Ultraman Mebius dan Ultra Seven

26 Agu

Pernah dengar tokoh pahlawan Jepang, Ultraman? Karena aku punya dua anak laki-laki, aku juga harus belajar mengenal kesukaan anak laki-laki, dan salah satunya adalah tokoh Ultraman ini. Riku mengenal Ultraman sejak usia 3 tahun, pasti dari teman-teman di Penitipan Himawari. Dan sejak itu kami memanjakan dia dengan membelikannya boneka plastik bermacam-macam Ultraman, padahal waktu itu yang sedang “tampil” di TV adalah Ultraman MAX ( tayang Juli 2005 – April 2006) . Berbagai alasan untuk membelikan Riku boneka-boneka itu, ya sebagai hadiah ulang tahun atau hadiah Natal. Hampir semua ultraman dia punya, dan jumlah lengkap ultraman sampai dengan 2 yang terakhir/terbaru (Barier dan Ultraman Zero) ada 55 orang! (Aku pernah membeli VCD di Indonesia tentang Ultraman Dyna, Tiga, Taro dll…memang banyak sih. Dan cukup bangga dengan nama Ultraman Tiga, karena Tiga ini memang dari bahasa Indonesia 3, karena konon dia bisa berubah menjadi 3 wujud)

Gaya Ultraman Mebius dan Ultra Seven waktu mengeluarkan sinar untuk menjatuhkan musuh

 

Tapi sejak dia masuk SD, dia tidak suka lagi Ultraman. Katanya ultraman itu untuk bayi! haha. Jadilah adiknya, Kai yang akrab dengan boneka plastik Ultraman dan menganggap semua boneka itu sebagai miliknya. Kai memang lebih aktif bergerak dan bernyanyi. Jadi dia sering menirukan gerak ultraman waktu berubah (henshin). Dan gerakan henshin atau waktu menyerang musuh dengan sinar dari Ultraman Mebius dan Ultra Seven ini  kemudian menjadi trade mark kopdar yang  diadakan di Pasaraya, tanggal 30 Juli lalu.

Coba lihat gaya peserta kopdar yang seragam ini:

atau ini:

Tak disangka, Kai bisa membuat kami semua bergembira, dan bergaya dengan gaya Ultraman Mebius dan Ultra Seven. Tapi coba lihat, dia sendiri lain gayanya. Jika kami bergaya Ultra Seven, dia bergaya Mebius, dan begitu juga sebaliknya. Dasar deh…

Memang sebagai kopdar sebelum puasa, menyusul kopdar hari Jumat sebelumnya di Urban Kitchen Pasific Place, pada hari Sabtu tgl 30 Juli kami mengadakan kopdar lagi. Dilihat dari jumlahnya memang tidak sebanyak kopdar hari Jumat, tapi ramenya? hihihi tak usah dijelaskan deh.

Berdasarkan pengalaman kopdar dadakan tgl 24 Juli yang diadakan di Pasaraya dan saran dari Mas Necky juga, Food Court Pasaraya itu memang pas untuk menjadi tempat pelaksanaan pertemuan kali ini. Berlainan dengan Urban Kitchen, kami di sini memang “dilayani” , bisa memesan makanan dan minuman yang kami mau kepada pramusaji yang berkeliling. Kami bisa membayar saat makanan diterima, atau nanti sekaligus setelah selesai. Karena takut lupa, aku selalu menyelesaikan pembayaran setiap menerima pesanan. Tapi bisa juga kita sendiri yang mendatangi kios/toko yang ada di sekeliling Food court itu, karena misalnya jika kita mau makan gado-gado ada dua tempat yang menjualnya, dan rasanya lain. Dan secara keseluruhan makanan di Pasaraya lebih murah dan lebih bervariasi.

Tentu saja aku pesan sate Mak Sukur yang terkenal itu dong. Aku tahu dari Mas Katon Bagaskara bahwa sate Mak Sukur yang di foodcourt Pasaraya ini yang terenak!!! Jadi waktu aku datang lebih pagi (jam 12) karena mau bercengkerama dengan Yessy dulu, aku langsung pesan sate itu…. Eeeeh satenya belum ada, dan tidak bisa pesan/bayar dulu (biar antar belakangan). Dua kali loh aku bolak-balik ke situ dan belum ada juga. Biasanya aku cepat kesal dan “pindah ke lain hati”, tapi kali itu aku sabar-sabarin ingin tahu bagaimana rasanya. Dan…untunglah aku sabar. Memang sate Mak Sukur  mantap rasanya! (Sejak itu entah berapa kali aku kembali membeli)

dari kiri ke kanan, Ibu Enny, Mbak Linda, Reti, Moza dan Yessy

 

Jadi peserta kopdar Sabtu itu ada 10 orang + 2 calon blogger 😀

Yessy Muchtar, calon penulis dengan blognya Let Me Do It My way…  Kami berdua sudah sering bertemu dan biasanya bersama Puak dan Jumria. Tapi tahun ini   Jumria dan  Puak  amat sibuk sehingga tidak bisa bertemu bersama. Masing-masing memang sibuk dan menurutku pertemuan tidak perlu secara fisik, karena sudah banyak media lainnya. Kalau bisa secara fisik memang bagus, tapi kalau tidak bisa ya apa boleh buat. Aku dan Yessy janjian bertemu lebih awal pukul 11:00  supaya bisa banyak ngobrol, tapi karena tiba-tiba Kai ingin ikut denganku, aku terlambat sampai di Food court yaitu jam 11:30. Masih banyak yang perlu diceritakan tapi karena aku juga mengajak Kai maka aku juga ribet urus makannya dia dan macam-macam sehingga tak terasa waktu sudah menunjukkan jam 1.

Kai juga suka sekali dengan kedatangan Moza, lihat dia elus-elus kakinya Moza. Dan dia terbahak-bahal waktu tahu bahwa Moza itu gundul waktu lepas topi hijaunya hihihi (Bayi semua gundul nak!)

 

Sambil mengantar Kai ke WC, aku bertemu dengan Mbak Linda a.k.a Bintang. Tahun lalu kami gagal bertemu karena sudah mepet akan kembali ke Jepang dan aku tidak enak badan. Syukurlah kali ini bisa bertemu. Mbak Linda very talented, kalau bertandang ke blognya, Anda bisa melihat gambar-gambar karya mbak Linda, juga tips-tips mengelola bahan daur-ulang. Selain environmentalist, mbak Linda juga sering ikut karnaval!

Setelah mencari tempat untuk 10 orang yang nyaman, kami mulai bicara dan bu Enny datang. Saya senang sekali bu Enny mau datang sampai dua kali, Jumat dan Sabtu. Bu Enny bersama putranya, Ari yang begitu supel dan riang, tidak canggung “ngerumpi” bersama ibu-ibu hehehe.

Peserta kopdar hari itu  juga dihadiri teman SMA ku yang juga blogger Diajeng bersama anaknya Arum (calon blogger!). Kalau membaca laporannya di blognya, ternyata dalam kurun 2 tahun ini kami (baru) bertemu 4 kali. Padahal perasaannya sudah sering berkirim kabar dan mengikuti perkembangan kehidupan masing-masing. Di situ bisa disadari pentingnya media internet untuk menjaga hubungan dan silaturahmi.

Saya juga senang dengan kedatangan Mas Isro beserta ibu yang lebih dikenal dengan nama Batavusqu. Setiap melihat mas Isro aku selalu ingat gowes deh. Dan ngobrol punya ngobrol, istri Mas Isro ternyata berasal dari Sulawesi Selatan juga. Terima kasih loh sudah mau datang ke kopdar Sabtu.

Kai tidak mau berpisah dengan Bang Hery yang betah menemaninya selama mamanya ngobrol kopdar

 

Yang aku juga senang adalah kehadiran Bang Hery Azwan, salah seorang blogger yang kukenal sejak awal ngeblog, sampai-sampai kami pernah mencetuskan “Asunaro” . Sayangnya Bang Hery sangat sibuk dengan kerjaannya sehingga jarang update blognya. Terakhir tulisan bang Hery tentang NLP, silakan di cek ya.

Yang paling anteng adalah Kika yang berkaus hitam wayang. Mungkin karena Kika yang memang pendiam itu  masih membawa kerjaan sehingga dalam kopdarpun paling diam dan serius. Memang cocok dengan blognya yang berisi panduan-panduan managerial.

Di kopdar kali ini aku juga bisa bertemu Retty  N Hakim,  kakak kelas di SMA (satu ekskul sih) dan blogger juga. Seru juga kami berbicara ngalor-ngidul, smapai soal otak kanan dan otak kiri. Bisa juga dibaca di blognya Retty tentang otak kanan-otak kiri ini.

Oh iyaaaa. Di atas aku menuliskan 2 calon blogger. Yang kumaksud adalah Arum anaknya Diajeng, dan Elizabeth Novianty yang datang belakangan. Tapi aku lupa bahwa masih ada satu lagi calon blogger yang hadir di kopdar waktu itu, yaitu MOZAEL, anaknya Reti.  Semoga dalam 15 tahun ke depan, Moza bisa jadi blogger penerus Reti ya 😀

Bersama calon blogger

 

Suasana yang mendukung membuat kami santai ngobrol sampai tiba-tiba musik terdengar. Rupanya menjelang bulan Ramadhan mereka akan menampilkan musik-musik religi sebagai pengantar buka puasa. Nah, musiknya cukup keras, sehingga tidak memungkinkan kami bercakap-cakap lagi. Kebetulan jam sudah menunjukkan pukul 6:30 an, sehingga akhirnya kami bubar jalan deh. Mungkin juga mereka sebetulnya mau mengusir kami karena sudah terlalu lama di sana. LOL

Well, kopdar selalu menyenangkan. Dan memasuki bulan puasa, aku tidak merencanakan mengadakan kopdar lagi, tapi kenyataannya….. masih banyak acara kumpul-kumpul yang aku ikuti setelah kopdar Sabtu itu.

Cerita mengenai kumpul-kumpul kopdar Sabtu itu bisa juga dibaca di sini:

http://edratna.wordpress.com/2011/08/01/food-court-pasaraya-30-juli-2011

http://laraswati.com/2011/08/04/kopdar-pembaca-setia-t-e/

http://elindasari.wordpress.com/2011/08/03/yang-pertama/

http://yessymuchtar.wordpress.com/2011/08/02/mbak-em-kai-dan-ultraman-jejadian/

27 Replies to “Ultraman Mebius dan Ultra Seven

  1. Wah….kalo soal ultraman2 aku cuma taunya ultraman tiga…. yang udah taon jebot…. hihihi…..
    Abis aku pecintanya V6 sih….jadi cuma ngikutin ultraman tiga doang… (pemeran utamanya itu anggotanya V6)

  2. Anakku Rizky penggemar berat Ultraman dan suka bergaya ala Ultraman, eh ternyata di kopdaran banyak Ultrawoman juga ya…Wuaah senangnya bisa kopdaran, moga silaturahmi makin erat dengan adanya kopdaran.

  3. Gara-gara gambar ultraman di kaosnya Kai, akhirnya kami bisa ngobrol dengan bahasa masing-masing. Meski gak ngerti apa yang dibicarakan, tapi terjadi juga pembicaraan yang topiknya adalah ultraman. Ternyata kesukaan Kai terhadap ultraman itu banyak manfaatnya, setidaknya sebagai jembatan komunikasi dengannya, haha… 😀

    Pokonya ultraman forever lah…

  4. Aku sepakat kalau sate Mak Syukur memang sate padang paling enak sedunia. Tak ada tandingnya. Kalau aku sering makan yang di Kelapa Gading, pernah juga di Cempaka Mas, dan sering juga di Rawamangun. Kepingin juga makan di tempat aslinya di Padang Panjang. Pernah suatu kali aku lewat Padang Panjang, tapi rombongan makannya di RM Pak Datuk yang asal Dumai itu. Gagal deh….
    Btw, aku sampai sekarang masih penasaran kenapa Kai menahanku waktu aku mau pulang. Padahal aku belum sempat ngobrol banyak dengannya. Seandainya ngobrol pun kami tidak saling mengerti.

  5. Kopdar di Pasaraya ini yang jadi pimpinannya Kai…hehehe.
    Coba semua orang mengikuti panduan gayanya.
    Anak sulung saya seneng diajak gabung, dia jadi mengenal teman-teman ibunya…. dia yang rajin menemani saat ada Pesta Blogger. Dan gantinya…besoknya saya diajak buka bersama dengan teman-teman seangkatannya di UI.

    Dan apa yang membuat si sulung betah? Dia bisa mengobrol banyak dengan bang Hery, semakin mengenal pondok Gontor yang selama ini baru baca dari buku di Negeri 5 Menara dan Ranah 3 warna.

    Kopdar ini kalau nggak diusir halus dengan pemusik, mungkin belum bubaran ya…..

  6. Aaahhhaaa …

    Ini pose yang menggeser popularitas Sedakep Eiylekhan ku …
    hahahahhahaa …

    Saya nggak kebayang Bu Enny dan kawan-kawan … dengan sukarelah berpose seperti Kai …
    Mantaaappp …

    As Usual …
    THIS IS THE BEAUTY OF BLOGGING

    salam saya EM

  7. baru ingat ultraman setelah lihat foto atas,
    he..he… kemarin2 penasarn Kai ngikutin gaya pa…
    adik sepupu dulu suka banget kemana2 bawa figur ultraman itu…,

    di antara blogger di atas baru kenal 4 orang mbak, kenalan dulu ah sama blogger keren lainnya

  8. boneka ultramannya banyak banget mbak… itu dg gaya yg beda2 gitu ya? hehe, ternyata anak laki2 suka mengumpulkan boneka jg ya.

    kalau kopdar, memang selalu rame ya mbak. pasti semua pulang dengan gembira 🙂

  9. Jadi ingat Sandy waktu masih kecil~senengnya sewa video film kartun ini.
    Sekarang gantian Bela, anak Sandy yang suka si Upin
    Jaman berganti- musim bertukar

    Salam hangat dari Surabaya

Tinggalkan Balasan ke Sriyono Semarang Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *