Bagaimana Telurmu Hari Ini

14 Jun

Dalam pelajaran bahasa Indonesia kelas menengah biasanya aku berikan bacaan yang mudah, yang kira-kira mahasiswa bisa selesai menerjemahkan dalam 90 menit. Bacaannya kubuat sendiri, yang pernah diterbitkan oleh Sekolah Bahasa Asing Keio dengan judul Serba-serbi Bahasa Indonesia. Itu merupakan buku keduaku setelah buku tata bahasa. Seperti  reading dengan kalimat yang baku dan mengambil tema kebudayaan Indonesia. Dan salah satu tema pelajarannya adalah “Kebiasaan Makan”

Setelah menerjemahkan kalimat per kalimat ke dalam bahasa Jepang, aku akan menanyakan kebiasaan makan mahasiswa satu per satu. Kebanyakan dari mereka hanya minum kopi saja tanpa sarapan, atau sarapan roti yang gampang. Tapi mereka yang masih tinggal bersama orang tuanya akan makan yang lebih bergizi. Sarapan ala Jepang biasanya terdiri dari semua atau paduan dari adalah nasi atau bubur, sup miso (misoshiru), ikan bakar, natto (kedelai yang difermentasikan), telur, nori (rumput laut), dan acar.

Nah kemudian aku tanya mereka, telurnya diapakan? Yang paling banyak menjawab adalah Tamagoyaki 卵焼き selain Medamayaki 目玉焼き (telur mata sapi). Terus terang pertama kali aku datang ke Jepang, aku tidak suka makan Tamagoyaki. Tamagoyaki ini sering juga muncul di restoran sushi, dan aku selalu minta untuk tidak pakai tamagoyaki. Kenapa aku tidak suka? Karena MANIS! Bayanganku masakan telur itu harus asin, kalaupun manis,bentuk  “telur”nya sudah tidak kelihatan seperti pancake atau kue, bukan sebagai lauknya nasi.

Tapi setelah bertahun-tahun tinggal di Jepang (wah september ini aku pas 20 tahun di Jepang loh), akhirnya aku bisa menikmati Tamagoyaki ini. Dan setelah berlatih terus, bisa membuat tamagoyaki yang tidak hancur, tepat kelembutan dan manisnya. Memang tamagoyaki ini butuh kesabaran karena harus masak dengan api kecil-sedang dan TIDAK BOLEH DITINGGAL! hehehe… maklum aku kan multitasking person, jadi maunya masakan bisa ditinggal sebentar untuk mengerjakan sesuatu yang lain.

Untuk membuat tamagoyaki, biasanya aku pakai 3 telur, lalu diberi susu segar kira-kira 4-5 sendok makan, beri kaldu sedikit (aku biasanya pakai shirodashi), lalu gula 1 sendok makan munjung (tergantung selera). Campur lalu taruh dalam wajan (kalau di sini wajan kotak, khusus untuk tamagoyaki) dengan api sedang, sedikit-sedikit. Biasanya 1 adonan dibagi 2 kali. Adonan pertama yang sudah agak terbentuk keras dilipat lalu masukkan sisa adonan. Jika tidak bisa membentuk berlapis-lapis kurasa dengan adonan itu bisa dibuat dadar saja. Hasilnya akan lain dengan dadar biasa. Manis dan lembuuuut karena pakai susu dan gula. Silakan dicoba!

Tamagoyaki buatanku, lembut dan manis. Silakan coba

Kalau orang Indonesia jarang tidak ada yang tahu tamagoyaki, maka kebanyakan orang Jepang tidak tahu cara makan telur rebus setengah matang 😀 Waktu aku membuatkan Riku telur rebus setengah matang, dia terheran-heran dan mengatakan “Enak!!! aku suka”. Memang dia suka yang telur kuningnya setengah matang, sehingga kalau membuat telur mata sapi untuk dia, aku juga selalu mengusahakan bagian kuningnya untuk setengah matang. Sedangkan untuk suamiku kuning telurnya harus matang, dan putih telurnya membentuk kerak di pinggir.

Telur mata sapi dengan kuningnya setengah matang. Kali ini kubuat sandwich untuk Riku

Kalau aku sih apa saja makan, tidak ada “pesanan” khusus. Semua cara masak telur bisa aku makan, telur mata sapi, dadar, scrambled egg, poach egg, onsen tamago , tamagoyaki, atau telur rebus baik setengah matang/matang. Yang aku tidak bisa makan adalah telur mentah. Tapi di Jepang TAMAGOKAKE GOHAN (nasi dengan telur mentah) juga populer sebagai makan pagi. Caranya mudah sekali: pecahkan telur di atas nasi panas  dalam mangkok dan beri kecap asin (shoyu). Duh… aku belum bisa deh). Tapi Kai sukaaaaa sekali, sehingga hampir setiap pagi dia makan tamagokake gohan.

So, bagaimana telurmu untuk sarapan pagi ini?

Aku masak telur mata sapi diberi kecap manis…. yummy!

 

 

28 Replies to “Bagaimana Telurmu Hari Ini

  1. iya telur mata sapi pake kecap manis yummy banget! 🙂
    saya juga kalo mata sapi, lebih suka kalo putihnya gak sampe kering/gosong dan kuningnya masih lembek2 walaupun gak sampe setengah mateng banget (cair).

    tapi saya juga tipe orang yang suka makan segala macem telur sih… mau mateng, setengah mateng, gak masalah. duluuuuuuuuu… 😀
    sekarang udah mulai mengurangi. soalnya entah emang pengaruh atau gak, mata saya kan gampang bintitan. dan kata orang telur bisa pengaruh bikin bintitan. jadi saya sekarang gak makan telur yang masih keliatan bentuknya. makan telur kalo yang udah dimasak jadi makanan lain aja. 😀

    btw si andrew juga suka makan telur rebus setengah matang. dia sebutnya telur leleh. hahaha.

  2. nambah ah komennya…
    dulu pas saya masih kecil, mama saya suka bikin telur dadar tapi udah dipakein kecap manis di adonannya sebelum dimasak. jadi hasilnya ntar telur dadarnya warnanya coklat. kita bilangnya telor dadar kecap. enak dah… 😀

  3. aku juga gak bisa makan telur mentah, mbak Em..
    klo telor ceplok juga pinginnya matang semua.

    Tamagoyaki-nya bikin ngacai suracay..! 😛

  4. saya penyuka telur, tapi juga blom sanggup makan telur mentah 😀
    rasanya kok gimana gitu deh.
    juga telur yg diolah manis seperti tamagoyaki itu mba.
    sering liat tuh dijual di gerai2 penjual makanan khas jepang di mal, tapi hasrat mencobanya gak nongol2 ehehehehe *ketauan yak gak suka nyobain makanan baru*
    di sini yg paling sering ya telor dadar, klo suami senengnya yang dibuat tipis klo bisa biar ada suara kriuk2nya, di mata sapi juga enak, apalagi disambal balado hmm yummyyy … sayangnya pagi ini blom ketemu telur untuk sarapan mbak hehehe

  5. aku kurang suka yang manis-manis kak pernah waktu itu gak sempat sarapan jadi makan dikantin dekat sekolah Pascal, makan nasi goreng penualnya menambahkan kecap kedalam telur dadarnya,rasanya jadi aneh karena terbiasa asin

  6. mama dulu suka masukin telur mentah ke dalam susu panas., aku udah kabur cepat2 naik jemputan, eh malah dikejar dan dikasih gelas ya dari jendela bis

    di Cikini dulu ada bubur ayam ngetop jualannya malam, telur mentah ditaruh dulu di dasar mangkuk, baru ditimpa bubur,
    agak geli juga sih makannya

  7. Wah mba….tamagoyaki-nya sepertinya enak….coba dibuat ah~ biasanya makan di restoran Jepang, cuma namanya orang Indonesia ya…tetep doyannya yang asin-asin deh…hihihi…
    Kalo tamagokake gohan pernah nyoba sekali….nasinya dibuat panasss banget, supaya tar telurnya bisa agak dikit2 matang….enak sih mba…cuma telurnya harus ayam kampung, kalo ayam ras katanya ga bisa kalo ga matang yah…? (itu kata mama aku sih)
    Kalo aku kebanyakan makan telur tuh badan kok kayak gatal2, jadi ga bisa juga keseringan makan telur…cuma aku sukaaaaa banget yang namanya telur…mau dimakan gitu aja, ato dicampur dengan makanan laen, aku terima dengan tangan terbuka, mau mateng sampai mentah juga oke…hihihi… (kelihatan rakusnya ya? hihihi…)

    pemakan telur sepertinya nih 😀
    EM

  8. Bagaimana telurku ?
    Mmmmm … Aman terkendali … Komplit ….:)

    Hahahahaha …

    Yang jelas my fave adalah … Telor dadar …
    Mantaaaaap

    Salam saya EM

    komplit itu maksudnya apa mas? Mata sapi dua butir gitu? hihihi
    dadarnya plain atau dimasukkan macam-macam?
    EM

  9. Hwaaaa… Segala telor. Enak enak enaaaak!

    Sendok makan munjung tuh maksudnya apa, Bu?

    Saya suka telur mata sapi setengah matang tapi yang putih telurnya tepiannya mengerak. Susah, kan? 😛

    mun·jung a penuh (lebih tinggi dp permukaan takaran) mumbung;
    me·mun·jung a munjung
    EM

  10. Aku suka telur setengah matang, telur dadar dan telur mata sapi yang kuningnya setengah matang itu… Besok mau coba bikin tamagoyaki, ah… Sepertinya enak, siapa tau Valeska juga suka!

    Tengkyu resepnya, Mba Imel… 🙂

  11. kalo saya sih sukanya telor mata sapi setengah matang…
    harap diingat kalo namanya “mata sapi ” itu musti jumlahnya dua ..
    kalo cuman satu telor namanya telor ceplok.. hehehe..

    hahaha … makasih diingatkan pak
    EM

  12. Ga kebayang deh Imelda san, sarapan telur pake nasi tapi rasanya manis. Hehehe.

    Dasarnya saya juga penyuka semua jenis masakan berbahan telur. Mau digoreng, direbus, dikukus ato diapakan juga. 😀 Resep tamagoyaki-nya bisa dicoba deh kayaknya. 😀

  13. aku suka telur mata sapi yang kuningnya masih setengah matang – baik utk roti ataupun dimakan bersama nasi hangat plus cabe rawit dan kecap manis – glek (jadi laper nih pagi2)

    kalau anak2 di rumah tidak ada yang suka telur setengah matang – mrk suka semua produk telur olahanku, yg penting matang

    tamagoyaki ini udah tidak pakai apa2 lagi ya mel ? mksud ku, biasanya aku bikin telur dadar selalu pakai bawang bombay, jadi lebih wangi dan ga amis telur ya.

    telur dimasak manis, hm jadi ingat martabak manis kan Mel ? btw lucu juga ya wajan persegi buat bikin dadar itu, jadi pengen beli dan buat tamagoyaki

    thanks utk sharing nya

  14. ibu saya suka sekali menelan telur mentah2 mb, untuk obat masuk angin katanya. tapi telur kampung sih, hiiii kalau saya mah mending yang udah dimasak jadi telor dadar or ceplok,
    wah boleh dicoba ni resepnya telor dadar manis ala Japan,hehe

  15. Aku paling suka telor orak arik aka scramble egg nechan, yg lain jg kalo ada mah dimakan sih hihihihi. Belom pernah coba buat tamagoyaki, tengkyu resepnya ya, dipraktekkan ah wiken besok 😉

  16. Di masa-masa awal tinggal di Jogja, aku tidak bisa makan telur bacem yang dijual bersama gudeg itu. Alasannya karena manis banget. Lidahku yang terbiasa masakan pedas, belum bisa menerima yang manis-manis seperti itu.

    Tapi, lama kelamaan, akupun suka. Telur ayam ataupun puyuh yang dibacem cukup sering aku makan. Bahkan, telur puyuh bacem yang disusun sedemikian rupa dengan tusuk sate, menjadi makanan tambahan andalanku kalau lagi makan di warung soto kudus, hehe..

    Nah, di atas itu semua, telur favoritku adalah telur goreng balado.. Wuih… itu tiada duanya.. Enak bener.. 😀

  17. basicnya karena aku suka makanan jepang, tamagoyaki pun aku suka hahahha… pertama2 makan dikit enak tapi kalo kebanyakan eneq juga seeeh n suka bgt kalo di gado bukan di pake makan ama nasi seh ya…

    aku suka bgt ama telor dadar, tapi telor dadar ala lia, jadi pertama di uleq kasar bawang merah, bawang putih, cabe (yang buanyak biar pedes), trus di kasih kecap manis ( sama kaya ko arman punya ) trus di kasi ama keju serut atau keju potong2 trus di kocoook ama telor kampung ( krn aku alergi ama telor ayam biasa ) ampe berbuih supaya telur nya empuk 😀 lalu di goreng pake margarin…. kalo ga ada bahan2 diatas telor mata sapi di kasi keju dan di goreng pake margarin pun jadi enak, asal kuningnya masi setengah matang ( sama kaya riku ) hehehehhee

    aaaah tanteee jadi pengen bikin telor dadar wkwkwkkw

  18. wah, telor mentah…
    gak bisa mbak… gak bisa nelennya…

    tapi kalo yang sering saya buat sih, telor dadar tapi pake irisan bawang merah putih, cabe merah. trus kadang saya campur pake potongan sosis.. itu udah yummy banget tuh…

  19. Saya tak terlalu suka telur mata sapi…gara-gara saat kost di Bogor, tiap hari makan telur mata sapi…sampai eneg deh…kadang terpaksa pilih makan krupuk dan kecap saking bosennya. hehehe

Tinggalkan Balasan ke enny Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *