Koin Pertama

22 Feb

Untuk teman-teman yang berada di Indonesia, apakah masih memakai dan menyimpan koin? Pecahan koin yang paling besar di Indonesia adalah 1000 rupiah (kira-kira 10 yen) dan kurasa orang-orang sudah malas menyimpan dan membawa-bawa koin dalam dompetnya. Tapi kalau di Jepang koin terdiri atas pecahan 1 yen, 5 yen, 10 yen, 50 yen,100 yen dan 500 yen. Koin-koin ini tentu saja masih “berlaku” dalam arti dibawa-bawa dalam kantong koinnya atau sebagai kembalian waktu membeli sesuatu (bukan berupa permen), meskipun sekarang sudah mulai banyak pemakaian kartu dengan chip (prepaid).

Pernah lihat koin  kuno Indonesia? Ada di antara koin kuno itu yang berbentuk bulatan yang bolong bagian tengahnya kan? Nah di Jepang pun ada koin yang serupa bahkan sampai sekarang masih dipakai yaitu nominal 5 yen dan 50 yen. Dan jika mau ditelusuri sejarahnya ternyata koin yang pertama dipakai di Jepang dibuat pada tahun 708! Namanya Wado Kaichin atau Wado Kaihou. Sudah lama sekali ya?

Sebelum ke kuil, biasanya mencuci tangan dulu. Lihat airnya membeku!

Hari Minggu lalu, sebelum kami pergi ke Icicle di Chichibu itulah, kami mampir ke tempat bersejarah ini.  Sebuah bekas penambangan tembaga yang dijadikan sebagai koin Jepang pertama. Tempatnya kecil saja, dan letaknya tidak jauh dari jalan besar.

Omamori yang kami beli seharga 500 yen, koin kuno yang dibungkus dengan kertas keterangan

Kami menaiki tangga untuk melihat Jinja (kuil Shinto) yang dipakai untuk mendoakan supaya “uang (baca rejeki) bisa lancar masuk”. Boleh dikatakan tidak ada orang di situ, bahkan kalau kita mau membeli jimat/ kain berisi doa-doa yang disebut omamori, kita tinggal mengambil dari wadah yang ada, dan membayarnya di tempat yang tersedia. (Tidak ada yang berani mengambil uangnya)

Di sebelah kuil ada keterangan penambangan tembaga dan juga ema (kayu bertuliskan keinginan) yang digantung

Tidak jauh dari kuil itu kita bisa melihat bekas-bekas penambangan tembaga. Dengan menuruni kali dan melewati jalan setapak, kami  menemukan sebuah monumen berbentuk koin bolong itu. Di seberang kali ditandai tempat-tempat bekas penambangan tembaga. Memang sih bisa dikatakan tempat ini tidak ada apa-apanya. Hanya kuil, monumen dan … rerumputan. Tapi dari sinilah uang tembaga pertama yang dipakai sebagai alat perdagangan dimulai. Sejarah sebuah kebudayaan yang sudah maju untuk abad 8.

Ada sebuah monumen besar berbentuk koin di sebelah sungai kecil yang mengaliri daerah penambangan.

Kamu suka mengumpulkan koin seperti teman saya yang getol menabung sampai pakai ember/kaleng kerupuk sebagai celengan? Atau bahkan mungkin kolektor uang kuno? Ibuku dulu memang kolektor koin dari negara-negara yang pernah dia kunjungi, ditaruh dalam satu akuarium bulat (bayangin akuarium ikan mas deh) , tapi ngga tau deh sekarang kemana semua itu koin-koin. Aku sendiri tidak mengumpulkan koin tapi mengumpulkan perangko.

Jalan setapak menuju bekas penambangan. Aku berjalan terakhir sendiri dan sempat merasa takut juga dengan pemandangan begini di depan mata. Untung siang hari hehehe