Takato Castle

1 Des

Akhirnya kesampaian juga niat kami untuk mengunjungi Takato castle setelah dari Matsumoto Castle dan menginap di Komagane. Sebetulnya kastil ini sangat indah pada musim semi, saat sakura mekar. Sehingga tidak heran Takato Castle dipilih sebagai salah satu dari 100Tempat Sakura terkenal di Jepang.

Tapi ternyata bukan hanya sakura saja yang indah di sana. Bayangkan begitu sampai di pelataran parkirnya saja kita sudah harus menahan nafas melihat pemandangan di depan mata. Pegunungan bersalju membentang di kejauhan dan deretan pohon yang berubah warna menjadi tempat yang bagus untuk berfoto. Karena kami sampai di lapangan parkir itu kurang dari jam 10, masih belum banyak pengunjung yang datang, sehingga kami bisa membawa mobil sampai di ujung lapangan dan mengakali menaruh kamera di wiper supaya bisa mengambil foto kami sekeluarga.

lapangan parkir aja bagus 😀

Setelah puas berfoto dengan latar pegunungan, kami memarkirkan mobil dengan benar, dan berjalan menuju ke arah Takato Castle. Namun sebelum ke kompleks castlenya, kami mampir dulu ke Shintokukan, 進徳館 sebuah hanko atas sekolah domain Takato. Bangunan ini ditetapkan pemerintah Jepang menjadi bangunan bersejarah tahun 1973. Untuk masuk ke situ memang gratis, dan bangunannya juga tidak besar.

Tak lama kami berada di sekolah Shintokukan itu dan langsung berjalan menuju kompleks Takato Castle. Tapi mana castlenya? Ternyata castlenya sendiri sudah tidak ada. Yang tertinggal hanya jembatan kayu, yang konon akan dipenuhi bunga sakura pada musim semi. Melewati jembatan itu ada taman yang di bagian ujungnya berdiri jinja kecil.

Bekas situs Takato Castle

dari situ kami berjalan menuju ke museum sejarah yang terletak terpisah dari kompleks istana. Melewati beberapa batu tulis dan monumen, kami masih bisa mendapatkan pohon-pohon yang berwarna merah oranye khas musim gugur.

menikmati warna musim gugur

 

Sementara aku menunggu di taman castle itu, Riku, Gen dan Kai pergi ke museum sejarah untuk minta cap pada buku 100Castle. Sebetulnya aku juga mau mengejar mereka tapi malah salah masuk ke arah museum seninya. Akhirnya aku kembali lagi masuk kompleks castle dan menunggu di bangku taman.

Kompleks Takato castle ini tidaklah besar, tapi karena musimnya pas bagus, terasa indah. Akhirnya kami kembali ke lapangan parkir untuk bergegas kembali ke kota Ina untuk pergi ke Kami Ina Nougyou Koukou, SMA pertanian kota Ina. Loh kenapa ke sana?

SMA Pertanian kota Ina

Jadi sebelum pergi ke Takato Castle kami sempat mampir ke konbini untuk membeli onigiri. Dan disitu ada poster yang memuat bahwa hari itu mulai pukul 10:30 sampai 12:30 akan ada pameran dan kegiatan yang diadakan oleh murid SMA pertanian itu. Antara lain memerah sapi, memperkirakan berat sapi dan lain-lain. Riku ingin sekali ke sana, dan papa Gen juga. Jadilah kami pergi ke tempat pelaksanaan festival SMA Pertanian itu. Sementara Gen dan anak-anak turun mengikuti acara, aku menunggu di dalam mobil karena ada satu kerjaan kecil yang harus aku kerjakan dan kirim hari itu juga. Lagipula aku sudah sering melihat kegiatan seperti itu, sehingga cukuplah melihat dari jauh. Ternyata Riku berhasil mendapatkan sebuah TShirt karena dia tepat menebak berat seekor anak sapi yaitu 50 kg!

