Tujuan hidupmu

22 Jul

Hmmm apa yang akan kamu jawab jika ditanya apa tujuan hidupmu? Tentu macam-macam ya. Dan rasanya juga tidak salah jika kita menjawab, “Tujuanku supaya bisa masuk surga”. Nah, itu pun yang dikatakan Riku pada papanya. “Papa, aku mau masuk surga 天国に行きたい”. Seharusnya kami, sebagai orang tua bangga dong. Tapi sayangnya itu disebutkan persis sebelum kami naik pesawat terbang menuju Jakarta.

“Riku jangan bicara begitu lagi ya. Papa ngga mau kamu bilang begitu”. Bingunglah dia… tapi aku bilang, “Riku… kita kan mau naik pesawat, jadi kalau kamu bilang seperti itu, seakan-akan kita sudah mau mati, dengan pesawat jatuh atau kecelakaan. Papa kan tinggal sendiri di Tokyo, jadi pasti sedih deh. Dan kalau kita pikir negatif, nanti kejadian negatif juga. Jadi sekarang pikir yang bagus-bagus aja ya…..”

Ya, sebuah jawaban yang bagus, tapi belum tentu tepat disebutkan pada saat tersebut.

Hari Senin tanggal 20 Juli lalu, langit cerah sekali. Untuk pertama kali aku naik pesawat tanpa membawa kereta dorong. Lupa bawa! Dan aku pikir biarlah, toh Kai sudah bisa berjalan, dan kalau dia capek aku bisa gendong dia. Aku bersyukur Kai beratnya hanya 13 kg, lain dengan Riku waktu seumuran dia sampai 17 kg….  Dan untuk pertama kali juga aku merasakan “berat” dalam segi ekonomi kalau punya anak banyak dan tinggal di luar negeri. Karena mulai kali ini Kai, yang sudah berulang tahun ke 2 tanggal 16 Juli lalu, harus membayar 75% harga tiket. Sampai dengan usia 2 tahun, hanya 10% jika naik JAL. Hmmm sayang sekali Riku dan Kai tidak bisa jadi pilot JAL, karena gigi sudah ada yang berlubang … hiks.. Kalau bisa jadi pilot JAL kan, aku terjamin naik JAL gratis setiap pulkam hihihi. (Itukah tujuan hidupku? bisa pulkam sesering mungkin heheheh)

Narita terminal 2 kosong euy
Narita terminal 2 kosong euy

Baru kali ini juga aku naik pesawat JAL yang langsung ke jakarta tapi berangkat jam 2 siang. Dulu selalu jam 11 pagi, jadi kami selalu berangkat jam 5-6 pagi dari rumah. Kali ini kami bisa agak santai, karena toh hari libur. Jadi kami keluar rumah jam 8 pagi. Santai jalan-jalan di Narita… kami mendapati Narita begitu kosong dengan penumpang. Hmmm dampak resesi  juga nih.

Tapi waktu cek in, aku harus puas dengan pilihan tempat duduk yang sudah aku reserve waktu membeli tiket online, tidak bisa dipindah lagi, karena katanya pesawat penuh. Padahal waktu aku masuk pesawat..sepertinya kok ngga banyak-banyak amat penumpangnya. Tapi aku lupa, sebelum ini aku naik A380 SQ, sebuah pesawat yang memang kapasitasnya banyak.

Sesudah makan siang, kami menunggu waktu boarding, dan saat itu kami dikejutkan lagi oleh Riku. Tiba-tiba dia mengeluarkan mainan pedang-pedangan dari tas ranselnya. Gen langsung bilang, “Aduh Riku kamu ngga boleh bawa ini ke pesawat”… Dan aku bilang untung itu plastik, tapi Riku bisa dibawa oleh polisi ke kamar khusus sendirian, tanpa mama untuk diperiksa loh.

Isi tas ranselnya Riku... aduhh...
Isi tas ranselnya Riku... aduhh...

Mendengar itu dia jadi keder juga, lalu dia datangi aku dan berbisik, “Mama periksa deh isi tas aku”… Ya ampun ternyata isi tas ransel hijau kesayangannya (Tas dari mbak Tuti tuh) berisi mainan dan boneka kesukaan dia dan KAI. Aku sempat terharu melihat perhatian dia bagi adiknya. Tapi… begitu aduk-aduk isinya, kaget dengan menemukan pistol mainan.. Aduh aduh aduh… Riku nanti kamu bisa dianggap pembajak ….. Langsung deh pedang-pedangan dan pistol-pistolannya pindah ke tasnya Gen. Gen masih bercanda, “Asal nanti papa ngga ditahan polisi aja waktu pulang kalau ada pemeriksaan” hahahaha….

Please fasten your seatbelt
Please fasten your seatbelt

Karena gate penerbangan jauh, aku pelan-pelan jalan bersama kai dan riku ke gate dan menunggu cukup lama untuk boarding. Dan ternyata perjalanan 7 jam kalau dimulai pukul 11 dan dimulai pukul 2 siang itu amat berbeda. Dan kali ini aku juga tidak bisa mendengar announce bahasa Indonesia dan memperdengarkan kepada Kai suara mamanya. Perjalanan kali ini terasa melelahkan karena kami baru sampai di jkarta pukul 8 malam, yaitu 10 malam waktu jepang. Belum lagi Kai juga sering rewel, karena tidak bisa jalan-jalan, terkungkung di kursi saja.

Give me coca cola please....
"Give me coca cola please...."

Well, liburan musim panas di jakarta sudah dimulai, dan aku juga menanti-nantikan apa yang akan Riku tuliskan untuk karangan liburan musim panasnya. Yang pasti aku akan enjoy liburan kali ini bersama anak-anak dan keluarga di jakarta saja. Untuk kopdar? tentu saja boleh ketemuan tapi di jakarta saja ya…. just email me.

Terima kasih atas pilihan Anda….

23 Jul

Sebuah kalimat terakhir yang masih aku hafal “Terima kasih atas pilihan Anda terbang bersama Japan Airline”. Serentetan salam dan pengumuman yang harus aku bacakan dan direkam dan sudah diputar bertahun-tahun. Aku sendiri tidak berharap untuk bisa mendengarnya kali ini, tapi ternyata masih juga diputar meski dengan volume yang lirih sekali. Sambil aku kasih tahu Riku, “Itu suara mama loh”. Ternyata masih dipakai.

Jam 5:45 pagi Gen jemput Tina dan Koko untuk kemudian langsung ke Narita, sedangkan aku dan anak-anak naik mobilnya mertua langsung ke Narita juga. Untung aku hanya membawa satu koper kecil, karena dua koper yang besar sudah menunggu di Narita (bahkan mungkin di pesawat) dan tinggal kita ambil di Cengkareng Tebura puran (hands free plan), layanan dari ABC+JAL. Proses check in lancar, meskipun aku lihat ada antrian panjang di beberapa counter JAL. Bandara saat itu boleh dikatakan sepiii sekali. Mengherankan juga. Apa akibat kenaikan harga avtur (bensin pesawat) menjadikan orang-orang Jepang memilih untuk berlibur di daerah yang dekat-dekat saja. Or ini juga menandakan resesi juga sedang  terjadi di Jepang. Entahlah aku bukan ahli ekonomi, dan tidak pernah berminat memperdalam ekonomi. Mungkin kalau mau belajar lagi aku lebih memilih Hukum daripada bidang ilmu lainnya. Wahhh kok melantur sampai hukum ya? Pesawat JAL yang kami tumpangi ini juga tidak penuh, tidak sampai separuhnya.

KKami menempati tempat duduk pertama setelah Bussiness Class, sebelah kiri dan ada bashinet, baby bed nya untuk Kai. Aku pesan child meal and baby meal. Yang mengherankan, makanan child mealnya lebih enak dan lebih cool dari yang untuk dewasa. Pudingnya puding caramel sedangkan di meal dewasa puding manggo. Saladnya Fruit Cocktail…. Duuh kan aku suka puding caramel…akhirnya tukeran deh sama Riku. Aku sambil suapin Riku karena Kai bobo, dan Riku kalau sambil menonton pasti tidak akan makan. Dia lebih pilih nonton daripada makan. Riku enjoy banget karena setiap tempat duduk ada video/game nya. Dia main terus, juga nonton Disney Channel.


Ada satu kejadian dengan Riku sehubungan dengan WC. Waktu pertama kali ke WC, dia pergi ke WC bersama aku. Kedua kalinya dia pergi sendiri dan berhasil. Good. Kemudian yang ketiga kalinya, di minta pergi sendiri lagi dan aku sedang kasih makan Kai yang sudah terbangun dari tidurnya. Sayup-sayup aku dengar suara teriakan anak-anak dua kali. Anak siapa tuh? pikirku. Ehhh tau-taunya Riku muncul dan dia bilang

“Mama tadi aku pergi ke WC yang lain, trus….. aku …. ngga bisa buka……(dia mulai nangis)… aku teriak dan pramugarinya buka…..”

Aduuuh anakku….

“OOOhhh pantesan tadi mama dengar anak teriak, itu Riku ya?”

Aku peluk dia dengan sebelah tangan. Dan aku bilang,

“Riku pintar deh….Riku kan teriak jadi orang orang bisa tau dan bisa bukakan pintu untuk Riku. Memang harus begitu. Bagus Riku. Nanti kalau mau ke WC lagi, nanti Riku liat deh ada tombol yang bergambar orang dan berwarna oranye. Tekan itu saja, nanti pasti ada orang yang tolong. Tapi teriak itu sudah bagus.”

Aku takut dia trauma dan tahan pipisnya tidak mau ke WC bisa berabe. Jadi waktu dia mau ke WC lagi aku antar dia dan kasih tunjuk tombol yang aku maksudkan. Sesudah itu dia bisa pergi sendiri lagi.

Terkunci di WC, suatu kondisi yang pasti tidak mau kita alami. Tapi aku ingat Mama pernah mengalaminya di bandara Yogyakarta. Sampai terpaksa petugas naik dari atas dan masuk ke dalam bilik, untuk membuka pintu dari dalam. Untung masih sempat naik pesawat. Aku sendiri belum pernah mengalami, tapi mungkin karena dulu ikut pramuka, aku selalu memeriksa kondisi wc/kamar yang aku masuki untuk mengantisipasi kemungkinan terkunci dsb. Prepared, tapi melelahkan karena syarafnya tegang terus deh. Kadang tidak enak juga menjadi orang yang “selalu siap”

Tujuh jam perjalanan memang melelahkan. Untuk sendiri saja capek, apalagi jika membawa bayi/anak balita. Belum lagi kalau nangis terus. Untung aku bisa konsentrasi ke Kai saja, karena Riku bisa main video game sendiri. Tapi waktu landing, Riku sempat muntah, dan aku dengan satu tangan harus cari kantong plastik, dan akhirnya pakai selimut untuk bantu Riku. Rasanya ingin punya 10 tangan supaya bisa melakukan semuanya sekaligus. Ini aku sudah terlatih deh untuk melakukan dua pekerjaan yang berbeda dengan satu tangan. Sulit memang menjadi seorang ibu. Untuk urusan barang kali ini tidak menjadi masalah karena Tina bantu aku untuk angkat barang. Tapi kalau misalnya tidak ada Tina? duhhh bagaimana nanti pulangnya ya? Que sera-sera deh.

Akhirnya setelah 7 setengah jam, kita landing dengan selamat di bandara Soekarno Hatta. Satu hal yang membuat aku senang dengan bandara Indonesia adalah dengan adanya sistem porter. Kalau di Jepang tidak ada sistem porter. Semua orang harus bertanggung jawab mengangkat kopernya sendiri dari luggage belt ke trolley. Dan aku harus mengalami mengangkat koper sendiri dalam keadaan hamil dan waktu menggendong bayi. Tidak ada orang Jepang yang membantu. This is what I called DINGIN. Nobody cares. Kalau ada porter, biarpun mahal aku akan bayar. Tapi tidak ada. Di sini bisa dirasakan bahwa uang tidaklah menyelesaikan segalanya (eh bisa deng kalau saya bayarin tiket  seseorang khusus untuk angkat-angkat koper…ayo siapa mau? tapi duitnya ngga ada tuh).

Setelah bertemu orangtua, Chris dan Andy, kita muat koper di dua mobil dan go home deh. Satu hal yang membuat aku sedih juga waktu melewati bundaran Senayan, yaitu berubahnya pemandangan akibat adanya Senayan City. Where is my old town?

(lucu deh si riku dan kai lagi bobo….ada suatu saat riku sebelah dalam dan Kai sebelah luar, sesudah 2-3 jam kedudukan berubah….kok bisa?)

Ganti Baju!! -koromogae

1 Jun

Mudah-mudahan dengan judul Ganti baju, banyak yang akses dan buka judul ini hahaha. Heran emang, kalau judulnya nyrempet pasti banyak yang mau buka. Kalau judulnya kaku, meskipun isinya menarik, tidak ada yang buka. Don’t judge the book by its cover ya…. tapi cover memang perlu kalau tidak kan telanjang hihihi.

OK kenapa judulnya ganti baju?

Sebetulnya lebih tepat kalau judulnya “Ganti baju yang sesuai musim”. Dalam bahasa Jepangnya 衣替え(ころもがえ) Pas hari ini 1 Juni biasanya fashion/baju musim dingin/semi diganti menjadi pakaian yang cocok untuk musim panas. So, mustinya mulai hari ini semakin banyak yang memakai baju Aloha Hawaii, rok tipis atau mini skirt, atau celana pendek, tank top (baju singlet)…..Pokoknya yang serba tipis atau mini karena panas. Tak lupa memakai topi/payung parasol, atau bahkan ada yang memakai sarung tangan, supaya tangannya tidak terbakar sinar matahari. Kaca mata hitam jarang dipakai di Jepang, padahal bagi saya sunglasess itu perlu, karena mata saya tidak kuat kalau cahayanya terlalu terang. Tidak lupa membawa saputangan handuk, spray pengharum tubuh (buat BB), kadang membawa thermos berisi air es, dan UV cut lotion. Duuuh siap berperang melawan si matahari deh.

Saya tidak suka musim panas di Jepang. Selain karena panasnya lembab, seperti masuk sauna. Juga karena ribut oleh suara serangga semi (cicadas)…mungkin kalau di Jakarta tidak ada, tapi suami saya pernah dengar di Kebun raya Bogor. Karena benci panasnya Jepang, biasanya saya melarikan diri ke Australia waktu adik saya masih belajar di sana, atau pulang kampung ke Jakarta (Jakarta bukan kampung padahal ya). Tahun lalu saya tidak bisa pulang musim panas, karena melahirkan anak kedua, Kai. Tapi karena di dalam RS dan rumah terus, tidak sempat merasakan teriknya matahari.

Meskipun saya tidak suka musim panas di Jepang, hari ini saya mau menikmati matahari, karena sudah dua hari ini hujan terus di Tokyo, sehingga temperaturnya 15 derajat saja…Brrrr.

Hari ini tanggal 1 Juni, ternyata banyak sekali peringatannya. Sampai saya pikir duhh pasti tulisan saya panjang deh. But sebagai catatan untuk saya juga, maka satu per satu saya tulis ya.

1. Denpa no hi , hari frekuensi. Peraturan mengenai frekuensi gelombang dikeluarkan pada tahun 1950.

2. Hari meteorologi. Mengenangkan pendirian tower meteorologi pertama di Jepang di Akasaka, Tokyo pada tahun 1875. Tower ini yang nantinya akan menjadi Badan Meteorologi. Dan pada tahun 1884, untuk memperingati dimulainya perkiraan cuaca dan gempa di wilayah Tokyo Meteorological Tower itu diresmikan.

3. Ume no hi. Hari Ume/ PLUM. Jika pohon Plum bermekaran, maka kita mempunyai harapan musim semi akan datang dan menjadi hangat. Pohon Plum biasanya mekar sebelum Sakura. Jadi sekitar akhir Februari- Maret. Bunganya mirip dengan sakura, sehingga mungkin orang Indonesia tidak bisa membedakannya. Jika Sakura menghasilkan buah cherry, maka Ume menghasilkan buah Plum. Buah plum tidak dimakan begitu saja. Biasanya buah plum muda akan dipetik dan dibuat minuman keras Umeshu- Plum Wine. Atau buah Plum akan dikeringkan dan diberi garam, serta daun shiso untuk menjadi Umeboshi, Dry Plum, pelengkap nasi bagi orang Jepang. Saya dulu tidak suka umeboshi karena kecut, tapi sejak ada teman mertua yang membuat umeboshi tidak terlalu kecut, saya bisa makan. Kalau di China plum akan lebih dikeringkan lagi sehingga hampir-hampir daging buahnya tidak mengandung air, dan dried plum ini dimakan sebagai snack. Saya ingat dulu banyak snack plum kering di Indonesia. Pasti ada orang Indonesia yang pernah coba.

(bunga Plum dan buah Plum)

(Ume Wine) (Umeboshi)       (ume kering snack)

4. Hari Fotografi. Mengenai Fotografi lebih baik serahkan pada yang ahli saja ya. Meskipun dulu di SMA pernah ikut Exkul Fotografi…. pernah coba cuci cetak foto hitam putih, hunting foto dsb. Waktu itu pinjam kamera Fujica nya papa (Yang nikon tidak dikasih hiks). Pertama kali membeli camera sendiri ya di Tokyo, Canon Eos Kiss. Tapi sekarang jaman digital, sudah tidak ada yang pakai film 35mm lagi. Jadilah si Canon penghuni lemari. Entah kenapa saya lebih suka Canon daripada Nikon, sehingga waktu membeli digital camera juga merek Canon. (Terakhir beli beberapa bulan lalu Canon Powershot G9, gara-gara yang G6 rusak). Kapan ya bisa beli yang EOS digital…..mahal euy.

5. Hari penghapusan larangan memancing ikan Ayu. Ayu nya Indonesia sih cantik-cantik, tapi kalau di Jepang Ayu juga merupakan nama ikan sungai (air tawar). Nah biasanya mulai tanggal 1 Juni diperbolehkan memancing ikan Ayu di sungai-sungai. Entah kenapa ikan ini juga populer di kalangan masyarakat Jepang, padahal banyak durinya. Biasanya kalau pergi ke festival Matsuri di musim panas, dijual ikan ayu yang ditusuk dan dibakar dengan arang. Enak juga….

(Ikan ayu dan dibakar dengan cara seperti di foto …jadilah sate ikan hihihi)

6. Gum no hi. Hari permen karet. Ditetapkan sejak tahun 1994 oleh Japan Chewing Gum Association. Permen karet mulai masuk ke Jepang tahun 1916. Tapi penentuan tanggal ini berdasarkan kebiasaan yang berlaku sejak jaman Heian yaitu setiap tanggal 1 Juni diadakan upacara untuk menguatkan gigi dengan menguyah mochi. Dengan dasar itu Asosiasi Permen Karet Jepang menentukan tgl 1 Juni sebagai hari permen karet. Yang pasti hari atau peringatan seperti ini tidak ada di Singapura ya.

7. Hari Mugicha. Hari Teh Mugi. Karena sebetulnya tidak memakai daun teh, tidak bisa dikatakan teh Mugi. Namun hampir semua minuman di Jepang selain yang berasal dari sari buah, diberi nama cha atau teh. Mugicha ini dibuat dengan menyangrai sejenis gandum, kemudian dicampur dengan air. Biasanya diminum dingin. Karena tidak mengandung Caffein, mugicha ini cocok untuk diberikan kepada anak bayi.

8. Hari paku ulir. Neji no hi.

9. Hari Landscape, pemandangan. 景観の日. Peringatan baru nih, 2006. Karena peraturan landscape menjadi wewenang departemen pertanahan dan agraria, departemen lingkungan hidup dan Dept. kehutanan, pertanian dan perikanan.

10. Hari Susu sedunia. 牛乳の日. Ditetapkan oleh FAO sejak tahun 2001.

11. Hari TUBE. Tube adalah nama Band Jepang sejak tahun 1985 yang identik dengan Summer. Karena iramanya cocok untuk summer dan selalu mengeluarkan album waktu summer. Namun Hari Tube ini ditetapkan oleh masyarakat Hawaii, karena pada tanggal ini pada tahun 2000 diadakan live performance di Hawaii. Lagunya yang terbaru tahun 2008 ini berjudul HOTARU (kunang-kunang). Saya sendiri suka lagu mereka yang berjudul “Garasu no Memories”, “Datte Natsu janai”, Season in the sun”, “Because I love you”, dan “Natsu Matsuri”. Mau dengar lagunya seperti apa? Silakan klik imeem di bawah ini. Dan siap-siap joget hihihi.

OH iyaaaaa, mulai hari ini, semua penumpang mobil yang duduk di belakang pun harus memakai seat belt!! Apa hukumannya kalau tidak pakai? Tidak ada, tapi SIM si pengemudi akan ditandai satu tanda kesalahan.