diri, berpamitan untuk pulang pukul 11:30, ternyata si tuan rumah mengatakan: “Kok sudah mau pulang, pestanya baru mulai kok…..”

Well, banyak sekali memang yang aku baru tahu dari acara ini, termasuk kesukaan/kebiasaan setiap daerah di Jepang yang begitu beragam,dan tidak tertulis di mana-mana. Di acara itu setiap orang juga bisa mempertanyakan kebiasaan dari daerah lain yang dianggap aneh, dan mendapatkan keterangan mengapanya. Jadi meskipun Jepang kelihatannya cuma satu “suku bangsa”, setiap daerah/propinsi memliki budaya dan kebiasaannya masing-masing dan tetap bersatu sebagai orang Jepang.

Aku membayangkan seandainya ada acara seperti ini di Indonesia, yang bisa memperkenalkan kebudayaan dan kuliner lewat paduan yang modern. Setiap seleb membanggakan daerah asalnya. Dan penonton bisa tahu kebiasaan daerah-daerah di Indonesia, tanpa harus mengalami shock budaya jika berkunjung. Bisa lebih menghargai. Dan alangkah bagusnya jika dengan acara itu persatuan di Indonesia menjadi lebih kuat lagi. Ya, seperti beberapa blog yang telah mengangkat kebudayaan/kebiasaan daerahnya, tapi ini dikemas menjadi acara TV. Usulan ini juga sepertinya cocok juga untuk aku ajukan dalam memperingati hari Sumpah Pemuda ya 😀 (lucu aja kok Hari Blogger Nasional lebih ramai gaungnya daripada Hari Sumpah Pemuda)

 

34 Replies to “Pamer Daerah

  1. Riku pintar ya, memilih acara tv yang bagus. Pake langsung dipraktekin lagi,hihihi…Riku…Riku…
    Baru tahu loh kalo di Jepang ternyata “bhinneka tunggal ika” juga 🙂
    Ahh,jadi kepengen nonton acaranya deh.

  2. kalo dipikir2 sih iya jg ya…
    knp Hari Blogger Nasional lebih ramai daripada Hari Sumpah Pemuda?
    hmm, kyknya ini bs menjadi topik menarik utk aku bahas…
    jd terinspirasi nih…

    salam ya..
    blog km kereen…. beda ama yg laen.

  3. waaahhh,, aku juga mau pamerkan pontianak ah 😀

    Harus… ditunggu dan sepertinya kamu kan sudah menulis beberapa tuh. Aku ingat kok soal kuliner sana waktu lebaran misalnya.
    Lewat blog aku banyak tau tentang daerah-daerah di Indonesia. Jangan malu dong. Lalu kasih taunya yang belum pernah tercantum di koran/buku manapun. Yang original. Aku banyak tahu tentang Jepara dari Susindra misalnya. Aku krn tinggalnya di Tokyo ya berusaha kasih tau sesuatu yang ada di Tokyo…;)

  4. Kemarin aku lihat di salah satu tv, ada acara kuliner Jepang yang menunjukkan berbagai restoran terkenal di Jepang dan masakan andalannya. Yang unik adalah, semuanya merupakan makanan pedas.. Aku pikir, itu keren sekalli.. Sayangnya, aku lupa mencatat apa saja nama restoran dan daerahnya tersebut… 🙂

    Sewaktu nyantri dulu, karena kami berasal dari berbagai daerah di Indonesia, kami kerap bertukar makanan khas daerah masing-masing setiap habis liburan. Menyenangkan sekali rasanya. Maka, jika acara seperti yang nechan ceritakan di atas diproduksi dan ditayangkan oleh televisi Indonesia, kupikir pasti akan sangat menarik sekali..

    Selamat Hari Sumpah Pemuda, nechan…
    Di manapun kita berada, kita tetap berbangsa, berbahasa dan bertanah air satu, INDONESIA 🙂

    Iya, ada beberapa toko ramen yang menjual masakan pedas. Tapi kami jarang bahkan tidak pernah bisa pergi ke toko begitu, karena anak-anak sama sekali tidak bisa makan pedas. Lagipula sepertinya aku sudah mulai menjadi orang Jepang yang tidak bisa makan terlalu pedas.
    Selamat hari pemuda juga Uda…. kita kan selalu muda 😉

  5. kayaknya ada deh acara tivi yg seperti itu mba, cuma lupa namanya klo ga salah di trans tv
    tar deh mau simak trans lebih baik lagi baru balik sini hehehe

    iya ya, baru ngeuh saya, kok gaung hari blogger malah lebih santer ketimbang hari sumpah pemuda…. apakah sudah terjadi pergeseran nilai? Hmm …

    Soal hari Blogger… mbuh deh… benar-benar menyebalkan baca orang yang dengan antusias bicara soal Hari Blogger dan pertemuan blogger nusantara di Sidoarjo, tapi bungkam dalam memperingati Sumpah Pemuda. Ngga ada yang bikin kuis dan giveaway dalam memperingati Sumpah Pemuda juga kan? hihihi

  6. Riku ini tipe pembelajar juga ya dan tak ragu langsung praktek.

    Iya bunda… dia begitu ada sesuatu yang baru dan dia mau coba, ya mamanya dikerahkan untuk mencarikan bahan-bahannya. Sesudah coba baru dia puas dan memilih apakaha akan meneruskan atau berhenti hehehe

  7. Di Jepang sudah sampai ke taraf pamer propinsi, di kita masih bentrok antar propinsi…
    Liat aja Propinsi Jambi dan Riau, mereka rebutan pulau…

    Makanya pak eM…sepertinya Indonesia kurang acara-acara yang justru menyatukan keragaman itu. Malah diperuncing 🙁

  8. makan nasi pake air es?? wahh gak kebayang deh mbak kayak apa itu ya. hehehe.

    btw di indo juga ada SPAM kok mbak… 🙂 enak emang ya SPAM itu, lebih enak dari Maling. hehehe.

  9. Wah unik ya.. Hehehe.. Jepang saja kebiasaannya bisa beraneka ragam, tapi kayaknya di trans tv ada deh mbak acara anak2.. BoLang (Bocah Petualang).. klo ada kesempatan aku sukaaaaa bgt nonton bolang.. Lucu dan unik, anak2 itu memperkenalkan ttg budaya & kebiasaan daerah masing2… 😀

    Oot, mbak Imelda maaf baru mampir… Lg terserang 3L (lemah letih lesu), jd kegiatan BeWe nya ngos2an… Hehehe… *alesan*

    • Betul..betul…betul… acara si Bolang sptnya bisa mewakili. Diceritakan kebiasaan2 di daerah si bolang berasal, makanannya, budayanya, walopun baru sedikit2 dan si penceritanya ya si bolang itu 😀

      Soal hari Sumpah Pemuda, memang begitu ya mba, banyak yg ga ngeh sepertinya 🙁

  10. coba berkesempatan ke sana ya atau sekedar menonton lah. mupeng. di kampung saya kemaren juga ada pameran. seneng bisa ikut meramaikan. bikin kisruh, hehehe

  11. mbak em, aku baca postingan ini sama oni. trus oni komentar gini, kalau di kampungnya ada kebiasaan makan yg menurutku aneh. (1) makan nasi hangat dengan durian, (2) makan nasi dengan kopi manis. hehehe. pernahkah ada kawan2 blogger yg mencobanya?

    kalau ttg acar tv, kabar2nya di trans tv ada acara yg mengulik budaya etnis tertentu. kalau tdk salah ttg etnis yg di pelosok2 gitu deh. cuma kata temanku, acaranya justru “merendahkan” etnis tersebut. aku belum pernah menontonnya. tetapi aku bisa membayangkan hal itu bisa saja terjadi. tahu sendiri, artis2 di sini suka lebay hehehe

  12. Mungkin yg setipe ada di transtv dan archipelago di Metrotv. Tapi untuk Transtv lebih dikemas untuk ‘fun’. Pernah ada satu adat yg sebetulnya sudah berpakaian modern, tapi dalam tayangan tsb dicitrakan memakai pakaian adat. Kesannya jd memaksakan, bukan untuk sarana edukasi apa budaya daerah tsb. Masih byk pr sepertinya. 🙂

  13. acara wisata kuliner sedikit mewakili ya Mba, tapi ya memang cuma tentang makanannya doang, soal budaya atau kebiasaannya ga terlalu diangkat sih, tapi kalo soal habit saya suka cari2 via nonton acara petualangan kaya Jejak Petualang, Trekker, mereka biasanya pergi ke daerah2 di Indo dan menunjukkan budaya2 unik di sana, asik banget, saya seneng nontonnya 🙂

  14. wah seru banget itu, hingga hari ini saya hanya bisa pamer tentang daerah saya di blog, coba ada semacam begini di televisi indonesia, lumayan menghibur dibandingkan dengan acara gosip yang tidak penting ya mbak

    salam kenal dari blogger pontianak 😀

  15. Tidak hanya Riku mbak, saya juga senang nekjika ngeliat acara itu dan saya jadi tambah ngelmu tentang budaya Japannes

  16. eh…kapan-kapan pantengin ah. meskipun kalau nonton TV saya gak paham isinya, banyakan menikmati gambarnya 😀
    sepertinya menarik ya Mbak dan di Indonesia sangat berpotensi untuk bikin acara semacam itu. propinsinya kan banyak. satu propinsipun kadang di beberapa bagian sudah beda adatnya.
    kapan acara-acara berbobot macam itu bisa mengambil alih tayangan-tayangan sampah semacam sinetron di Indonesia ya?

  17. wah kayaknya asik itu :p
    Bisa dicontoh untuk acara2 di Indonesia..

    Nasi dengan air es??
    Wah aneh..

    Pernah di suatu daerah di NTT makan nasi sama kopi *kata mbah yg pernah tugas militer kesana*

  18. Sepertinya ada mbak acara semacam di Indonesia, hanya saja kemasannya yg beda….kurang menarik untuk anak-anak.

    Padahal edukasinya sungguh banyak….andai dikemas seheboh acara Idol idol itu….

  19. disini juga ada mbak acara memperkenalkan budaya itu tapi bukan sama seleb, selebnya hanya sebagai MC 😀

    jepang memang hebat kalau sudah masalah teknologi dan budaya.

  20. acaranya bagus mbak dan membuat penonton membuka wawasannya tentang daerah lain sehingga bisa mempersatukan dan benar banget membuat tak canggung. Tapi yang pasti jangan saling merendahkan saja. seperti sagu di papua yang mungkin takkan disuka oleh orang jawa karena kok lebih mirip lem ya. yah yang seperti2 itu deh mbak.

    hehhehe kalau sagu di sini tidak akan diejek, karena banyak makanan seperti itu. Tau Natto? hiii itu kalau orang Indonesia liat pasti ngga suka, belum baunya. Tapi di sini biasa dimakan sehari-hari. Aku terus terang ngga suka natto, tapi aku tetap kasih makan natto pada anak-anak, supaya mereka tahu kebudayaan Jepang. Dan natto itu makan sehat dan MURAH!

    Ada beberapa daerah yang mempunyai masakan nasi campur lebah, atau makan kepompong, ulat dsb. Itu biasa meskipun tidak semua bisa makan 😀
    TOLERANSI yang diperlukan kan?

    EM

  21. K imel saaayanggg… I like this post a lot.. dua jempol deh yaa… menambah wawasan plus jadi makin nge-fans sama Rikuuuu… ganteng, berhati lembut dan suka banget sama acara yang menambah pengetahuan… uhh, rikuuuuu, tante eka heart you so much <3 hehhehe

  22. Pertama kali mendarat di blog ini 😉 Salam Kenal dari Makassar~
    Mbak tinggal di Jepang ya?? Aihh *mupeng*
    Trus kalo ramen itu mengandung BAB I gak ya,mbak?

    Salam kenal juga….
    Ramen yang di Indonesia, sudah diadaptasi dengan kondisi Indonesia, sehingga biasanya memakai kaldu ayam. Tapi lebih baik tanyakan pada pengelola restorannya.
    Ramen di Jepang 90% memakai kaldu babi! Ada beberapa toko ramen yang memakai kaldu ayam atau ikan tapi terbanyak adalah kaldu babi. Apalagi jika toppingnya ada potongan daging, sudah pasti babi. Karena itu saya tidak pernah mengajak teman muslim makan ramen 😉
    Makanan yang paling AMAN untuk muslim adalah Soba/Udon, karena memakai kaldu ikan saja.
    EM

  23. “(lucu aja kok Hari Blogger Nasional lebih ramai gaungnya daripada Hari Sumpah Pemuda)”

    Mungkin dulu para pemuda memerlukan semacam kesepakatan. Membuat janji untuk tujuan besar. Sehingga perlu mengadakan kongres untuk hal-hal yang mendasar.

    Mungkin sekarang para pemuda memerlukan kumpul-kumpul. Tanpa harus membuat janji untuk tujuan kumpul-kumpul sajalah…

    Mungkin…

  24. Wahh Riku pinter ya…cari acara TV yang menarik.
    Saya jarang nonton TV, jadi nggak tahu apa ada acara seperti itu. Kalau acara kuliner Nusantara ada….dipandu mak Nyuus (Bondan Winanrno) yang mencoba berbagai ragam makanan dari seluruh Nusantara.

Tinggalkan Balasan ke marsudiyanto Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *