Setiap tanggal 25 November, Indonesia memperingati Hari Guru Nasional. Terus terang aku tidak mengerti kenapa ada Hari Pendidikan, dan ada Hari Guru. Di Jepang dua-duanya tidak ada. Mungkin karena pendidikan sudah lumrah dan sejarahnya terlalu lama?
Banyak teman yang menuliskan terima kasih kepada guru-guru mereka dari TK, SD, SMP, SMA, Universitas dan ada yang menulis guru agama juga guru ketrampilan khusus. Tentu aku pun selalu berterima kasih pada guru-guruku, tapi kalau mau disebutkan nama, aku paling ingat sampai sekarang guru kelas 1 SD ibu Catherine dan kelas 5 SD ibu Mardiyanti. Ibu Catherine sudah berteman denganku di FB, tapi aku belum mengetahui kabar dari ibu Mardiyanti.
Kebetulan akhir pekan kemarin aku pergi ke sebuah sekolah SD di Matsumoto yang merupakan salah satu sekolah yang tertua di Jepang setelah Restorasi Meiji. Dibangun tahun 1875 dan sekarang dipakai sebagai museum pendidikan. Namanya Kyu Kaichi Gakkou dan bangunan ini ditetapkan menjadi Warisan Budaya Penting Jepang pada tahun 1961.
Untuk masuk bangunan bergaya Eropa ini kami membayar 300 yen untuk dewasa. Buka pukul 9 pagi sampai pukul 5 sore. Kami datang sudah pukul 4:20 dan masih sempat mengelilingi bangunan dua lantai ini. Sebetulnya jika banyak waktu aku dan Gen ingin membaca semua keterangan yang terdapat dalam kelas-kelas yang dijadikan tempat pameran, karena kami berdua memang mengambil program pendidikan sekolah waktu program pasca sarjana.
Kelas pertama yang kami masuki menggambarkan suasana kelas jaman dulu, yang masing-masin murid mendapatkan papan tulis kecil untuk mencatat. Ah suasana seperti ini memang masih aku alami waktu SD dulu, meskipun tentu bangku dan papan tulis kecil tidak ada. Tapi suasana kelasnya membuat aku bernostalgia. Kalau dipikir-pikir sekolah jaman dulu memang masih memakai alat-alat tradisional tapi kok rasanya lebih ramah lingkungan ya?
Yang juga menarik adalah perbandingan bangku belajar SD dari jaman sebelum Meiji (terakoya) sampai jaman sekarang. Semakin ke sini tempat menulisnya semakin jauh dari tanah 😀
Memang jaman semakin modern, jika dulu murid SD mencatat penjelasan guru dari papan tulis, sekarang mungkin sudah ada yang memotret penjelasan guru dan tidak mencatat sama sekali (kejadian di universitasku sih) dan mungkin kelak tidak perlu lagi membawa buku dan alat tulis, cukup iPad saja. Atau perubahan dari pihak guru pun pasti terjadi, dan mungkin kelak guru dan murid tak perlu lagi bertemu langsung ya (di universitasku ini sudah dimulai). Tapi menurutku yang paling penting, manusia harus terus belajar, tentu saja gurupun termasuk.