12

12 Feb

Tanggal 12 Februari, cocok untuk mengerjakan dua belas  pe-er dari ibu Chocovanila.Yakkk, sebelum tanggal berganti aku cepat-cepat selesaikan ya.

Dua belas kelebihan Anda

1. Sejak tinggal di Jepang, bisa makan dalam 5 menit jika perlu.
2. Impulsif dan kadang nekat
3. Tidak mudah tegang di depan TV atau mike radio
4. Bisa makan apa saja dan di mana saja
5. Bisa berteman dengan siapa saja
6. Cuek dan to the point jika perlu 😀
7. Mau mendengar curhat orang/ menerima konsultasi 😀
8. Tidak cepat panik, tapi cepat merasa kesepian 😀
9. Bisa mengoperasikan studio radio, bisa masak, bisa (sedikit) jahit, bisa nyanyi, tapi paling tidak bisa berdansa/menari.
10. Pernah tampil di TV Jepang 3 kali – live, 2 kali rekaman
11. Pernah menjadi narator buku pelajaran bahasa Indonesia, pengisi suara iklan telepon internasional, panduan penumpang pesawat JAL, video promosi Yamaha, sulih suara dalang.
12. Di antara sekian banyak wawancara surat kabar Jepang, yang paling dianggap berbobot adalah tampil di harian Asahi dalam kolom HITO, (semacam perkenalan tokoh), yang katanya sulit untuk bisa masuk kolom ini.

Dua belas hal yang paling tidak Anda sukai

1. orang yang snobbish atau sok tahu
2. pamer merek dan kekayaan, (juga titel berderet-deret <<ini mah ngiri kali yah hahaha)
3. mobil sport (kayaknya dari awal udah bilang “ngga terima tumpangan” hahaha)
4. picky eater meskipun mencoba untuk bisa toleransi pada mereka yang punya beberapa ketidak sukaan. Kalau alergi lain lagi loh ya.
5. nyisain makanan dengan mudahnya:D
6. manja terusss (sesekali sih boleh)
7. jelekin sahabat sendiri di depan umum
8. berbohong
9. menggampangkan segala sesuatu
10. orang yang pelit
11. tidak tepat waktu
12. televisi, infotainment dan sinetron

Dua belas hal tentang Jakarta

1. kampung halamanku
2.  daerah selatan yang rindang dan masih hijau
3.  rumahku, dan tempat aku lahir
4. jajanan keliling
5. macet
6. panas
7. ke mana-mana naik mobil
8. metromini dan kopaja
9. Blok M Plaza dan Ratu Plaza, dua tempat main jaman SMA
10. Summitmas Tower, tempat aku belajar tambahan bahasa Jepang di Japan Foundation
11. TMII
12. Bajaj <<rindu bajaj, soalnya ngga ada di Jepang 😀

Dua belas tujuan wisata yang paling diinginkan :

1. Belanda (Keukenhof dan bertemu keluarga di sana)
2. Spanyol (Pengen bertemu cowok cakep di sana :D)
3. Lourdes (Pengen berdoa yang banyak)
4. Roma (Pengen menelusuri gereja-gereja di sana sekali lagi)
5. Nagasaki (Pengen melihat kota tempat perkembangan agama katolik pertama kali di Jepang)
6. Korea (Pengen MAKAN! bukannya ketemu idolanya bibi erry :P)
7. Kanazawa (melihat pemandangan di Taman Kenroku)
8. New York (Bertemu teman-teman di sana)
9. LA untuk bertemu saudaraku, EMMA  dan Lake Tahoe or lake apa saja deh,( aku pecinta danau!)
10. New Zealand (menurut bapak mertuaku pemandangannya bagus katanya di sini )
11. Sapporo (Snow Festival)
12. Swiss (Pengen ketemu Heidi :D)

Dua belas makanan yang paling Anda gak suka:  cuma satu : NATTO hehehe (penampakannya seperti di sini)

Menjawab 12 pertanyaan:

1. Apa arti dari nama Anda?
Imelda = nama santa, Emma = nama pemberian papa sesuai nama ibunya (oma), Veronica = nama permandian.
2. Apa maksud judul/tagline blog anda, dan kenapa anda memilih kalimat tersebut?
Menikmati setiap detik sebagai perjalanan kehidupan sampai tiba akhir perjalananku.
3. Kenapa anda ngeblog?
Mencatat pengalaman dan informasi yang mungkin berguna
4. Apa yang paling Anda takuti di dunia ini?
Takut kehilangan teman/sahabat
5. Apa yang paling tidak Anda sukai?
Dibohongi
6. Apa yang anda lakukan untuk menjaga lingkungan?
Mengurangi pemakaian plastik, mendaur ulang makanan dan barang-barang yang masih bisa dipakai (tidak mudah membuang barang)
7. Sebutkan 1 orang yang paling anda cintai.
kedua anakku.
8. Apa yang anda lakukan untuk menjaga kesehatan anda?

Sedapat mungkin tidak makan jerohan dan udang/kepiting.
9. Apa yang membuat anda menjadi nyaman?
Mandi berendam air panas/ hot spring
10. Apa hobi Anda?
Membaca, masak, nyanyi, makan!
11. Apa motto hidup anda?
“You Can if You Think You Can”
12. Apa yang anda ketahui tentang transportasi umum?
Transportasi untuk umum adalah transportasi yang disediakan pemerintah (daerah) untuk warganya dengan harga terjangkau dan mencakup semua daerah.

Bu Choco… pe-ernya udah benar belum? Apa ada yang belum dijawab?

Ada yang mau dikasih pe-er ngga?Langsung kerjain aj, pertanyaannya sama kecuali yang tentang Jakarta, diganti dengan Tokyo ya heheheh.

 

STOP PRESS:

tadi pada pukul 8:46 pagi waktu Indonesia bagian barat, ANGKA CANTIK komentar ke 21212 telah tercapai, setelah duel seru antara Nicamperenique dan Uda Vizon. Aku yang tidak mau kehilangna moment penting terus menerus refresh posting ini dan berhasil memotret detik-detik pencapaian komentar ke 21212 itu, sebagai berikut.

Untuk Nique akan aku cari hadiah spesialnya. Kalau ada keinginan boleh disebutkan, asal jangan tiket pesawat pp Jk-Tky (kalo ada tiket pesawat, mending aku yang mudik hehehe)

Selanjutnya…. sekitar 1000 komentar lagi menuju jumlah 22.222. Bisa tercapai sebelum summer ngga ya? (Tergantung kerajinanku menulis sih itu hehehe). Ditunggu loh.

 

Mendoakan Orang Sakit

12 Feb

Satu hal yang paling aku sukai sekaligus tidak sukai dari Facebook adalah mengetahui kejadian-kejadian dalam kehidupan teman-teman dan saudara-saudaraku. Kalau berita gembira, tentu aku ikut bergembira. Tapi jika itu berita sedih mengenai kematian atau seseorang yang sakit, aku suka karena aku bisa tahu beritanya, tapi tidak suka karena menjadi sedih dan kepikiran mengenai keadaan orang tersebut.  Benar kata penelitian bahwa facebook membuat orang lebih emosional dan mempengaruhi psikologis seseorang. Tinggal kita saja yang memilah-milah, memfilter segala informasi yang masuk. Dan jika aku membaca berita bahwa keluarga seorang teman atau saudara sakit, dalam hatiku aku mengucapkan doa untuk kesembuhan mereka. Aku juga perhatikan bahwa teman-teman yang lain langsung berinteraksi, paling sedikit dengan menuliskan komentar “supaya lekas sembuh”.

Mendoakan orang sakit tentu saja bisa kita lakukan setiap hari, setiap kali kita mengetahui informasi jika ada yang sakit. Tapi hari Sabtu tanggal 11 Februari ini merupakan Hari Orang Sakit Sedunia bagi umat Katolik. Pada hari ini kami khususnya mendoakan  mereka yang memikul beban berat karena sakit, para pekerja,  kaum biawarawati dan biarawandan sukarelawan di bidang kesehatan yang mengabdi  penuh peduli untuk melayani, dengan jiwa dan raga, orang-orang sakit  dan yang sangat memerlukan bantuan.

Mengapa tanggal 11 Februari? Karena pada tanggal ini pada tahun 1858, Bernadette  Soubirous pertama melihat penampakan dari Bunda Maria, Bunda Yesus di sebuah tempat yang bernama Lourdes, Perancis Selatan. Di sebuah gua di Massabielle itu Bunda Maria meminta agar sebuah kapel dibangun di tempat penampakan serta meminta Bernadette minum dari sebuah sumber air di gua padahal tidak ada sumber air sama sekali di sana.  Tetapi ketika Bernadette menggali di suatu tempat yang ditunjukkan kepadanya, sebuah mata air mulai memancar. Air yang hingga kini masih memancar itu mempunyai daya penyembuhan yang luar biasa, meskipun para ahli ilmu pengetahuan tidak dapat menemukan adanya zat-zat yang berkhasiat untuk menyembuhkan penyakit. Lourdes yang berpenduduk 15.000 jiwa telah menjadi suatu tempat ziarah Bunda Maria yang paling terkenal didunia dan dikunjungi oleh kurang lebih 5 juta peziarah. Mereka selain berziarah dan berdoa, tapi juga memohon kesembuhan penyakitnya dengan meminum air dari sumber di gua tersebut.

Meskipun bukan kewajiban bagi umat katolik untuk mengunjungi Lourdes, tentu banyak umat yang ingin pergi ke Lourdes. Aku sendiri pernah pergi ke sana pada usia belia, waktu masih mahasiswa sekitar 22 tahun lalu, dengan biaya orang tua. Kami berempat, aku, dua adik perempuan dan pacardari adikku (sekarang suaminya) yang waktu itu sedang kuliah di USA. Kami berangkat dari London, yang menjadi base liburan kami waktu itu ke Paris naik pesawat kecil. Pertama kali naik British Airways dan bengong waktu semua diberi minuman wine dalam botol kecil. Loh, kok tidak pakai acara nanya ya, mau atau tidak? hehehe Akhirnya wine itu kami bawa terus masukkan ke tas. (Sayang waktu itu memang aku belum bisa minum minuman keras sama sekali).

Menaiki boat menyusuri Sungai Seine di Paris. Masih tertera tanggalnya tuh hehehe

Begitu sampai di Paris, kami langsung menuju hotel entah ibis, atau mercure yang sudah dipesankan papa. Dari bandara naik kereta sampai pusat kota, lalu dari stasiun kami mencari letak hotel tersebut di peta. Nah, saat itu kami melihat peta kota Paris, seakan-akan hotel itu dekat sekali dengan stasiun. Takut naik taxi, kami berjalan mengikuti peta…dan… kecewa, capek sebel dsb, karena ternyata jauh sekali. Ada kali 3 km… bayangkan seret koper sejauh itu :D. Cerita mengenai Paris aku pending dulu.

Untuk pergi ke Lourdes kami harus naik pesawat lagi dari Paris atau naik kereta malam menuju ke arah selatan. Oleh papa kami dibookingkan naik kereta malam menuju Tarbes, stasiun terdekat Lourdes. Kereta malam itu berupa gerbong tempat tidur dengan kompartemen bertingkat untuk 4 orang. Untung saat itu aku masih langsung eh langsing, jadi aku mendapat tempat tidur teratas. Kami bertiga perempuan sekamar dengan seorang ibu dari Vietnam,sedangkan Chris di kompartemen lain yang laki-laki. Dasar orang Indonesia, selalu mau berkenalan dengan orang, kami menyapa orang vietnam itu, tapi dia tidak bisa berbahasa Inggris. Hanya bisa berbahasa Vietnam dan Perancis. Kami? Tentu saja tidak bisa berbahasa Perancis. Coba saat itu ada Mbak Susi, bisa jadi penerjemah kami deh. Dengan kata isyarat, kami tahu  bahwa dia juga mau berziarah ke Lourdes.

Berpose dulu sebelum berangkat.... Tahu kan yang mana aku? 😉

Sesampai di stasiun Tarbes pagi harinya, kami turun dan melihat peta. Di peta hotel kami terlihat dekat. TAPI kami tidak mau melakukan kesalahan kedua kalinya, jadi kami naik taxi saudara-saudara! Sang supir taxi berusaha menjelaskan pada kami bahwa hotel kami itu dekaaaaat sekali. Tapi dia bicara bahasa Perancis, not English ya…siapa mau ngerti. Jadilah koper kamu diangkat dan dimasukkan bagasi, dan seakan dia bilang: “Ya sudah naik saja!” Dan….. dia hanya menjalankan mobilnya 300 atau 500 meter (lupa) hahaha. Tersenyum kecut 😀

Setelah cek in dan bebersih badan, kami cari sarapan dan langsung berziarah menuju gereja utama. Begitu banyak peziarah dari berbagai belahan dunia yang datang ke situ. Kami bisa mendapatkan penerjemah sukarela di mana saja dan bertanya pada mereka dalam bahasa Inggris. Katanya sih ada juga penerjemah bahasa Indonesia tapi kami tidak menemukannya. Well, kami mencari jadwal misa dalam bahasa Inggris dan ada pula tur serta jalan salib dalam bahasa Inggris. Daripada bengong dan tersasar lebih baik ikut rombongan bahasa Inggris, meskipun katanya ada juga banyak rombongan orang Indonesia yang kecil-kecil.

Gereja di Lourdes, diambil dari wiki

Meskipun aku sendiri tidak pede dengan bahasa Inggrisku, aku sempat ditunjuk oleh pastor bule itu untuk membawa papan yang bertuliskan “English day pilgrim” serta menjadi “asisten”nya. Dan saat itu aku merinding, saat aku dan sang pastor menuju altar utama di depan gereja sebagai wakil umat. Dari atas altar kami bisa melihat lautan manusia dari berbagai bangsa, berdoa yang sama “Salam Maria” dalam bahasa masing-masing, tapi bisa teratur mulai dan berhenti yang sama. Tanpa sadar airmataku mengalir. Tuhan menciptakan semua manusia sama, dan aku salah satunya bisa berada di sini karena anugerah Tuhan. Aku sangat berterima kasih mempunyai orang tua yang bisa dan mau membiayai kami ke sini. Semua yang kurasakan di situ begitu magis.

Kebetulan tak terduga, bertemu teman yang sedang bersekolah di Belanda

Dan satu kebetulan terjadi saat itu, rupanya seorang kakak kelas di SMA melihat aku membawa plang berbahasa Inggris itu, dan berteriak menyapaku. Dia dan suaminya sedang belajar di Belanda, kok bisa bertemu di Lourdes. Kebetulan memang terjadi kapan saja!  Masih takjub dengan pertemuan itu, kami berfoto bersama dan melanjutkan ziarah kami.

Karena waktu itu musim panas yang bisa mencapai 40 derajat, kami tidak mau memaksakan kegiatan kami, sehingga kami pasti pulang sebentar ke hotel untuk istirahat siang. Paling sedikit mandi dan makan siang. Soal makan siang juga selalu menjadi masalah… masalah bahasa tentu saja, karena kami tidak bermasalah dengan rasa atau bahan makanannya. Suatu siang kami masuk restoran Italia dan bermaksud memesan pizza. Kami memesan pizza besar untuk berempat plus salada. Kami selalu diwanti-wanti papa untuk berhati-heti kalau memesan makanan di eropa karena porsi mereka tidak tanggung-tanggung. Papa sering makan satu porsi berdua dengan pak supir karena tidak bisa habis kalau sendiri. Jadi begitulah, kami HANYA memesan satu lembar pizza ukuran large dan salad. Si pelayan sampai menegaskan, “Only pizza? No spaghetti or what else?” Sampai aku jelaskan ya kalau kurang kami akan pesan lagi. Rupanya pizza untuk mereka HANYA appetizer… ampuuun deh. Dan tentu saja kami berempat cukup makan pizza itu saja. Coba kalau pesan spaghetti juga bisa begah deh hehehe. Jadi ingat ya hati-hati dengan porsi makanan di Eropa 😀

Kami menginap dua malam di sini, dan kemudian kembali lagi ke Paris untuk menuju Roma dan bergabung dengan adik laki-laki terkecil, Andy di Roma. Orang tua kami memang tidak ikut bersama karena papa ada pekerjaan di London (memang papa waktu itu sedang bertugas di London) dan mungkin mereka menganggap kami sudah cukup dewasa dan cukup bisa bahasa Inggris untuk bepergian sendiri tanpa orang tua. Ziarah kami ke Lourdes dan Roma memang juga mempunyai misi mendoakan papa yang akan dioperasi bypass jantung di London begitu kami kembali ke London.

Santa Bernadette yang diresmikan menjadi santa (orang suci) oleh gereja katolik. Jenazahnya tidak membusuk.

Ziarah atau perjalanan rohani memang sedapat mungkin dilakukan bagi penganut agama. Dan aku ingin sekali mengulang ziarah yang telah kami lakukan 22 tahun lalu, entah kapan, jika mungkin dengan suamiku dan anak-anakku. Mungkin kalau bisa ke Fatima di Portugal atau tapak tilas kehidupan Yesus ke Yerusalem. Tapi untuk hari ini aku ingin mendoakan semua teman-teman dan saudara-saudara yang sedang sakit dari Tokyo saja. Semoga Tuhan menguatkan mereka, memberikan yang terbaik bagi mereka dan membantu semua orang yang bekerja untuk menghilangkan penyakit mereka. Amin

(Foto-foto masih dalam bentuk hardcopy yang belum bisa aku scan, jadi fotonya sedikit saja ya. Oh ya terima kasih juga atas perhatian teman-teman terutama Henny Gunawan yang menanyakan, “kok belum ada posting baru”? hihihi. Ya seminggu ini aku lebih banyak blogwalking dan menyelesaikan pekerjaan di universitas, selain Kai berada di rumah terus karena penutupan kelasnya di TK akibat influenza. Mungkin hiatus yang terpanjang – 5 hari- dalam tahun ini ya)