Tadinya aku sama sekali tidak tahu bagaimana bahasa Inggrisnya. Karena hanya tertulis dalam katakan “Yugata kuintetto”, jadi aku pikir quintet sore hari. Tapi ternyata arti “Quintet sore hari” itu juga benar, karena program acara televisi NHK ini awalnya disiarkan pada pukul 5 sore.
Aku berkenalan dengan acara dari chanel 3 (TV Pendidikan NHK) ini mulai April 2009, setiap pukul 7:25-7:35 sambil wara-wiri mempersiapkan Riku pergi ke sekolah pukul 7:45. Well, aku langsung jatuh cinta pada acara ini. Betapa tidak…. kami dihibur dengan musik Klasik! Wow, pagi-pagi musik klasik….
Setelah lagu pembuka yang khas, maka acara dimulai dengan penampilan panggung boneka oleh “Quintet”. Mereka adalah 4 boneka yang bernama Scoa (chelo), Flat (harmonika), Aria (biola/ukulele, alat petik lain), Sharp (terompet/perkusi atau alat pukul lain). Satu-satunya manusia (meskipun kadang tampil juga versi bonekanya) adalah Miyagawa Akira.
Mereka membahas berbagai jenis musik yang dikemas dengan ringan bahkan sambil bercanda. Dan ada beberapa kali siaran ulangan tentang lagu kita, lagu Bengawan Solo. Untung saja terjemahannya bagus, Solo no Kawa (kawa = sungai) , bukan Solo no Hana (hana = bunga). Tapi cerita penjelasannya amat sangat tidak memuaskan hihihi. Yah cukup senang karena mereka memasukkan topik lagu dari Indonesia.
Setelah acara interaksi dengan pendengar melalu gambar, biasanya diakhiri dengan permainan musik klasik oleh Quintet ini, atau oleh Miyagawa Akira-san sendiri dengan alunan piano. Nah biasanya ini yang aku tunggu-tunggu. Karena terus terang aku banyak mendengar musik klasik tapi tidak tahu siapa penciptanya dan apa judulnya. Tanpa ada acara ini, aku tidak akan bisa recall/ mengingat lagu: “Arabesque” karangan Claude Debussy, atau thema song dari film” Jeux interdits” yang berjudul “Romance de Amor”, atau “Dance of the Sugar Plum Fairy” dari Tchaikovsky, “Andante” dari Handel dll (tentu saja sudah diarransir oleh Akira san itu). Karena setiap permainan musik mereka pasti dicantumkan judul dan penciptanya, meskipun dalam bahasa Jepang. Biasanya aku catat dan cari dalam bahasa aslinya dengan bantuan Paman Google.
Acara hanya sepuluh menit, tapi begitu menarik. Dan membuat anak-anak juga tertarik pada musik klasik, karena ditayangkan pada Televisi pendidikan diapit dengan program-program anak-anak lainnya. Perkembangan acara ini memang ada dalam acara lain, yang berjudul “Doremifa Wonderland” yang lebih lengkap berikut pengenalan alat musik dan sejarah musik, yang tentunya juga lebih panjang. Tapi acara yang dimainkan oleh Miyagawa Akira ini berhasil membuat kami berempat duduk menonton dan terpaku. Cukup 10 menit!
Musik klasik jangan dianggap sebagai musik ekslusif. Konon jika memperdengarkan musik klasik pada calon bayi waktu mengandung, maka si bayi akan cerdas. (Nah waktu Riku saya perdengarkan juga musik dangdut tuh…. apakah itu menjadikan tidak cerdas? hehehe)
Lagu pembuka You Gotta Quintet dari Youtube (lengkap dengan lirik – Bahasa Jepang)