Binatang – Hewan – Satwa

6 Okt

Ayo…. sebetulnya apa sih bedanya Binatang, Hewan dan Satwa? Tiga buah kata yang merujuk pada pengertian yang sama, hanya penggunaannya berbeda. Binatang dipakai sehari-hari dan bahkan sering dipakai sebagai kata makian/yang bersifat merendahkan. Hewan lebih sering dipakai untuk istilah ilmiah, sedangkan satwa kelihatan lebih keren, yang sering dipakai oleh para aktifis lingkungan. Padahal kalau mencari di dalam bahasa Inggris cuma ada satu kata: animal, atau di bahasa Jepang doubutsu 動物. Kenapa bahasa Indonesia sampai ada tiga begitu ya? Well, penjelasanku juga cuma asal-asalan, jadi musti tanya pada pakar bahasa yang lebih menguasai deh.

Mungkin sedikit yang tahu bahwa kemarin dulu tanggal 4 Oktober adalah Hari Satwa Sedunia. Di penanggalanku memang tertulis, tapi karena hari itu aku tidak menonton TV gara-gara Kai sakit (lagi) jadi aku tidak tahu apakah Jepang mengadakan acara untuk itu atau tidak. Tapi waktu aku browsing tentang kegiatan di Indonesia, aku mendapat berita bahwa dalam rangka memperingati Hari Satwa itu, ada kelompok yang mengadakan demo di Jakarta. Mereka mendesak pemerintah untuk menghentikan eksploitasi dan perdagangan satwa ilegal, antara lain dengan penutupan pasar burung.

Apakah aku pecinta binatang? Tidak juga…. Aku tidak telaten untuk memelihara binatang, juga takut lupa memberikan makan. Di apartemen kecilku ini memang ada ikan hias, tapi itu punya Gen, jadi aku hanya bertugas kasih makan saja. Tapi mungkin kalau dipikir- aku tidak berkeberatan “bersentuhan” dengan binatang yang jinak dan bukan serangga/ular (padahal Gen suka sekali mempelajari serangga). Setelah aku kumpulkan, ternyata aku punya foto dengan harimau, dengan burung kakaktua/burung rangkong, dengan monyet/gorila, kijang, gajah bahkan kangguru. Pernah ada kesempatan untuk berfoto dengan ular sanca sepanjang 4 meter, tapi terus terang aku takut dan geli, sehingga menolak difoto. Anjing tentu saja sering, dan aku memang lebih senang memeluk anjing daripada kucing. Karena aku dari kecil alergi, tidak bisa memeluk binatang lama-lama, dan anjing tidak perlu dipeluk terus kan 😀

Kalau mengenang rumahku di Jakarta sejak aku kecil, ada bermacam binatang yang sudah pernah kami pelihara. Mulai dari anjing, burung perkutut/parkit, ayam, kalkun, kelinci, burung kakatua, ikan, kura-kura… yah binatang kecil yang masih bisa masuk ke halaman rumah kami. Belum pernah sih punya kuda atau kambing/sapi hehehe.

Memang aku tahu bahwa tidak semua orang itu penyayang binatang. Banyak mungkin yang memandang sebelah mata pada kegiatan pecinta binatang di Indonesia. Untuk demo? aku juga mungkin akan pikir-pikir dulu sih. Tapi sebetulnya pasti ada cara untuk kaum awam juga ikut berpartisipasi dalam kegiatan pecinta binatang.

Aku cukup kaget waktu menbaca tulisan Alamendah, bahwa “Rangking Pulau Komodo Turun ke Peringkat 26″. Dan ternyata cuma orang Indonesia yang tinggal di luar negaranya yang bisa mendukung pemilihan Pulau Komodo menjadi salah satu dari 7 Keajaiban dunia bernuansa alam. Aku sudah lama memilih lewat online, jadi siapa saja yang tinggal di luar Indonesia dan belum pernah memilih dan mau memilih silakan klik link di dalam tulisan dari Alamendah. Kita dukung satwa Indonesia yang memang langka ini menjadi 7 keajaiban dunia yuuuuuuuk.

19 Replies to “Binatang – Hewan – Satwa

  1. (Maaf) izin mengamankan PERTAMAX dulu. Boleh, kan?!
    Terima kasih telah ikut berpartisipasi dalam mempromosikan pulau komodo sebagai new 7 Wonders.
    Terima aksih juga atas backlinknya..

    • vote nya di mana?
      aku sekolah di Malaysia. jadi bisa nge vote kan?
      dan aku mau bantu sebarkan ke teman2ku biar pada vote juga!
      terima kasih perhatiannya kepada Pulau Komodo
      senang deh tau kalo ada yang peduli dengan negara sendiri

      ~LiOnA~

  2. Wah… satu-satunya fotoku sama hewan kayaknya cuma foto sama lumba-lumbanya Ancol waktu aku umur 3 taon, itu pun, lagi nangis waktu dicium sama lumba-lumbanya (padahal sebelumnya, pengen banget foto dicium sama lumba-lumba, hehehe)

    Hehehe aku belum pernah foto sama lumba-lumba tapi Riku sudah (bayar mahal sih jadi males hihihi)

    EM

  3. o, Denuzz baru tau kalo tgl 4 oktober mah hari satwa sedunia … hehe
    taunya cuma tgl 2 oktober hari batik nasional … hehe

    ~~~ Salam BURUNG HANTU ~~~

    hehehe iya sama lah, aku juga kalau tidak kebetulan buka penanggalan ya ngga tau. Sebetulnya tgl 5 Oktober selain hari ABRI juga hari Guru Sedunia.
    EM

  4. Indonesia emang kaya bahasa 😀

    Dulu aku juga selalu pelihara anjing tapi skarang males ngrawatnya, bulu di mana-mana…

    bener, makanya dulu aku pelihara anjing harus di taman, pokoknya di luar rumah. Karena kami semua alergi
    EM

  5. Aku paling suka sama foto terakhir. Pertama dari kanan. Baju merah, anjing (yg mirip Hachiko) , dan latar belakang yg seperti kuil, eh salah ya?

    Iya yess, itu anjing mamanya Gen, namanya Dai. Itu memang Kuil kok yess, deket rumah mertua.
    EM

  6. wahhh di indonesia emamgn susah mbak untuk membuat undang2 yg strik masalah binatang. Aku jadi inget di Pekanbaru masih ada loh yg jualan Sate Rusa, dendeng rusa dan sop rusa…so warung makan itu beneran jualan Rusa sebagai main course nya.Padahal bisa dibilang binatang itu kan udah langka!

    aku pernah makan 2 kali, tapi setelah aku pikir2 aku ndak mau lagi ah makan disana 😀

    Vote pulau komodo sebagai keajaiban dunia! ^^

  7. Hai.. Hachiko…!!
    Hachi Hachi.. (berasa jadi putrinya Richard Gere) 😀

    Wah Mba EM, aku ngiri deh, Mba fotoan ama Harimau dan Rangkong 🙁 mau juga..

    hehehhe, harimau ya di TSI, Rangkong di TMII tuh
    EM

  8. Aku sukaprihatin orang yg suka miara binatang liar di rumah kayak orang utan, macan tutul, padahal habitat mereka kan dihutan…adalagi yang ditangkap dan dimakan untuk obat kuat…kasian ya binatang-binatan itu? ditempatku habitatnya bekantan, sekarang jumlahnya cuma beberapa puluh ekor saja, heran juga kenapa binatang yang satu ini ngga bisa seperti kelinci yang bisa punya anak banyak…apa harus suntik hormon? Yg pasti karena hutan mangrove tempat binatang ini tinggal juga mulai punah.

    Ya itu masalah juga ya Misfah. Di Jepang banyak yang pelihara binatang langka atau binatang yang tidak umum seperti kura-kura atau biawak, ular lalu wkt mereka tdak bisa memeliharanya, mereka buang begitu saja di kolam atau taman. Waaah ngeri deh…. bayangkan kalau tiba-tiba ada biawak muncul depan kita wkt lagi duduk di taman hihihi.
    Belum lagi kalau berkembang biak shg menjadi predator.
    EM

    • mbak, baru aja liat di nat geo,
      ikan asal cina yg agak mirip gurami (lupa nama nginggrisnya) jadi masalah di Amrik krn dibuang di sungai,
      akhirnya ikan itu beranak pinak sangat cepat, jadi besar sekali dan sifatnya jadi berbeda banget dgn nenek moyangnya di cina sana,
      ikan2 itu jadi predator dan mulai mengancam keberadaan ikan asli.

      Bener sekali tuh mbak Monda…. di sini banyak tayangan TV ancaman dari binatang asal LN. Spt kumbang kelapa, ular, ikan, kerang, dll. Pernah juga ada piranha dilepas di kolam umum loh hiiii ngeri.
      EM

  9. bukan pecinta.. tapi suka ajah.. ya kan?

    iya yah. pasar2 hewan gitu seringnya banyak binatang2 langka yah. di Solo juga, banyak burung hantu, elang, dan kucing hutan (Felis bengalensis) yang biasanya ga buat binatang peliharaan kan? kasian banget deh. pedagang2 itu kan ga mungkin treat binatang2 yang pastinya liar itu dengan mengkondisikan habitat asli mereka. pastinya stress 🙁 aku kadang terharu kalau pas lihat2

    aku sedih banget, paling sebel sama kolektor. kalo emang banyak duit, beli aja se-tanahnya. kalo pas liburan kan sekalian getaway. gitu keliatan kaya beneran. dari pada dipelihara di rumah. kaya tanggung >:p

    waaa. rumahnya ternak juga yaaah. hhhhh. di rumahku juga, jauh lebih parah malah variasinya
    senang yah kalau di rumah ada peliharaan yang benar2 bisa disentuh dan dibelai (anjing banget donk pastinyaaa)

    waaa. foto tante keren2..!! senang sekali melihatnyaaa
    sayang di Jepang di apartment. ga boleh ada peliharaan kan yah biasanya? buat mainan anak2 tuuuh 🙁 (mengenang masa kecilku 🙁 )

    eh! orang utan kaleee. kingkong 😐 almost impossible kale ada bunbin yang nyediain foto bareng kingkong.

    ~LiOnA~

    iya iya bukan gorila tapi orang utan. gorilla kan item ya hahahah
    EM

  10. Ternyata banyak ya foto EM bersama satwa….
    Entah kenapa saya malah nggak punya foto dengan satwa ini

    Sejak menikah, karena rumah kecil, ditambah kedua anak dan suami alergi bulu dan debu, saya tak punya binatang peliharaan. Padahal semasa kecil punya kucing, kelinci, banyak (angsa) dan ayam. Tapi rumah dikampung kan memang lebih besar, tanahnya lumayan luas dan saat itu sekelilingnya masih tegalan (ladang), sehingga rasanya senang karena binatang peliharaan tadi bisa bermain-main di ladang sebelah….(tidak dikurung). Tapi saya tak punya peliharaan burung, kasihan kalau harus dikurung….

    Saya juga mendukung tentang pulau komodo lho..dan sebetulnya pengin banget ke sana….

  11. Wah …
    koleksi foto bersentuhan dengan binatangmu banyak juga ya EM …
    beberapa baru saya lihat disini …

    Yang berfoto dengan burung (kakak tua ?) putih itu lucu EM

    salam saya

  12. Beberapa kali kami mencoba memiliki hewan peliharaan di rumah, tapi selalu gagal. Terakhir kemarin sepasang kelinci. Tapi, karena sering dipegang-pegang dan dimainkan secara gemes oleh anak-anak, maka tersiksalah binatang itu, sehingga akhirnya sang satwa berpulang ke hadirat Ilahi, hehehe… 🙂

    Terus terang, aku agak sungkan untuk berdekatan dengan ular… 🙂

Tinggalkan Balasan ke monda Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *