Nonton Bioskop

2 Des

Malem minggu aye pergi ke bioskop
Bergandengan ame pacar nonton koboi
Beli karcis tau tau keabisan
Jage gengsi kepakse beli catutan

Aduh emak enaknye nonton dua duaan
Kaye nyonye dan tuan di gedongan
Mau beli minuman kantong kosong glondangan
Malu ame tunangan kebingungan

Film abis aye kepakse nganterin
Masuk kampung jalan kaki kegelapan
Sepatu baru, baru aje dibeliin
Dasar sial pulang pulang injek gituan

Ah lagunya Benyamin emang enak ya… Biarlah saya dianggap jadul, tapi hati menjadi riang setiap dengar lagu-lagu dia. Saya punya koleksi lagu-lagunya lumayan lengkap, karena ada seorang Jepang di sini yang bilang pada saya, “Benyamin adalah musisi besar”. Karena itu setiap saya pulang ke Indonesia dulu saya pasti mencari CD Benyamin Sueb. Kadang tukaran lagu dengan Kang Duren (kemana ya dia?) jika ada lagu yang saya tidak punya atau dia tidak punya. Maklum dulu kami berdua suka jadi DJ di chatroom. Lagu favorit saya? “Perkutut” deh. heheheh

OK kali ini saya bukan mau bercerita tentang Benyamin, tapi justru lirik lagunya Benyamin yang Nonton Bioskop. Saya tahu banyak teman-teman blogger pecandu film, dan mungkin malah selalu mengagendakan nonton film di bioskop sebagai jadwal rutin, baik dengan kekasih hati atau sendiri (mana ada sih yang pergi sendiri mel hihihi). Suami saya sendiri pecandu film, tapi dia benar-benar memilih film yang agak aneh. Bukan action, lebih banyak drama, dan bervariasi antara film Jepang atau bahasa Inggris. Sayangnya …. ya sayang sekali… saya tidak suka menonton film. Menonton film bukan hobby saya. Waktu pacaran, memang saya “agak terpaksa” menonton bersama di bioskop. Meskipun ada beberapa film yang akhirnya saya sukai, seperti Ponnette yang sedih, Shall We Dansu yang riang, tapi ada yang sempat membuat saya BENCI film dan rasanya ingin lari dari gedung bioskop itu… sebuah film yang berjudul, Christ of Nanking. Sebuah film yang dibuat berdasarkan novel Akutagawa Ryunosuke th 1920, sedangkan filmnya sendiri dirilis th 1996-an.

Lalu kok tidak suka film mau cerita tentang nontong bioskop? Ya begitulah…meskipun saya tidak suka film, tapi demi sks kelulusan saya di program Master, saya harus mengambil 4 sks mata kuliah pilihan apa saja. Nah ada dua mata kuliah yang saya ambil, dan dua-duanya tidak ada hubungan dengan penelitian saya waktu itu…. dan dua-duanya ANEH. Kalau dipikir, nekat bener saya ini atau saking ngga peduli yang penting MUDAH, Tidak pakai banyak bahasa Jepang, dengan jaminan dapat nilai bagus, sehingga bisa menghias daftar nilai saya dengan huruf A. Huh tipikal mahasiswa Indonesia.

OK, mata kuliah pertama yang tidak ada hubungan dengan postingan ini adalah “Sejarah Pemikiran Barat/Eropa”…. hmmm saya pikir dengan ikut kuliah ini paling tidak saya bisa kejar ketinggalan yang tidak saya dapatkan di SMA (karena di IPA ngga belajar ginian euy). BUT aduuuuh isi kuliah itu amit-amit deh. Si professor adalah peneliti tentang Majogari, Witches …pembunuhan Nenek-nenek sihir. Dan didalam kuliah itu berbicara tentang scape goat, inisiasi dll. Hiiiiii dan itu dengan terpaksa saya ikut karena…… pesertanya cuma SATU ORANG yaitu saya sendiri. HELP!!!!!. Karena waktu orientasi saya muncul, saya merasa tidak enak kalau saya tidak muncul di kuliah pertama. Dan bad news, tidak ada orang lain yang ambil kuliah itu ….. TERPAKSA deh, setiap hari Jumat, jam pertama (jam 9 pagi) , saya nongkrong di kamar beliau, mendengarkan kuliah dan membuat resume dan membuat presentasi! Presentasi apa? Inisiasi di masyarakat Indonesia. Klutekan deh cari nara sumber…. saya sampaikan ttg potong gigi di Bali, dsb dsb (udah lupa). Dan setelah sengsara satu semester, saya bisa puas dapat A. (Kalau tidak dapat A, saya protes bener deh tuh dosen). Pfff

Yang berhubungan dengan Film ini, judul mata kuliahnya “Study Film Barat/Eropa” dan dibawakan oleh kritikus film terkenal Jepang, Umemoto Youichi (9 Januari 1953 -12 Maret 2013) yang biasa menulis di majalah-majalah. Waktu ikut orientasi, banyak orang, jadi aman…. tidak usah harus sendirian. Dan yang membuat saya putuskan ambil kuliah itu adalah ucapannya, “Kalian pasti dapat sks, asalkan setiap minggu wajib menonton satu film dari sutradara yang saya sebutkan, entah di bioskop atau di video, dan pada pertemuan berikutnya presentasikan apa yang kamu rasakan, kesan waktu menonton film itu”. Yang pasti kuliah ini MAHAL, karena jika menonton di bioskop, paling sedikit 1000-1500 yen harus dikeluarkan. Atau kalau video, satu buah video 400 yen. Hmmm biarlah saya pikir, keluarkan uang meskipun saya tidak suka menonton, untuk sesuatu yang pasti …yaitu 2 SKS. hehehehe. Karena saya, bagaimanapun punya handicap, yaitu bahasa.

wheres friends home
where’s friend’s home

Well, mata kuliah film ini masih JAUUUUH lebih mending daripada yang Sejarah pemikiran tadi. BUT, jangan harap kamu bisa menonton film semacam “Sex and the City” atau “Mamamia” deh. Nama sutradaranya saja saya baru pertama kali dengar. Yang paling bombastis mungkin adalah KIKA, yang disutradarai Pedro Almodóvar asal Spanyol yang bercerita seorang make up artis (ini bahasanya Spanyol jeh) . Lalu saya harus menonton karya -karya Jean-Luc Godard (yang memang indah meskipun terus terang saya kurang mengerti —bahasa Perancis euy), karya Spike Jonze, kemudian ada satu film dari Timur Tengah karya sutradara Iran Abbas Kiarostami, yang berjudul “Where’s Friends house”. Dan satu yang boleh dibilang paling “dimengerti” awam adalah Pulp Fiction karya Quentin Tarantino (karena ada si John Travoltanya tuh).

Ada satu “happening” dalam mengikuti kuliah ini. Suatu waktu saya absen dan tidak mengikuti kuliah. Lalu saya tanya pada teman apa tugas untuk minggu itu? Lalu dia berkata “Katteni shiagare” yang artinya saya tangkap sebagai “terserah kamu”. Ya saya pikir boleh menonton film apa saja. Eeee ternyata, ada film Godard yang berjudul begitu….. dan waktu saya jelaskan, minta maaf saya tidak menonton dengan alasan salah judul, dosen itu tertawa terbahak-bahak. (Untung dia kasihan sama saya yang orang asing satu-satunya di kelas dia hiks).

Akhirnya satu semester habis, dan saya berhasil mendapatkan nilai A juga untuk mata kuliah ini. Memang sulit bagi saya, tapi paling tidak saya bisa mengerti apa saja yang ditonton oleh orang FILM, yang pastinya bukan film-film picisan (menurut mereka) yang hanya mengejar “jumlah penonton” . Selain itu saya bisa berkenalan dengan kebudayaan lain, film Spanyol, film Perancis, film IRAN….. yang tentu saja tidak akan saya lirik sebelah mata jika saya tidak mengambil kuliah ini.

26 Replies to “Nonton Bioskop

  1. waduh, aku pasti hepi banget tu klo bisa ikut mata kuliah itu, secara ku paling doyan nonton pilem. hihihi… seru juga ya, bisa mengenal film dari berbagai negara. di review juga dunk film2nya… 🙂

    caroline´s last blog post..Happy Birthday, Matthew Cole!

  2. 😀 Ceritanya kok bikin aku gemes ya… dan senyum-senyum sendiri 😀

    Mbak, aku suka film, film indie juga suka. Malah sekarang lebih demen nyari film non Hollywood…

    Nice theme!
    Untuk theme ini, cobalah mencari soundtrack film The Holiday. Banyak lagu Natal yang bagus, termasuk Santa Baby yang dinyanyikan Kilye Minoque.

