Masih oleh-oleh dari Sendai nih….. Meskipun hanya 2 hari 1 malam, dan dengan driving melelahkan — 6 jam menuju Sendai, dan 8 jam pulangnya — Saya enjoy sekali liburan kali ini… suatu kemewahan yang sudah lama tidak dirasakan. Ternyata fresh air, pemandangan yang lain dari biasa, bertemu dengan orang-orang yang kita sukai, sangat berarti dalam kehidupan kita. Hari kedua (tgl 14 Oct) kami bangun jam 8 pagi, dan jam 9 sudah siap to hit the road. So? mau sarapan apa? Daripada makan pagi yang ada di Hotel yang memang murah tapi belum tentu enak, kami telpon adiknya Gen, menanyakan restoran yang enak. Sambil tunggu balasan teleponnya, kami bersiap-siap dan menuju ke Kebun Binatang, kalau perlu kita buang waktu di sana…pikirnya. Tapi belum sampai di Kebun Binatang, kami mendapat telepon bahwa lebih baik kita pergi sarapan bersama. So, janji bertemu sekitar jam 10:30 – 11 :00 di lobby Hotel koyo Grande Hotel. Hotel yang terkenal di Sendai, meskipun belum tentu saya mau nginap di situ (waktu saya periksa di internet, ternyata hotel ini juga tidak mahal-mahal banget loh. Kalau untuk bisnisman cukup 4000-5000 yen untuk single room.. MURAH!….. tapi masalahnya ada kamar kosong atau tidak ya. Dan kebanyakan yang memakai hotel ini adalah pengantin baru, karena sekaligus membuat pesta nikah di sini)
Tujuan tempat sarapan kita ternyata terletak sekitar 5 menit berjalan kaki dari hotel tersebut, sebuah restoran dengan counter dengan 5 kursi dan sebuah sofa/kursi untuk 5 orang, meja kecil dan counter menghadap jendela untuk 2-3 orang. Kecil untuk ukuran orang Indonesia yang kaya akan space, tapi apik. Dan yang istimewa di sini adalah, menyediakan mainan/buku untuk pengunjung yang membawa anak-anak. Yang melayani kami seorang ibu di belakang counter dan seorang remaja yang membawa piring-piring ke depan. Menu yang disediakan hanya satu macam untuk sarapan (s/d jam 11 siang) dan dua macam yaitu Kare atau something tergantung harinya. Dan ternyata Nasi Kare di sini terkenal sehingga jika datang jam 1:30 pasti sudah kehabisan makanan.
Kami 4 dewasa dan Riku, Kai, dan Nobu memesan menu sarapan yang terdiri dari onigiri dari beras campur (putih dan merah) kische dan salad. Tapi….. kami juga ingin makan Kare, sehingga kami bungkus saja onigirinya kemudian begitu jam menunjukkan pukul 11, kami pesan Kare. Hmmm saya tidak begitu suka Kare, tapi kare dari restoran ini enak. Oishii gohan おいしいご飯, nakayoku kyoudai 仲良く兄弟, kaitekina fun-iki 快適な雰囲気・・・最高 (makanan yang enak, persaudaraan yang akrab dan suasana yang menunjang…. nothing to complain.
Restoran ini bernama 40-plan. Nama yang aneh… tapi begitu kami tanyakan… Ryoko menjawab bahwa itu adalah tekad mereka (si pembuat restoran) yang ingin mewujudkan impian dengan membuat restoran sebelum mereka menjelang berumur 40 tahun. Wow…. Saya sudah 40 tahun, tapi apakah rencanaku sebelum ini? atau adakah rencanaku misalnya nanti menjelang 45 atau 50 atau 70 tahun (kalau masih hidup). Fffff berat… dalam…. dan terus terang saya tidak punya rencana yang konkrit. Que sera sera….
Mana kakak mana adik?
Dalam masalah anak kembar tergantung kesepakatan di satu sistem kepercayaan.
Kalau di Jepang, yang abang yang duluan lahir atau yang belakangan?
Btw, 40-Plan?
Wah, kayaknya aku harus punya nih, mumpung masih ada waktu tiga tahun lagi menuju 40.
Gen yang kakak karena dia lhir 17 menit lebih dahulu. (Badannya juga lebih besar).
Iya tuh bang, mumpung belum terlambat bikin Plan hehehhe.
EM
Berarti, 40 saya fikir 35… Pantesan saya salah.. 😆 Biarlah yg punya blog seneng dianggap 5 tahun lebih muda sama saya. Si Abang 37 brarti…. *catet* *ngobrolin apa seeh?*
40-Plan saya, harus bebas secara finansial…! Ga tau gimana caranya tuh…
aduuuuuuh mang kumlod makasiiiiiiiiiih…biarpun testnya ngga begitu bagus, tapi mau menganggap saya masih 35 hihiihi. Nanti kalau saya ke jkt aku traktir deh hihihi.
loh emang sekarang masih tergantung finansialnya?
EM
liburan yang menyenangkan, bu ikkyu. semual saya menduga postingan ini berkaitan dengan soal menajemen, hiks, kok 40-plan. tiba2 saya kok tertarik kata2 riku: spontan tapi menunjukkan tingkat kecerdasannya, hehehe ….
Riku selalu mengucapkan sesuatu yang membuat saya dan papanya bengong.
EM
40-plan saya sudah lewat, tapi apa ya?
sama lah pak…saya juga sudah lewat (atau tinggal 3 bulan lagi heheheh)
EM
40-plan? Wahh udah lewat dan waktu itu kok masih berkutat ga jelas ya….
Rasa karenya seperti apa? Apa mirip dengan masakan kare di Indonesia?
Rasanya Kare? hmmm gulai tapi agak manis…susah deh bu diterangkan. Yang pasti saya dulu ngga bisa cium bau kare apalagi makan.(seperti curry India tapi tidak pedas)
EM
Waktu pertama kali melihat judul posting itu, saya kira mbak bikin suatu rencana dalam usia 40…
Ternyata nama restoran tuh!
Udah telat kalau mau bikin rencana…(or masih bisa ya dalam 3 bulan ini heheh)
EM
40-plan….ehm….mudah2an aku udah jadi penulis huebat dan kita kopdar di Jepang ya mbak?? hehehe…
salam buat semua mbak!!!
AMIN….
Bahkan nama restoran pun bisa memberikan inspirasi..
Rencana sebelum 40, ya ?
Hm..Put sudah menyusun mimpi, sih…Mudah2an diantara mimpi2 itu ada yang terwujud…Amin
AMIN
4o yah? angkatan 86?..hihihi…
nice to meet you 😉
yup…sama ya kita hehehe
EM
Boleh juga tuh 40 plan, Kak kalau di Jepang itu menu sarapan pagi, siang dan malam ada perbedaan mencolok tidak? Kalau di Indo kan mau pagi, siang dan malam ya nasi ga ada bedanya. Dan anehnya saya bisa makan nasi sebakul dan baik baik saja, juga tidak pernah bosan, tetapi kalau makanan western dikit ajah udah kenyang. Thanks
Di jepang juga pemakan nasi jadi tidak ada bedanya Yulis. Tapi sebetulnya saya kurang begitu makan nasi, lebih suka makan roti atau pasta/mi.
EM
Wah, baru tahu saya, kalau suami Mbak Imelda kembar. Suka keliru nggak mbak? Hehehe …
Makanannya kayaknya enyak banget tuh. Jadi laper …
iya mbak suami saya kembar. Tidak pernah keliru karena tidak tinggal berdekatan…
Makanannya sederhana tapi enak loh mbak
EM
Hemmi-san itu paling demen kare, enak katanya yaa ?
btw, ngingetin saya buat persiapan nih .. 40-plan … hmm apa yaa ? mikir-mikir dulu ah .. lumayan ada waktu 6 tahun lagi ..
weks masih muda ternyata mascayo itu….
(Sayanya yg sudah tuwir yaaaa)
EM
Kalau saya sih, ketimbang berencana mending ber-evaluasi 🙂
Ya nggak 🙂
tul…seratus untuk kamu
kayaknya kita sama ya…
EM
Lala udah liat kembaran Gen..
GANTENG BANGET!
Pas nanya, “Eh Sis, udah merit belum?”
Dan dengan senang hatinya, Sisku menjawab, “Ya udahlah, La…”
HUAAA.. nangis! 😀
Eniwei,
Liburan, biarpun singkat, tapi kalau hatinya senang, pasti indah deh… Apalagi dirimu kan jarang banget liburan, Sis! Mana si Gen pulangnya selalu malem gitu… It’s great to know that you had fun.
40-plan?
Aku punya… 🙂
Nasi kare?
Aku mau! hahaha…
hmmm nasi kare? OK nanti aku bikinin.
EM
Rencana 40 ?
Hah … telaaat … aku telaaatt …
Hawong udah 45 jeh … udah setengah jalan …
But …
Yang jelas memang hidup harus di ikhtiarkan … harus direncanakan …
Mengenai Kembaran Gen …
Ada satu pertanyaan ku …
Pernah ketuker ndak EM ? or …
Pernah niat tuker sebentar ndak ?
(hihiihi … maap)…
(dzig 18x)
(trainer digebukin ninja se Tokyo …)
Kayaknya mas pernah menulis ttg rencana hidup…ttg pengen punya mobil and so on… Itu kan rencana juga. Kalau saya mah dr dulu tidak pernah berencana. Keluarga berencana juga tidak hahahah (nyamber aja…)
Ketuker tidak pernah…adiknya Gen kan di Sendai, Ketemu juga bisa diitung dgn jari….
but pernah pergi wisata bareng ke Kyoto-Nara-Himeji….. (ada kejadian sih tapi baru nyarissss hihihi)
Niat tuker? ngga tuh mas.
EM
jadi mbak imel cita-citanya apa?
jadi ingat ponakanku yang saat aku tanya cita-citanya, malah balik bertanya, “cita-cita tante apa, dong?” hihi!
dasar anak-anak.
liburan mbak imel dan keluarga pasti seru banget.
hmm… kayaknya aku tau cita-citaku sekarang: keliling dunia!
aduh mbak dok…udah tua gini masih ditanya cita-cita.
wong sejak aku kecil aku tidak tahu cita-citaku apa.
EM
Katanya, orang yang tak pernah kecewa adalah orang yang tak pernah punya cita-cita. Sampai sekarang aku masih ragu dengan kalimat itu.
Tapi paling tidak, aku ingin melihat Mbak Imel pada 7 tahun dari sekarang 😉
ada apa dengan 7 tahun dari sekarang????
ooooh iyaaaaa kamu baru 33 tahun ya DIK hihihi.
tapi apalah artinya umur Danny (loh maksudnya apa yah???)
EM
wah, suaminya kembar yah? seru… aku dulu pengen banget punya bayi kembar tapi kerna ga ada keturunan kembar dari kedua belah pihak jadi ya ga bisa de… 🙁
jadi penasaran sama nasi karenya, kok ga difoto? huhuhu… 😛
Waaaah kembar kan repot yang stau tidur, yang satu nangis, eeee bangun deh padahal yang satunya baru mau tidur hahahaha.
Nasi karenya itu foto yang ada mainan bus-bus an.
EM
Bang Rikuuu.., pinjem mainannya duuunk!!…, Dik Kaiiii…, pinjem keretanya duuuunk!!!,,,
Nte Imelda minjem Kainya dunkkk…, lah!!!…, Daffa kok mo minjem melulu niich… ( malu aaaakhh… tutup muka, muleeeeh)
hiks kok Daffa ngga mau minjem tante sih??? Tante ngga lucu ya?
EM
wah bikin laper, hhehehe… kalo saya suka kare soalnya mba, dan onigiri juga…. yummy yummy… hehehe
saya tidak begitu suka kare, tapi yang ini lumayan deh
EM