Yah, kali ini saya ingin bercerita mengenai saya. …taelah… Sebetulnya bukan mengenai saya tapi mengenai Ikkyu san (seharusnya saya tulis sesuai pengucapan adalah IKKYUU san – u nya diperpanjang, dalam bahasa Jepang panjang -pendeknya vokal menentukan, tidak seperti dalam bahasa Indonesia karena tidak mengubah arti). Saya terdorong menulis tentang si Ikkyu san ini akibat pertanyaan Daffa yang ingin tahu siapa sih yang suka nampang dan berkomentar di blognya dia (avatarnya saya). Seorang pendeta Buddha tanpa rambut tetapi memukau hati seorang Imelda, sehingga Imelda, yang pake cybername sebagai Ikkyu_san ini, jadinya terdampar di negara matahari terbit.
Mereka yang hidup di jaman kejayaan tahun 80-an (kalau mau tahu trend tahun seginian tanya mas NH18 yang jauh lebih sering JJS daripada saya) tahu anime Jepang yang beredar saat itu yaitu Voltus V, dan Ikkyu san (mungkin juga Megaloman saya tidak yakin karena saya tidak pinjam videonya). Masih dalam format video betamax, serial Ikkyu san ini kabarnya hanya ada 5 jilid. (sebetulnya memang cuman dari 5 jilid itu yang kebanyakan orang Jepang kenal). Saya sendiri lupa menontonnya dalam bahasa Jepang dengan subtitle Inggris atau di dub Ingris dengan subtittle Jepang (setahu saya setelah saya bisa baca hiragana, saya masih sempat sewa 1 video untuk latihan baca hiragana). Lagu pembukanya, “Suki suki suki suki Ikkyu san…. ” (Suki artinya suka) itu selalu terngiang di telinga saya, tapi saya tidak bisa menghafal keseluruhannya karena terlalu cepat.
Ikkyu san adalah seorang pendeta Buddha yang amat terkenal di Jepang yang sangat cerdik dan bijaksana sejak dia kecil. Image pendeta Buddha ini menjadi lebih kuat melekat di dalam kepala orang Jepang dengan adanya film kartun Ikkyu san dengan beberapa episode-episode yang merupakan penggambaran dari kenyataan yang pernah tercatat. Film kartun Ikkyu san ini diputar selama 7 tahun, dari tanggal 15 Oktober 1975 sampai 28 Juni 1982 setiap hari Rabu dengan waktu tayang 30 menit. Keseluruhan cerita ada 296 episode dan merupakan film kartun yang terpanjang dengan rate pemirsa yang tinggi dan stabil selama 7 tahun. Setahu saya sekarang kita dapat membeli DVDnya satu series yang terdiri dari 10/11 DVD seharga 40.000 yen. (Nanti nabung ahhh beli, masukin wishlist) But of course semuanyanya bahasa Jepang tanpa subtittle. —- ada production house yang berminat? hehhehe—
Ikkyu san adalah nama sebagai pendeta Buddha, yang ditulis dengan kanji sebagai 一休さん hito yasumi (istirahat sebentar artinya) mungkin sekarang namanya jadi hiatus -san ya hihihi. Nama sebenarnya adalah Senggiku Maru, seorang anak bangsawan yang berkhianat terhadap shogun, sehingga perlu disembunyikan identitasnya. Ibunya Iyono Tsubone, menyerahkan Ikkyu ke dalam pengasuhan pendeta Osho, untuk ditempa menjadi pendeta Buddha. Ikkyu yang seharusnya hidup mewah dan bisa bersama ibunya, harus berpisah dengan ibunya dan itu yang paling membuatnya sedih. Oleh ibunya dia diberi omamori (jimat) berupa teru-teru bozu (dipakai sebagai penghalau hujan). Sehingga setiap ada masalah, Ikkyu akan berlari ke hadapan Teru teru bozu itu untuk berkeluh kesah.
Sebagai pendeta Buddha yang terkecil (waktu itu katanya berusia 6 tahun), Ikkyu sering dikerjain. Disuruh ini itu oleh sempainya terutama yang bernama Shuunen san. Cerita pada episode pertama menggambarkan betapa Ikkyu yang mungil itu harus pontang panting melaksanakan perintah Shuunen dan teman-temannya. Dia disuruh mencuci lobak di sungai. Dan waktu itulah dia bertemu dengan seorang samurai, bernama Ninagawa Shin-en-mon, yang diperintah Shogun (Jendral) untuk mengawasi Ikkyu. Oleh di Ninagawa, Ikkyu dipanggil Kozo san (Pendeta cilik), dan di situ Ikkyu mengatakan, “Anda panggil saya?”
Tentu saja si Samurai ini marah dan bilang, “Tentu saja, mana ada pendeta cilik yang lain di sini”
Lalu Ikkyu bertanya, “OK, ini apa? (sambil menunjuk lobak besar)”
Samurai,”Lobak”
“Lalu ini apa? (sambul menunjuk lobak kecil)
Samurai,”Ya, lobak….”
“Karena itu, lobak biarpun besar atau kecil…sama-sama namanya Lobak. Pendeta pun besar atau kecil, sama-sama Pendeta. Jangan panggil saya Pendeta Cilik. Lagipula saya punya nama, yaitu Ikkyu….”
Samurai itu tidak bisa berkata-kata lagi, dan mengakui bahwa korban intaiannya ini memang pandai.
Ikkyu san menjalani kehidupan di biara dengan senang, dan dia selalu membantu atau dekat/akrab dengan seorang gadis cilik yatim piatu bernama Sayo-chan. Ikkyu san selalu bersyukur bila melihat Sayo chan, karena dia tahu, dia masih mempunyai ibu, meskipun tidak bisa bertemu. Sedangkan Sayo chan, orang tuanya sudah meninggal dan tinggal bersama kakeknya saja. Dengan pemikiran ini Ikkyu san merasa kuat untuk menjalani “pengasingan”nya.
Dalam kehidupan berbiara ini, gangguan yang sering datang adalah dari sepasang bapak-anak perempuan yang bernama Kikyouya Rihei dan Yayoi, seorang pedagang yang sering bertandang ke Kuil. Yayoi san yang manja dan usil sering mengganggu ketentraman biara. Sedangkan bapaknya Rihei, tidak mau tahu kesopanan, dengan seringnya datang ke Kuil untuk bermain Igo dnegan Osho-san. Hingga suatu hari, pendeta-pendeta di biara itu ingin mengusir Rihei dengan cara memasang peringatan, “Barang siapa yang membawa atau mengenakan pakaian dari kulit binatang dilarang masuk Kuil”. Rihei san selalu memakai bolero dari kulit kelinci, tapi dia dengan cueknya memasuki kuil. Di pintu gerbang Ikkyu sudah menunggu dan berkata;
“Apakah Anda tidak melihat pengumuman itu?”
“Ohhh itu, ya saya baca. tapi di Kuil kan banyak yang terbuat dari kulit binatang. Buktinya ada gendang (drum) di dalam Kuil kan? Kenapa boleh ada gendang yang sudah pasti terbuat dari kulit itu di dalam Kuil?”
“Ya memang gendang itu terbuat dari kulit, karena itu terpaksa kami memukulnya setiap kali. Jadi kalau Anda mau tetap masuk ke dalam Kuil, saya terpaksa harus memukul kamu…”
Rihei san lalu melarikan diri takut kena pukulan Ikkyu.
Kepintaran Ikkyu yang termasyur adalah mengenai sebuah papan yang terdapat di jalan masuk sebuah jembatan. Cerita ini agak sulit diterjemahkan, tapi akan saya coba. Tulisannya begini,”Kono hashi wo wataru na” (Dilarang menyeberangi jembatan ini) Disini HASHI yang waktu itu tertulis dengan hiragana, berarti jembatan… tapi selain itu juga bisa berarti pinggiran. Karena itu Ikkyu san dengan gagahnya menyeberangi jembatan itu, dan tidak mengabaikan peringatan yang tertulis. Alasan ikkyu, “Saya tidak menyeberang di pinggiran kok, saya jalan di tengah-tengah jembatan” Jadi Ikkyu memakai sinonim kata hashi untuk menjelaskan tindakannya. Peristiwa ini sangat terkenal dan sering keluar di soal-soal ujian masuk SD…katanya.
Waktu membaca pertanyaan Daffa siapa sih Ikkyusan itu saya mencari lewat google dan ternyata ada beberapa cuplikan film Ikkyu san yang bisa ditonton di YouTube. Jika Anda mau melihatnya silakan ketik 一休さん atau monk Ikkyuu. Dan tadi pagi saya dibuat menangis terus karena saya menemukan sebuah episode terakhir dari Ikkyusan yang terbagi dalam 3 parts. Cerita yang 296 ini, memang harus diakhiri dan cerita penghabisan adalah dengan keluarnya Ikkyu san dari Kuil Angoku-ji untuk mengembara dan bertapa sendirian. Dengan bimbang, Ikkyu ingin pergi dari kuil itu diam-diam. Melihat keresahan Ikkyu san, Pendeta Osho-san memperbolehkan Ikkyu pulang menemui Tsubone ibunya dan diperkenankan untuk menginap. (sebetulnya pendeta dilarang untuk pulang ke rumah orang tua) . Ibunya langsung mengetahui bahwa pasti ada “masalah” sehingga Ikkyu san diperbolehkan pulang. Di situ untuk pertama kalinya Ikkyu mengatakan pada ibunya bahwa dia akan mengelana, pergi bertapa sendirian, keluar dari Kuil. Dan biasanya pendeta yang tidak mempunyai Kuil akan mengelana kemana kaki melangkah, bisa jadi mati kelaparan karena hidup dari pengasihan orang saja, atau bertemu dengan halangan-halangan lain. Ibaratnya pergi ke medan perang, belum tentu kembali. Dan malam itu Ikkyu san, bisa menikmati masakan ibunya terakhir kali dan tidur bersama ibunya. (Duuhhh you can imagine …bagaimana saya bisa tahan untuk tidak menangis…. dasar PMS juga mendukung saya untuk jadi tersedu-sedu deh…. banjir nih Nerima).
Perpisahan itu berat bagi siapa saja. Juga bagi Ikkyu san. Dengan mengendap-endap, dia tidak memberitahukan Sayo chan, sahabatnya…. lalu Shuunen san teman-teman se biara. Juga Ninagawa san si Samurai yang juga sudah akrab dengannya. Tapi semua usaha Ikkyu san untuk pergi tanpa lambaian tangan orang-orang yang dicintainya tidak bisa terlaksana. Karena semua sudah merasa keanehan Ikkyu yang biasanya ceria tetapi akhir-akhir ini murung. Sayo chan memberikan teru-teru bozu buatannya untuk disandingkan dengan teru-teru bozu buatan ibu Ikkyu san. Semua mengantar Ikkyu san dengan deraian air mata, sehingga Ikkyu san jauh melangkah menuju gunung dan lembah dan tidak terlihat lagi.
Saya sarankan untuk mereka yang sedang belajar bahasa Jepang untuk menonton film Ikkyu san ini. Karena selain bahasa yang bagus, di dalamnya terdapat ajaran-ajaran Buddha yang menjadi dasar pemikiran masyarakat Jepang. Siapa tahu juga bisa ketularan kecerdikan Ikkyu san dan dengan berusaha sungguh-sungguh Anda bisa mendapatkan IKKYU 一級 (level satu di Ujian Kemampuan Bahasa Jepang).
Memang saya pernah menulis tentang My Hero, Zorro dan kemudian Black Jack. Tapi sesungguh tidak ada Karakter yang melebihi kekuatan Ikkyu san bercokol dalam kepala saya sejak saya SMP… yang tidka saya sadari menuntun saya mengembara di Sastra Jepang, dan meneliti tentang Terakoya (Sekolah bagi masyarakat biasa) kemudian meneliti tentang pendidikan Indonesia jaman pendudukan Jepang dan akhirnya saya berada di masyarakat Jepang seperti sekarang ini. Emiko seakan berada di bayang-bayang Ikkyu san, yang mungkin juga kelak akan berkelana mencari arti kehidupan sesungguhnya. (hei bukankah kita semua begitu????)
— Tulisan ini saya buat untuk memperingati kedatangan saya 16 tahun yang lalu ke Jepang untuk jangka panjang, yaitu tanggal 23 September 1992. Terima kasih Tuhan atas perlindunganMu kepada hambaMu ini selama berada di negara asing ini, terlepas dari sanak keluarga, terlebih papa mama yang saya cintai…… (betapa aku rindu mereka terutama di saat-saat ini) bisa bertahan mengatasi kesepian, kebimbangan, kesulitan-kesulitan sekian lama dan akhirnya Kau anugerahi seorang suami dan dua anak yang menjadi tumpuan hidupku sekarang ini.—
Wah, jadi tertarik nih nyari CD-nya.
Tapi yang ada subtitlenya.
kalau nggak wah bisa berabe, kagak ngarti babar blas…
Selamat ulang tahun kedatangan di Jepang, Ime-chan….
Semoga masa2 sulit itu sudah lama hilang…
Yang tersisa hanya kebahagiaan…Selamanya…
Hery Azwans last blog post..Dokter Ngantuk
Kalo abang mau nanti saya belikan Picture Booknya aja, lalu saya terjemahkan dari situ…gimana? heheheh. Terima kasih bang semoga saya bisa bahagia terus , dimanapun saya berada. Doakan saya ya bang….
***EM***
saya mau juga …..
sudah lama cari Ikkyu san,
komik, CD, gak ketemu
Kalau ada terjemahannya….mau banget
Konon, memang hanya konon, Ikkyu sozen, alias Ikkyu san, adakah seorang tukang mabuk…
Benar nggak ya…??
Wahhhhh ngga tau, dia ngga ngajak saya minum sake sih kemarin hihihi
***EM***
aku juga suka kok sama kartun ini dulu ..jamannya masih di tvri ya..
pernah dipasang di TVRI? wah wah wah ike ngga tau weitjeh…
EM
Aku juga pernah nonton cerita ini, cuman baru teringat kembali setelah lihat gambarnya kak Imelda. Tapi aku lupa stasiun TVnya. thanks
heheheh berarti banyak yang tahu ya
EM
Kalo inget gundul …
Aku malah inget …
Kai …
(masih gundul nggak dia sekarang ..)
(apalagi kalo pake nyengir seperti waktu di Disney Land Tokyo itu … halah itu anak lucu banget …)
udah ada rambutnya dia mas,
tapi itu unyeng2 dua masih jelas terlihat
dan kelihatannya tempramental nih dia kayak mamanya hihii.
EM
keren…!! ada satu lagi film jepang jadul yang sarat makna, oshin :-p
nyari VCDnya yg subtitlle bahasa ga ada nih, huhuhu
nah itu saya tidak tahu… Tapi percayalah film ini bagus.
EM
Ikkyuu-san itu kartun yang sering ditonton jaman masih TK dulu, Sis.. Barengan sama Candy Candy n Lulu, si Peri Bunga. Inget ga?
Dulu aku punya koleksi video-nya lho, tapi udah diterjemahin ke Indonesia.
Ada bagian liriknya yang ‘diketok-ketok kepalanya.. segeralah… datanglah.. jawabnya…’ 😀
Ah, jadi pingin nyari DVDnya di sini.. kalo bajakan, kayaknya ada deh… hihihi
Laaaaaaaaaaaaa, beneran kalo ketemu DVD/VCD talangin dulu., aku akan beli dari kamu. Please cariiiiiii!
EM
16 tahun? Wahh selamat ultah ya….
Wahh, saya jadi tertarik membaca Ikyyu san ini, selama masih bekerja tak sempat menonton film di TV….dan hanya kadang2 menonton di bioskop. Apa sudah ada buku terjemahannya ya di Indonesia?
Terima kasih bu.
Bukunya saya tidak tahu bu, karena berjilid-jilid. Nanti coba saya cari yang bahasa Inggris ada atau tidak ya.
EM
Ikkyu san ini serial favoritku jaman duluuu.. nyewa video betamax hihihi… (*Imel, kaya’nya kita seangkatan deh 😉 )
Ingat banget lagunya..”suki suki suki suki….” Bagus, lucu, sarat dengan kecerdasan dan pesan moral, kaya’nya belum nemu kartun lain yang sebagus Ikkyu san deh… (adanya sih nemu temen baru : ‘Ikkyu san’, tapi yang ini cantik, nggak gundul 😉 )
Tantiiiii, kayaknya sih emang kita seangkatan… nanti aku email yah hihihi
aku? gundul? kayaknya sebentar lagi nih karena proses penuaan rambutku jadi rontok dan gundul… who cares ya? gundul gundul pacul cul….
EM
Ikkyusan emang favorit tapi gimana dapet beli dvdnya ya susah banget?
Boleh dong kasih tahu cara belinya thanks
Cara belinya? Di sini banyak hehehhe. Tapi ya mahal (4.000 yen) dan dalam bahasa Jepang. Gimana?
EM
… Suka…suka..suka..suka..suka Aku suka
… Suka…suka..suka..suka..suka Si Ikyyu..
Akalnya banyak dan selalu pintar…
Penuh dengan kebranian itulah si Ikyyu
Dia itu nakal tapi tetap Jujur..
Bila Ikkyu… berkelahi selalu Kalah…
Aaaah.. Aaah.. kenapa sih Aaanh..
Ada ada saja yang dibuat si Ikkyu
Meski tak mungkin tapi selalu ada jalan keluar…
Suka..suka..suka..suka..suka..suka.. Aku suka
Suka..suka..suka..suka..suka..suka..
si Ikkyu .. Si Ikkyu
hehehe… kurang lebih seperti itu.. ini berdasarkan memori yang ada di otak dan hati saya.. entah mengapa lagunya Ikkyu masih bersarang disana… bunda Imel.. terimaksih atas cerita singkatnya…. kini saya ingat mata rantai yg sempat putus (lebay bgt ya saya…) Ikkyu salah satu karakter favorit saya… mungkin kesukaan saya berolah mengartika tiap kata sedikit terinspirasi dr Ikkyu san.. (seperti beberapa contoh cerita di atas) hehehe…. saya sampai nyimpen gambarnya yg kecil sedang bawa kertas panjang…. hhmmm
saya inget juga lirik ending theme song – nya yg versi Indonya melas banget… kayak bikin surat kangennya dia ke Ibunya….mmmm…
…Ibu yang kusayang bagai mana kabar muuuuuu….
kira2 arti lirik versi Indo sama jepangnya mirip ndak Bunda Imel ??????
Domo Arigatou (hanya ini bhs yg saya tau)
A-Ha! Rupanya disini penjelasan tentang ikkyu-nya Imel!
Dan terima kasih untuk penjelasan tentang kata HASHI, karena ketika baca buku cerita anak tentang ikkyu ada kisah ini tapi aku malah gak mudeng… ternyata sinonim bahasa yang dipakai….
Mau dong info tentang kartun lulu….aku suka sekali dengan kartun klasik seperti ikyusan, candy-candy dan lulu.
Tapi sampai saat ini aku belum pernah nemu kartun Lulu.
TOLONG bantuannya ya…..
Terima kasih sebelumnya 🙂
Saya dulu nonton Ikyu San, adik saya suka banget.. memang bareng Candy-candy deh kayanya.. rasanya ada yangn kata2nya gini: berpikir.. tuk tuk tuk tuk tuk tuk tuk tuk.. ahh.. ada ide.. gituu.. yang jelas Ikkyu San itu cerdik banget anaknya
ikyyu san itu film kesukaan ku saat sd kalo gak salah sekitar kelas 2 sd deh..
akhirnya dapet juga penjelasan tentang ikkyu-san, saya nyari yang kayak gini dari dulu
saya nyari penjelasan ikkyu-san gara-gara saya dikasih nama ikyu sama orang tua saya.
hihi.. akhirnya ngerti
doumo arigatou gozaimasu
hehehe ya ikkyu itu pendeta buddha yang pandai dan bijaksana. Semoga Anda juga menjadi seperti itu ya. Salam
saya dari dulu pingiiiiiin dapat dvd atau vcd nya. dapet di yu-tub tp bhs jepun dan cuma satu episode. mau donk di carikan bagi siapapun yg tau dimana bisa di belinya ya. mohon bantuannya.