    Yoga´s last blog post..Log of Second Day

  3. wahhh….sangat disayangkan Mbak Emi
    tak suka nonton film
    saya pecandu berat segala jenis film
    mulai Hollywood hingga Bollywood (India)
    sy juga suka film-film action ala Jepang
    yg dulu dibintangi Yasuaki Kurata
    semisal Fist of Legend, Angry Guest, dll
    arigatou…yoroshiku

    mikekono´s last blog post..Minus Planning, Jamila Menyerang

  4. Bu Ikkyu sudah terkena virustheme (mengganti theme emang menyenangkan dari pada posting (LOL)). Theme ini berkesan lebih bersemangat tidak sendu.
    Saya lebih suka film drama keluarga, tapi nontonnya harus di rumah tidak di bioskop. Laporan situasi bangkok sekarang PM nya udah mundur dan bandara sudah mau di buka kembali, sehingga saya desember 20 bisa pulang 🙂

    aminhers´s last blog post..guru versus khunkru

  5. waduuh .. sama nih. saya juga sukanya drama (yang nyantol diingetan salah satunya Helen Hunt .. hehehe roman banget yaa .. istri saya kadang suka manggil-manggil, .. mas ada helen hunt tuh hehehe)
    btw, itu kuliah sejarah pemikiran barat/eropa … kalo sekarang pasti dah ngga susah nyari nara sumber nya … kan lagi trend ryxxxx hiiii…)
    suasana barunya hangat menyenangkan nih 🙂

    mascayo´s last blog post..Cita-cita saya jadi presiden

  6. Wah…

    it’s Christmas!
    New theme… seger banget… 🙂

    Aku suka film, tapi bukan film yang berat-berat, secara aku sendiri sudah berat.. hihihi… Tapi bener, aku lebih nyaman liat film yang memang menghibur dan tidak membuat aku malah pusing setelah menonton, walaupun kalau lagi niat banget dan moodnya kenceng banget, ayuk2 aja nonton film asing dan belibet…

    Ya… ujung2nya memang ke mood juga deh…. 🙂

    Lala´s last blog post..five o’clock phone calls

  7. Wah, dalam film terkandung pesan dari penulis skenario dan sutradaranya….

    Wow, seru kuliahnya, mencari makna dari film yang bercerita…

    Salam kenal dari Belanda, mbak

    muridkehidupan´s last blog post..Ente Makan Gua Tusuk

  8. Wah, themenya jadi buat pengen cepet” ngerayain nataL nee…
    Kalo saya suka nonton juga terutama fiLm horor…he…
    Dan semua film yang dibintangi Lindsay Lohan hampir semua sudah saya tonton…
    cheers,… 😀

    tyan´s last blog post..Tebak-tebakan

  9. Hmmm….themenya sesuai suasananya….Natal akan tiba 🙂 gak terasa sudah dipenghujung tahun ya mbak. Semoga Natal selalu membawa suka cita, damai, kasih dan harapan bagi semua 🙂
    Uhmm…Yaya juga gak begitu suka nonton film, apalagi yang harus berpikir dan memecahkan suatu masalah hehehehe…yang ringan dan menghibur saja 🙂
    salam hangat

  10. Hihihi …. saya nggak bisa ngebayangin waktu Mbak Imel ambil mata kuliah dan jadi satu-satunya mahasiswa, di kelas yang serem lagi …. (kalau saya pasti sudah kabuuur ….). Saya nggak suka baca buku atau nonton film yang serem, kejam, dan sadis-sadis gitu. Merusak suasana hati, dan jadi terbayang-bayang terus.

    Film Shall We Dansu itu diadaptasi oleh perfilman Hollywood menjadi Shall We Dance yang dibintangi oleh Richard Gere, Jennifer Lopez, dan Susan Sarandon. Filmnya bagus sekali. Kalau yang versi Jepang agak melankolis, versi Hollywoodnya lebih riang dan kocak. Saya pernah menulisnya di blog.

    Surprised juga saya, Mbak Imel nggak suka nonton. Soalnya, penggemar musik, lukisan, buku, dan film, itu biasanya satu paket. Paketnya ada kececer di jalan ‘kali ya … hihihihi …

    tuti nonka´s last blog post..Pramurukti, Penyambung Kasih Buah Hati

  11. wehehehe, gak kebayang mba imelda ikut kuliah sendirian aja ama prof itu. gmana rasanya ya? tapi pasti mata kuliahnya jadi jauh lebih ngerti, privat gitu looo. hahaha…

    kalo nonton, saya seneng banget mba. tapi sekarang dah jarang nonton, kebanyakan ngenet hehehe… dullu malah sempet pengen kuliah film, tapi gak boleh ama bokap. hehehe… akhirnya ikutan unit film di kampus, sempet ngerasain bikin film indie (yang gagal, hahaha)

    film2 iran (katanya)0 emang suka bagus2 ceritanya ya mba?, selalu kuat alurnya. saya suka yang paling terkenal itu : Children of Heaven. hehehe…

    salam

    Iya children of heaven katanya bagus, sayang waktu itu yang main di bioskop (jauh lagi biiskopnya) cuman dimanakah rumah temanku.
    BTW aku kaget loh di dalam film aku liat ada anjing ngga nyangka aja…bukannya anjing itu haram menurut orang islam? apa aku slaah liat kambing disangka anjing ya?
    EM

    -japs-

  12. HHHmmm …
    Matakuliah … Praktikumnya Nonton Pelem …
    Wedew … sedep bener …
    Eh tapi pasti film berat semua ya EM …

    Hehehe
    Eniwei … Dapet A dua-duanya niiihhh … uuuhhhuuii …

    nh18´s last blog post..CITY OF EMBER

    film berat? bukan berat lagi, lah ngga ngerti dia ngomong apa, bukan jepang bukan linggish hihihi
    hihihi aku selalu ngincer mata kuliah yang aku pasti bisa dapat A soalnya. (di UI juga gitu, biar IPK nya tinggi hehehhe)
    EM

  13. aneh juga ya kalau ada yang gak suka nonton film…namanya juga HAM ya Mbak…jadi nggak aneh deh…

    Kalau saya dulu saking senengnya nonton film, sampai kuliah pun saya bela2in bolos demi nonton bareng…kalau gak percaya, silahkan tanya ke sohib saya Ernut…tenan iki Mbak…

    ayik´s last blog post..Romo ana malinG…

    hehhehe bener HAM…tapi sebetulnya ada alasannya tersendiri
    EM

  14. Dulu waktu aku masih SMP, suka kepingin nonton film untuk 17 th keatas. Pakai celana panjang, trus pake jaket Levis (biasa di Brastagi kan dingin), kadang-kadang lolos (Klo Film India) kadang-kadang ditolak (klo Film Koboy atau Hongkong). Kalau gagal masuk, ya jual lagi deh karcisnya, trus uangnya pasti buat makan Mie Pansit. Hebatnya, Koko penjual Pansit udah kenal kita (langganan minyak tanah kita ), jadi makan mie pansit, minta tambah kuah, entar terakhir kekenyangan… kuah, mie nggak kemakan….
    Setelah Tahun 1982 aku nggak pernah lagi masuk Bioskop. (Nggak ada alasan… memang kejadian aja).

    sonyssk´s last blog post..Masa Kecilku di Desa

    Aduh bang…ingetin mie pangsit lagi…
    aku kan jadi pengeeeeeeeeeeen. sebel deh.
    Tapi gpp aku pendam dulu keinginan itu.
    sudah ada beberapa orang yang janji mau traktir nanti kalo aku pulkam hehehe
    EM

  15. Wah, selera sama rupanya: Drama! Aku memang lebih suka nonton film drama ketimbang action atau yang lain-lainnya. Sci-Fi juga demen banget.

    Dulu aku selalu nongkrong di Pusat Kebudayaan Prancis di Bandung. Ngapain lagi kalo bukan nonton film Prancis gratisan.

    Tapi nggak suka film aja bisa dapat A ya. Apalagi suka. Sama aja? Walah! Hahaha.

    PS: Psssttt… kite aduk yuk koleksi Benyamin kite? Mau? 😉
    Nyang ame Mpok Ida juga bole! :p

    Hahahah, sayang ngga ada A plus
    EM

  16. Wah asyik banget ada kuliah yang tugasnya nonton film. Kalau ada kuliah seperti ini pasti saya bisa menjalaninya dengan suka cita. Saya memang tukang nonton. Film apapun saya suka. Sekarang di rumah suka nonton film yang bahasanya kadang tidak saya mengerti. Film Spanyol, Perancis, Italia. yang penting asyik aja lihat adegannya.

    Hery Azwan´s last blog post..Mengapa Masuk Pesantren?

  17. Di kuliah mbak memperkenalkan film-film Indonesia ya?
    Kalau saya nggak salah, pada akhir semester.
    Pernah memperkenalkan “Ada apa dengan Cinta” dan ” Violet~ungu”
    Dan apa lagi ya?
    Nanti saya menawarkan film ” Betterfly”.
    Itu bagus sekali dan pas banget dengan mahasiswa-mahasiswi yang seumur dengan tokoh filmnya.

  18. wah…
    hebat…
    pernah nonton film2 gitu
    tipe-tipe pintar mama saya ini
    saya ko’ menemukan sosok mama saya pada tante Emma nieh
    hebat di bahasa
    banyak pengetahuan
    dan kerohaniannya dalam
    tangguh
    pekerja keras
    bedanya, tante lembut dan asyik banget sama anak-anak
    kalau mama, tidak bisa mesra dan lembut dengan anak-anak

    ~LiOnA~

  19. kuliahnya asyik banget mbak. kayaknya kalau aku disuruh nonton film, bakal semangat. apalagi kalau misalnya dosennya ganteng … #eh

    btw, belakangan aku juga suka lagu-lagunya Benyamin. tapi aku nggak sampai koleksi sih.

Tinggalkan Balasan ke Daniel Mahendra Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *