Arah

27 Nov

Bagi yang pernah ke Jepang, Anda mungkin pernah menemui tanda ini di LANTAI. Biasanya di tempat-tempat umum. Kalau di atas pintu atau tangga/pintu darurat sudah biasa. Tanda HIJOUGUCHI, atau emergency Exit. Tapi ini di LANTAI. Tahukah Anda kenapa di lantai?***

Dan bagi orang Jepang yang pernah ke Indonesia, pernahkah Anda memperhatikan ke LANGIT-LANGIT? Biasanya di tempat umum ada tanda ini. Arah kiblat untuk bersembahyang.

Bagi yang belum pernah melihat, mungkin baiknya sekali-sekali longoklah lantai yang Anda pijak, dan tengadahlah perhatikan langit-langit yang menaungi Anda. Banyak hal yang belum kita ketahui….. Begitu pula dengan hidup. Pandanglah ke bawah, jangan melulu ke atas.

(hmmm niatnya mau photoblog jadi sekian dulu)

*** Kenapa ada tanda itu di lantai? Jika terjadi kebakaran dan ruangan penuh asap, Anda diharapkan merunduk mencari jalan keluar. Jika tanda ini hanya ada di atas, maka kita tidak tahu arah yang benar. Tapi sambil merunduk, dan mengikuti arah ini. Maka ada kemungkinan kita bisa keluar dari jebakan kebakaran.

12 Replies to “Arah

  1. Karena kita beranggapan Tuhan di atas, jadi kiblat ada di atas…(mungkin). Salam kenal Mba’…

    kusdiyono´s last blog post..Hari Guru di ‘38

    Saya juga berpikiran demikian Pak. Karena kita selalu meng”atas”kan Tuhan. Jika di lantai, maka akan kita injak. Jika setinggi kita, masak Tuhan sederajat dengan kita. Karena itu dipasang di atas. Salam kenal juga pak, nanti saya bertandang ke tempat bapak.
    EM

  2. jadi inget filosofi tandu berkepala burung berbada ikan di Cirebon, selayaknya seorang raja terbang di atas, ia tetap harus bisa menyelam melihat rakyat dibawahnya.

    saya lum pernah nemu tuh mba signage di bawah kalo di indo. lagian ada signage pun orang indonesia mah nanya mulu.

    jadi inget joke dosen, selama perjalanan ke Narita Airport yang signagenya naujubilah, Awak Kabin akan menjelaskan mengenai sistem wayfinding disana . Orang Indonesia akan sibuk tidak memperhatikan dan begitu sampai disana. wayfinding takkan berguna, karena mereka akan lebih pilih bertanya.

    malu bertanya sesat dijalan. hehehe…

    japs´s last blog post..Saya Ingin ke Hutan Taiga…

    malu (baca TIDAK) mendengar juga sesat di jalan……bener ngga?
    EM

  3. salam kenal,
    .
    biasanya petunjuk-petunjuk diletakkan di tembok,
    kalau di lantai hanya untuk petunjuk arah seperti di tempat parkir,
    kalau arah kiblat, saya juga mada wakarimasen, kenapa di atas ?

    Hajimemashite
    Ya benar, petunjuk diletakkan di tempok atau papan penunjuk. Lalu penunjuk arah, seperti berhenti di tanah/aspal. Tapi “Tanda Emergency” ini ada di tembok, pintu, papan dan di tanah/lantai. Karena waktu kebakaran perlu ada penuntun ini. Perhatikan juga dalam kapal terbang, pasti ada tanda/lampu exit di lantai yang akan menyala dalam keadaan darurat.

    Arah kiblat, ya memang tidak tahu kenapa, tapi pemikiran seperti Pak Kusdiono bisa dipakai menurut saya.Mungkin ada yang tahu lebih pastinya. Salam kenal juga.Yoroshiku onegaishimasu.

    EM

  4. Photoblog, foto berbicara lebih banyak dari tulisan, dan membaca penafsiran pembaca menimbulkan kegairahan sendiri, begitu kan mbak?
    😀

    Yoga´s last blog post..Chopin is Accompanying Me

    bener Yoga. Cuman sayang akhir-akhir ini aku ngga bebas ambil fotonya sehingga hasilnya kurang bagus. Yang kiblat aku ambil pakai kamera digital tapi yang emergency exit itu pake HP, kebetulan lagi ganti kereta di stasiun Shinjuku.
    EM

  5. Oh, di langit-langit ya kalau di Indonesia.
    Saya baru tahu nih.
    Padahal saya pernah mendengar cerita bahwa di kamar hotel dll pasti ada tulisan yang menunjuk ke arah sembahyang.
    Tapi belum pernah melihatnya.
    Nanti saya melihat langit-langit di bandara Cengkareng.
    Pasti ada ya.

Tinggalkan Balasan ke edratna Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *