Padma di Tatebayashi

3 Nov

Kalau mencari kata padma di Kamus Besar Bahasa Indonesia, akan tertulis : bunga teratai atau bunga seroja. Tapi kalau mencari di wikipedia, kita akan tahu bahwa yang dimaksud padma bukan sekadar lotus saja tapi sacred lotus.

Sebelum kami pergi ke Ashikaga Yakata dan Ashikaga Gakkou, kami melewati prefektur Gunma karena di situ ada bekas castle Tatebayashi. Memang Castle Tatebayashi ini tidak termasuk dalam daftar 100 castle terkenal di Jepang. Tapi Gen ingin melihatnya. Waktu kami mengikuti car navigator kami melihat papan: Tsutsujigaoka Koen. Hmmm kami pernah pergi ke taman tsutsuji (bunga azalea) di Ootawa Azalea Hills Yokosuka, jadi buat apa lihat lagi? Tapi Gen mengajak mampir saja sebentar kok sepertinya cukup besar, selain itu ada bekas Tatebayashi castle.

termasuk foto favoritku!

Memang kami tahu bahwa bunga azalea itu hanya berbunga sekitar bulan Mei, sedangkan waktu kami pergi ke sana bulan Juli. Dan memang taman di situ tidak ada bunganya lagi. Tapi kami bisa melihat ada semacam kolam/danau teratai besar di sana, dan melihat banyak orang berjalan ke arah lebih dalam yaitu ke tempat menaiki perahu. Rupanya bisa ikut tur dengan perahu mengelilingi danau itu yang makan waktu 30 menit.

kompleks taman Azalea Tatebayashi

Kami memang harus menunggu giliran naik sekitar 20 menit, sesudah membeli karcis seharga 700 yen untuk dewasa dan 300 yen untuk anak-anak. Dan perjalanan mellihat bunga teratai itu sangat menyenangkan. Selain melihat pemandangan yang meluas kami juga dibawa sampai ke tengah-tengah kumpulan teratai.

menembus “hutan” teratai

Pendayung perahu kami sudah tahu jalan-jalan melewati kumpulan teratai itu sehingga tidak merusak bunganya. Kami sampai bisa melihat bagian-bagian bunga lotus dan daunnya yang lebar, bahkan bisa memegangnya. Jarang kami bisa berada di tengah-tengah keindahan alam seperti ini, sehingga rasanya bahagia sekali.

perahu lain yang membawa turis, masuk ke dalam gerombolan teratai seperti kami

Menurut pendayung perahu kami, batang teratai itu kosong, dengan pori-pori besar, sehingga bisa menjadi selang jika kita menaruh minuman di bagian daun, dan minum di bagian bawahnya. Selain itu daun teratai yang besar itu mempunyai lapisan lilin sehingga bisa dipakai seperti payung waktu hujan. Jadi ingat pohon pisang kan? Dan pendayung perahu memperbolehkan kami membawa pulang daun teratai itu asal janji tidak dibuang sembarangan.

membawa pulang daun teratai

Kurang lebih kami berada di sana 2 jam, tapi hati kami amat terhibur dengan keindahan taman Padma ini.

Festival teratai mulai 10 Juli – 15Agustus 2013. Tahun depan mestinya ya sekitar tanggal itu juga.

 

8 Replies to “Padma di Tatebayashi

  1. mami…. aku sukaaa sekaliii dengan fotonyaa… suki suki suki… kuereeeeeeen pake buangeeet!!

    aku suka lotus juga… entah mengapa.. aku suka tanaman yang di tanam di air hahaha (ngefek karena aku cancer???) wwkkwkwkww

    tp aku emang suka bunga yang model model kaya lotus ini… lotus kwan im yaa bahasa awamnya?? apa aku salah?? peony khan juga mirip2 dikit ama ini hahaha… aaaah jadi pengen beli polibag lalu tanam buna (salah satu niat setelah pindah kost:p)

  2. Bahkan ‘hutan padma’pun dapat dikemas jadi wisata menarik. mBak apakah padma ini yang umbinya dipotong melintang dan berongga untuk masakan ya. Salam

Tinggalkan Balasan ke imelda Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *