Kamu OL?

25 Nov

OL…. sebuah singkatan yang sering dipakai di dunia maya. Tentu saja semua sudah tahu artinya.. yaitu Online. Tapi terus terang memang pemakaian kata OL ini membuat kami yang tinggal di Jepang agak bingung karena OL di Jepang berarti Office Lady, wanita yang bekerja di kantor. Jadi, mungkin Office Lady itu online, tapi mungkin juga tidak .

Waktu saya browsing kebetulan menemukan sejarah kata OL itu. Pada tanggal 25 November 1963, pertama kali kata Office Lady dimuat dalam majalah mingguan wanita “Josei Jishin“. Dengan penerbitan majalah itu, istilah OL menempati peringkat satu dari angket yang mereka lakukan kepada pembaca untuk menggantikan istilah BG atau Bussiness Girl yang dipakai sampai saat itu. Karena pemuatan di majalah ini maka kata OL menyebar luas ke seluruh Jepang dan dipakai sampai sekarang. Di sini kita bisa juga melihat betapa besar pengaruh media terhadap penyebaran sebuah kata. OL, OB dan OG adalah kata-kata yang ada hubungannya dengan kantor. OB adalah Old Boy dan OG adalah Old Girl, alumnus.

Dan tentu saja hari ini tanggal 25 November merupakan peringatan untuk pegawai wanita or wanita karir di Jepang.

Isnin gerimis

25 Nov

Kemarin sebetulnya bukanlah hari yang baik untuk bepergian, karena hujan rintik yang akhirnya menderas di malam hari membuat udara semakin dingin. Untung aku berhasil menemukan mantel kecil kepunyaan Riku dulu untuk membalut tubuh Kai sehingga bisa dipastikan dia hangat. Padahal sudah lewat tengah hari waktu kami keluar rumah kemarin.

Sudah lama aku tidak bertemu adikku Tina. Pernah aku janjian akan bertemu dia waktu kami menginap di rumah mertua, tapi akhirnya tidak jadi. Padahal dia punya sesuatu untuk kami oleh-oleh dari Italia katanya. Jadi di hari libur untuk buruh ini, dia mau datang ke rumah kami ceritanya. Tapi karena menurut prakiraan cuaca hari ini akan hujan terus, kami janjian untuk bertemu di restoran Cabe, Meguro. Sudah lama kami tidak ke sana, dan kami sekeluarga butuh jalan keluar rumah! So sekitar jam 12:45 kita berangkat, melewati Kan-7 douri yang biasanya macet…. tapi entah kenapa saat itu begitu lancar sehingga rekor dalam 40 menit kita sampai di Meguro.

Soal makan-makan tidak penting, yang pasti ada dua peristiwa yang terjadi. Riku seperti biasanya menganggap restoran itu sudah seperti rumahnya sendiri. Dia sering jalan-jalan ke belakang menemui pemilik restoran atau duduk di counter. Nah waktu dia kembali ke tempat duduknya, dia terpeleset jatuh. Aku duduk agak jauh sehingga tidak bisa menangkap dia. Dia terjerembab dan sempat menyenggol meja sebelah kami yang diduduki sepasang keluarga muda, ibunya sedang hamil bersama suaminya. Suaminya waktu itu sedang ke kamar kecil, sehingga kursinya kosong. Seandainya suaminya ada, pasti si Riku akan jatuh ke dia dulu dan tidak menyentuh meja. Alhasil meja tersenggol dan sup yang ada di atas meja tumpah sedikit ke atas meja. Sementara anakku masih di lantai, dan berusaha bangun sendiri.

Aku tanya, “Daijoubu Riku (tidak apa-apa Riku)? Sakit?”
Sambil menahan tangis, dia menggeleng. Aku tahu dia malu.
“Riku terpeleset ya…. ya sudah sini duduk saja”
Dan kepada si ibu hamil, yang diam cemberut saya bilang, “Sumimasen….(maaf ya)”

Dasar restoran Indonesia dengan pelayan Indonesia, tidak cepat tanggap. Kalau di restoran Jepang, pelayan akan segera datang, membantu si anak berdiri, tanya sakit atau tidak, bawa lap, dan bersihkan meja tanpa DISURUH. Nah, karena ini restoran Indonesia, lain servicenya…. (Yang orang jepang di situ hanya pemilik dan istrinya yang waktu itu ada di dapur dan tidak tahu kejadian itu). Si ibu hamil, sambil cemberut, minta si pelayan Indo ini untuk mengganti sup yang tumpah dengan yang baru. OK… si pelayan bawa ke belakang. Tapi, dia tidak mengelap meja!!! dan si ibu hamil itu tunggu terus sampai pelayan datang lagi dan minta meja segera di lap. Oiiii service service, memang orang Indonesia masih banyak harus belajar service dari orang Jepang. Tapi bu… jangan nyinyir gitu dong.

Aduh bu…. aku kasihan deh sama kamu. Ada anak di dalam perut kamu, tapi sifat keibuan kamu ngga ada. Biasanya seorang IBU akan bilang kepada anak yang jatuh siapapun dia … “aduh sakit ya…. kasihan” kek apa kek..basa basi gitu. Lalu…. akan lap itu meja sendiri pake tissue wong lap pake tissue selembar aja ngga akan penuh deh . cuman dikit banget tumpahnya juga. Ini bisa-bisa jadi ibu jutek yang suka marahin anaknya mulu deh tipikalnya orang Jepang heheheh.

Bla bla bla…. cukup lama juga kami menunggu pesanan datang…dan akhirnya tiba waktu pulang. Kai juga senang karena dia bisa makan banyak (nasi soto) dan bisa melihat pemandangan yang baru, juga bertemu tantenya. So, sekitar jam 4-an kami pulang, tapi karena hujan mulai deras, kami mau antar tante titin ke stasiun terdekat. Nah kejadian lagi…. happening yang ke dua adalah: Kai muntah di dalam mobil. Waktu itu aku sedang gendong/peluk dia karena dia rewel didudukkan di baby seat. Jadilah dia muntah ke baju saya dan bajunya. Untung aku selalu bawa baju ganti dan popok lengkap untuk dia. Jadi langsung bisa ganti di dalam mobil. BUT, aku tidak bawa ganti untuk aku sendiri. Dan kebetulan aku juga tidak membawa jaket. Hanya baju sweater satu-satunya itu yang aku pakai. Huh…. terpaksa deh pakai baju dalam – kaos thermal saja (untung pakai hihihi). Untung di Jepang ngga ada UU pornoaksi (kalo di Indo aku ditangkap kali ya?) …. untung gelap karena winter…dan untung mobilku pakai heater yang afdol, dan untung jarak ke rumah tinggal 30 menitan lagi, untung ada selimut selalu di dalam mobil jadi bisa selimutan…… untung ada “untungnya” jawa dan aku tidak seperti ibu jepang nyinyir tadi hahaha.  Always look on the bright side…. please.

Alhasil sebelum pulang ke rumah, masih sempat drive through di Mac D untuk beli Happy set untuk Riku yang sudah mengeluh lapar….

Memang benar kata Chrisye…tak selamanya Mendung itu Kelabu…….  yang pasti tidak untuk Kai.

ohh otak!

25 Nov

Saya suka otak-otak untuk dimakan …hmmm apalagi kalau pakai sambal kacangnya ya… Juga suka gulai otak meskipun sekarang harus hati-hati karena kolesterolnya tinggi dan tidak baik untuk kesehatan. Tapi Otak yang ingin saya tulis sekarang bukan otak yang untuk dimakan. Ini Otak kita , otak manusia yang menjadi pusat pikiran kita. Sudah banyak tulisan yang mengulas tentang otak, baik tentang otak laki-laki dan otak perempuan oleh Mbak Tuti, juga tentang High Concept, High Touch. Tapi tadi pagi saya bertandang ke blog milik deden di Samarinda, dan membaca tulisannya tentang Otak Kiri atau Kanan, dan menemukan test untuk melihat kesimbangan pemakaian otak kiri dan kanan di  MindMedia Life Enhancement Network. Seperti biasa saya paling getol ikut kuis atau test-test semacam itu sehingga langsung coba. Eeee ternyata hasil saya sangat berbeda dengan orang-orang yang kebetulan komentar di blognya deden… saya emang aneh kali ya? So kalau penasaran silakan coba saja ikuti test itu (sukur-sukur kalau sekalian BW ke tempatnya deden hehehe).

Hasil dan review tentang otak saya sbb:

Your Brain Usage Profile:
Auditory : 60%
Visual : 40%
Left : 35%
Right : 64%
Emiko, you show a slight right-hemisphere dominance with a moderate preference for auditory processing, an unusual and somewhat paradoxical combination of characteristics.
You are drawn to a random and sometimes nonchalant synthesis of material. You learn as it seems important to a specific situation, and might even develop a resentment of others who attempt to direct your learning down a specific channel.
Your right-hemispheric dominance provides a structure that is only loosely organized and one which processes entire swatches of reality, overlooking details. You are emotional in your reactions and perceptual more than logical in your approach, although you can impose structure and a language base when necessary.
Your auditory preference, on the other hand, implies that you process information sequentially and unidimensionally. This combination of right-brain and auditory modes creates conflict, as you want to process data more rapidly than your natural processes allow.
Your tendency to be creative and free-flowing is accompanied by sufficient ability to organize and be logical, allowing you a reasonable degree of success in a number of different endeavors. You take in information methodically and systematically which can then be synthesized rapidly. In this manner, you manage to function consistently well, although certainly less efficiently than you desire.
You prefer the abstract and are a theoretician at heart while retaining the ability to be practical. You find the symbolism in a great deal of what you encounter and are something of a “mystic.”
With regards to your lifestyle, you have the mentality which would be good as a philosopher, writer, journalist, or instructor, or possibly as a systems designer or social worker. Perhaps most important is your ability to “listen to your inner voice” as a mode of skipping over unnecessary steps to achieve your goals.