Salju itu (Tidak) Menyenangkan?

17 Jan

Seorang tanteku di Belanda menulis begini : “Sneeuw is mooi om te zien … leuk voor the kids om te spelen … maar ellende voor veel mensen —- Salju indah untuk dilihat … menyenangkan untuk anak2 untuk bermain … tapi jadi masalah untuk banyak orang”. Dan memang begitu adanya. Kalau sesekali turun sih masih menyenangkan, tapi…..

Seperti kutulis di posting sebelum ini, tanggal 14 Januari lalu turun salju cukup lebat, bahkan untuk wilayah Yokohama sudah 13 tahun tidak turun salju sebanyak kemarin itu. Ketinggian 15 cm untuk wilayah Tokyo itu tinggi! Memang jangan dibandingkan dengan daerah di utara Jepang yang setiap musim dingin saljunya minimum 1 meter 😀 (Tidak jarang sampai 3 meter juga loh). Dan memang salju selalu ditunggu anak-anak karena mereka bisa bermain lempar-lemparan salju, membuat boneka salju atau meluncur di atas salju.

boneka snowman yang kubuat sekitar 16 tahun yang lalu di atas apartemen tingkat 4. hidungnya wortel, mulutnya cabe 😀

Tapi setelah salju berhenti turun itu masalahnya. Kami tidak bisa menyetir mobil jika bannya tidak dilengkapi rantai. Tanpa rantai, mobil bisa slip dan menimbulkan kecelakaan. Kami juga harus berhati-hati waktu berjalan, harus memakai sepatu yang tidak licin dan tentu saja menggandakan waktu yang diperlukan untuk bepergian. Jika tadinya cukup 30 menit, harus perhitungkan 1 jam untuk perjalanan.

sebelum pergi dengan mobil, salju yang menumpuk juga perlu disingkirkan dulu. Memakai spatula (apa saja yang tidak tajam) dan air panas.

Dan salju setelah berhari-hari itu kotor! Tidak lagi putih bersih. Kami harus menyekop tumpukan salju untuk membuat jalan dan itu harus dilakukan waktu salju itu masih lembut. Kalau sudah lewat sehari, salju itu berubah menjadi serutan es dan jika suhu rendah terus salju tidak mencair malahan menjadi keras seperti es batu, dan ini sangat berbahaya.

jalanan seperti begini yang berbahaya karena licin

Hari ini aku harus mengajar sehingga Kai baru ke TK hari ini. Dua hari kemarin TK nya membebaskan murid-murid untuk tinggal di rumah. Jadi tadi pagi aku pertama kali juga keluar rumah mengantar Kai, naik sepeda. Dan ada beberapa jalan yang tidak bisa kulewati dengan sepeda karena licin, jadi aku harus turun dan mendorong sepeda, Halaman sekolah Kai juga masih penuh oleh salju dan genangan air sehingga anak-anak tidak bisa bermain di halaman. Ah Nerima memang Tokyo bagian desa sih :D, suhunya juga lebih rendah dari bagian kota Tokyo yang lain.

halaman TK Kai sore hari ini

Bagaimana? Mau coba tinggal di negara bersalju? Tapi percaya deh, kalau sudah merasakan hari dengan salju, maka hari-hari berikutnya akan terasa hangat!

29 Replies to “Salju itu (Tidak) Menyenangkan?

  1. sesuatu yg pertama pasti menyenangkan karena belum tau sisi buruknya ya mbak…, pengen ngerasa salju yg dikiiit aja, kalau tebal nggak deh karena aku paling nggak tahan dingin

  2. aku dulu berpikir, kayaknya tinggal di negara bersalju itu enak. tapi sekarang aku berpikir, di sini saja kalau hujan deras dan berangin, aku kedinginan, gimana kalau salju yang turun ya? bakal lebih “brukut” lagi dong?

    tapi kadang pengen juga sesekali merasakan salju turun. (jangan badai salju, sih. takuuut. kayaknya serem deh kalau badai salju.)

    mbak, nggak ada foto ban mobil yang dipakein rantai ya? penasaran kaya apa…

  3. hehehehe iya mbak.. temen saya yang tinggal di daerah bersalju juga bilang gitu. katanya pertama2 sih seneng ya turun salju. bagus ngeliatnya. tapi lama2 jadi sebel, soalnya bikin repot katanya. 😀

  4. Setiap musim memiliki keindahannya sendiri ya mbak.
    Sebagai penduduk daerah tropis ingin sesekali menikmati salju namun bukan musim dinginnya.
    Menikmati salju musim dingin dan menanti kehangatan musim semi, eh suasana halaman TK Kai bagus komposisi warna langit dan suasana dinginnya terekam indah dalam foto. Salam

  5. mungkin rasanya seperti banjir sekarang kali ya… hanya saja tidak masuk ke dalam rumah gitu ya… Kita tidak bisa beraktiftas dengan optimal saja karena salju itu ya…

    Memang segala yang kebanyakan itu tidak selalu menyenangkan…

  6. kalau sudah merasakan hari dengan salju, maka hari-hari berikutnya akan terasa hangat!

    Hmmm … betul juga ya EM
    Karena mungkin sudah terbiasa …

    Yang jelas …
    saya tidak bisa membayangkan bagaimana kalau saya tinggal di negara yang bersalju

    Salam saya EM

  7. aku masih mau mom… dasar wong katro dari desa jadi masih aja mau… wkwkwkw….

    karena buat ku kalo belom penah pasti akan penasaran seumur umur :)) setelah lewati itu akan hangat.. itu yang aku suka… karena setelah itu timbul bunga sakura… bungaaaa yang akuuu suka 🙂 jadii aku akan menunggu itu… hahahaha menunggu yang indah harus perjuangan panjang keras dan menakutkaan wkwkwkw….

    selamaaaaaaaaaaat berjuaaang mami….ganbate!!!

  8. Di kampungku sini juga lagi bersalju mbak, di mana mana
    kalau aku sih seringnya suka pas bersalju itu , apalagi kalau jalan jalan di hutan ynag tertutup salju … indah sekali

  9. wah.. aku sudah lama nggak main ke sini, Mbak. Sampai melihat salju ini. ya..buat aku membayangkan salju itu indah sekali untuk dilihat he he.. tapi memang jadi repot banget ya Mbak setelah usainya.

    KAi yang ganteng kayanya happy banget tuh bermain di halaman sekolahnya..

  10. hehe.. kalo saya yang belum pernah tinggal di negara bersalju ya rasanya kepengen mbak..

    tapi ternyata ya, lebih merepotkan dan bisa jadi bahaya kalo nggak tau how to handle things during winter ya…

    hm, tapi boleh deh sesekali pengen ngerasain… hehe 🙂

    salam saya Mba Imel

  11. Sama seperti suasana pedesaan Bu…
    Indahnya cuma kalau tinggal disana dalam waktu yang tidak lama atau sekedar dilewati saat wisata.
    Jika harus hidup sepanjang hari, belum tentu orang kota tahan…

  12. xixix aku fikir salju itu bikin seru ..
    soal nya aku belum pernah siihh nemu salju, tapi nyata nya ga juga yaa mbak .. liat jalan nya itu yang bikin licin,,

  13. sama kayak kita yg tinggal di negara tropis bosan lihat sawah dan pasti ingin sekali lihat yg namanya salju, padahal bagi orang yg tinggal di negara dengan dua musim salju itu gak ada yg menyenangkan haha. terakhir sy ke Jepang mampir ke Yokohama pas gugur november lalu, sudah dingin, seharian hujan, ditambah topan -_-

  14. Untuk tinggal di negara bersalju, mungkin aku tidak punya keinginan. Tapi, kalau berkunjung ke negara bersalju pas ada saljunya, aku kepengen.. 🙂

  15. Aku masih mau mbak. setahun dua tahun dinegeri salju sepertinya impian yg indah. hehehe.. makanya aku mau kuliah s2 di LN yg bersalju. mudah2an bisa kesampaian 😀

  16. beberapa waktu yang lalu, di Jerman turun salju yang sangat lebat… padahal dia harus menjaga stand pameran di luar.. gak kebayang dinginnnnya… dia menulis status… “Salju itu romantis… ketika dipandang dari tempat yang hangat…”.

    Aduh, jadi bersyukur atas matahari yang berlimpah di Indonesia… meski well, aku pernah juga ingin merasakan salju…

  17. saya gak suka salju, selain bikin kita harus kerja keras sesudahnya (nyekopin salju dari halaman bener-bener bikin capek), mau jalan kaki juga suka kepleset2, dingin pulak hehehe…lebih suka tinggal di negara tropis deh, saya cinta matahari.

  18. waaaaaaa… mau saljuuuuu :O
    berhubung daku kaga betah hidup di negara tropis yang panas jadi tambah kepengen ke negara 4 musim… :3

    /eh ini anak komennya ngaco, yang laen pada gamau repot dia malah pengen ke sana

  19. Imeeel…saya cuma mau lihat salju aja…nggak mau tinggal di negara bersalju…lha di Bandung aja udah kedinginan.

    Dan mau nengok si bungsu aja, disesuaikan dengan cuaca….hehehe….
    Tapi salju memang indah untuk dipandang ya.

Tinggalkan Balasan ke Ikatan Kovalen Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *