Le-5 Jepang

27 Mar

Belajar bahasa Jepang sedikit ya….. 1 itu ichi, 2 itu ni, 3 itu san, 4 itu yon, dan 5 itu go…. Jadi Judul di atas bisa dibaca sebagai LEGO Jepang.

Berapa tahun Lego masuk di Indonesia ya? Well jawabannya aku biarkan pelego di Indonesia yang menjawab. Tapi kalau dilihat dari sejarah Lego, mestinya Lego sudah berusia ….. hmmm hampir 80 tahun jika melihat sejarah berdirinya perusahaan bernama LEGO di tahun 1934. Sedangkan di Jepang ternyata Lego tahun 2012 ini sudah 50 tahun!

 

LEGO 50th years in JAPAN Make Together! BUILD UP JAPAN Tokyo Kokusai Forum, Yurakucho. March 25th, 2012
Nah, kebetulan Gen menemukan informasi bahwa dalam rangka ulang tahun ke 50 Lego di Jepang, Lego Japan mengadakan acara yang bertajuk Build Up Japan, Minna de tsukuro.
Kebetulan hari Minggu kemarin itu Gen libur dan yang paling penting, acara ini tidak dipungut bayaran! ho ho…. Betapa senangnya Riku waktu Sabtunya dia diberitahu bahwa akan diajak berdua papanya ke Tokyo Forum. Aku tinggal di rumah dengan Kai, karena sebetulnya sejak tanggal 20 Maret lalu Kai demam, naik turun. Kamis sudah dipaksa pergi ke Shinjuku, dan meskipun dia sudah tidak demam, batuknya cukup parah. Sudah pasti tidak bisa diajak ke tempat yang banyak orang begitu.
Tentu saja sebelum berangkat Riku sudah wanti-wanti untuk memberikan alasan yang tepat untuk Kai sehingga Kai tidak merasa “terkucil”. Eh tapi waktu mereka pergi jam 9 pagi (acaranya mulai jam 9 sampai jam 5 sore) Kai belum bangun, jadi Kai tidak memaksa untuk ikut. Setelah ini tulisan berdasarkan laporan Gen dan Riku.
Di tempat acara, mendapat giliran pada waktu yang tertera di gelang. Menempati meja yang disediakn dan membuat bentuk sesuati peraturan yang tertulis di kertas. Bentuk boleh apa saja! Bebas berkreasi
Mereka tiba di tempat acara Build Up Japan itu sekitar pukul 10:30 dan Riku langsung mendaftar dan mendapat “kloter” grup Biru dari pukul 11, tapi harus berkumpul 15 menit sebelumnya. Karena banyak peserta mereka dibagi beberapa kelompok dengan waktu masuk ruangan yang berbeda-beda. Satu kali “bermain” selama 45 menit, tapi boleh masuk berkali-kali asal mau mendaftar saja.
Membuat lego yang pertama, sebuah rumah. Menyerahkannya pada panitia. Peta Jepang mulai terbentuk
Waktu pendaftaran itu Riku mendapat satu papan lego sebesar kurang lebih 15 cm x 15 cm berwarna putih. Lalu waktu masuk tempat acara, mereka berdiri di depan meja yang penuh dengan parts Lego berbagai bentuk, tapi putih semua. Memang tugas peserta membuat bangunan apa saja kreasi sendiri, untuk kemudian diserahkan kepada panitia. Dan hasil karya itu akan dipasang pada peta Jepang yang ada di tengah-tengah tempat acara. Jadi kegiatan bersama-sama membuat PETA JEPANG. Bisa dibayangkan hasil akhirnya nanti…pasti keren!
Bangunan yang ke dua Tower dengan puncak bebek. Panitia meletakkan di bagian peta bersama dengan skyscraper lain. Ada kuil di tengah-tengah yang lain sendiri dengan figurin banyak!
Untuk pembuatan pertama dia membuat sebuah rumah kecil…dan tentu dia tidak puas dong. Jadilah dia memaksa papanya untuk antri lagi di grup berikutnya. Jadi setelah makan siang di sekitar Tokyo Forum itu, mereka masuk lagi dan Riku membuat sebuah menara kotak dengan bentuk bebek di puncaknya (tapi waktu aku bilang seperti bebek, dia marah loh hihihi, mungkin dia bayangin sesuatu yang lain kali yah :D)
Tower dengan antena yang tinggi, karya ke3, dan taman Jepangnya papa Gen. Akhirnya peta Jepangnya penuh juga!
Dua kali main, masih ada banyak waktu, padahal mereka ingin melihat juga bentuk akhirnya bagaimana. Jadi Gen dan Riku antri lagi untuk ikut grup terakhir. Dan di sini Riku membuat sebuah tower dengan antena tinggi, sedangkan papa Gen membuat taman Jepang 😀 (Waktu kutanya kok kamu ikut main sih? Dijawab : Kan siapa saja boleh, tidak ada batas umur hehehe)
Hasil keseluruhan peta Jepangnya
Memang menyenangkan ya jika bisa melakukan sesuatu yang disenangi, apalagi untuk tujuan yang lebih besar, dan bisa dinikmati hasilnya. Waktu melihat peta Jepang itu kan bisa dengan bangga, “Itu aku buat bagian yang itu looooh”, apalagi Riku membuat  3 bangunan. Kegiatan membuat sesuatu bersama ini memang banyak diadakan di Jepang. Menggabungkan anggota/personil untuk bekerjasama mencapai satu tujuan. Memang cuma mainan sih, tapi itu besar artinya untuk perkembangan jiwa anak. Sudah pernah baca 30 orang 31 kaki? Atau Merah, Putih dan kebersamaan dan Tarik Tambang vs Tarik Galah? Atau permainan domino yang kutulis di  Menumbuhkan Kemampuan Berkreasi pada Anak IndonesiaSemua kegiatan itu intinya satu: Mempunyai tujuan yang sama yang hanya bisa diraih dengan kerjasama! 
Setelah acara Lego selesai, Father and Son ini sempat jalan-jalan ke Ginza loh. Riku belum pernah aku ajak ke Ginza sih, abis akunya juga tidak suka. Ke Ginza tanpa belanja dan duit sama juga boong 😀 Yang dilihat toko-toko mewah yang cuma berani lihat dari luar. Kalau ke Ginza itu Window shopping … tapi aku sih males buang waktu untuk window shopping hehehe.  Kalau ke Ginza biasanya cuma untuk makan shabu-shabu di sebuah restoran kesukaan papa, atau ke Itoya, sebuah toko stationery yang lucu. Nah, malam itu Riku diajak  papanya makan di sebuah Beer Halls yang dibangun pada tahun 1934. Bangunan mirip “katedral” karena lukisan mozaik di dinding itu menyajikan bir dan makanan kecil teman minum. Tapi tentu saja untuk anak-anak tersedia jus. Lucunya Riku sempat berkata pada papanya, “Kasihan mama tidak diajak. Nanti pulang beli bir dong buat mama ya!” …. baiknya anakku…. (tapi papanya lupa belikan bir, soalnya mamanya minta tolong belikan Kentucky Chicken untuk makan malam karena mamanya malas masak, eh tepatnya karena tidak ada bahan untuk dimasak di dalam lemari es hehehe).
Jalan di Ginza kalau minggu jadi surga pejalan kaki karena mobil tidak boleh lewat. Kanan adalah Lion Beer Hall yang terkenal di Ginza

29 Replies to “Le-5 Jepang

  1. wow keren banget lego jepangnya itu ya…
    nantinya bakal dibiarin putih terus atau bakal dicat ya mbak?

    sepertinya bakal dibiarin putih deh… Ngga ada penjelasan apa-apa sih. Ntar kalo smepat aku lihat di TV tgl 22 April ya
    EM

  2. Lego peta jepangnya Keren bangetttttttttttttt!!!!!! Idenya keren. Keliatannya juga keren.
    Seru ya! Melakukan sesuatu bersama2 apalagi bareng strangers rame2 untuk satu tujuan memang asik, ada sensasi tersendiri. Dan tentu senang melihat hasil karya gede gitu, dan bangga karena ikut berkontribusi. Saya yang baca aja ikut seneng, apalagi yang berpartisipasi. 😀

    Iyaaaaaa ngerti kan maksudku. Sensasi begini ini jarang ada di Indonesia (mungkin malah tidak ada) Itu aku acungkan jempol 4 biji deh untuk idenya orang Jepang. Tapi mungkin krn orang Jepang mudah di atur juga ya? Meskipun harus bayar pun aku jamin pesertanya banyak loh.
    Hasil karya ini akan masuk di TV rencananya tanggal 22 April…. semoga ada Riku biar cuma sekelebat hahahaa
    EM

  3. *Senangnya Riku menikmati liburan kenaikan kelas bersama papanya dan menyusun lego kesukaannya.
    **Bangganya Riku “ada dan menjadi bagian” dari karya besar peta Jepang.
    ***Baik hatinya Riku, tetap mengingat perasaan Kai saat menikmati petualangannya. Cepat sembuh ya Kai.
    Salam kami

    • hehehe … Riku … riku … kemanapun kakinya melangkah, selalu saja ingat dengan orang2 tersayang.
      boleh pesen anak satu macam Riku, mbak? Delivery Order yak? xixixixi …

      iya ya, bangga banget tuh bisa menjadi bagian dari sesuatu yang besar. Apalagi dasarnya pun sudah suka pula. Aih, father n son kompak bener yaaa …

      Bagaimana reaksi Kai ketika melihat foto2 ini mbak? Gak jealous dia?

  4. Kerennnnn banget idenya, Kak. Re-make peta Jepang dengan lego kreasi sendiri. Dan kerennya, balok2nya koq kayak udah disesuaikan untuk menghasilkan “style” Jepang ya, Kak?

    oh iya Kak. Koq ada yang berwarna juga ya? Khusus kah? hehee

  5. Bagus banggeeeet! Dan tentu Riku bangga ya turut berperan di situ 😀

    Hihihihihihi…. gedung bebek itu emang mirip sih 😛
    Rupanya hari itu hari Father and Son ya, BuEm 😀

  6. Iya bener, kebersamaan dalam 1 tujuan itu penting banget. Tapi mainan Lego itu memang mengasyikkan ya? Lihat fotonya saja sudah terasa asyiknya.

    Salam

  7. Karya Riku jadinya 3 dengan bangunan yang makin lama makin tinggu ya jeng. Jalan2 berdua memang kurang seru ya.
    Semoga Kai segera sehat kembali.
    Moga2 di Surabaya ada acara seperti diatas, Bella pasti suka.
    Salam hangat dari Surabaya

  8. Sampe sekarang saya gak bisa loh Mbak main Lego, terlalu rumit.. saya lebih suka mewarnai, sudah sempat beli buku mewarnainya tinggal beli crayonnya.. *wes gerang masih suka mewarnai*:P

  9. mbak, keren banget acaranya tuh. memang hal seperti itu dibutuhkan kerja sama ya. butuh kekompakan. aku jadi ingat dulu di sini pernah ada juga pameran lego semacam itu. ada miniatur-miniatur bangunan di sini, yang aku ingat ada yang bikin monas. sayang waktu itu nggak bawa kamera, jadi nggak bisa motret 😀

    pameran lego kan hanya dipamerkan… buat dibuat bersama
    EM

    • mbak, waktu oni lihat foto-foto lego ini, dia pengeeeeen. hihihi. salah satu impian masa kecilnya adalah punya lego. sayang belum tercapai

      lego kayak gimana? Bebas atau yg berbentuk macem2?
      EM

  10. wah seru.. peta jepangnya jadi keren begitu ya mbak..
    sayang tidak ada foto yang dari atas..

    iyaaa susah dari atas…semoga nanti kalo udha masuk TV bisa foto dari atas via TV 😀
    EM

  11. Tidak terbantahkan lagi, ini acara keren sangat.. Sukaaa banget melihat hasil akhir yang luar biasa itu.. Dan pastinya Riku bangga sekali bisa menyumbang 3 bangunan.. Mantap 🙂

  12. Kerennya pulau Jepangnya udah kaya pulau padat berpenghuni tahun 2030 gitu Mba, hahaha… asik juga tuh maennya lego, nanti jadi kreatif deh Riku. Dulu kmi malah bikin anjing-anjingan :p

  13. Waaah. Om Gen mesra juga yah sama anak2nya. Baik bener.. Antusias jalan2 ama Riku.
    Whoaa. Keren yah lego peta Nipon nyaaa. Banyak2 workshop untuk anak2 di Indonesia, mungkin mall sepi 🙂
    Hmmm Riku yang most of the time very sensitive about his mom, and everything else around him, in a good and sweet way. One of a few, tante 😉

    ~LiOnA~

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *