Undangan KMKI

21 Apr

Keluarga Masyarakat Kristen Indonesia, disingkat KMKI, mengundang umat Kristen yang berdomisili di Tokyo dan sekitarnya untuk merayakan Paskah Bersama KMKI 2009, pada tanggal 25 April 2009, pukul 17:00 – 20:00 JST. Pengkotbah adalah seorang Jepang yang “bangkit” dari dunia kejahatan dan menjadi seorang pendeta. Beliau bernama Pdt Suzuki Hiroyuki.

Kotbah tentu saja dilakukan dalam bahasa Jepang, tapi jangan takut, Pdt Surya dari GIII akan menerjemahkan langsung untuk Anda semua. Tempat kebaktian oikumene ini di gereja katolik Anselmo, Meguro, 3 menit berjalan kaki dari stasiun Meguro. Datang dan dengarkan kisah Pdt Suzuki ini! (Sssst saya ketua panitia nih, jadi dukung saya ya …. saya bukan caleg kok hehehhe)

Pdt. Suzuki Hiroyuki masuk ke dunia yakuza sejak umur 17 tahun dan hidup semaunya sendiri selama 17 tahun. Melalui pertobatan yang drastis, beliau memulai hidup yang baru sebagai penginjil. Bersama dengan rekan-rekan bekas yakuza,  beliau melayani sebagai penginjil di grup penginjilan bernama “Mission Barabas”. Sekarang Pdt. Suzuki melayani di Gereja Siloam Christ sebagai gembala dan banyak melayani di dalam dan luar negara Jepang.

(terima kasih pada Sdr Verawati yang telah membuat pamflet ini)

Keluarga Masyarakat Kristen Indonesia atau disingkat KMKI, merupakan wadah kegiatan umat Kristen interdenominasi (oikumene) di Jepang. Anggota KMKI adalah orang Indonesia (baik WNI/WNA) yang tinggal di Tokyo dan sekitarnya dengan profesi pegawai negeri/swasta berserta keluarganya, pelajar/mahasiswa, pemagang di perusahaan Jepang dan suami/istri dari warga Jepang. Meskipun belum terdata secara jelas jumlah anggota merupakan jumlah anggota dari masing-masing gereja yang ada di Tokyo, Jepang yaitu sekitar 1500 orang, dan jumlah anggota aktif yang hadir dalam acara Natal tahunan sekitar 400 orang.

Adapun gereja yang tergabung dalam KMKI adalah :

1. Gereja GIII (Gereja Interdenominasi Injili Indonesia)

Gembala : Bapak Pendeta Yasuo Atsumi

Ketua Majelis : Bapak Richardo Sihombing

2. Gereja Agape dengan nama resmi adalah IFGF-GISI (International Full Gospel Fellowship / Gereja Injil Seutuh Internasional)

Gembala : Pastor Caleb Supratman

Gereja : Narimasu (Tokyo), Oarai, Gunma

3. Gereja Katolik berbahasa Indonesia

Gembala : Harnoko CICM

Gereja : St. Ignatius Yotsuya; St. Anselmo Meguro, Oarai

Kegiatan KMKI adalah :

1. mengadakan acara KKR minimal sekali setahun

2. mengadakan Kebaktian Padang (di luar ruangan) sekali setahun

4. mengadakan Perayaan Paskah/ Natal Bersama

5. berpartisipasi dalam kegiatan masyarakat yang diadakan Kedutaan Besar Republik Indonesia

You Are My Sushine

12 Apr

The other night, dear, as I lay sleeping
I dreamed I held you in my arms
But when I awoke, dear, I was mistaken
So I hung my head and I cried.

You are my sunshine, my only sunshine
You make me happy when skies are gray
You’ll never know, dear, how much I love you
Please don’t take my sunshine away

I’ll always love you and make you happy,
If you will only say the same.
But if you leave me and love another,
You’ll regret it all some day:


Aku  ingin berbagi sebuah email dari blog-multiplynya Romo Pujasumarta, Uskup Bandung, yang kuterima dalam rangka Paskah. Sudah berkali-kali aku baca cerita sharing ini, dan setiap kali aku menangis. Biarlah aku pasang di blogku ini, sehingga bisa aku baca setiap kali putus asa dan merasa sedih. Yes, you all are my sunshine!

PASKA KEBANGKITAN TUHAN

Allah menghendaki Yesus Kristus Putera-Nya, tetap hidup selama-lamanya. Daya hidup yang tersimpan di dalam-Nya tidak dimusnahkan oleh kematian. Namun sebaliknya diabadikan oleh Kasih Ilahi, supaya daya hidup itu memberdayakan hidup kita sehingga semakin serupa dengan hidup-Nya.

MUJIZAT NYANYIAN SEORANG KAKAK

“YOU ARE MY SUNSHINE”

Kisah nyata ini terjadi di sebuah Rumah Sakit di Tennessee, USA . Seorang ibu muda, Karen namanya sedang mengandung bayinya yang ke dua. Sebagaimana layaknya para ibu, Karen membantu Michael anaknya pertama yang baru berusia 3 tahun bagi kehadiran adik bayinya. Michael senang sekali akan punya adik. Kerap kali ia menempelkan telinganya di perut ibunya. Dan karena Michael suka bernyanyi, ia pun sering menyanyi bagi adiknya yang masih di perut ibunya itu. Nampaknya Michael amat sayang sama adiknya yang belum lahir itu.

Tiba saatnya bagi Karen untuk melahirkan. Tapi sungguh di luar dugaan, terjadi komplikasi serius. Baru setelah perjuangan berjam-jam adik Michael dilahirkan. Seorang bayi putri yang cantik, sayang kondisinya begitu buruk sehingga dokter yang merawat dengan sedih berterus terang kepada Karen, “Bersiaplah, jika sesuatu yang tidak kita inginkan terjadi!”

Karen dan suaminya berusaha menerima keadaan dengan sabar dan hanya bisa pasrah kepada yang Kuasa. Mereka bahkan sudah menyiapkan acara penguburan buat putrinya sewaktu-waktu dipanggil Tuhan. Lain halnya dengan kakaknya Michael, sejak adiknya dirawat di ICU ia merengek terus!

“Mami, aku mau nyanyi buat adik kecil!” Ibunya kurang tanggap.

“Mami,  aku pengin nyanyi!” Karen terlalu larut dalam kesedihan dan kekuatirannya.

“Mami,  aku kepengin nyanyi!” Ini berulang kali diminta Michael bahkan sambil meraung menangis. Karen tetap menganggap rengekan Michael rengekan anak kecil.

Lagi pula ICU adalah daerah terlarang bagi anak-anak.

Baru ketika harapan menipis, sang ibu mau mendengarkan Michael. Baik, setidaknya biar Michael melihat adiknya untuk yang terakhir kalinya. Mumpung adiknya masih hidup! Ia  dicegat oleh suster di depan pintu kamar ICU. Anak kecil dilarang masuk!. Karen ragu-ragu. Tapi, suster…. suster tak mau tahu. Ini peraturan! Anak kecil dilarang dibawa masuk! Karen menatap tajam suster itu, lalu katanya, “Suster, sebelum menyanyi buat adiknya, Michael tidak akan kubawa pergi! Mungkin ini yang terakhir kalinya bagi Michael melihat adiknya!” Suster terdiam menatap Michael dan berkata, “Tapi tidak boleh lebih dari lima menit!”

Demikianlah kemudian Michael dibungkus dengan pakaian khusus lalu dibawa masuk ke ruang ICU. Ia didekatkan pada adiknya yang sedang tergolek dalam sakratul maut. Michael menatap lekat adiknya … lalu dari mulutnya yang kecil mungil keluarlah suara nyanyian yang nyaring, “You are my sunshine, my only sunshine, you make me happy when skies are grey” Ajaib! si Adik langsung memberi respon. Seolah ia sadar akan sapaan sayang dari kakaknya. “You never know, Dear, how much I love you. Please, don’t take my sunshine away.”

YOU ARE MY SUNSHINE

By Johnny Cash

(Cfr. http://www.youtube.com/watch?v=FafLnokzeNo)

The other night, dear, as I lay sleeping
I dreamed I held you in my arms
But when I awoke, dear, I was mistaken
So I hung my head and I cried.

You are my sunshine, my only sunshine
You make me happy when skies are gray
You’ll never know, dear, how much I love you
Please don’t take my sunshine away

I’ll always love you and make you happy,
If you will only say the same.
But if you leave me and love another,
You’ll regret it all some day:

You are my sunshine, my only sunshine
You make me happy when skies are gray
You’ll never know dear, how much I love you
Please don’t take my sunshine away

You told me once, dear, you really loved me
And no one else could come between.
But not you’ve left me and love another;
You have shattered all of my dreams:

You are my sunshine, my only sunshine
You make me happy when skies are gray
You’ll never know dear, how much I love you
Please don’t take my sunshine away

In all my dreams, dear, you seem to leave me
When I awake my poor heart pains.
So when you come back and make me happy
I’ll forgive you dear, I’ll take all the blame.

You are my sunshine, my only sunshine
You make me happy when skies are gray
You’ll never know dear, how much I love you
Please don’t take my sunshine away

Denyut nadinya menjadi lebih teratur. Karen dengan haru melihat dan menatapnya dengan tajam dan, “Terus, terus, Michael! Teruskan, Sayang!” bisik ibunya. “The other night, dear, as I lay sleeping, I dream, I held you in my arms” Dan sang adik pun meregang, seolah menghela napas panjang. Pernapasannya lalu menjadi teratur. “I’ll always love you and make you happy, if you will only stay the same!” Sang adik kelihatan begitu tenang … sangat tenang.

“Lagi, Sayang!” bujuk ibunya sambil mencucurkan air matanya. Michael terus bernyanyi dan … adiknya kelihatan semakin tenang,  relax dan damai … lalu tertidur lelap.

Suster yang tadinya melarang untuk masuk, kini ikut terisak-isak menyaksikan apa yang telah terjadi atas diri adik Michael dan kejadian yang baru saja ia saksikan sendiri.

Hari berikutnya, satu hari kemudian, si adik bayi sudah diperbolehkan pulang. Para tenaga medis tak habis pikir atas kejadian yang menimpa pasien yang satu ini. Mereka hanya bisa menyebutnya sebagai sebuah therapy ajaib, dan Karen juga suaminya melihatnya sebagai Mujizat Kasih Ilahi yang luar biasa, sungguh amat luar biasa! Tak bisa diungkapkan dengan kata-kata.

Bagi sang adik, kehadiran Michael berarti soal hidup dan mati. Benar bahwa memang Kasih Ilahi yang menolongnya. Dan ingat Kasih Ilahi pun membutuhkan mulut kecil si Michael untuk mengatakan, “How much I love you”.

Dan ternyata Kasih Ilahi membutuhkan pula hati polos seorang anak kecil “Michael” untuk memberi kehidupan. Itulah kehendak Tuhan, tidak ada yang mustahil bagi-Nya, bila Ia menghendaki terjadi.

Allah menghendaki Yesus Kristus Putera-Nya, tetap hidup selama-lamanya. Daya hidup yang tersimpan di dalam-Nya tidak dimusnahkan oleh kematian. Namun sebaliknya diabadikan oleh Kasih Ilahi, supaya daya hidup itu memberdayakan hidup kita sehingga semakin serupa dengan hidup-Nya.

Selamat Paska!

Bandung, 12 April 2009

+ Johannes Pujasumartaa

Uskup Keuskupan Bandung