Penghargaan

10 Nov

Tadinya saya tidak mau menulis sesuatu tentang Hari Pahlawan. Tahun lalu saya sempat membuat beberapa tulisan di sini dan di sini. Tapi tahun ini,  saya memang tidak tahu mau menulis apa di Hari Pahlawan. Mungkin saat ini bagi saya, selain orang tua yang selalu menjadi “pahlawan” di hati saya, pahlawan bagi saya masih bapak Watanabe yang saya ceritakan di sini. Sabtu dua minggu yang lalu, saya memberikan print out tulisanku di sini mengenai beliau, berikut komentarnya, semuanya 30 halaman. Saya titipkan pada Akemi san, untuk memberikan langsung padanya. Dan Jumat lalu, sebelum berangkat mengajar saya mengangkat telepon dari Watanabe san. Dia mengucapkan terima kasih atas tulisan saya. Dia terkejut katanya. Dan dalam kesempatan itu saya  juga sampaikan salam dari beberapa orang yang ingin mengirim surat langsung.

Pada tanggal 3 November lalu, Hari Kebudayaan Jepang, dan seperti biasa Kaisar Jepang memberikan penghargaan, medali kepada warga Jepang dan warga asing yang dianggap berjasa bagi Jepang. Memang banyak terdapat polemik di kalangan masyarakat Jepang sendiri mengenai pemberian penghargaan ini… tapi, aku melihatnya sebagai tanda bahwa Jepang pun masih menghargai warganya yang berusaha dan berjuang di bidangnya.

Sekedar informasi, Jepang memberikan penghargaan biasanya dua kali setahun, yaitu di musim semi dan di musim gugur. Musim gugur, biasanya diberikan di awal-awal November. Dan biasanya aku mendapatkan info dari bagian Pendidikan KBRI, Ibu Hikita bahwa hampir setiap tahun ada satu orang Indonesia menerima penghargaan. Dan tahun ini yang menerima penghargaan adalah Jacob Oetama (78), Pemimpin Umum Harian Kompas, Presiden Direktur Kelompok Kompas Gramedia, dan seorang mantan anggota DPR.

Beliau menerima Bintang Jasa bernama The Order of The Rising Sun, Gold Rays with Neck Ribbon diberikan Pemerintah Jepang atas jasanya bagi peningkatan hubungan Jepang dan Indonesia. Oetama telah memberikan kontribusi bagi promosi pemahaman terhadap Jepang di Indonesia lewat keunikan berita di Harian Kompas dan keragaman aktivitas penerbitan melalui Kompas Media Grup.

Oetama juga dianggap telah memberikan penilaian tinggi pada makna Restorasi Meiji Jepang, dan sejak masa awal berdirinya Harian Kompas, dengan partisipasi dan kerjasamanya dalam beragam pertukaran intelektual dengan pihak terkait Jepang terutama di bidang jurnalisme dan budaya, memberikan kontribusi saling pengertian di antara kedua negara.

Jakob Oetama juga dengan aktif menawarkan Pusat Budaya (Bentara Budaya) yang dimiliki oleh perusahaannya sebagai tempat penyelenggaraan kegiatan yang berhubungan dengan kebudayaan Jepang. Pada momentum yang sangat penting yaitu tahun peringatan 50 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Jepang di tahun 2008, menjadi penyelenggara bersama kegiatan “Expo Indonesia Jepang 2008”. Kegiatan ini merupakan kegiatan peringatan berskala besar yang telah memberikan kontribusi bagi promosi saling pengertian dan hubungan persahabatan antara Jepang dan Indonesia.

Pemerintah Jepang telah menghargai orang Indonesia dalam usaha menjalin persahabatan dan kerja sama kedua negara. Dan sebetulnya diharapkan juga bahwa pemerintah Indonesia dapat memberikan penghargaan kepada warga Jepang yang memang telah bekerja untuk persahabatan kedua negara. Dalam percakapan saya dengan Hikita san tadi di telepon, dia menyebutkan nama  salah satu calon orang Jepang yang patut dihargai yaitu Ibu Ogura Mie. Beliau telah memberikan seluruh uangnya demi pendidikan di Indonesia, melalui yayasan Fukushi Tomo no Kai. Yayasan ini merupakan perkumpulan mantan prajurit Jepang di Indonesia yang bergerak di bidang pendidikan dengan memberikan beasiswa bagi anak-anak Indonesia. Dan kegiatan ini sudah lama dia lakukan (kalau tidak salah info sekitar 15 tahun). Ogura Mie san sendiri telah menerima bintang penghargaan langsung dari Kaisar Jepang tanggal 13 Mei yang lalu.

Namun dengan rasa apatis, saya menyampaikan pada Hikita san…. masih banyak pahlawan kita yang belum dihargai oleh pemerintah sendiri, bagaimana kita mau mengharapkan pemerintah Indonesia menghargai orang asing yang telah banyak berbuat untuk hubungan kedua negara? ….  Apa memang sulit ya? Memberikan penghargaan bagi orang-orang yang memang telah berjasa? Entahlah….

sumber: dari sini

Sebutan itu….

10 Nov

Pahlawan adalah sebuah sebutan yang ditujukan pada orang-orang yang berjasa dalam merebut kemerdekaan. Benarkah itu? Tentu saja benar, tapi mungkin artinya bisa lebih luas lagi. Kita lihat KKBI,

pah·la·wan n orang yg menonjol krn keberanian dan pengorbanannya dl membela kebenaran; pejuang yg gagah berani; ke·pah·la·wan·an n perihal sifat pahlawan (spt keberanian, keperkasaan, kerelaan berkorban, dan kekesatriaan)

Waktu saya ingin menulis sesuatu untuk menyambut hari Pahlawan, terus terang saya merasa sulit. Apa yang akan saya tulis? Meskipun saya suka sejarah, ternyata sejarah yang saya kuasai lebih banyak sejarah Jepang daripada sejarah Indonesia. Atau saya merasa “kurang informasi” mengenai sejarah pahlawan Indonesia sendiri. Putar otak dan memanfaatkan internet saya malah membaca bermacam-macam fakta yang membuat kening saya berkerut. Sampai Gen, suami saya berkata,”Mel, dengan muka kamu yang berlipat begitu, pasti tulisan kamu tidak akan menarik!”. Betul sekali… muka saya memang tidak pantas dilihat saat itu.

Berapa sih sebetulnya jumlah pahlawan Indonesia? seratus sekian? Dan lebih terkesiap jika Anda membaca komentar Daniel Mahendra di posting saya yang ini: Ajakan Merayakan Hari Pahlawan

Dan tahukah, Bung Tomo baru akan diberi gelar Pahlawan Nasional itu besok, pada 10 November 2008.

See?

Aduh…. benar-benar aduh! Saya cari di wikipedia tentang Pahlawan dan mencari dengan kata kunci Pahlawan. Terdapat daftar nama Pahlawan Indonesia, yang 138 orang, per 2006. Memang tidak ada nama Bung Tomo. Padahal? Ditetapkan tanggal 10 November itu apa coba dong alasannya? kok… loh… dong … dechhh ….. sih ……

cuma itu yang saya bisa katakan, sambil menahan emosi.

Sutomo (lahir di Surabaya 3 Oktober 1920, meninggal di Makkah, 7 Oktober 1981) lebih dikenal dengan sapaan akrab oleh rakyat sebagai Bung Tomo, adalah pahlawan yang terkenal karena peranannya dalam membangkitkan semangat rakyat untuk melawan kembalinya penjajah Belanda melalui tentara NICA, yang berakhir dengan pertempuran 10 November 1945 yang hingga kini diperingati sebagai Hari Pahlawan.

Banyak yang ingin saya tulis…tapi daripada jadi ngalor ngidul saya hanya mau tanya tentang kata pahlawan itu sendiri. Siapa sih yang menentukan seseorang berhak dipanggil pahlawan? Apakah memang butuh waktu sekian lama untuk menentukan seseorang seperti Bung Tomo menyandang “gelar” Pahlawan (Yang tentunya bagi Bung Tomo sendiri gelar itu sendiri sekarang TIDAK penting!!!!). Dan mengapa kita sendiri bisa mengumbar sebutan pahlawan untuk siapa saja di sekitar kita, tetapi untuk mengakui orang yang benar-benar berjasa saja butuh waktu sekian lama? Saya tidak mempertanyakan keabsahan sebutan itu tapi kalau kita bisa menyebutkan orang tua kita sendiri sebagai pahlawan kita, (lihat posting mascayo )  atau kita bisa menyebut guru sebagai pahlawan tanpa tanda jasa, atau yang paling aneh menurut saya Tenaga Kerja (Wanita) yang bekerja di luar negeri sebagai pahlawan devisa, masak sih masih banyak orang yang benar-benar berjuang di medan perang, tidak bisa kita panggil sebagai pahlawan? OK, saya mengerti bahwa kalau semua orang dinyatakan sebagai pahlawan akan penuh TMP kita…. tapi selayaknya kita, bangsa Indonesia, memikirkan tentang PAHLAWAN lebih dalam, jangan asal sebut saja, sehingga makna kata Pahlawan itu menjadi kabur. (meskipun dalam KBBI sendiri artinya amat sangat luas sekali).

Ilustrasi percakapan saya dan Gen di pagi hari tanggal 10 November ini:

“Gen …. Yasukuni Jinja itu tempat pahlawan Jepang?”
“Bukan…”
“Tapi kan selalu jadi polemik jika petinggi negara pergi ke sana”
“Kita diajarkan untuk tidak menganggap orang-orang yang di”kubur” di situ sebagai pahlawan”
“Loh… Jadi Pahlawan Jepang itu siapa?!
sambil tertawa, “Ichiro… (pemain base ball)”
“hmmm lalu orang-orang yang tergambar di uang kertas Jepang apakah bukan pahlawan?”
“Ya mereka Pahlawan….. Tapi bagi Jepang sekarang orang-orang yang aktif di dunia internasional sekarang adalah pahlawan”

Natsume Soseki (Satrawan), Fukuzawa Yukichi (Bapak Pendidikan), Shotoku Taishi (Pangeran yang membuat peraturan Jepang pertama kali di abad ke 7) dll.

“OK. Bisa dimengerti…. BTW Indonesia hari ini memperingati hari pahlawan. You know what? TKI aja dibilang pahlawan devisa”

“Understandable!. Indonesia perlu legenda. Sebanyak mungkin memberikan gelar pahlawan atau menyebut seseorang pahlawan untuk menyatukan negeri. Dan memang begitu kondisinya kan. Jepang dari awal tidak perlu pahlawan karena kita menganggap Jepang adalah negara kesatuan dari dulu (yang menurut saya tidaklah 100% benar). Tidak perlu ada istilah pahlawan. Tapi Indonesia perlu. Pahlawan sekarang justru yang sedang berkecimpung di dunia internasional dan mendapat pengakuan luar negeri.”

Hmmmm emang lain ya cara berpikirnya. Tapi soal pahlawan “sekarang” adalah orang-orang yang aktif mengharumkan nama negara di dunia internasional, itu saya amat sangat setuju. Jadi mari…kita berusaha menjadi pahlawan dengan mengharumkan nama bangsa kita. Maju!!!!! jangan melulu tinggal pada romantisme masa lalu. Baca posting pak Oemar tentang Yogi. Selayaknyalah kita berusaha memajukan Indonesia lewat bidang masing-masing. Atau paling sedikit menulis lewat blog Indonesia, seperti komentar DM.

Ajakan Merayakan Hari Pahlawan

8 Nov

Saya mendapat ajakan dari Mang Shanny untuk bersama-sama memperingati Hari Pahlawan. Mari…mari yang berminat bisa ikutan ya.

******************************

Rencananya nanti pada tanggal 10 November 2008, kita semua para blogger akan membuat posting dengan tema tentang pahlawan Indonesia. Dan semuanya akan di publish pada pukul 10 pagi di tanggal 10 November tersebut.

Karena itu kami berharap agar rekan-rekan blogger semua dapat ikut berpartisipasi dalam event ini. Sebagai bentuk wujud kepedulian kita terhadap para pendiri bangsa ini.

Mungkin hanya inilah yang bisa kita lakukan sebagai blogger dalam rangka memperingati hari Pahlawan nanti. Semoga seluruh rekan-rekan dapat mengikutinya.

Adapun ketentuannya adalah sebagai berikut ;

  • Isi posting bebas, bisa berupa hasil tulisan anda sendiri, sejarah para pahlawan, sejarah tokoh pahlawan, sejarah tentang situasi masa kemerdekaan, atau apapun juga.
  • Bisa dalam bentuk tulisan murni, atau bisa juga dalam bentuk posting foto atau video.
  • Publish hasil posting anda pada blog anda masing-masing pada pukul 10 pagi WIB, atau disesuaikan dengan kota masing-masing blogger berada
  • Masing-massing blogger cukup hanya publish satu posting saja
  • Tagline : hari pahlawan, pejuang, kemerdekaan, sejarah, bangsa, negeri, Indonesia
  • Kategori post : Sejarah, Pahlawan, Bangsa, Indonesia

Diharapkan pada siang harinya, seluruh hasil posting tersebut sudah dapat di search melalui mesin pencari di google, dengan kata kunci yang sama dengan tagline atau kategori post.

Hal ini diharapkan akan berdampak kepada pencarian, dimana pada waktu yang sama dengan tanggal yang sama telah terjadi posting blog secara serentak yang dilakukan oleh para blogger di Indonesia.

Selain itu pada tanggal yang sama juga, diharapkan para blogger dapat melakukan aksi sosial berupa donor darah di PMI cabang masing-masing kota.

Namun untuk yang satu ini, diharapkan ada keihklasan hati untuk mendonorkan darahnya, serta niat semata-mata untuk menolong sesama yang membutuhkan darah.

Bila anda akan mendonorkan darah, maka harus memenuhi ketentuan sebagai berikut ;

  1. Tidak sedang dalam kondisi Menstruasi bagi wanita
  2. Tidak sedang mengkonsumsi obat-obatan baik obat dari dokter atau hanya obat biasa
  3. Tidak sedang dalam kondisi capek atau bekerja berat
  4. Tidak dalam kondisi yang kurang istirahat (tidur) akibat bedagang sehari sebelumnya.
  5. Tekanan darah dalam kondisi normal

Jadi dalam menyambut hari Pahlawan nanti pada tanggal 10 November, ada dua event yang akan kita lakukan, yaitu posting secara bersamaan, dan satunya adalah aksi sosial berupa donor darah.

Pengalaman anda dalam mendonorkan darah, bisa anda publish sebagai bahan posting hari berikutnya.

Semoga ini adalah event yang pertama kali dilakukan oleh para blogger di Indonesia, dan mendapat perhatian dari blogger negara lain.

Mohon kepada anda yang telah membaca tulisan ini, untuk menyebarkannya kembali kepada rekan-rekan atau blogroll anda atau informasikan juga pada saat anda chatt, sehingga diharapkan semakin banyak blogger yang berpartisipasi dalam acara ini.

Silahkan anda copas tulisan ini untuk anda pasang di blog anda, semoga pula dengan cara seperti ini informasi akan dengan cepat menyebar kepada para blogger.