Kata “sewa” ini ada juga dalam bahasa Jepang, yang artinya mengurus, memelihara, melayani. Saya bertemu kata ini pertama kali waktu saya datang ke Jepang dalam rangka karyawisata mahasiswa FSUI, dan diwanti-wanti oleh seorang sempai (senior) kami untuk mengucapkan “Osewaninarimashita” お世話になりました pada orang tua host family yang menerima kami menginap di tempat mereka. Waktu itu yang saya tahu hanya, “Arigatou Gozaimasu” ありがとうございます sebagai pernyataan terima kasih. Tapi ternyata ada kata-kata lain yang lebih hormat seperti “Kanshaitashimasu” 感謝いたします atau “Osewaninarimashita” tadi itu. Osewaninarimashita itu artinya meliputi “terima kasih karena Anda sudah mengurus dan melayani kami”. Karena itu jika kita bertemu dengan orang Jepang yang selalu membantu kita selama ini, kita juga mengatakan, “Osewani natte orimasu“ お世話になっております.
Hanya ada satu kata dengan kata sewa ini yang tidak disukai, jika ungkapan ini ditujukan pada kita. Karena artinya agak berlawanan dengan arti sebenarnya. Kata itu adalah “Ookina osewa“ 大きなお世話. Kata ini ditujukan kepada orang yang maunya mengurus orang lain tapi orang yang diurus itu tidak suka (tapi tetap dilakukan). Situasinya seperti ini. Seorang lajang berusia 30-an, ditanya oleh si A, “Kapan kamu menikah?” “Jangan pilih-pilih, kalau tidak cepat menikah jadi perawan tua loh” bla bla bla. Mungkin maksudnya si A itu baik, tapi merepotkan dan menyusahkan si lajang itu. Tentu saja bukannya si lajang tidak mau menikah. Intinya… “Mind your own bussiness” deh. Rese’ amat ngurusin orang lain aja hihihi. (Dan kalimat ini tentu saja tidak disebutkan langsung ke orang itu). Betapa banyak orang Indonesia yang sering melakukan “Ookina osewa” ini ya. . Dan tidak ada kata yang tepat kan untuk orang-orang itu dalam bahasa Indonesia? Jadi kalau nanti, pas mudik lebaran, yang single single ditanya dan sebel, bilang aja “Ookina osewa” …. kan mereka ngga ngerti bahasa Jepang. Daripada bilang “Rese lu ahhh” hihihi.
Sekian dulu pelajaran bahasa Jepang, dan kembali ke awal kata “sewa” dalam bahasa Indonesia. Artinya hanya satu yaitu “memakai atau meminjam sesuatu dengan membayar sejumlah uang”. Bahasa Inggrisnya RENTAL deh. Mulai dari rental mobil, rental baju dll.
Kemarin saya menonton televisi, dan ada beberapa jenis “barang” baru yang bisa dirental, disewa akhir-akhir ini. Yang pertama adalah sepeda motor, racing bike. Bagi pengendara motor di Tokyo, biaya untuk membeli, merawat motor racing itu sangat mahal. Padahal jarang dipakai kan? Paling-paling sebulan 4 kali. Nah, untuk mereka itu ada rental racing bike yang harganya kira-kira sama dengan sewa mobil, yaitu 8 jam 12.000 yen. Ini biasa!
Yang kedua adalah Rental Kamera. Kamera yang biasa dipakai profesional, dengan fungsi macam-macam itu memang sangat mahal. Kalau membeli bisa satu bulan gaji deh. 300ribu yen lebih. Padahal apakah jenis itu sudah “sreg” atau cocok dipakai untuk event-event tertentu. Misalnya untuk pergi ke pengunungan perlu spec kamera yang begini, sedangkan ke laut perlu yang waterproof dll. Nah, untuk orang yang suka/hobi memotret misalnya seperti mas trainer, tapi belum tahu jenis kamera yang sreg atau belum punya tabungan untuk membeli kamera sendiri, disediakan Rental Kamera. Rentalnya juga murah, cuma 4000 yen sehari! Hmmm saya sedikit berminat dengan rental ini. Ini cukup menarik!
Yang aneh menurut orang Indonesia mungkin rental yang ketiga ini. Rental ANJING! Banyak keluarga Jepang yang menyukai binatang yang satu ini. Tapi karena tinggal di Mansion, biasanya tidak boleh memelihara anjing/binatang piaraan. Ataupun kalau tinggal di rumah, tidak punya halaman yang luas untuk membiarkan anjingnya berlari-lari. Selain itu sibuk, sehingga tidak bisa setiap hari mengajak anjingnya berjalan-jalan. Pokoknya repot deh kalau pelihara anjing sendiri. Nah, untuk mereka disediakan rental anjing ini. Untuk satu pagi, sekitar 4000 yen bisa bermain sepuasnya dengan anjing pilihan. Terkadang ada keluarga yang memilih satu anjing secara rutin, sehingga sudah menganggap sebagai anjingnya sendiri yang dititipkan. Hmmm, Ini menarik untuk orang Jepang! Saya? Saya suka anjing tapi ngga sampe segitu-gitu amat deh hihihi.
Sambil saya menonton televisi itu, lalu saya pikir, memang akibat kondisi ekonomi yang tidak mendukung, orang akan lebih senang menyewa daripada membeli. Dan semua bisa dirental. Sampai anjing saja disewa. Tapi ada satu yang mungkin tidak akan bisa dimasukkan dalam list sewa-menyewa, yaitu anak! Padahal saya tahu banyak keluarga Jepang yang tidak punya anak dengan alasan ekonomi atau kesehatan pasti (mungkin) akan mencoba rental anak ini.
Dan saya akhirnya juga bertanya pada Gen,
“Pa… di Jepang tuh ngga ada Panti Asuhan ya?”
“Ada dong”
“Kok aku ngga pernah dengar atau tahu?”
“Ya, itu kan pasti menyangkut privacy. Tapi kalau kamu tanya di gereja, pasti akan ada akses ke situ”
Hmmm… jadi masyarakat awam Jepang tidak bisa dengan mudahnya mengakses mereka. Seperti laporan teman-teman blog saya seperti Mas Totok Kelir, Uda Vizon dan Ria yang mengadakan kunjungan ke panti asuhan atau kegiatan dengan anak yatim. Bisa dimengerti juga sih. Sedangkan untuk single mother saja, pemerintah memberikan tunjangan yang cukup, apalagi untuk anak-anak tanpa orang tua, bukan? Pertanyaan saya ini nampaknya masih belum selesai, belum terjawab tuntas tapi saya sudahi dulu untuk hari ini.
Nah, rental “aneh” atau tidak lazim apa yang pernah Anda dengar atau pakai? Atau ada ide untuk membuat rental apa lagi yang belum ada di Indonesia, sebagai usaha baru?
NB: kelihatannya dalam minggu-minggu ini akan tercapai 8888 komentar di TE ini. Karena angka ini angka keramat untuk saya, maka saya akan mengirimkan sesuatu kepada komentator yang 8888. Tapi komentar hetrik yang Out Of Topik (OOT) mulai sekarang akan saya delete. Terima kasih atas perhatiannya.