Friends are kisses blown to us by angels.(Unknown)
Jika mau jujur baru kali ini aku merasa mandeg, stuck dalam menuliskan pengalamanku di Jakarta. Memang aku salah terlalu menundanya sehingga aku kehilangan momentum “rasa” dari peristiwa tersebut. Cukup bingung juga karena memang aku memutuskan untuk menulis urut berdasarkan kejadian. Dan ketika sampai pada “gilirannya”, aku terus memandangi monitor tanpa harus tahu memulainya bagaimana.
Jika Rumah Dunia penuh emosi keharuan karena aku bisa mewujudkan ide yang ada di kepalaku sudah lama sejak sebelum aku datang ke Jakarta, maka Kopdar tanggal 2 Agustus itu penuh dengan emosi keharuan lain karena bisa bertemu dengan sahabat-sahabat yang sudah kukenal lewat tulisan mereka. Dan terus terang acara kopdar tanggal 2 dan 3 adalah klimaks dari perjalanan mudikku tahun ini. Setelah itu aku merasakan anti klimaks meskipun tidak bisa dikatakan membosankan.
Para peserta kopdar blogger tanggal 2 Agustus ada yang sudah menuliskannya di blognya masing-masing sehingga mungkin pembaca TE juga bisa berkunjung ke sana untuk membacanya. Sementara aku menulisnya dengan urut.
Mbak Tuti Nonka dengan The Amazing Three Days nya,
Yessy Muchtar dengan Bukan Cuma Sebuah Pertemuan,
Ade Susanti dengan Blog yang terlupakan,
Lady Clara dengan Kopdar
Tanggal 2 Agustus, 2010. Setelah acara di Rumah Dunia selesai sekitar pukul 3 siang, kami berombongan cek in di hotel Le Dian, Serang. Kupikir supaya kami punya waktu untuk jalan-jalan melihat kota Serangnya sendiri, meskipun akhirnya tujuan ini tidak terlaksana…hehehe. Kami mengambil 3 kamar di sini, dan kamarku dan Ria sebagai base tempat ngobrol. Sebuah suite yang lumayan mewah dan affordable. Riku langsung bertanya padaku, “Mama… hotelnya bagus. Aku mau nginap sini 4 hari ya…..” Dasar penyuka hotel hahaha. Dia selalu minta untuk tinggal di Hotel. Dan kuakui ini gara-gara sebuah film seri di Disney Channel, Suite Life of Zack & Cody, kisah sepasang anak kembar yang tinggal di kamar suite hotel karena ibunya penyanyi di hotel itu.
Eka dan Adrian masih sempat mengobrol di sini, sebelum akhirnya mereka pulang ke Jakarta untuk mengikuti kebaktian. Sementara itu, Ria bertemu temannya di lobby hotel, KK, DM bersama Riku dan Kai berenang di kolam renang hotel, yang katanya Riku, “Hebat ma… Guede banget!”
Malam itu kamu makan makanan serba bebek. Sop Bebek, Sate Bebek, Bebek Goreng, Garang Asem (semacam sup kuah asem). Ternyata kuliner di Serang selain Bebek juga ada Sate Bandeng. Aku mendapat oleh-oleh Sate Bandeng dari KK dan waktu kumakan hmmm yummy loh. Sepertinya dicampur parutan kelapa sehingga gurih. Jika ada yang pernah makan Paria Kambu (masakan makassar untuk Paria yang diisi ikan/daging giling masak santan) nah Sate Bandeng itu mirip isinya Paria Kambu ini.
Pagi harinya, Win istri KK berpamitan karena harus mengajar. Dan setelah makan pagi pukul 9, kami juga berpamitan dengan KK untuk pulang ke Jakarta. Sedih juga melihat proses pamitan anak-anak dengan KK yang sudah sangat akrab selama 4 hari. Tapi kami harus buru-buru karena kami mempunyai jadwal lunch pukul 1 siang di Cafe Lokananta, Blok M.
Untung saja perjalanan ke Jakarta lancar. Kami bisa sampai di rumahku sebelum pukul 12 sehingga sempat menaruh barang, istirahat sebentar dan ganti baju, tak lupa pakai parfum tentunya hehehe. Lagipula aku bersyukur juga bisa sempat pulang ke rumah, karena ternyata di rumahku sudah menunggu seorang Oma yang sudah berusia 89 tahun yang ingin bertemu denganku. May God bless her…
Kami, yaitu aku dan Kai, Ria dan Daniel Mahendra sampai di Cafe Lokananta itu pukul 1 lewat sedikit (tepatnya 13:09 bukti sms hahaha). Di situ sudah menunggu Christina Paska a.k.a Mbak Puak dan Ade Susanti a.k.a Uni dede. Mbak Puak tadinya bilang akan datang jam 2 an…eeeh malahan bolos ngantor, jadi sejak pukul 12:24 (bukti dari smsnya) sudah hadir di tempat (sambil nyuci-nyuci taksi ya? hihihi). Uni dede yang aku hanya kenal lewat blog dan FB, ternyata lain dengan image yang kudapat selama ini. Aku juga beranggapan Uni dede berbadan tinggi besar sehingga bisa masuk kelompok kami, de gembils…. Ehhhh kenyataannya tidak!
Kami berlima masih menunggu beberapa saat sambil memesan minum sebelum Ibu Cantik bergaun hijau Yessy Muchtar datang bergabung dengan kami. Tak lama juga hadir Mbak Tuti Nonka yang katanya sempat nyasar waktu mencari lokasi Cafe Lokananta ini. Maaf ya mbak, semestinya saya beri petanya.
Formasi kloter pertama kemudian dilengkapi dengan kehadiran Ekawati Soejono dan Reva Liani Pane. Khusus untuk Ekawati Sudjono ini dia sudah membuka blog tapi belum mengaku sebagai blogger karena masih kosong isinya (dan ketika aku cek, ternyata sudah dia hapus hihihi). Dia adalah salah satu pengunjung rumahku di Nerima yang ceritanya bisa dibaca di sini. Nah, entah mungkin karena dia merasa bukan blogger tapi ikutan kopdar dan aku tahu pasti karena dia cinta padaku (uhuyyyy) , dia membawakan kami semua sebuah cake coklat dari Dapur Coklat bertuliskan, “Maju terus Indonesian Blogger”. Terima kasih banyak kuenya ya Eka.
Kalau Reva, kami juga belum lama kenal lewat blog, tapi cukup sering menyapa lewat twitter dan YM, karena kami sama-sama lulusan sastra Jepang. Bedanya hanya dia lulusan UGM aku lulusan UI (yuhuuu dulu kita bersaing ya hihihi). Dan bacaan buku Jepangnya canggih banget, sastra awal Meiji loh. Kereeen.
Reti Hatimungil, yang sedang hamil juga hadir dalam acara kodpar kali ini. Aku mengenal Reti cukup lama, karena sebetulnya Reti termasuk dalam daftar kopdar di Omah Sendok satusetengah tahun lalu, tapi batal datang. Kami biasanya bersapa lewat FB, terutama soal makanan deh. Blognya Reti sendiri baru diperbarui setelah acara kopdar kami ini. Semoga bisa terus menuliskan pengalaman selama hamil ya Ret. Semangat!
Kami mendapatkan kehormatan dengan kehadiran seorang Lady bernama Lady Clara, yang baru tahun ini kami berkenalan dan saling memberikan komentar di blog. Padahal isi blog Lady Clara itu aku banget loh. Sejarah dan environment :D. Katanya kopdar ini adalah kopdar yang pertama untuknya, semoga kelakuan kami semua tidak memberikan imej yang menakutkan sehingga Lady Clara mau kopdar bersama blogger yang lain ya.
Cafe Lokananta tambah heboh, dan kursi harus ditambah lagi. Aku memang cuma memperkirakan 10 orang hadir 2 minggu sebelumnya waktu aku memesan tempat di sini (telepon langsung dari Tokyo loh hehehe). Jadi ketika jumlah yang hadir membengkak, pelayan Cafe harus menambah kursi supaya semua bisa duduk. Dan keramaian Cafe Lokananta dilengkapi kehadiran Eka Situmorang Sir dan Krismariana. Sayang sekali Eka tidak datang dengan seragam PNS nya, padahal aku ingin sekali berfoto dengan dia yang berseragam hihihi. Suatu waktu kita kopdar lagi ya, Aku ingin diapit Puak dengan seragam “supir Taksi”nya dan Eka seragam PNS nya hehehe.
Oh ya, yang juga melengkapi keriuhan di Cafe Lokananta adalah kehadiran Pak Syafruddin Azhar dari Kaki Langit Kencana. Beliau membawakan buku-buku terbitan kaki langit yang akan menjadi PR buatku di Jepang. Terima kasih banyak pak. Juga kehadiran Wita a.k.a Eka Perwitasari yang pernah muncul di rumahku di Tokyo.
Baik yang baru pertama kali bertemu maupun yang sudah berkali-kali bertemu mempunyai cerita yang unik. Tapi satu hal yang bisa aku simpulkan dari pertemuan kami yaitu pertemuan kami secara fisik hanyalah perpanjangan dari pertemuan kami di internet. Sehingga rasanya tidak ada kekakuan dalam pembicaraan kami, dan semua bisa lebur dalam kehangatan berdasarkan persaudaraan. Ada beberapa orang yang mendadak tidak bisa hadir seperti IndahJuli dan Riris karena satu dan lain hal. Atau yang dari jauh-jauh hari sudah menyesal pasti tidak bisa datang seperti Ibu Enny Dyah.
Sebetulnya pertemuan kami ini bisa dikatakan tidak direncanakan untuk menjadi kopdar Akbar. Awalnya hanya ingin mengumpulkan ibu-ibu blogger yang tidak bisa keluar malam (melirik ke Yessy dan Puak), tapi kemudian membengkak sampai ke luar Jakarta dengan kehadiran Mbak Tuti. Dan aku yakin (sok tau deh hihihi) kalau aku undang bapak-bapak jauh-jauh hari MUNGKIN mereka akan bisa bergabung dengan kami. Tapi merencanakan sesuatu yang “akbar” itu sulit. (Menjadi EO juga sulit ya bu Enny hehehe). Kendala waktu, tempat biasanya menjadi penghambat kelangsungan acara pertemuan seperti ini. Karena itu aku sangat berterima kasih pada mereka yang hadir pada kopdar tanggal 2 Agustus lalu.
Kopdar tanggal 2 kemudian dilengkapi dengan pertemuan kami dengan Afdhal yang sedang training di Hotel Mulia. Tadinya memang bermaksud bertemu Mas NH yang dipikirnya berada di Hotel tersebut. Tapi rupanya belum jodoh sehingga kami tidak bertemu malam itu. Baru dua hari sesudahnya ketika aku janjian “makan bakso” dengan Afdhal di Hotel Mulia, sempat bertemu sebentar dengan narablog terkenal yang mempopulerkan istilah “The Beauty of Blogging” TBoB.
Seperti yang telah aku tuliskan di postingan sebelum-sebelum ini dan pada komentar di tulisan Mbak Tuti. I AM BLESSED, aku beruntung dianugerahi teman-teman yang baik. Dunia blog bagiku sekarang memang merupakan dunia yang penting dalam kehidupanku. Dan aku juga percaya sebuah quote dari Oliver Wendell Holmes yang isinya “Without wearing any mask we are conscious of, we have a special face for each friend“. Ada wajah kaku, ada wajah ramah dan lucu, wajah keibuan atau kekanakan, tergantung dari sifat kita dan kadar pertemanan kita. Special Face! Special Person… Ya semua mempunyai tempat khusus di dalam hati seorang Imelda. Terima kasih… terima kasih…. terima kasih….. Semoga kita bisa berjumpa lagi tahun depan, jika aku bisa pulang kampung lagi.
Sebagai penutup aku ingin menulis funny quote tentang friend yang cocok untuk blogger wanita (yang menempati porsi 90% kopdar kali ini).
“Friends are like bras: close to your heart and there for support!!!”
Jadi jangan lupa digunakan ya “bras” nya hihihi…..