Tadinya kupikir acara SMA itu menyediakan  stand-stand makanan. Entah kenapa hari itu aku ingin sekali makan daging! Yakiniku atau steak deh hehehe. Ah, ternyata di acara itu sama sekali tidak ada makanan, sehingga kami terpaksa mencari restoran sebelum masuk Tol untuk pulang. Karena tidak ada yang menjual daging, akhirnya kami masuk ke sebuah restoran Soba. Memang daerah Shinshu (Nagano) terkenal dengan sobanya. Tapi rek mahalnya hehehe.

soba dan desertnya es krim 3 rasa

Perjalanan pulang mulai jam 2 terasa lama sekali karena kami sempat mampir di Kofu yaitu di Takeda Jinja (abad 16) dan Kofu Castle (abad 17). Memang kami sudah pernah pergi ke Takeda Jinja, tapi waktu itu kami belum punya buku kumpulan Cap 100Castle. Jadi kami ingin mengejar cap tersebut, mumpung dekat. Di kedua tempat inipun aku tidak turun karena masih mengerjakan terjemahan. Untung pekerjaanku itu akhirnya bisa terkirim pukul 5 sore. Tapi perjalanan kami sampai rumah masih jauh dan macet….. Kami baru sampai di rumah jam 9 malam, dan dalam waktu 20 menit aku langsung membuat makan malam (untung ada nasi) deh.

Di Kofu : Takeda Jinja dan Kofu Castle

Perjalanan dua hari menghasilkan 4 cap castle, yaitu Matsumoto Castle, Takato Castle, Takeda Jinja dan Kofu Castle. Perjalanan mengumpulkan sampai 100 castle itu masih jauh dan lama (dan mahal hehe)

23 Replies to “Takato Castle

  1. Bagus deh foto riku dan kai berdua yg paling atas!
    Aku baru ngeh kalo ternyata ada buku utk ngumpulin capnya toh…ih pasti anak2 semangat yaa ngisi bukunya sampe penuh…jd inget deh dulu aku masi kecil les piano biasanya dikasi stiker kl mainnya bagus, jd semangat latian biar album stikernya penuh 🙂

  2. wah senangnya punya target 100 castle ? ga apa2 Mel, pelan2 pasti dapat, sekali pergi aja bisa 4 castle….pasti tercapai

    menyenangkan ya, indah semua, ditambah lagi dengan daun-daun yang sudah mulai berubah warna

    huhuhu…makin kangen sm Jepang 🙁

  3. Waahh asyik banget ya.. Pengen ke castle-castle juga jadinya hehe.
    Oh ya met kenal mba Imelda, saya Lidia. Saya baru pertama kali mengunjungi blog ini ketika saya memasukkan kata kunci di google mengenai tradisi orang Jepang hehe..
    Saya rencana akan mengunjungi Jepang tanggal 7 Des-13 s/d 18 Jan-14 mba. Dan akan tinggal di rumah teman di Toshima-ku . Kalau mba Imelda lagi senggang, boleh ketemu nggak mbak? hehehe. Aku ada masukin alamat email aku di requirement comment. Kalau mbak Imelda nggak keberatan, tolong kontak ke email aku yg itu ya mba. Makasih banyak sebelumnya 😀 GBU

  4. Terasa semangat menyambangi 100 kastilnya nih mBak, menanamkan cinta sejarah melalui penaklukan, kebayang tuk adopsinya di sini…
    Wow kemasan pameran SMK Pertanian pun apik jadi tujuan perjalanan ya….
    Kembali menikmati keindahan autumn hampir diujung…

  5. Pemandangannya emang bagus banget mbak.. gak kebayang pas musim semi yak..

    Btw sekolah sma pertaniannya keren banget.. terasa banget suasananya.. emang kalau SMK itu ya harus seperti itu yak..

    Emang berapa lagi mbak cap yang harus dikumpulkan? 🙂

Tinggalkan Balasan ke Ekawati Sudjono Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *