Idiom 4 kanji

3 Apr

Dalam bahasa Jepang ada yang namanya 四字熟語 Yoji Jukugo yang artinya kata majemuk dari 4 huruf Kanji. Kadang bisa diartikan sebagai idiom atau bisa juga pepatah. Tapi syaratnya harus 4 kanji saja. Biasanya merupakan Idiom yang dikenal semua orang. Ada beberapa idiom yang sering dipakai dan patut diketahui mereka yang belajar bahasa Jepang. Saya kumpulkan beberapa yang sering saya dengar dan pakai.

1. 一期一会 (ichigo ichie)
bukan ikki ikkai meskipun bisa dibaca begitu. Artinya suatu pertemuan mungkin adalah yang pertama dan terakhir dalam kehidupan kita. Perkataan ini merupakan inti pemikiran Sado (茶道) The way of tea, yang diucapkan pertama kali oleh Yamanoue Souji, yang merupakan murid Sen no Rikkyu. Master of Tea Ceremony. Karena menganggap pertemuan itu untuk pertama dan terakhir, dengan penuh perasaan melayani tamu.

2. 二人三脚 (ninin sankyaku)
Arti harafiahnya 2 orang 3 kaki… mungkin bisa bayangkan permainan game di pramuka yang 3 orang kakinya diikat dan harus jalan sama-sama. Memang artinya Kalau dua orang bekerjasama bisa menghasilkan sesuatu yang bagus.

3. 四六時中 (shirokujichu)
Saya bertemu kata ini pertama kali dalam lirik lagu dari Southern All Stars …..shirokujichu suki to itte…. Artinya ichinichiju…satu harian, selalu…. Kenapa 46 shiroku? padahal kita tahu 1 hari saja hanya 24 jam…. ternyata dipakai 46 dari 4×6 =24 ..rupanya orang Jepang memang senang berhitung ya. Sampai pepatah saja pakai perkalian. hehehe

4. 大安吉日 (taiankichijitsu)
Kalau Anda pernah pergi ke pesta perkawinan orang Jepang, dan mengerti penanggalan Jepang, pasti tahu tentang TAIAN 大安. Hari yang membawa keberuntungan, sehingga semua acara yang berhubungan dengan masa depan pasti diadakan pada hari ini, dan biasanya hari cerah. Kichijitsu berarti hari baik. Jadi Taian kichijitsu arti = hari baik. Saya sendiri bukan berasal dari suku Jawa sehingga tidak mengerti soal pon, wage, legi kliwon pahing… penanggalan jawa, tapi pasti ada hubungannya antara nama hari dengan hari baik. Dan mungkin kalau di Jawa akan lebih ruwet lagi menentukan hari baik. Di Jepang cukup melihat kalender dan ditetapkan hari baik pada Taian.

5. 七転八起 (sichiten hakki)
sesuai kanjinya jatuh 7 kali bangun 8 kali. Berapa kalipun Anda gagal harus mengumpulkan keberanian untuk bisa bangkit lagi. Kok saya jadi lupa, apakah peribahasa seperti ini ada tidak ya di bahasa Indonesia…. pikun ….

6. bersambung………

Jaringan Doa

3 Apr

“Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.”(Mat 11:28) Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.(Mat7:8)

Akhirnya selesai juga…..dengan bantuan M4rt3n (Thank you banget ten, you’re de best) Jejaring Doa selesai juga. Silakan intip dan tulis dan berdoa….

Kemarin aku juga terharu menerima message dari Keichan yang sudah lama tidak bertemu. Aku kenal Keichan di Yahoo Messenger sekitar 5 tahun yang lalu. Sudah lama tak berjumpa, tahu-tahu dia juga punya account di Multiply. Jadi deh contact aku….

Katanya:
Kalaupun aku mau menoleh ke belakang
Itu karena ada sosok mu disana..
Pernah mengisi hidupku..
Mengukir indah hariku..
Mana mungkin aku rela membiarkan hatiku tdk menoleh kebelakang?

Terimakasih Mami Emi Utk segala pelajaran, pengetahuan dan kebahagiaan yg sudah dibagi selama ini.

May God Bless Our Friendship…. even in this cyberworld.

Ponette

3 Apr

Aduuuh aku sambil tulis posting ini ketawa-ketawa sendiri, gara-gara Riku latihan bernyanyi keras-keras di dalam kamar. Dia baru selesai nonton Kim Possible di Disney Chanel, yang ceritanya tentang si Kim ini ikut perlombaan menyanyi. Riku bilang dia juga mau jadi penyanyi, jadi perlu latihan…jangan dengarin ya…. Udah gitu lagunya pakai lirik buatannya dia sendiri…. mirip sama aku yang nyanyi lagu selalu ganti lirik sendiri alias ngga hafal.

OK… sesuai dengan judul topik hari ini, Ponette. Pagi ini aku berhasil memindahkan film ini dari video menjadi DVD Video yang bisa dipasang di seluruh player. Aku mau kirim hasil kopian itu ke Zay di yokohama…. sudah 2 minggu yang lalu janjinya, tapi baru berhasil hari ini. Siapa Ponette itu?
Photobucket
Film Ponette dibuat tahun 1996, sebuah film Perancis yang dibuat oleh Jacques Doillon. Menceritakan tentang seorang anak perempuan yang bernama Ponette yang kehilangan ibunya karena meninggal dalam kecelakaan lalulintas. Ponette yang diperankan oleh Victoire Thivisol ini tidak bisa mengerti apa itu kematian. Kenapa tiba-tiba ibunya tidak ada. Dia menunggu dan menunggu…. tapi ibunya tidak muncul-muncul. Lalu dia pun belajar berdoa supaya ibunya kembali.

Pergulatan batin seorang anal polos yang belum mengenal kematian. Saya tanggung semua pasti akan menangis menonton film ini. Saya maluuuuu sekali waktu menonton film ini di bioskop, karena setelah lampu dinyalakan waktu film selesaipun saya masih sesengukan menahan tangis. Yang saya heran, kok orang Jepang lain tidak ada yang sehebat saya menangisnya. Apakah mereka memang tidak punya perasaan ? atau tidak mengerti? Yah mungkin juga tidak mengerti….karena film ini berbahasa Perancis dengan subscript, tulisan bahasa Jepang. Jadi bisa dibayangkan …saya tidak bisa bahasa Perancis, dan saya harus membaca jimaku (tulisan) bahasa Jepang itu dengan cepat. Ohhh film Perancis… Tapi waktu saya browsing tentang film ini, ternyata sesudah itu dijual DVD nya dengan dubbing bahasa Jepang (No way saya tidak suka nonton film hasil dubbing), dan juga bahasa Inggris. Saya tidak tahu apakah film ini sudah masuk atau pernah masuk Indonesia atau belum.
Photobucket

Victoire ini mendapatkan penghargaan Volpi Cup sebagai Artis terbaik dalam Venice Film Festival. Dia adalah artis termuda yang pernah mendapatkan best actress award ini. Bayangkan waktu pembuatan film ini, dia berusia 4 tahun. Karenanya dia didampingi psikiater sepanjang pembuatan film, supaya dia tidak terganggu kestabilan emosinya mengingat dia masih muda. Jika Anda pencinta film Drama, atau jika Anda mau melihat artis alami berakting, dan mau banjir air-mata saya sarankan untuk menonton film ini. Jika Anda punya penyakit seperti saya yaitu sakit kepala setiap selesai menonton film, pastikan tidak ada kegiatan lain yang Anda harus kerjakan setelah menonton film. Untuk yang sedang homesick saya amat sangat tidak menyarankan untuk menonton film ini. Saya rasa cukup ancaman saya sampai di sini, dan selamat menangis!!!
Photobucket
The film centers on four-year-old Ponette (Victoire Thivisol), who is coming to terms with the death of her mother. The film received acclaim for Thivisol’s performance, who was actually only four at the time of filming.Ponette’s mother dies in a car crash, which Ponette herself survives with only a broken arm (she consequently is forced to wear an arm cast). After her mother’s death, her father (Xavier Beauvois) leaves Ponette with her Aunt Claire (Claire Nebout), and her cousins Matiaz (Matiaz Bureau Caton) and Delphine (Delphine Schiltz). Ponette becomes increasingly withdrawn, and spends most of her time waiting for her mother to come back. When waiting alone fails, Ponette enlists the help of her school friend Ada (Léopoldine Serre) to help her become a “child of God” to hopefully convince God to return her mother.
Photobucket