Aku Ingin ke Sini

21 Feb

Tadi pagi jam 7  pagi aku mengintip blognya Una. Ceritanya mau cari info acara Giveawaynya dia yang bertajuk “Mau Kemana?” Karena dalam ingatanku tutup tanggal 21 Februari… eh tahunya aku salah ingat. Karena maksudnya dia tanggal 20 jam 24:00 atau tanggal 21 dini hari… Duh menyesal deh aku kenapa tidak semalam saja menulis posting untuk disertakan dalam giveawaynya Una. Bukan naksir sama giveawaynya sebetulnya, tapi kebetulan sekali aku menemukan satu tempat yang INGIN sekali aku kunjungi dalam waktu dekat, dan memang jaraknya juga tidak begitu jauh. Lain dengan tempat-tempat yang kutulis di posting 12, yang relatif jauh.

Ya aku ingin sekali pergi ke suatu tempat, Warisan Dunia Unesco : Shirakawago. Weekend kemarin itu rupanya waktu aku pergi melihat icicles, es-es batu itu, adikku Tina justru pergi melihat salju! (Ngga bilang-bilang kakaknya hihihi). Mau lihat seberapa banyak saljunya?

Adikku tingginya 160 cm loh

Nah tempat ini dijadikan sebagai Warisan Dunia Unesco karena komplek perkampungan di sini masih memakai arsitektur bergaya Gassho tzukuri 合掌造り, yaitu bagaikan tangan yang dikatupkan waktu berdoa. Atap rumah yang begitu miring dan kuat bisa menahan tumpukan salju yang memang banyak turun di daerah perbatasan prefektur Gifu dan Toyama.

Rumah tradisional dengan Gasshozukuri

Perkampungan Shirakawago ini memang indah untuk dilihat pada setiap musim, tapi memang paling hebat dilihat waktu musim dingin (salju) ini. Waktu adikku ke sana tanggal 18 Februari kemarin, merupakan kesempatan terakhir untuk melihat perkampungan itu dengan penerangan waktu malam. (Tidak setiap hari bisa melihat lightup ini sehingga harus dicek sebelum pergi). Mereka menaiki bukit dan memandang ke bawah. Pemandangan ini yang mereka lihat:

Lightup dimulai

Dan jika lebih gelap lagi menjadi begini :

Menjadi lebih gelap lagi.... uuuuh romantis sekali!!!

Coba di zoom in lagi rumahnya :

Mau tinggal di sini?

Aduuuh aku langsung teringat kartu natal koleksi Currier and Ives yang memang khasnya menampilkan pedesaan pada musim salju. Bayangkan pedesaan yang biasanya berada di kertas itu berada di depan matamu sendiri! AKU INGIN KE SINI.

Memang sudah pasti dingin, tapi untuk melihat pemandangan seindah ini, aku mau tahan dingin deh. Kata adikku dia ikut tur naik bus ke daerah ini, termasuk penginapan dan makan malam serta makan pagi seharga 22.000 yen (sekitar 2 juta 2 ratus ribu rupiah) per orang. Nabung dulu ah supaya bisa pergi tahun depan. Karena satu keluarga berarti butuh sekitar 100ribu yen… haduuh.

Saking indahnya pemandangan lewat foto yang disharingkan adikku, aku langsung ingin berbagi sambil mengikuti giveawaynya Una. Apa daya giveaway sudah lewat, tapi tanpa GA bisa tetap sharing kan? Nanti kalau aku sudah pergi langsung sendiri, pasti akan aku ceritakan lebih detil.

Ya aku INGIN sekali ke SHIRAKAWAGO.

Oh ya, aku juga tampil loh di proyek Karsininya mas NH18 di sini. 😉

 

Dan jangan lupa Giveaway : Solitaire dan Sendiri, masih dibuka sampai tanggal 24 Februari.