Baseball (profesional) atau yakyuu 野球 adalah olahraga yang paling populer di Jepang, dilanjutkan dengan sepakbola (pro) dan golf (pro). Tentu saja Ichiro merupakan pemain baseball yang paling terkenal dan menjadi idola banyak pemuda Jepang. Bisa dilihat dari data cita-cita anak-anak Jepang yang menempati rangking 1 adalah menjadi atlit dan tentunya di antaranya menjadi pemain baseball pro.
(Sebetulnya bahasa Indonesianya adalah Bisbol, tapi karena aku terbiasa pakai Baseball perkenankan aku pakai istilah Baseball ya.)
Aku belum pernah menonton pertandingan olahraga langsung. Padahal sebetulnya sudah lama Gen ingin mengajak anak-anak menonton pertandingan olahraga langsung, entah sepakbola entah baseball, tapi karcis begitu juga cukup mahal apalagi kami berempat. Selain itu kami tidak mempunyai “idola” grup olahraga tertentu yang kami sukai untuk kami dukung.
Kebetulan Gen mendapatkan karcis baseball dari teman kantornya untuk pertandingan baseball hari Minggu kemarin. Sebetulnya aku malas, karena aku akhir-akhir ini kurang enak badan. Tapi Gen agak memaksa supaya aku ikut karena pertandingan itu antara kelompok baseball terkenal yaitu Saitama Seibu LIONS dan Chiba Lotte MARINES. Kupikir memang asyik juga karena aku bisa menuliskan pengalamanku pergi menonton pertandingan langsung.
Sebetulnya stadium baseball Seibu Dome itu tidak begitu jauh dari rumahku. Naik mobil bisa 1 jam saja, tapi yang menjadi masalah adalah tempat parkir yang terbatas. Kalau penuh tempat parkirnya berarti kami harus mencari tempat parkir yang lainnya dan pasti makan waktu. Jadi kami memutuskan untuk naik mobil sampai beberapa stasiun sebelum Seibu Dome, dan melanjutkan dengan naik kereta. Untung saja kami memutuskan naik kereta, sehingga kami bisa sampai 30 menit sebelum pertandingan dimulai.
Begitu turun stasiun Seibu Kyujoumae, aroma pertandingan sudah tercium. Bersama banyak penumpang yang turun, kami berjalan menuju stasium. Ada banyak stand toko-toko di depan stadium. Tapi karena kami belum pernah masuk stadium, kami langsung masuk setelah diperiksa karcis dan bawaan kami. Begitu terlihat deretan kursi aku langsung berinding! Begitu banyak orang yang berkumpul dalam stadiun bertempat duduk 37.000 orang. Hampir semua penuh. Aku baru pertama kali melihat begitu banyak orang tapi TERTIB…wahhhh.
Kami duduk di bagian yang cukup dekat dengan pemukul. Di bagian barat yang ditempati oleh pendukung team Lions. Karena bertanding di kandang sendiri pendukung lions menempati tiga perempat stadium. Kebanyakan memakai baju putih atau biru tua, baju team Lions. Aku sendiri cukup repot mencari baju berwarna biru untukku. Ternyata 90 persen bajuku berwarna hitam dan merah :D. Untung ketemu kemeja jeans sehingga bisa pakai warna biru, warna team Lions.
Kami duduk di kursi penonton yang menurutku sangat sempit. Well, memang tempat duduk menonton olahraga lain dengan menonton film di bioskop sih. Setelah duduk, Gen kemudian beli goods untuk mendukung team. Bendera, bat plastik ganda yang dipakai untuk pengganti tepuk tangan serta balon biru yang dilepaskan pas team akan juara.
Terus terang aku tidak begitu mengerti pemain baseball yang tergabung dan team Lions. Yah boleh dikatakan aku cuma tahu Ichiro 😀 Dengan bekal pengetahuan peraturan permainan softball, aku bisa sedikit mengerti tata cara pertandingan baseball. Yang menarik setiap atlet mempunyai fansnya sendiri dan punya lagu dukungan sendiri. Sehingga sebelum si atlit memukul , pendukungnya bernyanyi dan mengucapkan yell-yell khusus. Merinding dengarnya. Setiap ada bola yang masuk, pendukung berteriak dan memukul bat plastik. Kadang berdiri dan mengangkat tangan. Apalagi jika ada homerun, ada lagu khususnya lagi.
Aku selalu takut pergi ke pertujukan musik live atau pertandingan olahraga langsung apalagi team terkenal. Aku selalu takut terinjak-injak, terdorong-dorong atau terlibat kerusuhan seperti yang sering terjadi di Jakarta. TAPI pandanganku berubah banyak kemarin. Stadiun yang begitu besar (42,541 m persegi) dipenuhi begitu banyak orang, tapi kami bisa pergi ke WC/merokok/membeli makanan kapan saja dan tidak sulit kembali lagi ke tempat duduk.
Yang menarik juga ada penjual (bukan asongan sih) minuman softdrink, bir, teh, es krim atau goods yang berkeliling menawarkan jualannya. Ada yang pakai papan, ada yang langsung diketahui dari pakaian dan “ransel” yang digendongnya. Memang lebih mahal dari luaran tapi praktis karena diantar sampai tempat duduk. Bir dingin dijual 700 yen sedangkan juice seharga 250 yen.
Selain penjual minuman begitu, aku sempat memperhatikan ada gadis-gadis pendukung team yang memakai baju team dengan perut terbuka. duh seksi dan lurusnya perut serta kecilnya pinggang membuat ngiler deh 😀 (aku yang perempuan saja tidak bisa tidak melihat perut mereka apalagi yang laki-laki ya :D)
Akhirnya pertandingan selesai setelah 3,5 jam bertanding yang dimenangkan team yang kami dukung: Seibu Lions. Menangnya telak 15-0. Kami pulang melewati tempat duduk fans club Lions yang membawa bendera besar. Senang sekali melihat semangat mereka. Langsung Riku minta untuk ikut menjadi anggota fans club Lions, tapi aku bilang untuk menjadi anggota harus membayar uang iuran tertentu, yang bagiku tidak murah, jadi tunggu dulu sampai dia benar-benar suka dengan kelompok Lions. Orang Jepang memang fanatik sekali terhadap idolanya, sehingga membayar iuran untuk menjadi anggota fans club sudah menjadi kebiasaan. Kebiasaan yang mungkin sulit untuk diterapkan di Indonesia (atau sudah ada, CMIIW)
Kami naik kereta yang dipenuhi penonton untuk kembali ke stasiun tempat kami memarkir mobil. Yang aku senangi tidak ada deh acara dorong mendorong atau teriak-teriak yang mengganggu. Dan Riku sempat berkata: “Aku anak yang bahagia ya, selalu dibelikan ini itu, diajak nonton baseball, diajak jalan-jalan oleh papa mama. Terima kasih banyak ya” Aku terharu mendengar perkataan dia yang keluar tiba-tiba dan aku katakan, “Ya kamu memang harus berbahagia, karena mungkin tidak semua anak bisa begini. Mama papa tidak kaya yang bisa belikan macam-macam atau kasih uang, tapi kebersamaan yang bisa dikenang itu yang ingin mama papa lakukan. Nanti kalau Riku lebih besar lagi akan lebih sedikit lagi waktu untuk bisa pergi bersama, tapi sudah puas karena waktu kecil sudah banyak membuat kenangan.”
Senang, tapi mungkin kalau ada tiket pertandingan lagi belum tentu aku mau ikut deh, soalnya makan waktu lama sih. Sebuah pengalaman yang patut dikenang.
Apakah kamu sering menonton pertandingan olahraga? Apakah pernah menjadi anggota fans club team tertentu?