Aroma Terapi?

18 Okt

Saya suka parfum bahkan dulu mengumpulkan berbagai merek parfum. Tetapi parfum itu tidaklah murah sehingga sekarang saya harus menghentikan hobi mewah saya, dan memakai kelebihan uang (kalo ada dan biasanya tidak ada hehehhe) untuk yang lebih penting. Tetapi memang aroma parfum dan juga aroma lainnya biasanya terekam pada indera kita dan kadang kala menghubungkan kita dengan sesuatu.

Boleh dibilang wanita Indonesia itu “royal” memakai parfum, bahkan kadang kita harus mengerenyitkan kening dan sedikit tahan napas, jika kita harus berpapasan dengan “tante” yang memakai parfum “breng-brengan”. Apalagi jika kita harus berada bersama dalam sebuah lift. aduuuuh… Kadang saya pikir, tante ini tidak sadar ya, atau tidak mabok ya dengan baunya sendiri.

Dulu waktu di Jakarta saya tidak terlalu memilih wewangian itu disesuaikan dengan keadaan, tapi setelah hidup di Jepang selama 16 tahun ini, lama kelamaan selera wangi parfum juga mengalami perubahan. Kalau dulu wewangian keras dari paris seperti “White Diamond” nya Liz Taylor, atau “Gems” nya Van Clef dan lain-lain… tapi sekarang saya lebih suka wangi yang lebih lembut, berbau “bedak bayi” istilahnya. Kebanyakan dari Givenchy. Karena orang Jepang tidak suka dengan wangi-wangian yang menusuk.

Saya bukannya mau pamer minyak wangi, tapi entah kenapa mulai kemarin malam saya tiba-tiba ingin mencium bau-bau yang membangkitkan memory. Semalam saya pakai Van Clef setelah malam sebelumnya pakai “Fiji” sambil  mengingat mama. Dan kemarin pagi tiba-tiba waktu saya masuk ke dalam kereta, saya mencium bau yang khas sekali. Ya, wangi itu yang masuk melalui hidung saya membentuk gambar di otak saya. Warna kemerahan dengan gadis manis sexy memakai baju chifon merah yang melambai-lambai sambil dia memeluk botol parfum merah besar. “SAMSARA” by Guerlain. Sebetulnya saya heran juga dengan nama parfum itu… karena pasti dong semua wanita tidak mau sengsara dengan memakai parfum dari Paris itu. Baunya cukup strong, dan untung tadi tercium hanya sekelebat.

Secara bersamaan saya teringat pada pemilik  parfum Samsara yang ada dalam kenangan saya ini. Traviata by Verdi. Sebuah lagu yang diterjemahkan ke dalam bahasa Jepang berjudul “Kampai no Uta” Sing for cheers. Lagu ini selalu dinyanyikan wanita anggun ini sedikitnya dua kali seminggu. Kadang di malam hari, sehingga cukup mengganggu ketenangan malam kami yang tinggal bersama, atau pada siang hari. Suaranya Soprano… tapi sayang tidak pas untuk lagu itu (menurut saya). Saking seringnya dia menyanyikan lagu itu, saya jadi ikut hafal nadanya, dan kadang ikut bersenandung bersama di dalam kamarku.

Ada satu lagi sebetulnya sesuatu yang menghubungkan ingatan saya padanya. Sebuah kancing besar bertuliskan C…. Chanel. Jaketnya bermotif kotak-kotak hitam putih dengan kancing hitam bermata berlian (ntah asli atau palsu). Deretan baju-baju yang ada di wardrobenya memang karya designer terkenal semua. Memang dia cantik, konon dia mantan Miss Kobe.

Ingatan-ingatan tentang dia kenapa selalu ke barang mewah ya? Yah karena it was her life style. WAS? yup… dulu dia memang harus begitu karena permainan politik. Suaminya adalah politikus Jepang. Sayangnya dia salah menanamkan modal uangnya sehingga menyebabkan dia bangkrut dan harus membayar hutang yang tidak sedikit. Sampai rumah dan tanah miliknya di Tokyo harus dilego…. sedih… kenapa sampai hal itu bisa terjadi. Dalam kepanikannya dia bersembunyi di rumah dan tidak bisa keluar karena takut pada nyamuk pers. Dan sesaat sebelum “rame-rame” itu masuk majalah, dia pernah menelepon aku karena aku pernah tinggal di rumahnya 4,5 tahun …. but sorry aku juga tidak bisa membantu. Dimana dia sekarang ya? apakah dipenjara?

Permukaan yang mewah, yang cantik, yang wangi… tetapi akhirnya harus hancur lebur karena semuanya itu palsu adanya. Semoga diantara teman-teman saya tidak ada yang begitu. (jangan sampai…amit-amit…)

Apakah ada “bau” tertentu yang bisa membuat kerinduan Anda hilang? atau bahkan mengingatkan Anda pada seseorang? Pasti ada ya…

Yang pasti sekarang saya sedang kangen

  1. bau tanah sesudah hujan di jakarta
  2. bau melati yang tumbuh di halaman rumah di jakarta
  3. bau gorengan makanan Indonesia, sehingga kemarin saya sengaja buat tahu goreng dan pisang goreng.
  4. bau sate ayam di depan RSPP…. etc etc (akhirnya kebanyakan list saya bau makanan hihihi)

Ada promo dari gadis chanel no 5, yang mengatakan dia hanya memakai chanel no 5 waktu tidur, and nothing else….. Hmmm kalau saya mau meniru dia, mungkin saya akan masuk angin terus ya karena sekarang malam hari sudah mulai mendingin tetapi belum perlu heater. Sayang terlambat …mustinya saya lakukan itu pada waktu musim panas kemarin hihihi. gubraaakk…

12 Replies to “Aroma Terapi?

  1. coba kalau duitnya dinikmati saja ndak usah ditanam… 😀
    dijepang susah nyari gorengan ya mbak..?

    ntar tak titipin ke bossku nakamura san kalau mudik, mau?

    weleh gorengan kan enaknya makan hangat2 mastrie…. nanti nakamura san bingung bawanya hehehhe.
    yang pasti ngga ada di sini adalah sukun. Dan saya suka sekali.
    Nanti kalo ke jkt lagi KUDU cari heheheh
    EM

  2. Biasanya saya memakai parfum yang sama sampai bosan.
    Tapi kayaknya bukan wangi parfumnya yang kurasa bosan, melainkan pria yang ada hubungannya selama saya memakai parfum itu…kalau saya coba membuka lemari otak saya sekarang.
    Kapan yaaa parfum yang baru saya pakai lagi??
    hihihi..

    waaaaaaaaaaaaaaaah parfum baru =pria baru???? jangaaaaaaaaan dong.
    Kalau saya dari dulu emang udah suka banyak/bermacam-macam wewangian… so???
    apakah itu berarti saya suka pada banyak pria?????
    hmmmm … no comment deh. hihihi
    EM (Pesan saya: beruntunglah pria-pria yang saya sukai HAHAHAHHA)

  3. waow .. sudah 16 tahun di Jepang ya mbak? ada keinginan pulang dan menetap lagi di jakarta hehehe.. just asking.
    btw, saya kalo mencium bau lumpia semarang .. aduh ngga kuat .. jadinya inget mantan (*eh sorry mah, becanda kok hihihi..)

    tentu saja ada, tapi bukan untuk bekerja mascayo…
    kecuali kalau iklim pekerjaan di Indonesia bisa sekondusif di Jepang…hmmm tapi mungkin dengan saya bertambah tua, sikap yang santai itu cocok juga ya… Akan saya pikirkan. Dan suami saya maunya tinggal di jkarta setelah pensiun tuh. Biar Riku dan Kai bersekolah ke Australia atau NZ aja hehehe.

    waaah bau lumpia ya? yang mentah atau yang matang? aaaaaah mascayo, aku jadi pengen makan lumpia semarang hiks….
    Untung saya tidak ada makanan yang mengingatkan pada mantan hahahaha. (Kalau sashimi tidak berbau juga sih dan saya suka sashimi, kalaupun mantan saya suka sashimi MASA BODO hihihihi)
    EM

  4. Saya suka bau mawar, lebih lembut …mawar beneran lho.

    Saya tak terlalu suka parfum, dan konyolnya parfum saya hampir semua oleh-oleh teman…hehehe….benar-benar konyol, dan karena belum habis ya belum pernah beli, jadi saya nggak tahu juga. Tapi jelas suka yang lembut, yang nggak bikin pusing….
    Tapi saya suka lihat sekretaris cantik, rapih, bau wangi…..

    Makanan? Selain bubur ayam, saya suka popertjes (bener nggak sih tulisannya?)…enak Em, makan di tengah kebun Raya Bogor, malam-malam dan lampu menyinari dari bawah, mengikuti goyangan daun…duh romantis deh…

    Wahhh sekretaris yang cantik, rapih bau wangi…dan langsing ya bu…. saya musti program diet (+salon kecantikan) dulu buat jadi sekretarisnya Ibu heheheh.
    Poffertjes bu….aduuuuh saya cari2 dan ternyata ketemu macam-macam nostalgia termasuk roti krenten, roti goreng yang sering mama buat dulu waktu kita kecil. Kue poffertjes itu mirip dengan kue cubit ya bu. Aduuuuh ibu, makannya malam-malam lagi di Kebun Raya lagi…. nah loh sama siapa tuh bu???? nanti cerita ya hihihi.
    EM

  5. Saya juga termasuk selektif terhadap bau parfum. Maklum saya sangat alergi dengan udara dingin, asap rokok, dan parfum yg menyegat …

    hmmm mungkin karena hidung kita binkan “sensitif” ya. Saya juga tidak bisa mencium asap rokok…sedikit saja membuat saya sakit kepala. Ada satu lagi nih Harjo….. bau badan juga loh.
    EM

  6. Aku kangen bau buah dan daun pinus segar… Aku kangen bau udara pegunungan…
    Aku kangen bau pantai Tropi di Sumbawa…
    dan aku kangen naik jet foil melintasi samudra hindia yang gelombangnya kadang bisa bikin enek dan muka hijau…

    *kayaknya ada yang butuh liburan nih 🙂 *

    Nahhhhh Yoga…liburan dong…
    apa perlu ditemani???? heheheh
    EM

  7. Sate Ayam Depan RSPP …. Aaarrrggghhh itu … itu … itu yummy sangat …

    Satu lagi …
    Soto Betawi Bang Tobin … di samping RSPP … tapi keknya sekarang sudah tak ada …

    (lho kok jadi wisata kuliner inih …)

    iya mas,
    waktu mudik agustus kemarin smepat 3 kali tuh makan di situ sekalian mampir di RS nya (kebalik atuh…gara-gara ke RS mampir ke sate ihihi) emang enak ya di situ. Sebetulnya yang dulu suka langganan juga sate yang di Pondok Indah tuh, tp skr udah pindah atau ngga ada…. Yang di PI itu bahkan pernah buka warung di rumah pas natalan hihihi.

    Kalau soto betawi malah aku ngga tahu. enak ya? aku jarang tahu soto-soto an sih …kesannya berminyak sih. (biar gemuk gini aku ngga kolesterol loh heheheh)

    EM

  8. Hehehe….
    My Sista ini lucu banget deh. Ujung-ujungnya selalu kuliner.. hihihi…

    “Bau” yang bikin ingatan melayang itu…
    Bau parfumnya si Mami, yang masih tersisa di botolnya, dan sekarang aku simpan di lemari. Hmm… begitu aku bauin, langsung deh nangis.. 🙂

    Harum apa yang aku kangenin yaa?
    Ah.. I know.
    Baunya pacarku tercinta! hihihi…

    Hmmm hidup ini kan untuk makan yang terpilih ….bukan lagi makan untuk hidup. Jadi pilih makanan yang enak dan menyehatkan kita, Jangan sampah dimakan hehhehe
    Bau Mami itu apa mereknya La?
    huh harum pacar mah jangan disebut…itu juga semua begitu
    EM

  9. Saya kangen banget sama bau sate kak. Kemarin waktu summer bikin sate sendiri tapi kok ga bisa selezat sate di Indo ya.

    Btw mengenai parfum, saya suka pusing kalau baunya terlalu strong. thanks

    ya kalo sate lain pasti. Soalnya dagingnya kebagusan hahahha
    trus arangnya juga kurang beraroma. pakai minyak jelantah, trus kacang nya ? hehhehe
    sulit untuk membuat sate yang sama dgn di abang-abang Indonesia.
    EM

  10. Saya juga suka parfum, tapi yang aromanya lembut. Nggak begitu suka yang beraroma rempah. Harga parfum di Jeddah murah sekali Mbak Imel. Padahal asli lho, uassslli. Saya juga nggak tahu kenapa bisa begitu. Katanya karena disana tidak ada pajak. Di Batam parfum juga murah.

    Entah kenapa, Chanel No 5 nggak cocok di badan saya. Pada saat dipakai memang harumnya enak, tapi kalau sudah bercampur dengan aroma asli badan saya, baunya jadi aneh (berarti saya memang nggak bakat jadi orang kaya ya … hehehe). Saya suka Bvlgari dan Eternity Moment Calvin Klein.

    Di Amerika, artis-artis pada ngeluarin produk parfum dengan nama mereka : Paris Hilton, Mariah Carey, bahkan Oprah juga ngeluarin parfum. Di Indonesia kayaknya belum ya?

    Yang syaa tahu belanja duty free termurah di
    Abu Dhabi … tapi ngga tau kalau sekarang.
    Nanti kan akan keluar “Tuti Nonka” parfume hehehe.
    Hmmm Buvlgari dan Eternity ya… emang lembut kalo itu, sesudah 2-3 jam ngga kecium lagi hihihi
    EM

Tinggalkan Balasan ke Yoga Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *