Tarik Tambang vs Tarik Galah

28 Sep

Kalau pertandingan tarik tambang, kurasa semua sudah banyak yang tahu, dan sering dimainkan untuk perlombaan di sekolah-sekolah atau pertemuan atau perayaan agustusan baik oleh anak-anak maupun orang dewasa. Jumlah peserta? Tak terhingga, sepanjang tambangnya bisa menampung hehehe. Tarik tambang di Indonesia dan Jepang ya tentu sama saja. Tapi asyiknya di sini, tambangnya besar dan berat yang digulungnya aja pakai reel. Waaah pengen deh kirim satu unit ginian ke sekolah Indonesia.

Nah, pada hari pertandingan olah raga di SD nya Riku yang diadakan hari Minggu, 26 September aku menemukan satu pertandingan yang cukup seru dan mungkin bisa diaplikasikan ke sekolah-sekolah di Indonesia. Bahannya murah dan ada dimana-mana, tinggal dicat saja menjadi setengah merah dan setengah putih. Yaitu tarik galah atau tongkat atau bambu.

Seperti yang sudah aku tulis di postingan “Merah Putih dan Kebersamaan”  yang merupakan laporan sport meeting tahun lalu, satu angkatan dibagi menjadi 2 kelompok, kelompok merah dan putih. Nah, kali ini kelas 4 saja yang mengadakan pertandingan tarik galah ini. Empat A-B-C yang tiga kelas itu dibagi menjadi kelompok merah dan putih, dan berkumpul di dua sisi, kanan dan kiri. Galah berwarna merah dan putih diletakkan di tengah lapangan.

kelompok merah merebut galah dan meletakkan di kubu mereka, kemudian kembali membantu teman yang lain

Begitu peluit berbunyi, anak-anak berlomba mengambil galah dan membawanya ke kubunya.  Jika sudah berhasil meletakkan galah itu, mereka boleh kembali dan mengambil galah yang lain untuk dibawa ke kubunya. Tentu saja semakin banyak lawan semakin sulit. Kecepatan dan kekuatan menjadi kunci dari permainan ini. Yang menariknya galahnya ada 11 batang! Selesai perlombaan dihitung kelompok mana yang terbanyak mengumpulkan galah.

penghitungan galah yang didapat

Semua pertandingan oleh berbagai kelas dan jenis olahraga diikuti oleh kelompok merah dan putih. Nanti semua nilai kelompok merah dari kelas 1 s/d 6 dijumlah, lalu disandingkan dengan jumlah semua nilai kelompok putih dari kelas 1 s/d 6. Tahun lalu yang menang kelompok merah (Riku tahun lalu dan tahun ini kelompok merah), tapi tahun ini yang menang kelompok putih. Jadi juaranya bukan kelas 6 A saja misalnya, tapi secara keseluruhan.

Dalam satu kelas, misalnya Riku di Kelas 2 B muridnya terbagi menjadi dua kelompok merah dan putih. Tadi pagi aku tanyakan pada Riku, bagaimana sensei membagi kelompoknya? Apakah berdasarkan kemampuan lari, jika ada 2 anak yang tercepat, maka ke dua anak itu dipisahkan sehingga masing-masing kelompok balance (begitu yang aku dengar cara pembagiannya). Tapi ternyata menurut Riku hanya berdasarkan tinggi badan. Mereka memang terbiasa berbaris menurut tinggi badan. Setelah berbaris maka jika yang terdepan masuk kelompok merah, maka yang kedua di belakangnya masuk kelompok putih. Merah-putih-merah-putih terus sampai murid ke 33 (jumlah murid satu kelasnya Riku. Entah apakah cara pembagian ini wewenang guru atau kesepakatan bersama.

Waktu kutanya Gen, sejak kapan murid-murid dibagi menjadi dua kelompok merah dan putih, jawabnya ya mungkin dari dulu. Tapi dulu dibagi per kelas. Jadi misalnya kelas 6 A-B-C-D, maka A dan B masuk kelompok Putih dan C dan D masuk kelompok Merah.

Setiap kelas mengikuti pertandingan yang beragam, disesuaikan dengan kemampuan rata-rata anaknya. Misalnya untuk kelas 1 dan 2 mengikuti pertandingan lari 50 meter, sementara yang kelas 6 lari 100 meter. Riku mengikuti lomba lari dan sampai di garis finish yang ke empat dari 6 peserta. Hmmm musti diet nih si Riku.

Riku yang paling kanan

Selain acara lomba begitu, biasanya tiap kelas membuat sebuah komposisi olahraga pertunjukkan. Tahun ini kelas 2 membawakan pertunjukan berjudul “Furi Furi Flag”. Kostumnya seragam  sailor (kerah khusus seperti pelaut yang kami, orang tuanya diminta untuk membantu membuatkan). Yang menarik, mereka (guru-guru) selalu memilih lahu populer yang memang bersemangat. Lagunya Ultra Music Power dari Hey!Say! Jump. (Yang mau tahu lagunya silakan lihat di sini)

Melihat gerakan mereka memang membuatku teringat pada ketrampilan semaphore di Pramuka dulu. Ihhh, dulu aku hafal loh semua, kok sekarang lupa ya hehehe.

Pertunjukan memakai bendera diiringi lagu. Wajah anak-anak lain selain Riku memang saya blurkan demi privacy ybs.

Acara pertandingan olah raga di SD nya Riku ini dibagi 2 bagian. Bagian pagi, dan siang. Jadi kami diberi kesempatan untuk makan siang (bento/bekal) selama 1 jam. Tapi karena aku capek sekali, gen, aku dan kai pulang ke rumah untuk makan siang bentonya di rumah saja. Dan di situ aku merasa tua banget, karena punggungku sakit akibat menyandang ransel berat berisi bekal untuk kami bertiga. Jadi aku tinggal di rumah bersama Kai, dan tidur. Gen saja yang kembali ke sekolah Riku untuk menonton bagian ke dua, dan juga membantu panitia selama 30 menit menjaga jalan di sekitar SD.

Jadi aku sendiri tidak lihat bagian siang dan memang bagian ini lebih bersifat umum, bukan perkelas. Seperti menggulirkan bola raksasa per kelompok. Kelompok yang paling cepat membawa bola raksasa itu yang juara. Biasanya pertandingan memakai bola raksasa ini yang menjadi penentu kemenangan kelompok putih atau kelompok merah. Tapi tahun ini sejak awal sudah kelihatan bahwa kelompok merah akan kalah. Kelompok Putih jauh lebih kuat, sehingga bendera kemenangan tahun ini dipindahtangankan dari kelompok Merah sebagai juara tahun lalu ke kelompok Putih.

Riku ikut menggulirkan bola Raksasa

Well, yang aku dengar dari Riku sih, murid-murid bersemangat mempersiapkan pertandingan dan tidak ada ejek-mengejek karena kalah atau menang, tapi yang penting kebersamaan dalam melakukan suatu acara. Semangat bersatu itu dilatih setiap tahun dengan acara pertandingan OR, sport meeting atau Undokai ini.Aku selalu merinding setiap melihat seruan-seruan kelompok yang membakar semangat anak-anak untuk  “do their best”.

Jadi selama 10 tahun ke depan, aku dan Gen pasti akan datang dan ikut serta (paling sedikit menonton) kegiatan anak-anak kami selama mereka SD. Undokai memang merupakan kegiatan anak SD di seluruh Jepang yang tidak bisa dilewatkan, yang merupakan salah satu kegiatan menyambut Hari Olah Raga tanggal 11 Oktober 2010 (tanggalnya berubah setiap tahun, tapi ditentukan hari Senin minggu kedua bulan Oktober).

Untuk Kai, karena dia adalah anggota pre-school (penitipan) maka akan diadakan undokainya hari Sabtu tgl 2 Oktober. Dan ini juga lucu sekali, karena tentu saja anak-anak di penitipan masih terlalu kecil untuk berolahraga. Moga-moga hari Sabtu itu Kai sehat dan udara cerah sehingga kami sekeluarga bisa ikut meramaikan acara undokai hoikuen (penitipan) Kai. Dan sebagai penutup aku sertakan video clip waktu Riku masih di hoikuen (6 Oktober 2006) dan menarikan “goyang pinggul”.(Kalau Riku tahu malu ngga ya dia? hahaha)

17 Replies to “Tarik Tambang vs Tarik Galah

  1. Waduh… tambangnya manteb banget sampe pake reel gitu…
    Ide rebutan galah menarik juga, Mbak… murah-meriah khas 17 Agustusan ^_^

    Wondering, kalo orang-orang Jepang liat lomba panjat pinang, tertarik ga ya?
    Hehehe… 😀

    Salam buat Riku dan Kai…

  2. seru banget undokainya yaa…andai ada acara beginian yaa..pasti aku paling semangat ikutan (tapi kalo di Indonesia ibu-ibunya lomba main congklak ama bola bekel aja, kalo yang gerak badan…ampun deh, bisa ngga kerja seminggu atau lomba tukang soraknya…he..he…tapi asal jangan lomba senam koprol ama kayang aja buat ibu-ibunya…trauma soalnya, Rizky dulu waktu dipenitipan juga ada lomba-lomba ketangkasan dan seni seperti ini, tapi orang tua tidak dilibatkan, jadi penonton…dan penghibur kalo ada anaknya yang nangis kejer karena kalah lomba.

  3. waahh.. ada tarik tambang juga ya di sana.. saya waktu kecil pernah maen tarik tambang dan tergencet-gencet.. badan kecil sih jadi susah.. tapi asik deh, seru teriak-teriaknya.. palagi kalo berhasil menang dari tim lawan 🙂

  4. Seru ya Mbak… sepertinya lomba tarik galah ini bisa “dipinjam” di Indonesia 🙂 jadi kalau Agustusan lombanya bisa makin bervariasi…
    sistem lomba kelompoknya juga menarik nih, selama ini setauku kebanyakan lomba diikuti oleh pribadi deh, seperti makan kerupuk dan lari kelereng, dan semua kepengen jadi pemenang :).
    kalau lomba per kelompok begini kan ada bagusnya, melatih kerjasama dan kesabaran…

  5. wah, di jepang sudah dimulai undokainya. senangnya melihat wajah ceria anak-anak saat menikmati undokainya. di chiba juga lagi mulai menjamur persiapan pesta olahraga, mbak imel.

  6. ..
    Yg bikin salut itu partisipasi para orangtua yang mau dateng menyaksikan anaknya bertanding..
    ..
    Sistem pembagian groubnya juga ok..
    Kalau dibagi perkelas bisa timbul fanatisme berlebihan.. Tsah.. 😀
    ..

  7. Apa gak takut patah jika galah yang digunakan untuk tarik-tarikan ya.
    Laporan yang komplit plus foto yang apik2.
    Mungkin ada lomba lain yang bisa di contek untuk di laksanakan di Indonesia.

    Salam hangat dari Surabaya

  8. Aku lihat ada banyak ortu yang melihat. Apakah itu dilaksanakan di hari minggu atau bagaimana? Di sekolahan anak-anakku, seringkali jarang ortu yang bisa melihat acara yang digelar sekolahan karena alasan tidak bisa meninggalkan kantor…

    Sebetulnya aku penasaran sama videonya, tapi sayang, gak bisa kebuka. Koneksiku kayaknya yang lagi payah Nechan… 🙂

    Suka banget deh melihat pose Riku yang terakhir… 🙂

  9. Saya tertarik sama goyang pinggulnya Riku..pasti jadi kenangan manis nantinya..ehh Riku udah lihat lagi belum videonya?

    Tarik galah..kayaknya menarik dan biayanya murah. Anak-anak memang selayaknya dilatihan kebersamaan sejak kecil, dan dalam sport selalu ada yang kalah dan menang. Tak ada masalah menang atau kalah, namun proses kebersamaan, bekerjasama ini yang paling penting…..

    Semoga Riku sehat ya..jadi nanti Imel bisa posting lagi kegiatan Kai disekolahnya (penitipannya).

  10. bah. kok sudah penyakitan gitu?
    tanda2 loh tante…
    jangan disepelein…
    gaya hidupnya dibenerin ah!
    ntar tua lagi sakit semua loooh
    tante sendiri tau konsekuensi (terutama merepotkannya) kaya apa kaaan

    sports day itu memang sangat menyenangkan yah!
    sudah berapa tahun aku tidak benar2 berolahraga… >.< sediiih deh
    berkompetisi dengan sehat itu memang menyenangkan dan menyegarkan yah 😉

    eh, kalo aku lihat2, Riku tuh emang bukan tipe menonjol di olahraga deh
    tapi dia tetep anak yang benar2 keren (buat orang DEWASA yah, ky gw gini (cuih) )
    Riku keren! manteb deh! keren keren keren. langka loh anak kaya Rikuuu 😉

    dan aku bangga dengan kegiatan olahraga di sekolah2 Jepang ini
    hebaaat banget yah ngaturnya. bikin sehat bener deh. ini yang namanya pendidikan yang effective dan innovative…

    ~LiOnA~

Tinggalkan Balasan ke edratna Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *