Kodomo no hi

5 Mei

Tanggal 5 Mei adalah hari Anak-anak (laki-laki) yang disebut Kodomo no hi. Tidak seperti tahun-tahun yang lalu, hari ini deMiyashita tidak melewati satu hari bersama-sama. Karena hari ini Papa Gen dan Riku pergi mengikuti “Kelas Serangga” dari  “Perkumpulan Henri-Fabre Jepang“  NPO日本アンリ・ファーブル会(奥本大三郎会長). Gen  sudah resmi menjadi anggota NPO ini dan membayar iuran 3000 yen pertahun. Kupikir bagus juga jika Riku punya suatu kegiatan rutin setiap tahunnya, dan kali ini mereka pergi ke Gunung Takao, naik kereta kira-kira 1 jam dari rumah kami. Dan Kai tidak bisa ikut karena belum SD. Seandainya Kai sudah SD maka kami bisa pergi sekeluarga. Tentu saja aku bukan menangkap kupu-kupu tapi jadi fotografer :D…. 2 tahun lagi deh.

Fajar dari beranda apartemenku

Seperti biasa kalau mereka pergi menangkap kupu-kupu, aku mesti bangun pagi dan mempersiapkan bento (bekal) untuk mereka. Tapi hari ini hisashiburini cuacanya cerah sekali sejak pagi, sehingga memang cocok untuk kegiatan outdoor. Aku sempat menangkap pemandangan pagi hari dari beranda apartemen kami.

Kegiatan Riku menangkap kupu-kupu di Gn Takao, pada hari Anak-anak

Mereka pergi pukul 7:20 dan menurut laporan setelah pulang, rupanya cukup banyak terlihat berbagai jenis  kupu-kupu, tapi tidak ada satupun anggota yang berhasil menangkapnya. Dari foto-foto yang diambil, aku bisa melihat bahwa salah satu gurunya menangkap ular dan Riku tidak terlihat takut. Kalau aku….hiiii aku paling geli pada ular. Dan mereka cuma membawa pulang sebuah serangga yang bernama Hanmyo (Japanese Tiger Beetle). Warnanya memang bagus tapi…tetap saja serangga, dan aku tidak suka! (Meskipun aku tidak suka, laki-laki tetap harus bisa menangkap serangga jadi akunya saja yang tidak mendekat 😀 )

Hampyo yang berwarna-warni

Riku dan papanya sampai di rumah kembali sekitar pukul 3 siang. Dan setelah itu mereka pergi ke “Thermae“, pemandia umum yang letaknya dekat rumah kami. Gara-gara menonton film Thermae Romae, sekarang Riku menyebut pemandian air panas dengan Thermae, dan aku lanjutkan Thermae Japonaise :D. Mengapa penting pergi ke pemandian umum? Karena pada hari anak-anak ini biasanya pergi berendam dengan air shobu, shobuyuu. Dan anak-anak hari ini gratis (biasanya harus bayar). Jadi 3 boys pergi ke pemandian umum itu serta pulangnya membeli kashiwa mochi untuk snack.

Thermae Japonaise 😀

Lucunya waktu mereka pergi ke pemandian umum itu, mereka bertemu dengan anggota parlemen dari partai liberal demokrat (LDP) yang sedang membenarkan poster-poster di rumah pendukungnya, sambil menyapa warga sekitar (Nah gitu seharusnya perwakilan rakyat harus turba! Silakan baca –Pengalaman Demokrasi -1-) Dan ini merupakan peristiwa “bertemu anggota parlemen” yang ke dua, karena sebenarnya kemarin dulu mereka sempat juga bertemu seorang wakil rakyat di festival teh di Sayama.

Malam harinya kami menikmati makan malam sederhana sambil menikmati Supermoon di luar beranda kami. Besok minggu adalah hari terakhir libur panjang kami (Golden Week). Rasanya malas untuk mengakhiri, tapi rasanya kalau terlalu lama libur kok membosankan  juga ya? Atau ini hanya perasaanku saja 😀

Oh ya aku juga ingin mengucapkan selamat Waisak bagi teman-teman yang beragama Buddha.

 

10 Replies to “Kodomo no hi

    • wah, seru juga ya bisa ngobrol langsung sama anggota parlemen, dalam suasana kekeluargaan dan seolah tak ada jarak.

      ah Indonesiaku, kapan akan seperti itu yak?!

      soal serangga aku juga takut ding mbak 😀
      tapi itu Hampyo cantik yah … kayaknya gak bakal tega deh ngebunuhnya 😀

  1. yang dibungkus daun kashiwa penampakannya seperti bungkusan nasi jamblang.. xixi.

    #nunggu hari Ibu, ntar thermae gratis juga buat para ibu ya mbak..? 😛

  2. Kayanya seru ya kalo anak2 punya kegiatan outdoor rutin. Aku kepengen banget ajak dina ke peternakan gitu. Yg ada ayam sapi kambing keliaran. Tapi kl disini dimana yaa:((

  3. Oh, Buddha Birth Day di sini, ternyata maksudnya waisak, alamak, saya benar2 udah mulai pikun nih Mba 😀 Wah, Riku g takut ular ya? Mudah2an sampe gede tetap gitu dan sayang pada alam 🙂

  4. keren juga kegiatan sekolahnya… eh bukan sekolah ya… ini kayak extra kulikuler yang dilakukan di luar sekolah ya… wah kalau ada di indonesia, ketemu parlementnya bisa bisa ga belajar banyak. malah mungkin orang tua takut ketularan ga benernya ya… 🙂

Tinggalkan Balasan ke Lidya Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *