Selama dua malam Riku pergi karyawisata, Kai mempunyai kesempatan untuk mendominasi waktu papa mamanya lebih banyak dari biasanya. Kalau Riku sudah pasti tidur pukul 9:00 tanpa menunggu kami masuk kamar,Kai mesti tidur denganku. Sehingga sering dia harus menungguku jika aku ada pekerjaan yang perlu diselesaikan malam itu juga. Kalau ada Gen, biasanya dia minta papanya membacakan buku dulu sambil menunggu aku masuk kamar. Nah kemarin itu aku memaksakan untuk menulis posting dulu sebelum tidur, sehingga minta Gen dan Kai masuk kamar duluan. Saat itu Kai bertanya mengapa aku tidak langsung tidur? Dan Gen menjawab: “Mama wa bunsho wo kakanakereba naranaino…. (harafiah : Mama harus menulis kalimat dulu…)”
Kai bertanya: “Bunsho itu apa?” Nah loh… Apa jawabmu jika ditanyakan anak usia 6 tahun, “Kalimat itu apa?”
Aku sebetulnya menunggu Gen menjawab, tapi seperti biasanya dia jarang menjelaskan dengan detil. Jadi aku meninggalkan komputerku dan menjelaskan pada Kai.
“Kai, kalimat itu ekspresi pikiran kamu. Misalnya mama bilang: ママはご飯を食べたMama makan nasi, Kai jadinya tahu kan bahwa mama makan. Tapi kalau mama bilang : ママご飯, Mama nasi. Kai pasti bingung mama bilang apa sih, masa mama nasi. Kai tahu kata ‘mama’, tahu juga kata ‘nasi’. Tapi itu bukan kalimat yang bagus kalau Kai tidak ngerti. Kurang kata ‘makan’ kan? Nah, kalimat itu dibuat untuk menerangkan kepada orang lain. Itu namanya bunsho” 😀 Semoga dia bisa mengerti.
Tulisan dalam blog merupakan kesatuan kalimat-kalimat yang dapat dimengerti. Dimengerti oleh si penulis dan dimengerti oleh pembaca. Membuat kalimat, membuat posting itu memang sulit, tapi kalau kita tidak berlatih menyampaikan pikiran kita lewat tulisan sudah pasti kita bukan blogger yang baik. Ya jelas blogger tanpa tulisan sih. Silakan dibaca juga tulisan sahabat blogger uncle Lozz Akbar bahwa kita lebih baik menulis saja tanpa harus nyastra. Dan bagian yang aku garisbawahi adaah: “Sambil terus belajar mengasah teknik-teknis dasar menulis. Tentang cara menempatkan huruf kapital yang benar. Memahami kosakata EYD. Juga tentang cara memainkan tanda baca titik koma. Insya Allah lama-lama akan ketemu juga pakem sastra versi Anda.”
Setelah aku jelaskan mengenai kalimat, akhirnya aku membacakan buku dulu supaya dia tertidur baru aku bisa menulis dengan tenang. Aku baru selesai membacakan buku pilihan dia yang berjudul “生命の歴史Sejarah Kehidupan” beuhhh susaaah bacanya. Buku itu menceritakan pembentuka tata surya, planet-planet, bumi, bulan, lalu kehidupan di bumi, dinosaurus…..sampai kehidupan seperti sekarang ini. Memang Kai suka yang susah-susah sih 😀
Bulan April tahun depan, Kai akan masuk SD. Baru kemarin kami mendapat pemberitahuan dari pemerintah daerah Nerima yang “mengingatkan” bahwa anak kami akan memasuki usia sekolah (usia SD 6 tahun). Dalam surat itu kami diberitahukan bahwa Kai masuk SD (SD pemda – yang sama dengan Riku) terdekat rumah kami, dan harus mengikuti pemeriksaan kesehatan tanggal 7 November akan datang serta harus melengkapi formulir dari SD. Hebatnya pemda di sini, bukannya kami yang ribut cari sekolah, malah mereka yang memberitahukan sesuai dengan daftar kependudukan yang mereka punya. Jadi kami tinggal mengikuti prosedur yang sudah ditulis dalam surat itu. Ini juga berlaku untuk undangan pemeriksaan kesehatan tahunan, pemberitahuan habisnya masa berlaku kartu identitas dan SIM, pemberitahuan pemberian tunjangan untuk anak-anak (sampai usia 12 tahun) dll. Tapi tentu saja kami juga mendapat surat pengingat untuk membayar pajak 😀 Semoga kelak Indonesia juga dapat mengikuti sistem seperti ini ya.