Hati-hati dengan Wanita!

27 Jan

Rabu, Kamis…eh sudah Jumat! Sepertinya tiga hari ini berlalu cepat sekali, sibuk sehingga aku tidak bisa menulis tulisan baru di TE. Tulisan ini hanya sekedar catatan buatku.

Rabu 25 Januari

Aku harus pergi ke Open Schoolnya Riku. Kami bisa melihat kegiatan pembelajaran mereka dari pukul 8:50 sampai 14:00 (kecuali waktu makan siang, kami harus pulang). Aku sendiri datang sekitar pukul 9:20 an setelah mengantar Kai ke TK. Persis 10 menit terakhir pelajaran diskusi antara kelas 3 dan kelas 4 dalam membuat acara kunjungan ke SLB. Jadi mereka diajarkan untuk brainstorming, berdiskusi sampai pada membuat kesimpulan. Good!

Pelajaran sesudah itu adalah Soroban atau swipoa (biasanya sih lebih terkenal dengan sipoa, sempoa, cipoa tapi di KBBI namanya swipoa loh) . Pelajaran menghitung dengan menggunakan alat dari biji-biji bulat. Memang alat ini berasal dari Cina. Tapi oleh orang Jepang dimodifikasi untuk mempercepat penghitungan. Dan pada jam pelajaran berhitung itu selama 2 kali pelajaran datang seorang guru khusus pengajar swipoa itu. Dan waktu kami datang itu merupakan pelajaran pertama, sehingga dijelaskan dari awal, sejarahnya dan perubahannya. Semua dijelaskan dengan mudah sehingga anak-anak kelas 3 SD saja bisa langsung mengerti dan langsung mencoba menghitung. Aku jadinya juga ikut belajar gratis! Menarik euy.

Macam-macam swipoa

Tapi berdiri terus di belakang kelas membuat aku lemas, soalnya memang aku sedang tidak fit. Tapi waktu aku mau pulang pada pelajaran Bahasa Jepang, Riku memelas supaya aku tetap melihat jalannya pelajaran. OK demi anakku aku tahan-tahanin dan aku pulang 15 menit sebelum pelajaran berakhir. Tidak tahan lagi.

Well, kesempatan melihat jalannya pembelajaran di kelas memang harus dimanfaatkan sebaik mungkin oleh para orang tua. Sayangnya gen tidak bisa cuti untuk datang melihat sendiri. Memang kelasnya Riku yang sekarang agak bermasalah. Anak-anaknya terlalu aktif dan … nakal. Beberapa kali Riku “kena” kenakalan mereka, tapi untung bisa diselesaikan dengan baik. Meskipun Riku memang pernah satu kali tidak mau ke sekolah karena katanya, “Teman-teman rame ma…aku tidak bisa dengar kata guru dan belajar dengan tenang” Waduuuh… Tapi untung akhirnya dia mau juga pergi ke sekolah meskipun terlambat dan aku antar.

Kamis 26 Januari.

Aku mengajar terakhir semester genap dan memberikan ujian. Satu hari ini selama di dalam kereta dan waktu istirahat aku membaca bukunya S. Mara Gd yang berjudul “Misteri Melody yang Terinterupsi” … tidak ada waktu untuk menulis posting 😀 Wong tetap baca terus sambil masak 😀

Jumat 27 Januari.

Hari ini giliran Kai open class. Sankanbi  参観日. Untung tidak satu harian seperti di SD nya Riku. Kami orang tua diundang untuk melihat proses pembelajaran di TKnya selama 1 jam, dari pukul 10 sampai pukul 11. Lima belas menit pertama dipakai menyanyi, grak dan lagu. Doooh anakku itu TIDAK ikut menyanyi dan bergerak! Payah deh… Waktu aku tanya setelah pulang, kenapa sih kamu tidak menyanyi? Dia jawab, “Aku tegang!” haduhhh….

Selain menyanyi, murid-murid TK itu membuat prakarya dengan menggunting dan menempel. Aku melihat Kai cukup telaten waktu menggunting. TAPI aku kaget waktu tiba-tiba dia memindahkan guntingnya ke tangan kiri dan mulai menggunting dengan …cukup sulit, tapi bisa. LOH! kok aneh-aneh saja dia. Setahuku dia tidak kidal, tapi…. entah kenapa dia tiba-tiba mencoba menggunting dengan tangan kiri. Aku musti perhatikan lagi nih di rumah.

Karena waktu berkunjung ke TK itu cuma 1 jam, aku masih sempat berbelanja dan mengurus pembayaran sana sini, sebelum menjemput Kai pulang pukul 2.

Lalu apa hubungannya tulisan ini dengan judul : Hati-hati dengan Wanita?

Well, kita semua tahu bahwa wanita punya power/influence  yang kadang menakutkan. Dan sering dikatakan bahwa wanita tukang gosip (KEPO ya istilahnya sekarang :D) serta tidak bisa menjaga rahasia. Padahal sama saja sih wanita atau pria, tergantung orangnya.

Nah aku katakan : Hati-hati kepada Wanita itu tadi kepada Riku.

Dia pulang bermain sekitar pukul 4:30, lalu dia laporan:
“Mama, tadi aku main-main bertiga (laki-laki) dengan salju yang tersisa di rumah teman. Lalu tiba-tiba ada 6 anak perempuan yang lewat. Eeehhh mereka melempar salju ke arah kami. Ya jelas kami balas dong. Ehhh mereka marah dan bilang akan melaporkan ke guru kami. Kami jadi bingung sampai temanku nangis loh. Dia takut dimarahin guru…..”

Hmmm perempuan memang kalau berjumlah banyak, merasa kuat dan merasa bisa menguasai semua, lalu mulai menyerang. Aku ingat kok dulu aku menjadi anggota geng di sekolah SD, kalau tidak salah namanya Tomcat. Ketuanya bernama Catherine dan dia naksir seseorang bernama Tom, jadi dia menamakan gengnya dengan nama itu. Kalau tidak salah kami berlima perempuan waktu itu dan kami mengejar seorang laki-laki yang mengejek si Ketua sampai ke WC laki-laki dan menguasai WC itu. Bahkan sampai keesokan harinya si Cat ini membawa pestol air yang diberi cabe! Mengerikan! Aku cuma bisa berlari-lari di belakang dia sambil ketakutan dan memohon “Cat jangan pakai cabe gitu dong…..” …wong aku anak alim waktu itu (sekarang sudah tidak alim hahaha).

Jadi kesimpulannya, aku beritahu Riku kalau sampai dia bertemu lagi dengan “rombongan” anak-anak cewe dan kelihatan mereka akan mulai sesuatu, lebih baik lari saja. Jangan buat masalah deh. Lalu kata Riku: “Mama tahu karena mama perempuan sih ya?”
HO OH! 😀 😀 😀

 

49 Replies to “Hati-hati dengan Wanita!

  1. Riku : mama tahu karena mama perempuan sih ya

    mestinya mama jawab begini dong :

    “tapi biar mama perempuan ya Rik, mama ga kayak gitu kok.”

    Agar Riku tahu bahwa TIDAK SEMUA anak perempuan begitu tingkahnya.

  2. Hahaha, pertanyaan Riku makjleb ^_^
    Waktu SMA aku baru punya teman perempuan lumayan banyak/genk. Dinamain Satuju, Kelas Satu 7 🙂
    Hampir sama dengan genk kak Imel, tapi kita lebih seringnya ngeledekin anak laki-laki terutama kakak kelas 😀
    Ah, kenangan masa sekolah yang tak’kan terulang 🙂

  3. ha….ha….ha….ha..ha..
    perempuan kalau rame2 emagn lebih berani..
    tapi kalau sendiri-sendiri rada cemen.. 😀 😀 😀

    aku termasuk bagian yang paling males nge genk,,,
    soalnya cewe itu riwehhhh…
    dikit2 ngambek,,dikit2 ngomel 😀 😀 😀 😀

  4. Wah keren juga ya bisa liat aktifitas anak di sekolahan. Jadi tau suasananya, temen2nya dan aktifitas si anak selama di kelas 🙂

    Di sini satu tahun ada 3 kali kesempatan untuk open school/open class di SD, dan 2 kali di TK
    EM

  5. Seru juga ada acara open class kayak gitu ya mba…
    Jadi tahu kegiatan di sekolah dan interaksi nya seperti apah…

    btw…
    duh..bullying ternyata di mana mana yah kayak nya…ehm..itu termasuk bullying bukan yah?
    Emang kalo keroyokan sih mendingan kabur dan cari aman ajah…

    Makanya Kayla ikutan taekwondo…biar minimal bisa nge lawan kalo kepepet…hihihi…

    di sini bullying namanya ijime…. dan dampaknya cukup besar. Bunuh diri!
    Anak-anak yang bunuh diri karena ijime cukup banyak
    EM

  6. Waduh …
    Beraninya keroyokan ya ? … hahahah

    Saya jadi ingat waktu bekerja di sebuah yayasan pendidikan vokal dulu …
    waktu ngajar ibu-ibu dharma wanita …

    Saya juga ingat pengalaman waktu jalan melewati asrama putri …
    hahaha

    kamu masih ingat postingan-postingan saya yang bercerita mengenai hal-hal itu kan … ?

    Salam saya EM

    Jelas ingatlah mas… makanya saya selalu mencoba berdiri pada pihak laki-laki dan bagaimana jika mendapat perlakuan seperti itu dari para wanita
    EM

  7. kadang perempuan emang suka mengambil kesempatan dalam kesempitan. karena udah ada norma2 kan kalo perempuan harus dilindungi, lelaki gak boleh keras terhadap perempuan. tapi malah kadang perempuannya yang mulai duluan cari gara2. tapi begitu dibales, tetep lelaki yang disalahkan. hahahaa.

    well…begitulah wanita (butuh dimengerti) hahaha
    EM

  8. wah ternyata dimana2 anak2 ada aja yg ngebully ya mbak 😀

    yang bikin iri itu acara open class mbak… di Indonesia belum ada ya hal2 semacam ini.. biar orangtua murid jg tau kegiatan anaknya di sekolah.. 😀

    kurasa bagus jika dimulai acara open class begitu. Seandainya aku punya sekolah di Idnonesia, banyak yang ingin kutiru dari sekolah di sini.
    EM

  9. jadi inget waktu jamannya sekolah dulu ya mbak EM waktu SMA bukannya cewek semua khan? saya aja atut lho kalau ketemu seragamnya langsung ambil jalan muter….hahahahaha

    hahaha, jangan ada anak laki datang masuk ke sekolah kami… Bisa diper**** deh hahahaha
    Sama halnya kalau kami dengan seragam kami berkunjung ke PL… langsung diserbu….
    dan aku pernah ngalamin (padahal aku sih pede aja, soalnya aku bawa atribut Osis seksi rohani. Tapiiiii murid sononya mana tau kan? Segala yang ber-rok disambut dengan gembira …sekali hahaha
    EM

  10. Ada empat hal Mbak Imelda… (Nggak mau ikutan Om NH yang biasanya tiga hal…hihihi):

    1. Penasaran, itu yang diajak diskusi anak SLB ya Mbak? Mereka tuna apa? Hebat ya, diajari untuk diskusi. Mestinya memang begitu. 🙂

    2. Jangan-jangan tiap anak ada bakat kidal? Nah karena budaya kita mengutamakan tangan kanan, maka kemampuan tangan kiri jadi hilang? Hmmm… mungkin loh. Sotoy nih hihihi.

    3. Anak perempuan memang beraninya kalau ramai-ramai. Hihihi. Aku lupa ya, aku dulu suka nge-genk apa nggak ya? Rasanya kok enggak ya?

    4. Kalau Riku apa nggak suka nyanyi Mbak? Diajakin karaoke doooong hihihi…

    1. bukan yang diskusi anak kelas 3 dan 4 untuk mengunjungi sekolah SLB
    2. Maybe…karena dulu waktu aku kecil juga kidal
    4. Riku lumayan suka nyanyi. kai juga, tapi kalau di sekolah malu!
    EM

    • kelupaan satu lagi:
      5. itu novel s mara gd-nya bikin penasaraaaaan. ih, susah bener nyari s mara gd ya di sini. koleksiku nggak nambah-nambah nih… aku pas di jalan juga suka baca s mara gd. susah berhenti bacanya. bener-bener menghipnotis deh. lupa semuanya!

  11. Wah hari2 yang sangat sibuk ya Jeng EM. Para perempuan menerapkan prinsip ‘kekuatan dalam kebersamaan’ hehe…. (Sstt Riku dan Kai meski mama satu2nya perempuan di rumah beliau tetap super kuat ya). Salam

    hehehhe dulu saya dipanggil wonder woman… tapi sekarang sudah mulai terasa menurunnya tenaga karena umur nih mbak
    EM

  12. Hmm no comment soal wanita… takut disangka yang enggak-enggak tapi aku tau apa yang Riku rasakan, pasti ngga enak banget… ngga dibales menyakitkan, dibales eh mau dilaporin 🙂

    Btw suaramu bagus! Selamat memasak!

    Thanks Don…jadi kita bisa rekaman bareng? (ngga bisa nulis novel bareng, ya rekaman bareng aja yuuukk hahaha)
    EM

  13. wanita., jangankan dikeroyok sama wanita., melawan satu orangpun aku masih kewalahan dan bikin dag-digdug hehe., apa ya ko ga nyambung., 😀

    nah loh….
    EM

  14. he..he.. jadi ingat cerita ibuku..
    segerombolan ibu2 organisasai wanita ribut ngerecokin polisi yang menilang
    akhirnya si polisi pasrah dan membiarkan mereka lewat he..he..

    hahhaha kasian banget tuh polisinya.

  15. ha ha.. nah ini cerminan kelakuan siapa nih? he he… Tapi bener..jangan abaikan kekuatan perempuan. Sepintas lalu kelihatannya adalah mahluk yang lemah.. tapi dibalik itu banyak hal-hal tak terpikirkan bisa dilakukan oleh wanita yang lebih kuta dari yang bisa dilakukan oleh pria perkasa.

    aku belum pernah melihat Soroban Jepang itu. Modifikasinya di bagain apanya Mbak ?

    bagian atasnya hanya 1 biji dan bawahnya 4 biji.di gambar yang tengah mbak
    EM

  16. Lah, kalo lari apa ga dibilang pengecut? Hehehe… Aduh, bingung juga ya ngebesarin anak cowo, apalagi saya ga da pengalaman punya sodara cowo. Riku diikutin bela diri aja Mba EM, biar bisa jaga diri secara ‘cowo’ (ini sih tips dari suami saya :p)

    yap susah… soalnya aku perempuan,jadi mestinya mrk belajar dari papanya. Tapi ya waktunya bicara sedikit sekali di hari biasa
    EM

  17. perempuan kalo udah gerombolan itu hati2 deh!
    makanya aku suka salut kalo ada perempuan yang berani ngegertak kalo dia sendirian hihihihihi 😀

    Mbak..Mbak….itu cerita tentang TomCat kenapa gak dibuat satu tulisan aja…pasyti seru deh baca tulisan mbak imel dalam geng nya hihihihi

  18. Wah itu bener Mbak. Perempuan kalau sudah gerombolan, ditambah ada “penghasut” jadi deh. Masih ingat pasti sama video pengeroyokan siswi SMU sama teman2nya di Pati. Wuihhh serem….

  19. Jadi ingat jaman dahulu waktu punya geng 9 orang,,kemana-mana semua anak lain bakalan nyingkir karena takut,,padahal kalo kita sendirian pasti kita yang jalannya paling nunduk,,hihihihi…lucu banget emang,,anak SMP selalu punya cerita ya… Riku pasti sangat ketakutan ya bunda,,

  20. Wah, mba Imel ternyata ‘anak geng’ juga dulunya…hehehe…
    Kalau sikap yang jadi berani pas lagi rame, tapi ciut pas lagi sendiri mah berlaku buat siapa aja kayaknya Mba. Bahkan Bonek yang katanya pemberani dan nekat itupun kalau lagi sendirian pasti belum tentu nyalinya sebesar waktu keroyokan..

    Btw, Alif anakku juga pernah mogok sekolah karena ditendang sama temannya… Susah banget ngebujuknya untuk mau sekolah lagi… 🙁

  21. sama….aku juga kasi nasihat ke anak cowokku, Daniel, utk berhati-hati sm anak cewek….mereka yg usil tapi kalau ditanggapi malah nangis (aneh emang perempuan eh anak perempuan).

    kegiatanmu banyak ya di 3 hari terakhir minggu ini, aku malah tepar, flu — yap belum sempat nulis lagi niih di blog

  22. Memang harus hati-hati terhadap wanita, BuEm. Kalo bergerombol lebih mengerikan dari segerombolan lebah 😛

    Tapiiii kalo lagi sendirian, sok imut abiiisss….. (bukan saya, lho 😀 )

  23. mula-mula tertarik judulnya, saya kira ttg wanita dewasa, ternyata segerombolan anak perempuan… mungkin wanita dewasa juga begitu? bingung juga… suka keroyokan jg nggak ya? soalnya saya nggak suka bergerombol…

  24. Saya belajar swipoa waktu kelas 1 SMP, sekarang pasti sudah lupa karena tergantikan oleh kalkulator.
    Mungkin di daratan Cina masih banyak yang menggunakan alat hitung antik ini.
    Salam hangat dari Surabaya

  25. Yang lebih perlu diwaspadai lagi adalah, mulutnya perempuan, hahaha… 😀
    Terkadang, mulutnya perempuan itu lebih sakit dari tinjunya cowok lho..

    Namun, jangan sampai dengan peringatan itu, Riku jadi takut beneran lho sama perempuan. Bisa bahaya itu, hehe…

    • Btw, soal sempoa…
      Itu adalah pelajaran yang lumayan rumit, tapi sangat menyenangkan.
      Mamanya Fantasticfour dulu pernah mendapat pelatihan jadi guru sempoa dan sempat beberapa tahun mengajar sempoa. Sekarang..? masih bisa kayaknya, tapi cukup untuk konsumsi keluarga aja, haha.. 😀

  26. Hahaha….hati-hati dengan wanita?
    Ingat geng wanita di Kudus ( atau Jepara? agak lupa) yang mengendarai sepeda motor dan melakukan berbagai pelanggaran.
    Memang, wanitapun bisa jadi sumber masalah.

    Pemerkosa di angkot depok, mengajak rekan wanitanya, karena tanpa kita sadari kita lebih nyaman naik angkutan umum kalau ada wanitanya.

  27. hahahah tapi kalo pesen mama papa ku hati2 dengan pria :)) karena anak nya cewek jadi dari kecil mesti di omongin jgn berani2 deket ama cowok yang aneh2 yaa.. kalo ada gerombolan cowok buruan jalan nya jgn pelan2.. kalo ada cowok berantem jangan di liat jalan ajaa teruuus .. begitu uda gde di bilangin ati2 ama cowok banyak yang buaya darat, banyak yang manfaatin… hahahahah dari dulu ampe skr semua hati2nya dengan cowook :))

    emang cwok dan ceweek kudu ati2 yaa :))

  28. Wah bisa gawat jika mbak hanya sampai menjelaskan “jika bertemu lagi dengan “rombongan” anak-anak cewe dan kelihatan mereka akan mulai sesuatu, lebih baik lari saja” harusnya disambung mbak, “kalau dia sendiri lebih jinak ga apa2 didekati” …..

    Ketawa ngakak baca aktivitas gang Tom Cat itu,…. ternyata bully itu telah ada dizman mbak

Tinggalkan Balasan ke nh18 Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *