Baru beberapa hari yang lalu, setelah berbelanja sayur di dekat stasiun rumahku, aku membelokkan sepedaku dari jalan kecil, masuk ke jalan yang lebih besar. Ada beberapa sepeda beriringan, termasuk sepedaku. Dan tiba-tiba dari arah berlawanan ada sepeda yang melaju kencang dikendarai seorang anak lelaki muda. Yang menyebalkan, dia tidak memegang stang tapi hanya menempelkan kedua sikunya di stang sambil bermain dengan HP nya. Ntah sms atau browsing atau apa.
Karena belanjaanku berat memang aku mengayuh pelan-pelan, sehingga masih bisa melihat dia datang dari arah berlawanan, dan bersiap untuk berhenti juga. Tapi si remaja itu berkelit ke kiriku. Aku juga heran kenapa dia ke kiri bukan ke kanan, dan aku sempat berpikir dalam hati, “Duh kamu itu naik sepeda sambil sms an. Ntar jatuh baru rasa deh.”
Dan… selang berapa detik “brakkk …” Aku tidak menoleh lagi tapi sempat mendengar sepeda jatuh. RASAIN! Sambil nyegir …. makanya kubilang apa!
Aku kemudian teringat suatu peristiwa di stasiun Shibuya. Waktu itu aku sedang turun dari kereta hendak ganti kereta di peron lain. Dan saat itu dari arah yang berlawanan ada seorang gadis tinggi berlari-lari hendak masuk kereta yang tadi aku naiki, dengan baju berumbai-rumbai dan … bersepatu hak tinggi sekali! ada 15 cm kali. Aku langsung berpikir, “Aduuuh jeng, kamu ngga takut jatuh ya?” Dan… setelah 10 langkah menjauh, “Brukk” terdengar orang jatuh…. UPS pasti sakit sekali tuh jatuh dengan sepatu hak tinggi. Masih untung kalau tidak keseleo. Untung kereta belum jalan, sehingga tidak bahaya, coba kalau kereta itu jalan… hiiii.
Kadang kalau teringat peristiwa-peristiwa seperti itu, aku merasa kenapa aku kok jahat ya? Berpikiran jelek, dan akhirnya kejadian. Meskipun ya itu resiko yang harus diambil oleh orang-orang teledor semacam mereka. Jatuh dari sepeda karena sambil sms-an atau pakai sepatu hak tinggi lalu lari. Aku jahat ya!? hehehe…..Teman-teman pernah begitu?